Anda di halaman 1dari 13

Didalam hidup bernegara sudah lazimnya jika politik menjadi suatu pembicaraan yang hangat,

kebanyakan masyarakat pada umumnya menilai perpolitikan itu kotor.


Bahkan masyarakat mengklaim setiap individu yang telah berbaju politik terkesan kotor, koruptor
dan dianggap kaum munafik.
Pemikiran- pemikiran seperti ini telah tertanam pada setiap masyarakat baik berjenis pria atau
wanita, anak- anak bahkan remaja- remaji. Faktor penyakit ini disebabkan kurangnya bimbingan
ilmu politik terhadap masyarakat sekitar.
Nah, untuk mencegah penyakit yang berwabah ini diperlukan beberapa siraman kesejukan melalui
ilmu tersebut, Ada beberapa definisi yang diberikan oleh para philosophy tentang ilmu politik,
diantaranya:
1. Menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari lingkungan kenegaraan.
2. Sedangkan pendapat Seely dan Stephen leacock, ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam
menanggani pemerintahan.
3. Dilain pihak pemikir francis seperti Paul Janet menyikapi ilmu politik sebagai ilmu yang mengatur
perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh
R.N. Gilchrist.
4. Disisi lain, Lasswell menyetujui ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan
kekuasaan.
Dari beberapa definisi diatas sudah jelas bahwa ilmu politik sangat diperlukan didalam satu Negara,
Dimana perbedaan pendapat hampir terkesan sama. Tapi perlu diketahui pendapat yang paling
utama merupakan paling luas dan tepat, yang mana dikatakan bahwa ilmu politik, ilmu yang
mempelajari tentang Negara, Dimana berartikan luas dan mencakup secara keseluruhan.
Perlu kita ketahui setiap ilmu pada dasarnya murni dan baik, itupun kalau sang pemakai cenderung
lurus dan jujur. Ilmu politik yang telah berumur kira- kira 2500 tahun ini dibentuk oleh para
ilmuwan philosophy jelas memiliki banyak mamfaat.
Intisarinya Ilmu politik sangatlah berbeda dengan para pelakonnya, yang mana aktor politik
berlakon layaknya musik berlaju, Mereka tidak mau tau apakah itu benar atau salah yang jelas
dramanya selesai.
Sedangkan jika membaca dan meneliti theori, jangkauan dan tujuan ilmu politik sendiri sangatlah
berbeda. Ilmu politik memberikan cara dalam bernegara dengan baik, Tapi sayangnya para
executive membawanya kejalan yang berlumpur.
Tidaklah salah anggapan rakyat terhadap perpolitikan sekarang ini, yang mana terlihat jelas kotor,
koruptor bahkan terkesan melenceng dari ajaran ilmu tersebut. Solusinya amatlah diperlukan
gambaran pemimpin- pemimpin yang bijaksana, adil, jujur dan memiliki kecakapan yang luas.
Jika Negara telah memiliki kriteria pemimpin diatas maka Negara tersebut akan berkembang pesat,
damai dan sejahtra, sedangkan kuncinya terdapat pada rakyat pula, siapa yang akan dipilih itulah
tombaknya.
BIDANG-BIDANG ILMU POLITIK
Dalam Contemporary Political Scince, terbitan Unesco 1950, ilmu politik dibagi menjadi empat
bidang. Tetapi dalam pembahasan ini sesuai dengan perkembangannya bidang-bidang ilmu politik
akan dijelaskan menjadi lima bidang. Bidang kelima ini dijelaskan oleh Miriam Budiarjo dalam
bukunya Dasar-Dasar ilmu politik. Penjelasan bidang-bidang ilmu politik tersebut sebagai berikut:
1.Teori politik;a) teori politik
b) sejarah perkembangan ide-ide politik
2.Lembaga-lembaga politik; a) undang-undang dasar
b) pemerintahan nasional
c) pemerintahan daerah dan local
d) fungsi ekonomi dan social di pemerintahan
e) perbandingan lembaga-lembaga politik
3.Partai-partai, golongan-golongan, dan pendapat umum; a) partai politik
b) golongan dan asosiasi
c) partisipasi warga Negara dalam pemerintahan di administrasi
d) pendapat umum
4.Hubungan Internasional; a) politik internasional
b) organisasi dan administrasi internasional
c) hukum internasional
5.Pembangunan politik; a) akibat pembangunan cepat dibidang social dan ekonomi atas tata
masyarakat
b) peranan lembaga-lembaga politik dalam mempengaruhi perkembangan dan pembangunan.
KONSEP-KONSEP POKOK DALAM ILMU POLITIK
Ada lima konsep pokok dalam ilmu politik, yaitu:
1. Negara (state); menurut Miriam Budiarjo Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati moleh rakyatnya. Menurut Thomas
Aquinas Negara merupakan lembaga social manusia yang paling tinggi dan luas yang berfungsi
menjamin manusia memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisiknya yang melampaui kemampuan
lingkungan social lebih kecil seperti desa dan kota.
2. Kekuasaan (power); menurut Miriam Budiarjo kekuasan adalah kemampuan seseorang atau
kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan
dari pelaku.
3. Pengambilan Keputusan (decision making); menurut Miriam Budiarjo keputusan adalah
membuat pilihan diantara beberapa alternative, sedangkan istilah pengambilan keputusan
menunjukkan pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai. Pengambilan keputusan
sebagai konsep pokok dari politik menyangkut keputusan-keputusan yang diambil secara kolektif
dan yang mengikat seluruh masyarakat.
4. Kebijakan (policy); menurut Miriam Budiarjo kebijakan adalah suatu kumpulan keputusan yang
diambil oleh seorang pelaku atau oleh kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan
cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Pada prinsipnya pihak yang membuat kebijakan itu
mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya.
5. Pembagian (distribution); yang dimaksud dengan pembagian adalah pembagian dan penjatahan
niali-nilai dalam masyarakat.
DEFINISI POLITIK
Menurut Inu Kencana Syafiie, politik dalam bahasa Arabnya disebut “siyasyah” atau dalam bahasa
Inggris “politics”. Politik itu sendiri berarti cerdik dan bijaksana. Pada dasarnya politik mempunyai
ruang lingkup Negara, membicarakan politik galibnya adalah membicarakan Negara, karena teori
politik menyelidiki Negara sebagai lembaga politik yang mempengaruhi hidup masyarakat, jadi
Negara dalam keadaan bergerak. Selain itu politik juga menyelidiki ide-ide, asas-asas, sejarah
pembentukan Negara, hakekat Negara, serta bentuk dan tujuan Negara, disamping menyelidiki hal-
hal seperti kelompok penekan, kelompok kepentingan, elit politik, pendapat umum, peranan
partai, dan pemilihan umum. (Inu Kencana Syafiie; ilmu politik, dalam buku suntingan Toni
Adrianus Pito, Kemal Fasyah, dan Efriza; Mengenal Teori-teori Politik, Cetakan Pertama, Depok,
2005, hal 7)
Menurut Arifin Rahman kata politik berasal dari bahasa Yunani “polis” adalah kota yang berstatus
Negara/Negara kota….segala aktivitas yang dijalankan oleh polis untuk kelestarian dan
perkembangannya disebut “politike techne”. Kemudian ia juga berpendapat politik ialah pengertian
dan kemahiran untuk mencukupi dan menyelenggarakan keperluan maupun kepentingan bangsa
dan Negara. (Arifin Rahman; Sistem Politik Indonesia dalam Perspektif Fungsional, dalam buku
suntingan Toni Adrianus Pito, Kemal Fasyah, dan Efriza; Mengenal Teori-teori Politik, Cetakan
Pertama, Depok, 2005, hal 7)
Menurut Miriam Budiarjo politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu system politik
atau Negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan system itu dan melaksanakan
tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan mengenai apakah yang menjadi tujuan dari system
politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternative dan penyusunan skala prioritas dari
tujuan-tujuan yang telah dipilih itu. Untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu tentu diperlukan
kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengaturan dan atau alokasi dari sumber-sumber
resources yang ada. Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu dimiliki kekuasaan dan
kewenangan, yang akan dipakai baik untuk membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan
konflik yang mungkin timbul dalam proses ini. Cara-cara yang dipakainya dapat bersifat paksaan.
