Anda di halaman 1dari 23

Kesetimbangan

Reaksi Oksidasi-Reduksi.
Reaksi Redoks
 Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) terjadi bila reaktan mengalami perubahan
bilangan oksidasi (0xidation number) karena terjadinya pelepasan dan penerimaan
elektron oleh reaktan.
 Elektron yang dilepas oleh suatu zat harus diikuti oleh penerimaan elektron
tersebut oleh zat lain.
 Setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi
Fe3+ + e- Fe2+
Sn4+ + 2e- Sn2+
 Penjumlahan kedua setengah reaksi akan diperoleh reaksi redoks
2Fe3+ + 2e- 2Fe2+
Sn2+ Sn4+ + 2e- +
2Fe3+ + Sn2+ Sn4+ + 2Fe2+.
 Atau dikurangkan,
2Fe3+ + 2e- 2Fe2+
Sn4+ + 2e- Sn2+ -
2Fe3+ + 2e- - Sn4+ - 2e- 2Fe2+ - Sn2+
2Fe3+ + Sn2+ Sn4+ + 2Fe2+
Sel Galvani
 Reaksi redoks dapat berlangsung secara spontan dalam
sel, sebagai sumber listrik. Sel itu dikenal dengan sel
galvani

Reaksi yang terjadi pada,


e- elektrode Zn : Zn(s) Zn2+ + 2e-
S elektrode Cu : Cu2+ + 2e- Cu(s)
Jembatan garam
Elektron mengalir melalui rangkaian luar dari
Cu
Zn elektrode negatif ke elektrode positif.
Anode, elektrode tempat terjadinya
Cu2+ reaksi oksidasi.
Zn2+
SO42- Katode, elektrode tempat terjadinya
SO42-
reaksi reduksi.

Pada sel di atas, yang manakah Elektrode tidak hanya sebagai


konduktor listrik, tetapi juga sebagai pereaksi
anode dan katodenya ???? dan hasil reaksi.
Sel Galvani
Jembatan garam (larutan
e-
S jenuh KCl) menjaga
Jembatan garam elektronetralitas
K+K+ClCl- - Cu (electroneutrality) larutan.
Zn
Elektronetralitas
Zn
larutan, terjaga dengan
2+
Cu 2+
SO 4
2-
SO 2-

aliran ion-ion positif


4

jembatan garam ke ½ sel sebelah kanan, dan


aliran ion-ion negatif ke ½ sel kiri.

Mengapa bisa terjadi??


Notasi sel
Zn(s)ZnSO4 (konsentrasi) CuSO4 (konsentrasi)Cu(s)
Sel Galvani dengan elektrode inert
Tuliskan Notasi sel di bawah ini?
PtSnCl2(konsentrasi),SnCl4(konsentrasi) FeCl3(konsentrasi),FeCl2(konsentrasi)Pt.

Elektrode inert bertindak sebagai


bank elektron, yang menerima
e- dan memberi elektron dari dan ke
dalam larutan.
Jembatan garam
e- Pada ½ sel sebelah kiri, ion
K+K+ClCl- -
Pt Pt seng(II) dioksidasi menjadi ion
seng(IV) dan memberikan 2
Sn4+ Fe3+
Sn2+ Fe2+ elektronnya.
Cl- Cl-
Pada elektrode platina di ½ sel
sebelah kanan, terjadi reduksi ion
besi(III) menjadi ion besi(II)
dengan menerima 2 elektron.
Potensial Elektrode Standar, E0
 Reaksi apakah yang terjadi, pada setengah sel disamping? Zn
(reduksi atau oksidasi?)
Jawab: Tergantung dari kekuatan oksidator dan reduktor.
Zn  Zn2+
Zn2+(aq)+ 2e- Zn(s)
Zn  Zn2+
 Muatan apakah yang terjadi pada
elektrode, bila terjadi reaksi reduksi? Setengah sel
Dan muatan apakah bila reaksi oksidasi?
 Muatan yang diperoleh elektrode itu disebut potensial elektrode (E).
 Menaikkan konsentrasi ion seng akan mendorong
terjadinya reaksi oksidasi atau reduksi? Dan dengan itu
apakah muatan dari elektrodenya? (Jwb: Reduksi, positif. Jelaskan)
 Potensial elektrode tergantung konsentrasi larutan dan pengukurannya harus
pada konsentrasi tertentu yaitu konsentrasi standar dan potensial
elektrode yang terukur disebut potensial elektrode standar, E0.
Potensial Elektrode Standar, E0
Bagaimanakah cara mengukur harga E0
 Harga potensial sel galvani yang terukur adalah perbedaan antara dua
potensial elektrode masing-masing ½ selnya, yang disebut Voltase Sel
ΔEsel = Vsel = Ekatode – Eanode
 E01/2 sel ditentukan dengan menggunakan elektrode hidrogen standar
(EHS), yang harga potensialnya
tepat nol pada semua temperatur.
e-

