Anda di halaman 1dari 2

http://www.scribd.

com/doc/44445457/Ketauhidan-Allah

Hari akhir, qada dan qadar serta hubunganya dengan etos kerja
Hari akhir adalah hari Kiamat, saat Allah membangkitkan makhluk-makhluk untuk
dihisab(diperhitungkan) dan dibalas. Disebut hari akhir karena tidak ada lagi hari
sesudahnya sedangkanpenghuni surga telah jelas akan menempati surga dan penduduk
neraka akan menempati neraka.Pengetahuan tentang kapan terjadinya hari akhir hanya
Allah yang mengetahuinya, sebagaimanafirman-Nya, ³Manusia bertanya kepadamu
tentang hari berbangkit. Katakanlah, µSesungguhnyapengetahuan tentang hari
berbangkit itu hanya di sisi Allah.¶ Dan tahukah kamu hari(Muhammad), boleh jadi hari
berbangkit itu sudah dekat waktunya.´ (QS. Al-Ahzab: 63).Qada dan qadar Percaya
kepada qada dan qadar adalah mempercayai bahawa segala yang berlaku
adalahketentuan Allah semata-mata.Sebagai seorang Islam wajiblah kita sedar bahawa
kita adalah makluk yang lemah, bahawa Allahitulah yang mahaPerkasa dan maha
Berkuasa dan segala sesuatu adalah berlaku dengan ketetapanNya sahaja.Lantaran itu
kita wajib beriman kepada takdir, bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh
Allah.Walaupun begitu kita masih boleh berusaha dan berdoa kerana dengan limpah
rahmatnya, Allah mampu mengubah takdir kita. Kita wajib percaya bahwa segala
sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi, semuanya itu,menurut apa
yangditentukan dan ditetapkan oleh Tuhan Allah, sejak sebelumnya (zaman azali). Jadi
segala sesuatuitu (nasib baik dan buruk) sudah diatur dengan rencana-rencana tertulis
atau batasan-batasan yang tertentu. Tetapikita tidak dapatmengetahuinya sebelum
terjadi. Rencana sebelumnya itu Qadar atau Takdir artinya hinggaan. Terlaksananya
berupakenyataan, dinamakan Qadla artinya keputusan perbuatan (pelaksanaan).
SebagianUlama’ menamakan takdir itu qadla dan qadar.Jadi segala sesuatu
terjadi dengan Qudrat dan Iradat-Nya, yang sesuai denganqadla’ danqadar-Nya.
Maka, dalam hakekatnya, 'Kebetulan' itu tidak ada. Keterangan-keterangan tentang hal
itu di dalam al-Quran,

Hak dan kewajiban asasi manusia 


Kewajiban Asasi Manusia hanya ada satu; yaitu menghormati Hak AsasiManusia.
Sedangkan hak asasi manusia lebih dari satu jumlahnya. Yangsemuanya adalah syarat-
syarat mutlak yang dibutuhkan seseorang untukmenjadi manusia utuh. Hanya
manusialah yang memiliki hak, karena padadasarnya ia tidak sempurna, sehingga perlu
dipenuhi hak-haknya agarsemakin mulus jalannya menuju manusia yang
sempurna.Tuhan tidak memiliki hak asasi, karena ia sudah lengkap dan
sempurna,sehingga tidak ada suatu apapun yang bisa diberikan manusia kepadaTuhan
agar Tuhan menjadi lebih sempurna. Konsep hak mengandaikan masihadanya
kebutuhan yang perlu dipenuhi. Tuhan tidak memiliki kebutuhanyang harus dipenuhi,
sehingga sangatlah absurd kalau kita bicara soalhak asasi Tuhan. Kalau kita mengaku
orang beriman, kita harus mengertibahwa Tuhan justru memberikan sejumlah hak
kepada setiap manusiaketika ia dilahirkan. Itulah hak asasi manusia. Jadi sebagai
orangberiman, kita wajib memenuhi hak asasi manusia sebagai buktipenghargaan kita
kepada Tuhan yang telah memberikan semuanya itu.Orang lain atau negara sekalipun
tidak berhak mengambil hak tersebutkarena hak tersebut diberikan langsung oleh
Tuhan. Jadi kenapa kita bicara soal hak asasi manusia, bukan kewajiban asasi manusia?
Karena inti dari konsep ini adalah perlindungan dan pemenuhan hak dari warganegara.
Konsep ini

Anda mungkin juga menyukai