Tanpa unsure paksaan kebijakan ini hanya merupakan perumusan keinginan belaka. Politik selalu
menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat, bukan tujuan pribadi seorang. Selain itu politik
menyangkut kegiatan berbagai kelompok termasuk partai politik dan kegiatan individu. ((Miriam
Budiarjo; Dasar-Dasar Ilmu Politik, dalam buku suntingan Toni Adrianus Pito, Kemal Fasyah, dan
Efriza; Mengenal Teori-teori Politik, Cetakan Pertama, Depok, 2005, hal 8)
DEFINISI ILMU POLITIK
Menurut G.A.Jacobsen dan W.H.Lipman ilmu politik adalah ilmu dari Negara, berisi tentang:
1. hubungan individu dengan yang lainnya sejauh Negara mengatur mereka lewat hukum,
2. hubungan individu-individu atau kelompok dari individu-individu pada Negara,
3. hubungan dengan Negara.
(lihat Arifin Rahman; Sistem Politik Indonesia dalam Perspektif Fungsional, SIC, Surabaya, 2002, hal
4. dalam buku suntingan Toni Adrianus Pito, Kemal Fasyah, dan Efriza; Mengenal Teori-teori Politik,
Cetakan Pertama, Depok, 2005, hal 4)
Sedangkan menurut Robert Dahl ilmu politik adalah tentunya ilmu mengenai politik. Ada yang
mengatakan suatu sistematik ilmu politik, daripada suatu usaha dari analisis sistematik untuk
menemukan kerumitan yang membingungkan yang lebih spesifik lagi apapun prinsip yang dapat
bertahan dari yang lebih luas dan lebih umum secara signifikan. (dalam buku suntingan Toni
Adrianus Pito, Kemal Fasyah, dan Efriza; Mengenal Teori-teori Politik, Cetakan Pertama, Depok,
2005, hal 4)
Menurut Samuel H.Beer ilmu politik adalah ilmu mengenai kelakuan politik, dan bahwa kelakuan
politik sebaiknya dipelajari sebagai suatu system politik yang memiliki empat variable yang saling
berkaitan. Keempat variable tersebut yaitu:
1. budaya politik yang menyangkut nilai-nilai politik, system-sistem kepercayaan, dan sikap
emosional,
2. kekuasaan sebagai alat untuk mencapai sesuatu,
3. kepentingan sebagai tujuan yang hendak dicapai, dan
4. kebijakan yang merupakan konsekuensi dan akibat dari proses saling mempengaruhi antara
kekuasaan dan kepentingan.
(lihat Eddi Wibowo, T.Saiful Bahri, dan Hessel Nogi. S Tangkisan; Ilmu politik Kontemporer, YAPPI,
Yogyakarta, 2005, hal 5-7. dalam buku suntingan Toni Adrianus Pito, Kemal Fasyah, dan Efriza;
Mengenal Teori-teori Politik, Cetakan Pertama, Depok, 2005, hal 6)
DEFINISI TEORI POLITIK
Menurut Miriam Budiarjo teori adalah generalisasi yang abstrak mengenai beberapa fenomena.
Dalam menyusun generalisasi itu teori selalu memakai konsep-konsep. Konsep itu lahir dalam
pikiran manusia dan karena itu bersifat abstrak, sekalipun fakta-fakta dapat dipakai sebagai batu
loncatan. Teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat politik. Dengan
perkataan lain teori politik adalah renungan atas:
1. tujuan dari kegiatan politik,
2. cara-cara mencapai tujuan itu,
3. kemungkinan-kemungkinan dan kebutuhan-kebutuhan yang ditimbulkan oleh situasi politik yang
tertentu, dan
4. kewajiban-kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan politik itu.
Konsep-konsep yang dibahas dalam teori politik mencakup antara lain masyarakat, kelas social,
Negara, kekuasaan, kedaulatan, hak dan kewajiban, kemerdekaan, lembaga-lembaga Negara,
perubahan social, pembangunan politik, modernisasi, dan sebagainya. (Miriam Budiarjo; Dasar-
Dasar Ilmu Politik, dalam buku suntingan Toni Adrianus Pito, Kemal Fasyah, dan Efriza; Mengenal
Teori-teori Politik, Cetakan Pertama, Depok, 2005, hal 3)
Sedangkan menurut Germino, teori politik sebagai “studi kritis tentang prinsip-prinsip pengaturan
yang benar dalam eksistensi social manusia.” Jadi teori politik itu sebuah “ilmu” tapi bukan ilmu
yang membatasi diri pada kata-kata yang dapat dibuktikan dengan panca indera. Sebagai ilmu,
teori politik meliputi pengetahuan fakta dan pengertian tentang cara pengetahuan ini diserap dan
dinilai. (dalam buku karya SP.Varma; Teori Politik Modern, dalam buku suntingan Toni Adrianus
Pito, Kemal Fasyah, dan Efriza; Mengenal Teori-teori Politik, Cetakan Pertama, Depok, 2005, hal 3)
Teori-teori Politik
ILMU politik merupakan cabang dari ilmu-ilmu sosial lain, seperti antropologi, sosiologi, psikologi,
ekonomi dan sebagainya. Sampai saat ini ilmu politik memiliki perkembangan yang sangat pesat.
Dalam pandangan Profesor Voegelin dalam The New Science of Politics dikatakan justru dalam
keadaan yang transitoir, dalam keadaan yang tidak stabil, dalam periode revolusioner-lah, ilmu
politik tampaknya cenderung untuk berkembang dengan pesat.
Menurut Budiardjo (1993), jika dilihat dari dasar konseptual, kerangka, fokus dan ruang lingkupnya,
maka ilmu politik bisa dikategorikan sebagai ilmu yang paling muda, karena baru dilahirkan pada
akhir abad ke-19. Sebaliknya, jika ditinjau dari sisi yang lebih luas, yakni sebagai pembahasan yang
lebih rasional tentang berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka sebaliknya ilmu politik
dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya. Bahkan sering dikatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu
sosial yang paling tua. Hal ini bisa dipelajari semenjak zaman Yunani Kuno di mana pemikiran
tentang negara sudah dikemukakan (450 SM).