E0sel = E0M – E0ESH H2(g), 1


E0ESH = 0, maka atm

E0sel = E0M
 Tuliskan notasi sel yang Pt H+ M+, M
a=1 M a=1M
disusun seperti itu!!!
Potensial Elektrode Standar, E0
 Bila elektrode logamnya
adalah seng, maka voltase e-
yang terukur adalah 0,762 0,762

volt dan elektron mengalir H2(g), 1


dari seng ke platina pada atm Cl- K+
elektrode hidrogen.

Elektrode seng Pt H+
a=1 M
Zn2+
a=1M - Zn
sebagai anode atau
katode? Tuliskan
reaksinya disertai
harga E0nya!!!
Tuliskan pula
notasi sel!
Potensial Elektrode Standar, E0

 Tahun 1953 IUPAC Beberapa harga potensial elektrode


menyarankan,
tanda potensial Oksidan Reduktan Eo (V)
elektrode (+ atau -) MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + H2O(g) 1,51
dibuat sama dengan O2 + 4H+ + 4e- 2H2O 1,229
muatan elektrode 0,771
dalam sel. Fe3+ + 1e- Fe2+
Vo2+ + 2H+ + 4e- V3+ + H2O 0,337
Sn4+ + 2e- Sn2+ 0,151
0,000
Jadi reaksi elektrode 2H+ + 2e- H2
-0,152
seng tersebut: AgI(s) + 1e- Ag(s) + I-
-0,403
Zn2+(aq) + 2e- Zn(s) E0 = -0,762 Volt Cd2+ +2e- Cd(s)
-0,762
Zn2+ + 2e- Zn(s)
-1,662
Al3+ + 3e- Al(s)
Pengaruh konsentrasi pada potensial elektrode

 Setengah reaksi reduksi umum:


aA + bB + ne- cC + dD
Persamaan Nernst dari reaksi itu:
RT [C ]c
[ D ]d R = tetapan molar gas = 8,314 J mol-1K-1,
E  E0  ln T = temperatur dalam kelvin,
nF [ A]a [ B ]b
n = jumlah elektron pada kesetimbangan
Pada T  298 K setengah reaksi, ekivalen mol-1,
c d F = tetapan faraday, 96.485 C ek-1
0,0529 [C ] [ D]
EE  0
log
n [ A]a [ B]b

Tuliskan persamaan Nerst untuk setengah


reaksi : Sn4+ + 2e- Sn2+
Kegunaan potensial elektrode(1)
1. Menghitung voltase sel
ΔEsel = Vsel = Ekatode – Eanode
ΔEsel = Vsel = Ekanan – Ekiri

Contoh
Hitunglah voltase sel 0,0592 [Cl  ]2
Ekanan E  0
log
yang notasinya : n PCl 2
Zn(s) ZnCl2(0,120 M)  Cl2(g) 0,0592 [0,105]2
(1,15atm),KCl(0,105) Pt Ekanan  1,36  log
Penyelesaian : 2 1,15
Setengah sel sebelah kanan:
0,0592 [ Zn ]
Cl2(g) + 2e- 2Cl- E0 = 1,36V Ekiri E 
0
log
Setengah sel sebelah kiri 2 [ Zn 2 ]
dioksidasi, tetapi persamaan 0,0592 [1]
reaksinya tetap ditulis dalam Ekiri  0,762  log
reaksi reduksi. 2 0,120
Zn2+ + 2e- Zn(s), E0 = -0,762 V
Esel  1,42  (0,789)  2,21 Volt
Kegunaan potensial elektrode (2)
2. Menentukan tetapan kesetimbangan.
 Perbedaan potensial elektrode c b
setengah sel dapat dijadikan ukuran E 0  0,0592 [ A ] 0,0592 [ B ]
log red
 E 0
 log red
gaya gerak (driving force) A
n [ Aoks ]a
B
n [ Boks ]d
elektron. Apabila potensial
elektrode setengah sel sama, c d
maka tidak ada gaya gerak 0 , 0592 [ A ] [ B ]
E A  EB 
0 0
log red a oks b
elektron dan sistem dalam n [ Aoks ] [ Bred ]
kesetimbangan.
 Cl2(g) + Zn(s) 2Cl- + Zn2+ n( E A0  EB0 )
Reaksi redoks secara umum : log K 
aAokstor + bBredtor cAredtor + dBokstor 0,0592

