Anda di halaman 1dari 17

Sistem Politik Indonesia

Nama : Ira Ukhtianingsih


Kelas : X – 3
No. Absen : 17
1. Pengertian Sistem Politik
Berikut menurut para ahli politik mengenai
sistem politik:
a. Rusandi Simuntapura
=> mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam
struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang
menunjukkan suatu proses yang langgeng.
1. Pengertian Sistem Politik
b. David Easton
=> interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkah
laku sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan secara
otoritatif kepada masyarakat.
c. Robert Dahl
=> Pola yang tetap dari hubungan antara manusia serta
melibatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang
kekuasaan, aturan-aturan, dan kewenangan.
2. Ciri-ciri Umum Sistem Politik
enurut Almond dalam ‘The Politics of
Developing Areas’, ada 4, yaitu:
a. Mempunyai kebudayaan politik
b. Menjalankan fungsi-fungsi yang sama
c. Mempunyai tingkat kekhususan tugas
d. Memiliki sistem campuran
3. Macam-macam Sistem Politik
Berikut menurut para ahli politik
a. Almond dan Powell membagi 3 kategori, yaitu:
1. Sistem-sistem primitif yang intermittent (bekerja
dengan sebentar-sebentar istirahat).
2. Sistem-sistem tradisional dengan struktur-
struktur bersifat pemerintahan politik yang berbeda-
beda dan suatu kebudayaan ‘subjek’.
3. Sistem-sistem modern dimana struktur-
struktur politik yang berbeda-beda (partai-partai
politik, kelompok-kelompok kepentingan, dan media
massa) berkembang dan mencerminkan aktivitas budaya
politik ‘participant’.
3. Macam-macam Sistem Politik
b. Alfian mengklasifikasikan menjadi 4, yaitu :
1. Sistem poltik otoriter/totaliter
2. Sistem politik anarki
3. Sistem politik demokrasi
4. Sistem poltik demokrasi dalam transisi
4. Demokrasi sebagai Sistem Politik
Menurut Bingham Powel, Jr. ditandai dengan
ciri-ciri berikut.
a. Legimitasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa
pemerintah mewakili rakyatnya.
b. Pengaturan yang megorganaisasikan perundingan (bargaining)
untuk memperoleh legimitasi dari pemilu yang kompetitif.
c. Dapat ikut serta, baik sebagai calon untuk menduduki jabatan
penting.
d. Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa dipaksa.
e. Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar dalam
politik.
4. Infrastruktur Politik
a. Partai politik
b. Kelompok kepentingan (interest group).
Menurut Gabriel A. Almond, kelompok kepentingan
diidentifikasikan menjadi sebagai berikut.
1. Kelompok anomik
2. Kelompok non-asosiasional
3. Kelompok institusional
4. Kelompok asosiasional
Sistem Kepartaian Suatu Negara
Partai Tunggal (Totaliter) Dwi Partai (Dua Partai atau lebih)
1. Kelompok kepantingan sangat dibatasi, 1. Kelompok kepantingan berpeluang tumbuh
karena pemerintahan totaliter (Fasisme, dan berkembang pesat (di negara-negara
Komunisme, dan Nazisme). demokrasi)
2. Partisipasi politik sulit berkembang dan 2. Partisipasi poltik yang pluralitas, sehingga
tidak kompetitif terjadi suasana kompetitif
3. Rakyat dipaksa menerima satu ideologi 3. Ideologi diterima sebagai pedoman
yang menggiring ke arah pola tingkah laku tingkah laku yang perlu
yang seragam dikembangkan dalam berbagai
aspek kehidupan
4. Kebebasan dalam berbicara dan media 4. Adanya kebebasan dalam berbicara dan
pers dibatasi media pers yang didukung struktur
masyarakat yang demokratis
5. Pemerintah sering membuat suasana 5. Akses mencapai tujuan-tujuan
yang secara psikologis menakutkan kebijakan umum, jauh lebih luas.
rakyatnya
6. Pola kelompok kepentingan tidak lebih 6. Kelompok kepentingan berperan
hanya sekedar pendukung kelompok sebagai saluran yang meningkatkan
yang mapan fungsi-fungsi wakil-wakil dalam
proses pembuatan keputusan
Kelompok Penekan
a. Lembaga Swadaya Masyarakat,
b. Organisasi-organisasi sosial keagamaan,
c. Organisasi Kepemudaan,
d. Organisasi Lingkungan Hidup,
e. Organisasi pembela Hukum dan HAM,
f. Yayasan atau Badan hukum lainnya.
1. Pendekatan Sistem Politik Negara