Dalam konteks nusantara Indonesia, pemikiran tentang politik sudah ditemukan semenjak masa
Majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15, di mana di masa itu telah ditulis sebuah karangan yang
sangat terkenal, bahkan sampai sekarang, yakni Kitab Negarakertagama. Pada masa itu pula ada
pujangga yang mengarang Babad Tanah Jawi, sebuah kitab yang di dalamnya menggambarkan
perkembangan nusantara di masa lalu. Namun demikian, karena pada saat itu dunia dikuasai oleh
banyaknya pemikiran Barat, maka pemikiran-pemikiran dari negara-negara Asia tidak banyak
terungkap. Akibatnya pemikiran tentang politik sampai kini lebih banyak didominasi oleh pemikiran
Barat.
Imam Hidayat (2001), "Teori=Teori Politik" (Diterbitkan untuk Yayasan Nurul Abyad).
Seperti semua jenis disiplin ilmu yang memerlukan teori. Teori-teori politik pun merupakan cabang
ilmu antropologi, sosiologi, psikologi, ekonomi, komunikasi, dan sebagainya. Ilmu politik biasanya
berkembang dalam keadaan negara yang carut-marut.
Teori politik merupakan kajian dasar dari tujuan politik. Teori politik mengulas tentang filsafat
politik, sistem politik, negara, masyarakat, kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lembaga negara,
perubahan sosial, pembangunan politik, perbandingan politik, komunikasi politik, HAM, demokrasi,
dan tentu saja agama dan budaya.
Menurut Budiardjo (1993), jika dilihat dari konseptual, kerangka, fokus dan ruang lingkupnya, ilmu
politik dikategorikan sebagai ilmu yang paling muda karena baru dilahirkan pada akhir abad ke-19.
Sebaliknya, ilmu politik jauh lebih tua umurnya. Hal ini bisa dipelajari semenjak zaman Yunani Kuno
ketika pemikiran tentang negara sudah dikemukakan (450 SM).
Seputar Teori Politik
a). Marxis-Leninisme adalah ideologi yang mengusung mazhab komunis.
b). Civic Culture adalah konsep sistem politik yang mengkaji kehidupan berdasarkan konsep sistem
sosial.
c). Teori politik memelajari sejarah politik, lembaga politik, undang-undang dasar, pemerintahan,
pemerintahan daerah, fungsi ekonomi pemerintahan, perbandingan lembaga politik, partai,
golongan, pendapat umum (opini publik).
d). Menurut Thomas Aquinas, negara merupakan lembaga sosial tertinggi.
e). Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok.
f). Pengambilan keputusan membuat pilihan di antara beberapa alternatif politik.
g). Kebijakan publik adalah kumpulan keputusan politik dalam mencapai kepentingan publik.
h). Politik dalam bahasa Arab disebut siyasyah, berarti 'cerdik dan bijaksana'.
i). Politik berasal dari bahasa Yunani, polis, adalah 'kota yang berstatus negara'.
j). Ilmu politik adalah ilmu negara dan hukum realitas sosial masyarakat.
k). Teori politik mencakup masyarakat, kelas sosial, negara, kekuasaan, kedaulatan, hak dan
kewajiban, kemerdekaan, lembaga-lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik,
modernisasi, dan sebagainya.
Cakupan Ilmu Politik
a). Teori politik.
b). Lembaga politik (undang-undang, pemerintah).
c). Partai.
d). Hubungan internasional (politik internasional, organisasi, hukum).
e). Kekuasaan–sumber kekuasaan–pengaruh–pembuat dan pelaksanan kebijakan.
f). Kewenangan.
g). Konflik dan konsensus.
h). Pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan.
Teori Islam dan Politik
a). Sistem politik Rasulullah SAW, kaum mukminin hidup bersama dengan nonmuslim. Islam
bukan hanya agama, melainkan sistem politik, mengatur masyarakat agar selamat di dunia dan
di akhirat.
b). Dr. V. Fitzgerald berkata bahwa Islam bukanlah semata agama, melainkan sebuah sistem
politik.
c). Prof. C. A. Nallino berkata bahwa Nabi Muhammad membangun peradaban bersamaan dengan
agama, negara, dan batas-batas teritorial negara.
d). Dr. Schacht berpendapat bahwa Islam mencerminkan teori-teori perundang-undangan dan
politik.
e). Prof. R. Strothmann menyebutkan bahwa Islam suatu fenomena agama dan politik karena
pembangunnya adalah seorang nabi yang bijaksana dan negarawan.
f). Prof D.B. Macdonald berpendapat bahwa di Madinah, dibangun negara Islam yang pertama
dan diletakkan prinsip-prinsip utama undang-undang Islam.
g). Sir. T. Arnold berkata bahwa nabi, pada waktu yang sama, seorang kepala agama dan kepala
negara.
h). Prof. Gibb menyatakan bahwa Islam bukanlah sekadar kepercayaan agama individual,
melainkan meniscayakan berdirinya suatu bangun masyarakat yang independen, sistem
kepemerintahan, perundang-undangan dan institusi.
Simpulannya adalah teori politik membahas ihwal negara dan relevansinya terhadap sosial
masyarakat, pemerintah termasuk individu, dan hubungannya dengan antarnegara di seluruh
dunia.
TEHNIK MENGHADAPI KRITIK ORANG LAIN
TENTANG NILAI ( VALUE )
untuk membuat seseorang RESPECT sama anda, anda harus punya VALUE atau NILAI yang
paling tidak sedikit lebih tinggi dari orang tersebut! atau tidak merasa tergantung dengan orang
itu...anda harus mampu mengakui bahwa anda punya nilai , anda mempunyai banyak kelebihan
baik yang anda sadari maupun tidak
Ok, apa sih sebenarnya yang Orang lain inginkan dari Orang lain?
Apa yang membuat orang lain jadi mau Dekat dengan orang lain?
Kenapa anda pengen dekat dengan si A? karena si A kaya dan suka traktir anda….
Kenapa anda pengen dekat dengan si B? karena si B cantik dan enak dipandang….
Kenapa anda pengen dekat dengan si C? karena si C punya ilmu untuk dibagikan….
Apapun jawabannya semua itu adalah bentuk dari VALUE!...Definisi Pribadi saya soal Value adalah
“NILAI yang MENARIK orang lebih dekat kepada anda…” Mungkin definisi di kamus beda, tapi saya
lebih suka menggunakan definisi pribadi. Nah, seperti apa sih Value itu?
Saya sering mendengar para petuah agama menyampaikan ceramah mereka... bagus sih
ceramahya, cuma ada satu HAL yang saya amat sangat tidak setuju! Mereka selalu bilang “Orang
kaya itu susah TIDUR... soalnya TAKUT MIKIRIN DUITNYA HABIS!!!” Bagi saya, THATS ABSOLUTELY
NONSENSE!!!...Berarti orang kaya yang dimaksud itu Nggak PUNYA VALUE!!! Coba pikirkan baik-
baik…Apa sih VALUE dari orang kaya? Jika anda pikir Value dari orang kaya adalah HARTANYA, anda
SALAH!!! VALUE orang kaya adalah MINDSET nya yang KAYA…Andaikan dia KEHILANGAN seluruh
HARTANYA, maka dia TIDAK PERLU KHAWATIR apalagi TIDAK BISA TIDUR…Yang perlu dia lakukan
adalah MENGGUNAKAN VALUE OTAKNYA YANG KAYA untuk membuat HARTA yang
baru!!!...HARTA adalah “value external” HASIL dari “value internal” si Orang kaya tersebut!!!