Dari reaksi redoks umum ini, K = tetapan kesetimbangan;


manakah katode dan anodenya?
Rumus umum Esel?? n = jumlah elektron pada kedua setengah
reaksi;
Esel = EA – EB
E0A dan E0B = potensial reduksi elektrode
 Pada kesetimbangan, Esel adalah standar zat A dan B.
nol, sehingga EA = EB
Pikirkan
Diketahui
2Fe3+ + 2e- 2Fe2+ E0 = 0,771 V
H3AsO3 + 2H+ + 2e- H3AsO3 + H2O E0 = 0,559 V

Bila akan menyusun sel dari data


tersebut, manakah sebagai anode dan
katodenya?
Tuliskanlah notasi selnya!
Tuliskanlah persamaan reaksi
Kesetimbangan redoksnya!
Tentukanlah harga tetapan
kesetimbangannya (K)!
Kegunaan potensial elektrode (3)
3. Menentukan tetapan kesetimbangan nonredoks.

Akan ditentukan harga tetapan kesetimbangan dari


pembentukan ion kompleks antara ion perak dengan
amonia menurut reaksi,
Ag+ + 2NH3 [Ag(NH3)2]+.
Untuk itu suatu larutan e -

dipersiapkan mengandung
H (g), 1
0,0410 M [Ag(NH3)2] dan
+
atm
2

K Cl + -

0,0115 M NH3. Kemudian


disusun sel seperti gambar. H+ Ag(NH ) ]+
Ag
Pt 3 2

Voltase sel yang terbaca a=1 M NH3


adalah 0,529 V.
Penyelesaian
 Esel = Vsel = Ekatode - Eanode = EAg - EEHS
0,529 = EAg – 0
EAg = 0,529 V

[ Ag ( NH 3 ) 2 ]
Kf 
[ Ag  ][ NH 3 ]2
Dari harga Kf itu, yang belum diketahui adalah konsentrasi ion Ag+ dan dapat
ditentukan menggunakan persamaan Nernst.
Ag++ 1e- Ag(s)

0,0592 [1]
E Ag E  0
log
1 [ Ag  ]
[Ag+] = 2,6 x 10-5 M
Dengan mensubstitusikan [Ag+] ke Kf, Kf dapat ditentukan.
Potensial Elektrode Larutan
 Potensial elektrode larutan adalah potensial elektrode yang dicelupkan ke
dalam larutan yang direaksikan dengan pereaksi tertentu
relatif terhadap elektrode hidrogen standar.
Contoh, larutan besi(II) direaksikan dengan larutan
serium(IV), maka reaksinya, e- Ce4+
Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+
H2(g), 1
 Reaksi akan mencapai kesetimbangan pada atm K+Cl-
setiap saat penambahan pereaksi.
Potensial elektrode kedua setengah reaksi
akan sama besarnya.

Pt H+ Fe2+ Pt
ECe 4 / Ce 3  EFe 3 / Fe 2  Elaru tan a=1 M

 Sel dinotasikan sebagai berikut: referen  Ce4+, Ce3+, Fe3+, Fe2+  Pt


Voltase sel adalah : Esell
sell = Elarutan – Eref dan Elarutan = Esel
sel + Eref

Bila elektrode pembanding adalah EHS, maka violtase sel sama dengan potensial
elektrode larutan.

 Persamaan khusus yang dipakai untuk menghitung potensial elektrode larutan


tergantung pada susunan zat-zat dalam larutan dan susunan zat dalam larutan ini akan
berubah terus selama penambahan pereaksi.
Contoh
 25 mL 0,1 M Fe2+ direaksikan dengan laritan Ce4+ 0,1 M. Hitung
potensial elektrode larutan setelah penambahan larutan Ce4+ :
(a). 10 mL, (b).25 mL, dan (c). 30 mL.
 Penyelesaian.
(a). Reaksi : Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+
Bagaimana menghitung K reaksi kesetimbangan ini ??
Zat yang ada dalam larutan setelah reaksi adalah :
Jumlah Fe2+ sisa = (2,50 – 1) mmol = 1,50 mmol
Jumlah Fe3+ yang terbentuk = 1,00 mmol
Setengah reaksi : Fe3+ + 1e- Fe2+

0,0592 [ Fe 2  ]
Elaru tan  EFe 3 / Fe 2  EFe
0
3
/ Fe 2
 log
1 [ Fe3 ]
(b) Zat yang ada dalam larutan setelah reaksi adalah Fe3+ = Ce3+ = 2,50 mmol.
Jumlah Fe2+ dan Ce4+ yang berasal dari reaksi balik dapat diabaikan.
Persamaan gabungan dapat dibuat untuk mendapatkan potensial elektrode larutan.

