Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GEOFISIKA EKSPLORASI II


ACARA SEISMIK REFRAKSI

DISUSUN OLEH:

DISUSUN OLEH:
NURUL HIDAYATI
09/281361/TK/34949

ASISTEN ACARA:
DIAN NOVITA
NURWACHID PUTRAYANA
TRIYANDA PRASETYA

YOGYAKARTA
MARET
2011
1. Maksud dan Tujuan
1.1. Maksud
- Mampu membuat Travel Time Curve
- Mampu membuat analisa kecepatan dan kedalaman untuk setiap titik
peledakan yang meliputi (1) jarak kritis tiap titik lapisan, (2) time
intercept tiap titik lapisan, (3) kecepatan gelombang tiap titik lapisan
dan (4) ketebalan tiap lapisan.
1.2. Tujuan
- Praktikan dapat memahami prinsip geofosika dalam pendugaan
kondisi bawah permukaan bumi dengan seismik refraksi.
2. Dasar Teori
Seismik refraksi adalah metode geofisika yang memanfaatkan
gelombang seismik yang kembali ke permukaan setelah berjalan di bawah
permukaan tanah sepanjang batas media pemantul (perlapisan batuan)
(Kearey & Brooks, 1991).
Prinsip metode seismik refraksi yaitu mengukur gelombang-
gelombang getar yang dihasilkan dari sumber getar yang terbiaskan.
Gelombang elastik yang dihasilkan dari titik peledakan ditangkap oleh
detector (R) sebagai gelombang langsung (direct wave) dan gelombang
terbiaskan secara bersama-sama. Dari detektor tersebut dicatat waktu
peledakan sampai gelombang diterima oleh detektor setelah melalui
amplifier. Alat pencatat disebut fieldgraph.
Alat-alat yang digunakan untuk survey adalah:
- Refraction Seismic Ampifier: untuk memperbesar amplitude dan
getaran
- Fieldgraph: untuk mencatat pada kertas rekaman
- Blaster: alat peledak dinamit, sebagai sumber energi
- Take out cable: kabel yang menghubungkan detektor
- Dinamit: jenis dan macamnya berbeda tergantung jenis survey yang
dilakukan
- Telephone: untuk komunikasi antara blaster – operator
- Auger bor: untuk membuat lubang peledakan
- Bak ukur: untuk surveyor, dalam pembuatan jalur seisik dan
menentukan patok tempat detektor diledakkan
- Detektor: penerima getaran
Pemasangan detektor dapat dilakukan dengan beberapa metode,
yaitu:
- Fan Shooting: kedudukan titik peledakan dan detektor tidak terletak
pada satu garis. Metode ini tidak menghasilkan data yang baik
sehingga jarang digunakan. Metode ini dapat dipakai untuk
menentukan keberadaan saltdome di suatu tempat.
- Line Shoot: kedudukan titik peledakan dan detektor berada dalam
satu garis. Banyak digunakan untuk penyelidikan Geologi Teknik
misal pembuatan terowongan, bendungan, dll.
3. Tabel Data

t1 t2
Jarak (m) (msec) (msec) to x y t1' t2'
0,5 0,6 17,9 13,4 9,25 -4,15 4,75 22,05
1 0,7 17,5 13,4 9,1 -4,3 5 21,8
1,5 1,2 16,9 13,4 9,05 -4,35 5,55 21,25
2 1,7 16,7 13,4 9,2 -4,2 5,9 20,9
2,5 1,9 16,2 13,4 9,05 -4,35 6,25 20,55
3 2,5 15,7 13,4 9,1 -4,3 6,8 20
3,5 2,9 15,6 13,4 9,25 -4,15 7,05 19,75
4 3,4 15,7 13,4 9,55 -3,85 7,25 19,55
4,5 3,5 15,6 13,4 9,55 -3,85 7,35 19,45
5 3,6 15,5 13,4 9,55 -3,85 7,45 19,35
5,5 4 15,2 13,4 9,6 -3,8 7,8 19
6 4,2 15 13,4 9,6 -3,8 8 18,8
6,5 4,3 14,8 13,4 9,55 -3,85 8,15 18,65
7 4,5 14,7 13,4 9,6 -3,8 8,3 18,5
7,5 4,7 14,5 13,4 9,6 -3,8 8,5 18,3
8 5 14,1 13,4 9,55 -3,85 8,85 17,95
8,5 5,1 14 13,4 9,55 -3,85 8,95 17,85
9 5,2 13,9 13,4 9,55 -3,85 9,05 17,75
9,5 5,3 14 13,4 9,65 -3,75 9,05 17,75
10 5,6 12,4 13,4 9 -4,4 10 16,8
10,5 5,9 10,8 13,4 8,35 -5,05 10,95 15,85
11 6,4 9,7 13,4 8,05 -5,35 11,75 15,05
11,5 7,1 8,4 13,4 7,75 -5,65 12,75 14,05
12 7 8,4 13,4 7,7 -5,7 12,7 14,1
12,5 7,3 8,1 13,4 7,7 -5,7 13 13,8
13 7,8 7,7 13,4 7,75 -5,65 13,45 13,35
13,5 8,1 7,8 13,4 7,95 -5,45 13,55 13,25
14 8,5 7,4 13,4 7,95 -5,45 13,95 12,85
14,5 8,4 7,1 13,4 7,75 -5,65 14,05 12,75
15 8,8 6,6 13,4 7,7 -5,7 14,5 12,3
15,5 9,1 6,3 13,4 7,7 -5,7 14,8 12
16 9,4 6,4 13,4 7,9 -5,5 14,9 11,9
16,5 9,2 6,3 13,4 7,75 -5,65 14,85 11,95
17 9,5 6,2 13,4 7,85 -5,55 15,05 11,75
17,5 9,4 6,1 13,4 7,75 -5,65 15,05 11,75
18 9,6 5,9 13,4 7,75 -5,65 15,25 11,55
18,5 9,7 6 13,4 7,85 -5,55 15,25 11,55
19 9,8 5,7 13,4 7,75 -5,65 15,45 11,35
19,5 9,9 5,9 13,4 7,9 -5,5 15,4 11,4
20 10,1 5,8 13,4 7,95 -5,45 15,55 11,25
20,5 10,5 5,5 13,4 8 -5,4 15,9 10,9
21 10,9 5,4 13,4 8,15 -5,25 16,15 10,65
21,5 11,5 4,9 13,4 8,2 -5,2 16,7 10,1
22 11,8 4,6 13,4 8,2 -5,2 17 9,8
22,5 12,3 4 13,4 8,15 -5,25 17,55 9,25
23 12,4 3,6 13,4 8 -5,4 17,8 9
23,5 12,7 3,2 13,4 7,95 -5,45 18,15 8,65