Hmmm....pikirkan itu baik-baik...
Coba kalian bayangkan “satu gram emas seharga 100rb” dan “uang kertas 100rb” Value dari satu
gram emas adalah FISIKnya yang berbentuk bongkahan emas... dengan kata lain FISIKnya SEHARGA
100rb...Sekarang coba lihat uang kertas 100rb... uang kertas itu TIDAK ADA HARGANYA… karena
cuma selembar kertas… FISIKNYA tidak ada HARGANYA… tapi VALUE atau NILAI nya adalah
SEHARGA 100rb… Bayangkan, NILAI selembar KERTAS bisa menyamai NILAI satu gram EMAS...
Hmmm... menarik bukan? Dan apa yang kebanyakan orang lakukan jika diberikan satu gram emas?
MEREKA MENJUALNYA DAN MENUKARNYA DENGAN UANG SEJUMLAH 100rb…
Lalu pertanyaannya, apa sih VALUE YANG SESUNGGUHNYA?
Value yang sesungguhnya adalah KARAKTER Anda.Value yang sesungguhnya TIDAK BISA
DIPALSUKAN!!! Karena VALUE YANG SESUNGGUHNYA adalah SATU dengan diri anda!!!
Value bukan KUANTITAS tapi KUALITAS... itu mindset nya... ingat satu kata: Quality! Kualitas apa
saja yang anda bisa kembangkan dalam diri anda untuk menjadi SUKSES dan berhasil?
1.LEADERSHIP SKILL (KEMAMPUAN UNTUK MEMIMPIN)
Coba lihat Tung Desem Waringin… Kurus, Ceking, Culun, Cempreng,Kacamata… tapi apakah ada
VALUE yang melebihi FISIKnya? Ya sudah tentu! Brapa banyak orang mau ke seminarnya
2.Semangat Hidup
Anda pilih mana, orang yang putus asa terus menerus atau yang selalu memberikan anda
semangat?
3.TUJUAN hidup.
kalau anda menempatkan TUJUAN HIDUP anda NOMOR SATU dan menempatkan hobby dan
kegiatan yang lain menjadi NOMOR DUA, maka ANDA akan jauh-jauh LEBIH fokus MENGEJAR
impian Anda!!!...DIJAMIN!!!...
4.MENGATUR atau MEMANAGE diri anda sendiri!
5.A Good Communicator
Betul! Komunikator unggul! Kalau ke-empat hal diatas adalah tentang DIRI ANDA, maka yang
kelima adalah PRESENTASI dari apa yang ada dalam diri anda…
MENGHADAPI KRITIK ORANG LAIN
Pernahkah anda di kritik didepan publik atas sesuatu yang anda lakukan? Kedewasaan berfikir
menuntut anda untuk menghadapi kritik, bukan malah menghindarinya. anda harus selalu siap
untuk menghadapi kritik demi mencari JALAN KELUAR bukan untuk mencari siapa yang BENAR dan
siapa yang SALAH atau siapa yang PINTAR dan siapa yang BODOH. Dilihat dari sudut pandang
psikologi, orang cenderung mengkritik orang lain karena beberapa hal, yaitu:
- Mereka ingin mendorong anda untuk lebih maju
- Mereka melihat sesuatu yang salah dari apa yang anda lakukan
- Mereka ingin menguji anda
- Mereka iri dengan kesuksesan anda
- Mereka ingin menjatuhkan anda
- Mereka ingin mencari perhatian orang lain untuk dianggap lebih pintar
dari anda
- Mereka tipe orang yang selalu mencari pertentangan
Nah lalu bagaimana caranya menanggapi kritik? Pertama-tama, jangan langsung membela diri anda
dan menganggap semua kritik itu salah. Dengarkan dulu kritiknya dan mengerti apa maksudnya.
Kedua, anda harus pandai-pandai meng-analisa mengapa anda dikritik sebelum anda menanggapi
kritik tersebut. Jika anda yakin anda dikritik karena si pengkritik ingin mendorong anda untuk lebih
maju, terima saja kritikan mereka. Karena pada dasarnya itu adalah saran yang anda butuhkan
untuk terus berkembang. Jika anda yakin anda dikritik karena si-pengkritik melihat sesuatu yang
salah dari apa yang anda lakukan, jujurlah pada diri anda sendiri...mungkin memang benar anda
salah dan anda secara tidak sadar melakukannya. Akuilah kesalahan anda dan berterimakasihlah
kepada mereka yang meng-kritik anda, Karena mereka telah menyadarkan anda akan kesalahan
anda sendiri yang mungkin dapat berakibat fatal untuk anda...Jika anda yakin bahwa kritik mereka
adalah kritik yang sebetulnya untuk menguji anda, Jawab saja kritikan mereka dengan jujur... Tentu
integritas dan kemampuan anda akan terlihat jelas. Jika si peng-kritik puas dengan jawaban anda,
maka diapun akan mengakui bahwa anda memang memiliki integritas dan kemampuan. Kalau kritik
diatas dinamakan kritik yang membangun,
ini dia yang dinamakan kritik yang menghancurkan:
- Mereka iri dengan kesuksesan anda
- Mereka ingin menjatuhkan anda
- Mereka ingin mencari perhatian orang lain untuk dianggap lebih pintar
dari anda
- Mereka tipe orang yang selalu mencari pertentangan
Untuk menghadapi orang seperti ini adalah dengan TIDAK MENGHADAPINYA. Bukan berarti anda
menghindar, Tapi tidak terlalu mendengarkan semua kritikan kosong mereka...Tetaplah pada jalur
anda dan lakukan semua rencana anda. Jangan takut akan reaksi buruk publik, karena publik juga
sudah pasti MENGERTI kalau kritikan tersebut hanyalah kritikan kosong. Jangan biarkan emosi anda
terpancing untuk mempermasalahkan kritik yang hanya membuang waktu percuma. Beri saja
jawaban yang menurut anda wajar dan perlu. Kalau si-pengkritik tetap mencari-cari kesalahan
anda, katakan saja anda tidak punya waktu untuk menanggapi kritikan yang tidak membangun. Jika
mereka tetap mengkritik, abaikan saja mereka. Inilah saatnya menerapkan prinsip “silence is gold”
atau “diam itu emas”
Setelah anda tahu kenapa orang cenderung mengkritik orang lain, anda juga perlu tau tentang lima
tipe pengkritik, yaitu:
- pengkritik LANGSUNG
- pengkritik HALUS
- pengkritik PENUNJUK ARAH
- pengkritik TERENCANA
- dan pengkritik NGACO
Pengkritik LANGSUNG
Pengkritik ini biasanya langsung mengemukakan kritik mereka tanpa basa-basi tidak peduli anda
suka atau tidak. Contoh: Saya tidak suka anda begini begitu karena hal ini dan itu! Ada baiknya
anda menjawab kritikannya secara LANGSUNG juga. Karena tipe peng-kritik ini adalah orang-orang
yang lebih suka keterbukaan dan sesuatu yang langsung.