Pendekatan Filsafat Sistem politik nerdasarkan way of life.


5. Sistem politik suatu negara akan menjunjung
tinggi norma-norma adat dan agama.

Pendekatan Ideologi Sistem poltik akan berkaitan dengan ideologi


6. yang dianut suatu negara dan akan
teraplikasikan di segala bidang oleh
masyarakatnya.
Pendekatan Sistem politik akan selalu bersumber dan
7. berpedoman kepada undang-undabg dasar
Konstitusi dan yang mencerminkan sistem politik suatu
Hukum negara tersebut,
Sistem politik negara
Republik Indonesia

No Fakyor Yang Mempengaruhi Uraian/Keterangan

.
Latar Belakang Sejarah Terjadinya NKRI melalui perjalan politik
1. yang
panjang.
1. Kolonial Belanda
2. Bala tentara Jepang
3. Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945
4. Demokrasi Liberal (1949-1955)
5. Demokrasi terpimpin (1955-1965)
6. Demokrasi Pancasila
Sistem politik negara
Republik Indonesia

Kondisi Sosiologis Mayarkat Indonesia yang multinamgsa,


2 agama, ras dan antargolongan telah
dipersatukan dalam kesatuan politik
dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika. Sangat disadari potensi konflik
sewaktu-waktu bisa mengancam.
Dengan demikian, upaya saling
menghormati dalam membangun
kerukunan hidup penting ditegakkan.

Kondisi Kultural/Budaya Budaya musyawarah, toleransi, gotong


3. royong, dan saling menghormati
menjadi warisan pada generasi
mendatang yang merupakan ciri khas
dari NKRI.
Sistem politik negara
Republik Indonesia

4. Kondisi Psiko-Sosial/Kejiwaan Bangsa Indonesia secara politik dan


Masyrakat dinyatakan dalam Undang-undang Dasar
1945, sangat menentang penjajahan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
5. Pedoman Filsafat Pancasila dijadikan dasar dalam sistem politik
Indonesia dalam segala sikap, tingkah laku,
dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat ,
berbangsa, dan bernegara.
Sistem politik negara
Republik Indonesia

6. Paham atau Ideologi yang Ideologi negara Pancasila, akan selalu


diterapkan dikaitkan dengan proses politik di
Indonesia.
7 Pedoman Konstitusi dan Hukum Berdasarkan Konstitusi UUD 1945
(amandemen). Dengan adanya lembaga-
lembaga penyelenggaraan negara seperti
DPR, BPK, Mahkamah Agung dan
Kejaksaan Agung.
Partisipasi Politik Warga Negara

KONVENSIONAL NON-KONVENSIONAL
-Pemberian suara (voting) -Pengajuan petisi
-Diskusi politik -Demonstrasi
-Kampanye -Konfrontasi
-Membentuk dan bergabung dalam -Mogok
kelompok kepentingan
Faktor – faktor pendukung
Partisipasi Politik
a. Pendidikan Politik
b. Kesadaran Politik
c. Sosialisasi Politik
Alat untuk sosialisasi poltitik yaitu :
1. Keluarga (Family)
2. Sekolah (Civis education)
3. Partai Politik

Anda mungkin juga menyukai