Sistem Kendali 2
Sistem Kendali 2
• Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dinamika dari sistem hidrolik
tersebut. Salah satu cara untuk memperoleh prediksi karakteristik suatu sistem
dinamik adalah dengan membuat model matematik dari sistem tersebut kemudian
melakukan simulasi untuk mendapatkan gambaran respon dari sistem dinamik yang
sedang dikaji.
Pendahuluan
Sistem hidrolik pada pesawat terbang digunakan sebagai penggerak bidang kendali antara
lain: elevator, aileron, rudder, dan lain-lain dan sumber tenaga pada sistem yang lain seperti
air brake, landing gear, ram door, dan lain sebagainya. Penerapan sistem hidrolik pada
pesawat-pesawat yang berkapasitas angkut besar sangat cocok karena tenaga sistem hidrolik
ini sangat besar.
Untuk kebutuhan penelitian dan pengembangan pada masalah ini maka karakteristik dinamik
sistem hidrolik perlu dipelajari dengan cara membuat model dan melakukan simulasi pada
model tersebut.
• Ketelitian (accuracy)
Sistem hidrolik pada flap berfungsi sebagai alat daya (aktuator). Dengan menggunakan
sistem hidrolik maka kerja pilot akan menjadi lebih ringan dibandingkan dengan sistem
kendali terbang konvensional. Sistem hidrolik penggerak flap pada pesawat latih dasar KT-
1B ditunjukkan oleh gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3: Sistem Hidrolik Penggerak Flap pada Pesawat Latih Dasar KT-1B
Teori Dasar Sistem Hidrolik
• Servomotor hidrolik seperti ditunjukkan pada gambar 4 adalah aktuator yang
dikendalikan oleh katup pilot. Gambar tersebut merupakan dasar dari sistem hidrolik.
Semua gaya tekanan yang dihasilkan oleh silinder daya diatur oleh katup pilot.
• Penurunan persamaan servomotor hidrolik adalah sebagai berikut. Jika laju arus oli q
(kg/det) dikalikan dengan dt (detik) harganya akan sama dengan perpindahan daya
torak dy (m) dikalikan dengan luas penampang silinder daya A (m2) dikalikan dengan
massa jenis oli ρ (kg/m3) sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Model Matematika
Sistem hidrolik pada pesawat latih dasar KT-1B menggunakan rangkaian pegas dan dashpot
sebagai pengendali. Fungsi transfer pagas dan dashpot dapat diturunkan sebagai berikut:
adalah luas penampang torak (m2) pada dashpot dan k adalah konstanta pegas (N/m). Maka
gaya yang bekerja pada torak akan dilawan oleh gaya pegas sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Dengan mendefinisikan q adalah laju aliran oli yang melewati penghalang (kg/det) dan R
adalah hambatan terhadap aliran pada penghalang (N.det/m2.kg) sehingga q dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Aliran yang melalui penghalang selama dt (detik) harus sama dengan perubahan massa oli di
sebelah kanan torak dalam waktu yang sama sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dengan menerapkan transformasi Laplace pada (12) maka diperoleh fungsi transfer sebagai
berikut:
Sistem hidrolik penggerak flap pada pesawat latih dasar KT-1B dapat dilihat pada gambar 6
di bawah ini
Gambar 6: Sistem Hidrolik Penggerak Flap pada Pesawat Latih Dasar KT-1B
PARAMETER CONFIGURATION
b 1
a b
Ke 1
K 0.7
T 1
Karakteristik sistem
Adanya
overshoot
• Dari respon sistem dapat dilihat bahwa respon sistem sudah baik hanya perlu
mempercepat waktu mencapai keadaan tunak.