PENGKRITIK HALUS
Pengkritik halus biasanya pintar berbasa-basi dan suka memuji anda. Tetapi dibalik pujiannya itu,
dia selipkan kritik pedas.Contoh: Wah bagus juga posting artikel anda. Saya setuju dengan semua
yang anda katakan, tapi bagian yang ini sepertinya begini dan begitu deh, yang ini menunjukan
bahwa anda itu orang yang begini dan begitu. menurut saya itu sangat buruk! Anda sangatlah jahat
karena hal itu. Tapi secara keseluruhan bagus kok posting artikel anda. Anda lihat betapa ber-basa-
basinya si pengkritik? Dan betapa dia memuji-muji anda? Untuk menghadapi peng-kritik seperti ini
anda justru BISA mendapatkan keuntungan. Bagaimana caranya? Anda jawab semua kritiknya dan
meng-IYA-kan semua pujiannya. Contoh: Menjawab kritik anda, Jawaban saya adalah begini dan
begitu.oh ya, dan Terimakasih juga atas pujian anda. Semua pujian yang anda katakan sangat benar
sekali tentang saya dan saya hargai itu. Hmmm. Manis bukan?
Pengkritik PENUNJUK ARAH
Nah pengkritik yang satu ini sangatlah lucu, karena si pengkritik sebetulnya bukan ingin mengkritik,
tapi menunjukan arah kearah pemikiran yang dia mau...Contoh: Saya tidak suka yang ini dan itu
dan yang ini juga. SEHARUSNYA SEPERTI INI, itu, begini, begitu! Untuk menanggapi tipe pengkritik
ini anda harus jeli... Apakah ARAH yang ditawarkan menguntungkan anda atau tidak? Jika bagus
ambil, jika tidak, katakan saja anda tidak bisa mengikuti CARA si pengkritik karena anda dan si
pengkritik mempunyai kriteria dan cara berfikir yang berbeda.
Pengkritik TERENCANA
Hati – hati dengan yang satu ini, si-pengkritik akan selalu setuju dengan semua perkataan anda
sampai dia menemukan celah kelemahan anda yang akan dibuat menjadi sebuah kritik yang fatal
dan mematikan untuk anda!
Pengkritik NGACO
Hahaha... kalau pengkritik ini akan mengkritik hal-hal yang sebetulnya tidak ada sangkut pautnya
dengan apa yang anda lakukan alias ngaco. Biasanya si pengkritik cuma cari-cari perhatian orang
atau ikut-ikutan pengkritik lain untuk mengkritik anda... Jadi abaikan saja mereka
Menghadapi orang Sulit : Mengenali 10 perilaku yang tidak diinginkan
Apa saja 10 perilaku yang tidak diinginkan ? Kita menjawab pertanyaan tersebut dengan sedikit
berbeda, tergantung kekuatan dan kelemahan komunikasi interpersonal kita. Tapi secara umum
kita setuju tentang orang yang sulit dan apa yang mereka lakukan yang membuat mereka terlihat
sulit.
Saat ini telah diidentifikasi 10 pola perilaku yang spesifik yang dirasakan orang secara umum ketika
merasa terancam atau terhalang, yang menggambarkan usaha mereka dengan atau (menghindar
dari) keadaan yang tidak diinginkan. Berikut tipe dan ciri-cirinya :
1. Si Panser (The Tank)
Ambisius dan kejam, keras dan kuat, atau dengan intensitas yang tenang dan presisi sinar laser,
Si panser berasumsi bahwa hasil akhir adalah tujuan. Jika anda menghalangi jalan, anda akan
dieliminasi.
2.Si Penembak Jitu (The Sniper)
Orang licik yang bersembunyi ini benci kepada anda dengan beberapa alasan. Dari pada marah,
dia akan membalas dengan mengidentifikasi kelemahan anda dan menggunakannya untuk
melawan anda, melalui sabotase, gosip dan isu.
3.Si Granat (The Grenade)
Orang ini meledak dengan kemarahan yang hebat yang terlihat tidak proporsional dengan
kondisi, membuat orang lain lari bersembunyi dan bertanya-tanya apa yang terjadi.
4.Si Serba Tahu (The Know-It-All)
Orang ini mengetahui 98 persen tentang apa saja. (silahkan Tanya) Si Serba Tahu akan memberi
tahu anda apa yang yang mereka tahu selama berjam-jam tetapi tidak mau memberi
kesempatan untuk mendengarkan pendapat anda.
5.Si Sok Tahu (The Think-They-Know-It-All)
Walaupun orang ini tidak tahu banyak, mereka tidak membiarkan hal tersebut menghalangi
mereka. Jika anda tidak tahu banyak tentang hal yang mereka bicarakan, mereka mungkin akan
menyesatkan anda ke dalam kesulitan atau membuat project keluat jalur.
6.Si Penjilat (The Yes Person)
Cepat sekali setuju, lambat bergerak, Si Penjilat meninggalkan jejak komitmen yang tidak
terpenuhi atau janji yang dilanggar. Walaupun mereka tidak menyenangkan siapapun, mereka
bersikeras untuk menyenangkan hati.
7.Si Plin Plan (The Maybe Person)
Ketika menghadapi keputusan yang penting, Si Plin plan membiarkan hal tersebut sampai
semuanya terlambat. Akhirnya, keputusan tersebut terjadi dengan sendirinya. Hal itu bukan
salah siapapun kecuali dirinya sendiri.
8. Si Tidak ada (The Nothing Person)
Anda tidak pernah tahu apa yang terjadi karena orang ini tidak memberi tahu anda apapun –
tidak ada masukan, verbal maupun non verbal.
9.Si Negatif (The No Person)
Orang ini selalu mengatakan, “ setiap kabut selalu punya kegelapan” dan “ Saya bukan negatif,
hanya realistis” Muram dan menakut-nakuti, Si negative menggiring orang menuju
keputusasaan.
10.Si Perengek (The Whiner)
Orang ini selalu merasa sengsara, merengek terus menerus, dan menarik orang melamah
dengan generalisasi bahwa tidak ada yang benar, semuaya salah, dan semua hal akan terjadi
seperti itu kecuali anda melakukan sesuatu.
Beberapa ide awal untuk menghadapi 10 tipe yang tidak diinginkan :
1. Memahami bahwa setiap orang bereaksi berbeda terhadap berbagi macam tipe perilaku : Orang
yang sangat mengganggu anda mungkin bisa diterima dengan baik oleh orang lain.
2. Mengenali dengan baik setiap tipe: Masing –masing menuntut respon yang berbeda. Pikirkan
tentang orang lain di sekitar anda. Apakah ada orang di kantor atau di rumah yang memenuhi
criteria tersebut ?
3. Mengenali peran yang anda mainkan: Kita dapat menjadi sulit pada suatu waktu. Memahami
setiap perilaku akan membantu anda sukses dengan orang lain.
Menghadapi Tukang Tusuk dari Belakang!
MEREKA adalah orang-orang yang terlihat baik saat bertatap muka, namun bisa berlaku licik saat di
belakang kita. Bagaimana menghadapi rekan kerja seperti ini?