0,0592 [ Fe 2 ]
Elaru tan  EFe3 / Fe2  E 0
Fe3 / Fe 2
 log
nFe [ Fe3 ]

[ Fe 2 ]
nFe EFe3 / Fe2  nE Fe
0
3
/ Fe 2
 0,0592 log
[ Fe 3 ]
[Ce 3 ]
nCe ECe4 / Ce3  nE 0
Ce 4 / Ce3
 0,0592 log
[Ce 4 ]
[ Fe2  ][Ce3 ]
nFe EFe 3 / Fe 2  nCe ECe 4 / Ce 3  nFe EFe
0
3 2   nCe E
0
Ce 4 / Ce 3
 0,0592 log
/ Fe
[ Fe3 ][Ce 4  ]
(nFe  nCe ) ELaru tan  nFe EFe
0
3
/ Fe 2 
 n E 0
Ce Ce 4  / Ce 3

2   nCe E
0 0
nFe EFe 3
Ce 4 / Ce 3
ELaru tan  / Fe
(nFe  nCe )
(c). Zat yang ada dalam larutan setelah reaksi adalah:
Jumlah Ce4+ sisa = 0,50 mmol
Jumlah Ce3+ yang terbentuk = 2,50 mmol
Potensial elektrode larutan dicari dari persamaan
Nernst setengah reaksi titran.
Ce4+ + 1e- Ce3+

0,0592 [Ce 3 ]
ECe 4 / Ce3  ECe
0
4
/ Ce3
 log 4
nCe [Ce ]

0,0592 [ 2,55
]
Elaru tan  1,44  log 55  1,399 volt
1 [ 0,5 ]
55

Catatan. Reaksi redoks yang koefisien persamaan reaksinya tidak 1 : 1 atau tidak
simetris, potensial elektrode standar larutan pada titik ekivalen tidak dapat
ditentukan dari penurunan persamaan di atas.
REAKSI REDOKS YANG SIMETRIS dan
melibatkan ion hidrogen
 Reaksi Fe2+ dengan titran MnO4-
5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
Persamaan Nernst masing-masing setengah reaksi:
[ Fe 2 ]
nFe EFe3 / Fe 2  nFe EFe
0
3
/ Fe 2
 0,0592 log
[ Fe3 ]

[ Mn 2 ]
nMnO  EMnO  / Mn 2  nMnO  EMnO
0

/ Mn 2
 0,0592 log
4 4 4 4
[ MnO4 ][ H  ]8

[ Fe 2  ][ Mn 2 ]
nFe EFe3 / Fe2  nMnO  EMnO  / Mn 2  nFe E 0
Fe3 / Fe2
 nMnO  E 0
MnO4 / Mn 2
 0,0592 log
4 4 4
[ Fe 3 ][ MnO4 ][ H  ]8
[ Fe 2 ][ Mn 2 ]
nFe E Fe3 / Fe2  nMnO  EMnO  / Mn 2  nFe E 0
Fe3 / Fe 2
 nMnO  E 0
MnO4 / Mn 2
 0,0592 log
4 4 4
[ Fe 3 ][ MnO4 ][ H  ]8

[ Fe 2 ][ Mn 2 ]
(nFe  nMnO  ) ETE  nFe E 0
Fe 3 / Fe 2
 nMnO  E 0
MnO4 / Mn 2
 0,0592 log
4 4
[ Fe3 ][ MnO4 ][ H  ]8

Pada titik ekivalen, [Fe3+ = 5[Mn2+] dan dari


reaksi balik, [Fe2+] = 5[MnO4-],
5[ MnO4 ][ Mn2 ]
(nFe  nMnO ) ETE  nFe EFe
0
3 2  n E
0
MnO  / Mn 2
 0,0592log
4 / Fe MnO 4 4
5[ Mn2 ][ MnO4 ][ H  ]8

nFe E 0
Fe3 / Fe 2
 nMnO  E 0
MnO4 / Mn 2 0,0592 1
ETE  4
 log  8
(nFe  nMnO  ) (nFe  nMnO  ) [H ]
4 4
0
nFe E Fe 3
/ Fe 2
 n E 0
MnO  MnO  / Mn 2 0,0592 1
ETE  4 4
 log
(nFe  nMnO  ) (nFe  nMnO  ) [ H  ]8
4 4

Persamaan ini menjelaskan bahwa


potensial larutan pada titik ekivalen
tergantung pada pH larutan.

Berapakah potensian larutan, bila


konsentrasi ion hidrogen dalam
larutan = 1 M ?
REAKSI REDOKS YANG TIDAK SIMETRIS
dan melibatkan ion hidrogen

 Reaksi Fe2+ dengan titran Cr2O72-:


6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O
Turunkan harga potensial larutan pada titik ekivalen.

Anda mungkin juga menyukai