Dalam dunia kerja, kehadiran orang-orang llicik backstabbers, atau mereka


yang gemar menipu dan menusuk rekan kerjanya dari belakang memang bukan hal yang aneh.
Mereka bahkan lebih banyak muncul dalam dunia kerja daripada di pergaulan hidup sehari-hari.
Umumnya, para backstabbers ini memang tak ada kualitas kerja yang baik. Mereka gemar
mengklaim prestasi orang lain sebagai hasil karyanya. Mereka juga senang mencari-cari alasan
untuk menyalahkan orang lain.
“Yang pasti, mereka tak mau pusing-pusing bekerja keras demi keberhasilannya. Mereka hanya
berpikir bagaimana meraih kekuasaan dan keuntungan dengan cara semudah mungkin,” sebut
professional speaker Marsha Petrie Sue, yang juga menulis buku Toxic People: Dealing With
Difficult People in the Workplace Without Using Weaponsor Duct Tape, seperti dikutip dari
Womensmedia.com.
Bahaya yang ditimbulkan backstabbers
Bagi mereka yang memiliki rekan kerja licik seperti ini, waspadalah terhadap gerak geriknya. Jangan
pernah melupakan atau menganggap remeh tindakan jahat yang dilakukannya.
“Orang-orang seperti ini sangat sulit berubah karena mereka sudah mengetahui bahwa aksi licik
dan gaya menusuk dari belakang ini cukup efektif bagi karier mereka,” kata Marsha.
Tak jarang, mereka juga mengatakan atau mengirim pesan-pesan yang sifatnya mengancam,
terutama jika seseorang sudah mengetahui aksi licik itu. Kata-kata ancaman ini, seperti “Hati-hati
dengan ucapan kamu karena nanti saya bisa mempermalukan kamu di depan umum” atau “saya
lebih pintar daripada mempermalukan kamu di depan umum” atau “saya lebih pintar daripada
kamu, jadi sia-sia saja jika kamu ingin melawan saya”.
Atau mereka juga bisa mengatakan sesuatu yang sekilas sebagai nasihat bijak, tapi sebenarnya ada
pesan jahat yang tersirat di balik kata-katanya. Misalnya kalimat, “Saya hanya ingin membantu
kamu dan mengatakan dengan jujur apa saja kelemahanmu. Dengarkan nasihat saya kalau kamu
ingin sukses bekerja di sini”.
Strategi melawan
Tentu saja, selalu ada cara untuk menghadapi dan melawan para backstabbers. Marsha memberi
saran bahwa untuk menaklukkan mereka, maka jadilah temannya dan teman kroni-kroninya.
“Semakin mereka menyukai Anda, maka ia tidak akan mengusik kenyamanan Anda. Tapi Anda juga
harus tetap waspada. Jangan berbicara yang negatif tentang mereka. Jika mereka mengetahuinya,
maka Anda akan dicap sebagai biang masalah,” kata Marsha.
Jika orang-orang licik ini mengatakan bahwa ada orang yang tidak suka dengan Anda di kantor,
maka tanyakan kepada orang tersebut secara langsung. Bukan mustahil, orang lciik ini juga
mengatakan hal yang sama kepada orang yang Anda benci kepada Anda. Orang licik biasanya
gemar mengadu domba, bukan?
“Langsung mengklarifikasi adalah jalan terbaik karena kebohongan seperti ini bisa langsung
terbongkar jika ada komunikasi yang baik di tempat kerja,” tegasnya.
Jika ternyata ia benar-benar ingin merusak karier Anda, jangan bertindak gegabah. Ambil langkah
hati-hati. Lebih baik kumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu, siapkan saksi-saksi yang akan
membantu Anda membongkar aksi liciknya.
Namun, jika Anda ingin berbicara langsung dengannya, siapkan kata-katanya terlebih dahulu. Coba
untuk fokus pada apa yang ingin Anda tanyakan kepadanya, bukan apa yang ingin Anda sampaikan.
Misalnya saja, lebih baik Anda mengatakan, “saya ingin klarifikasi kejadian ini” daripada “kamu
sudah memberi saya banyak masalah”. Penggunaan kalimat kedua hanya akan membuat
backstabber lebih agresif lagi. Selain itu, berhati-hatilah jika ia memberikan jawaban atau berusaha
mendebat Anda dengan kalimat yang akan membuat Anda frustasi, bingung, atau kecewa.
Bagaimana jika Anda dan backstabber harus tetap bekerja sama atau tetap berada dalam kantor
yang sama? Maka saatnya memutuskan apakah Anda ingin tetap bekerja di tempat itu atau tidak.
Jika Anda memutuskan untuk tetap tinggal, berarti Anda merasa bahwa situasi ini masih bisa Anda
kendalikan. Beberapa kondisi bisa jadi memang hanya bersifat sementara. Jadi selama Anda fokus
pada rencana dan tujuan Anda bekerja di tempat tersebut, Anda akan baik-baik saja.
Jika Anda ingin mengubah situasi ini, berarti Anda harus meluangkan waktu menganalisis apa yang
Anda inginkan, baik dari diri Anda sendiri maupun dari orang tersebut. Jika Anda ingin membuatnya
dipecat, berarti Anda harus memikirkan cara bagaimana melakukannya.
Jika Anda ingin melakukan konfrontasi dengannya secara langsung, lakukan kontak mata tanpa
harus melakukan “tatapan menantang”. Jangan banyak berkedip atau mengalihkan kontak mata
karena hal ini bisa menandakan kelemahan atau kegugupan Anda. Berdiri dengan penuh keyakinan
dan rasa percaya diri.
Apa pun pilihannya, Anda punya hak penuh atas pilihan tersebut.
POLITIK KEPENTINGAN vs POLITIK PELAYANAN
Realitas ‘ Politik Kepentingan'
Hari-hari ini kita menyaksikan manuver-manuver politik dari parpol
atau politisi menjelang Pilpres putaran kedua 20 September mendatang.
Ada parpol yang dulu mengusung syariat Islam, termasuk menyatakan
haramnya wanita menjadi presiden, namun kini justru berkoalisi dengan
partai yang mencalonkan wanita sebagai capres; bahkan sudah muncul
wacana untuk menghapus asas Islam dari partai tersebut, karena konon
dengan asas Islam itu perolehan suara mereka justru semakin turun. Ada
juga parpol yang dulu gencar melakukan black-campaign (propaganda
hitam) atas capres—mengatakan capres itu anti syariat Islam, dekat
dengan non-Muslim, agen Amerika—namun kini parpol yang sama justru
mendukung capres tersebut.
Pada saat yang sama, para capres yang tidak lolos putaran pertama,
atau bahkan tidak boleh ikut putaran pertama, bersikap netral,
menyatakan mengikuti pilpres ini mubah-mubah saja. Berbeda dengan
sebelumnya, mereka mengatakan bahwa mengikuti Pemilu atau Pilpres
hukumnya wajib, dan golput hukumnya haram.
Semua kejadian ini semakin menunjukkan bahwa sebagian besar politisi
dan parpol kita memang lebih mengutamakan kepentingan pribadi,
golongan, atau bahkan asing. Mereka bersedia melakukan kompromi apa
saja, lepas dari persoalan benar atau salah. Kadang-kadang hal itu
dilegitimasi dengan alasan bahwa politik adalah seni mengkompromikan
berbagai kepentingan.
Baiklah kalau itu benar-benar kepentingan rakyat. Namun, apakah selama
ini politik benar-benar dipakai untuk memperjuangkan kepentingan
rakyat? Ataukah hanya diatasnamakan rakyat? Ataukah kepentingan rakyat
hanya diperjuangkan sepanjang sesuai dengan kepentingan pribadi atau
kepentingan partai?
Faktanya, rakyat merasa lebih sering dibodohi. Sekian puluh
undang-undang dibuat diam-diam tanpa pernah secara fair dan transparan
disosialisasikan dampaknya bagi rakyat. Bagaimana dengan UU Sumber
Daya Air yang pada musim kemarau seperti sekarang ini tidak memberikan
solusi apapun bagi rakyat yang kesulitan air? Bagaimana dengan UU
Pertambangan yang melegalkan perusahaan asing menambang di kawasan
hutan lindung? Bagaimana dengan UU Sisdiknas yang semakin memuluskan
kapitalisasi pendidikan yang semakin menyakiti rakyat? Bagaimana
dengan setumpuk UU lainnya yang dibuat hanya untuk mengakomodasi
kepentingan sektoral, atau kepentingan pemodal asing, yang dalam
jangka panjang akan membuat bangsa ini semakin terbelit utang dan
semakin sulit mendapatkan pelayanan publik, yang kini semakin
diserahkan ke "mekanisme pasar" dengan alasan globalisasi?
Dengan paradigma politik kepentingan seperti di atas, maka siapapun
yang duduk di legislatif, eksekutif, atau yudikatif hanya
berkonsentrasi mengejar kepentingannya. Mereka tidak akan ambil pusing
jika kebijakannya secara langsung atau tidak langsung menyakiti
rakyat.
Ketika para nelayan di Buyat ditimpa musibah karena laut mereka
tercemar entah oleh siapa, jarang kita mendengar para politisi kita
angkat bicara. Yang ada adalah saling tuding dan menyalahkan,
sementara fakta bahwa musibah itu benar-benar terjadi, tidak
ditindaklanjuti secara profesional.
Ketika para ibu, para guru, dan para ulama resah dengan makin maraknya
tayangan sinetron atau film yang hanya mengumbar pergaulan bebas,
pornografi, kekerasan, atau mistik—bukannya mempromosikan sikap
rasional, etos kerja, atau kreativitas sehat—maka para politisi kita
justru bersikap " wait and see ". Katanya, biar masyarakat bereaksi
dulu. Katanya, masyarakat sekarang sudah lebih pintar; bisa menilai
dan memilih sendiri apa yang baik bagi mereka. Faktanya, kita mau
memilih apa ketika hampir semua tayangan adalah sampah?
Demikian juga ketika ribuan orang digusur atau ribuan pengemudi becak
dan pedagang kaki lima "ditertibkan" dengan kekerasan, apa yang kita
lihat dari para politisi kita? Kalau menjelang Pemilu, barangkali, ada
yang jual tampang. Kini, bagaimana ketika Pemilu telah usai?
Ribuan TKI kita di luar negeri dirampas hak-hak asasinya, atau bahkan
dihukum dengan tuduhan yang tidak masuk akal, jarang kita dengar
politisi kita membela mereka. Kalau yang di dalam negeri saja tidak
diurus, apalagi warga kita di luar negeri; apalagi warga negara lain,
umat Islam yang ditindas di Palestina, Afganistan, Irak, dan di
seluruh penjuru dunia lainnya. Padahal para politisi itu bergerak di
ruang publik. Mereka yang ada di legislatif atau eksekutif bahkan
dibayar dengan uang rakyat. Namun, mereka tidak sayang kepada rakyat,
tidak maksimal melindungi rakyat, tidak menjauhkan mereka dari mara
bahaya, atau tidak mencarikan yang terbaik bagi mereka. Padahal
Rasulullah saw. telah berwasiat:
Sebaik-baik pemimpin adalah mereka yang kalian cintai dan mencintai
kalian, yang kalian doakan dan mereka mendoakan kalian. Seburuk-buruk
pemimpin adalah mereka yang kalian benci dan mereka membenci kalian,
yang kalian laknat dan mereka melaknat kalian. (HR Muslim).
Politik Pelayanan
Paradigma politik Islam sangat berbeda dengan yang dipahami dan
dipraktikkan politisi saat ini. Dalam kitab Nizhâm al-Islâm, Syaikh
Taqiyyudin an-Nabhani merumuskan politik sebagai pelayanan urusan
umat, baik di dalam maupun di luar negeri, dengan berpedoman pada
syariat Allah.
Karena itu, paradigma politik Islam adalah melayani umat dalam segala
permasalahannya dengan penerapan syariat Islam. Landasannya adalah
kebenaran Islam untuk rakyat. Mereka yang ada di lembaga perwakilan
disebut "Majelis Umat", bukan "Majelis Partai". Mereka ini benar-benar
wakil umat dan untuk itu tidak perlu lagi membawa-bawa nama partai,
apalagi kepentingan partainya. Untuk itu, partai politik harus
menjalankan lima fungsi, yaitu:
1. Mencerdaskan rakyat dalam berpolitik.
Fungsi edukasi (pendidikan) ini adalah bagian penting dari upaya
membuat perubahan politik di suatu masyarakat. Jika kita menginginkan
rakyat memilih partai yang jujur, bersih, cerdas, inovatif dan berani,
tentu kita harus mendidik rakyat agar menyukai sifat-sifat itu. Rakyat
yang biasa tidak jujur, korup, irrasional, mempertahankan yang lama
sekalipun tidak efisien, dan penakut, tentu tidak akan mendukung
partai itu. Karena itu, pendidikan politik harus merupakan agenda
utama sebuah parpol.
Pendidikan politik ini tentu harus dijalankan terus-menerus, bukan
hanya terdengar menjelang Pemilu saja. Kalau itu yang dilakukan maka
semuanya sudah terlambat. Pendidikan juga bukan sekadar menggiring
rakyat agar mencoblos tanda gambar tertentu. Sebab, yang diinginkan
adalah rakyat yang cerdas politik dan secara cerdas mendukung partai
dengan program-program cerdas dalam memperjuangkan kepentingan rakyat;
bukan rakyat yang buta politik dan secara buta mendukung partai yang
buta pada kepentingan rakyat.
2. Mempersatukan elemen-elemen rakyat.
Fungsi agregasi ini adalah sebuah fungsi yang penting, karena pada
dasarnya rakyat tidak berada pada kondisi terstruktur, sementara
mereka harus berhadapan dengan penguasa atau pengusaha yang memiliki
struktur networking (jaringan) yang rapi. Rakyat yang memperjuangkan
kepentingannya secara individual tentu akan mudah dipatahkan dan
kurang mempunyai legitimasi. Karena itu, fungsi agregasi ini sudah
seharusnya terus-menerus dilakukan partai, tidak cuma diserahkan pada
"ormas" yang tidak memiliki wacana politik, atau cuma digalang
menjelang Pemilu.
Partai harus melebur bersama rakyat, bukan sekadar kerumunan elit
partai saja. Hanya dengan itu mereka akan selalu tahu apa yang
dirasakan rakyat. Tentu, agregasi ini harus didasarkan pada akidah
Islam, semangat ukhuwah islamiah dan menjadikan syariat Islam sebagai
rambu-rambu. Ikatan di antara mereka bukan sekadar ikatan organisasi,
kedaerahan, kesukuan, primordialisme, atau kepentingan sesaat saja;
melainkan ikatan yang benar-benar ideologis.

3. Menyuarakan aspirasi rakyat.


Fungsi advokasi ini adalah fungsi yang sangat menonjol. Sebuah partai
politik seharusnya selalu menyuarakan apa yang digelisahkan rakyat.
Jangan sampai suatu masalah yang membelit rakyat harus disuarakan dulu
oleh mahasiswa, LSM, atau pers asing. Mestinya suatu parpol selalu
dalam barisan terdepan untuk terus menyuarakan kepentingan rakyat,
tidak cuma jika menjelang Pemilu saja. Kalau partai bicara hanya
menjelang Pemilu maka orang akan segera tahu bahwa itu hanya komoditas
politik belaka.
Tentu saja parpol tersebut juga harus siap memberikan konsep solusi
atas masalah itu berdasarkan syariat. Mereka harus menunjukkan bahwa
Islam tidak sekadar jargon untuk menarik simpati massa Islam, namun
benar-benar pijakan mencari solusi yang jitu dan cerdas atas segala
masalah umat.
4. Memunculkan wakil rakyat yang terpercaya.
Ini adalah fungsi representasi. Fungsi inilah yang selama ini diberi
bobot terlalu tinggi sehingga mereka mati-matian agar terpilih dalam
Pemilu, menjadi wakil (representasi) rakyat di parlemen, dan berperan
dalam proses legislasi maupun pengawasan pemerintah (muhâsabah
al-hukkâm) . Namun, sesungguhnya fungsi ini tidak bisa berdiri
sendiri. Wakil rakyat yang baik adalah mereka yang telah terbina
(teredukasi) dengan baik pula sehingga mereka benar-benar mewakili
rakyat dalam memperjuangkan kepentingan rakyat di atas landasan
syariat. Ketika fungsi edukasi itu lemah, maka yang dihasilkan adalah
wakil-wakil rakyat yang justru saling berkolusi untuk mengelabuhi
rakyat dan menjarah harta rakyat, sekalipun dalam proses yang legal
dalam sistem demokrasi. Kita sudah melihat betapa banyak kini anggota
DPRD yang berurusan dengan polisi karena kasus KKN dalam pembuatan
APBD yang berorientasi memperkaya para legislator itu.
5. Mencetak kader pemimpin yang mampu:
a. memelihara agama dan aqidah umat;
b. memelihara urusan rakyat dengan penerapan syariah;
c. menjaga negara dan umat dari ancaman musuh;
d. menyelesaikan perseng-ketaan di masyarakat dengan keadilan hukum
syariah; dan
e. mengemban risalah Islam ke seluruh dunia.
Sudah saatnya para politisi dan parpol kita membuang paradigma lama
dalam berpolitik dan beralih kepada paradigma Islam, beralih dari
politik kepentingan ke politik pelayanan umat. Kalau ini tidak segera
mereka lakukan, maka umatlah yang akan membuang mereka,
mendeligitimasi mereka, karena untuk apa rakyat mendukung politisi
yang tidak memperjuangkan kepentingan rakyat.
Rakyat pun sudah saatnya semakin cerdas dalam menghadapi dan menyikapi
para politisi, parpol, maupun perisitiwa-peristiwa politik. Sudah
seharusnya mereka sadar, bagaimana berpolitik yang islami itu.
Seharusnya pula mereka hanya mendukung politisi dan partai politik
yang benar-benar melayani kepentingan mereka dengan panduan syariat.
Wall â hu a'lam bi ash-shawâb.
Sebagian porsi pemberitaan media di Indonesia atau di negara mana pun tampaknya masalah
politik selalu menarik diberitakan. Manuver-manuver para politikus dalam meraih sebuah
kekuasaan, kebijakan-kebijakan penguasa, dan perdebatan tentang konsep politik, hingga hari ini
selalu menghiasi lembar-lembar media cetak maupun layar kaca atau televisi. Terlepas dari itu
semua, ada orang yang kemudian memberi pemahaman masing-masing mengenai konsep politik.
Sebagian orang menilai bahwa konsep politik demokrasi yang ada di Indonesia adalah konsep yang
sudah baku dan tidak bisa diganggu gugat. Namun, keberagaman masyarakat Indonesia meyakini
konsep tersebut sudah tidak sesuai dengan kultur atau kepercayaan masyarakat Indonesia. Maka,
lahirlah apa yang disebut poltik Islam yang ingin mendirikan negara Islam.
Padahal, jika dianalisis lebih jauh, permasalahannya bukan pada konsep politik, tetapi ada pada
individu-individu yang menjalaninya. Maka dari itu, alangkah lebih mudah jika kita memahami
politiknya. Mengingat pemahaman politik terkesan terpisah-pisah, memang diperlukan beberapa
instrumen kunci lain agar bisa memahami konsep politik.
Ragam Definisi
Sejatinya, politik merupakan sebuah pembentukan atau pembagian sebuah kekuasaan yang ada
dalam diri masyarakat. Wujudnya sendiri bisa pembuatan keputusan atau kebijakan-kebijakan,
khususnya dalam hal bernegara. Para pakar politik kemudian menganggap bahwa definisi tersebut
adalah perpaduan segala definisi yang selama ini berbeda-beda, terutama jika menyoroti hakikat
politik dalam ilmu politik itu sendiri.
Ilmu politik adalah sebuah kemampuan melakukan seni atau ilmu untuk meraih sebuah kekuasaan
secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Meskipun demikian, ada beberapa ungakapan
politik lewat sebuah sudut pandang berbeda mengenai politik. Teori klasik Aristoteles
menyebutkan bahwa politik merupakan usaha yang ditempuh sekumpulan masyarakat negara
untuk mewujudkan kemaslahatan atau kebaikan bersama.
Politik pun disebut bertalian erat dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Politik
dipahami pula sebagai aksi untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan. Sementara itu,
ada juga yang menyebut politik merupakan suatu pembuatan dan pemberlakuan kebijakan publik.
Kunci
Berangkat dari ragam definisi yang seolah terpecah-pecah dalam memahami konsep sebuah politik,
diperlukan pemahaman beberapa kunci yang bisa membuka konsep politik. Kunci-kunci itu
memang terpisah. Namun, pada dasarnya masih satu kesatuan rangkaian yang kemudian
menciptakan konsep sebuah politik tertentu. Kunci-kunci tersebut adalah pemahaman mengenai
hal-hal berikut.
a). Kekuasaan politik.
b). Legitimasi.
c). Sistem politik.
d). Perilaku politik.
e). Partisipasi politik.
f). Proses politik.
g). Partai politik.
Inilah kunci-kunci yang dimaksud. Mulai dari memahami partai politik hingga legitimasi politik itu
akan menghadirkan sebuah pemahaman akan konsep politik yang sangat luas sekali
pembahasannya.

Anda mungkin juga menyukai