4. Contoh Perhitungan dari Variabel yang Dicari


1. Titik 1
0,6+17,9
-x= =9,25
2 -T1’= 0,6 – (-4,15) = 4,75
- y = 9,25 – 13,4 = -4,15 -T2’= 17,9 – (-4,15) = 22,05
2. Titik 5
1,9+ 16,2
-x= =9,05
2 -T1’= 1,9 – (-4,35) = 6,25
- y = 9,05 – 13,4 = -4,35 -T2’= 16,2 – (-4,35) = 20,55
3. Titik 10
3,6+15,5
-x= =9,55 -T1’= 3,6 – (-3,85) = 7,45
2
-T2’= 15,5 – (-3,85) = 19,35
- y = 9,55 – 13,4 = -3,85
4. Titik 15
4,7+14,5
-x= =9,6
2 -T1’= 4,7 – (-3,8) = 8,5
-T2’= 14,5 – (-3,8) = 18,3
- y = 9,6 – 13,4 = -3,8

5. Titik 20

5,6+12,4 -T1’= 5,6 – (-4,4) = 10


-x= =9
2 -T2’= 12,4 – (-4,4) = 16,8
- y = 9 – 13,4 = -4,4
5. Kurva Jarak Vs Waktu Terkoreksi

25
waktu

20

15

T1'
10 T2'

0
0.
5 2
3.
5 5
6.
5 8
9.
5 11 2.5 14 5.5 17 8.5 20 1.5 23 jarak
1 1 1 2

6. Perhitungan Kecepatan dan Ketebalan

h1 = xc 2 V 3−V 2

xc 1 V 2−V 1
h 2=
2 √V 3+V 2

V=
2 √
V 2+V 1
h 1V 2 √V 32 −V 22 −V 3 √ V 22−V 12
V 1 √ V 32 −V 22
∆x
∆t

- Kecepatan pada kurva T1


8,93 12
V1 = = 2,23 V3 = = 2,18
4 5,5
2,1 Xc2 = 11,3
V2 = = 0,53
4

9,2 0,53−2,24
h1 =

2 0,53+2,24
= 3,63

11,3 2,18−0,53 3,63.0,53 √ 2,182 −0,532 – 2,18 √ 0,532−2,24 2


h2 =
2 √
2,18+0,53

2,24 √ 2,182−0,53 2
=

5,85
- Kecepatan pada kurva T2
8,95 12 Xc1 = 9,2
V1 = = 1,99 V3 = = 2,18
4,5 5,5
2,1 Xc2 = 11,3
V2 = = 0,53 Xc2 = 11,3
4

9,2 0,53−1,99
h1 =

2 0,53+1,99
= 3,50

11,3 2,18−0,53 3,50.0,53 √ 2,182 −0,532 – 2,18 √ 0,532−1,992


h2 =
2 √
2,18+0,53

1,99 √ 2,182 −0,532
=

4,47

7. Interpretasi
Dari survey seismik refraksi, kemudian dilakukan perhitungan
kecepatan gelombang, ketebalan, dan kemiringan lapisan batuan.
Selanjutnya dari hasil tersebut dapat dilakukan interpretasi kondisi geologi
dengan analisa kurva Travel Time nya. Namun, pada akhirnya untuk
membuat kesimpulan mengenai kondisi geologi harus mengetahui geologi
regional daerah penelitian.

Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa terdapat 3 lapisan pada


daerah penelitian. (a) Lapisan pertama tebalnya 3,63 m dan kecepatan
gelombang yang dapat melewatinya sebesar 2,24 m/msec, (b) Lapisan
kedua tebalnya 5,85 m dan kecepatan gelombang 0,53 m/msec, dan
(c)lapisan ketiga tidak dapat ditentukan ketebalannya, hal ini mungkin karena
lapisan tersebut berupa basement, sehingga tidak diketahui batas terbawah
lapisannya. Tetapi kecepatan gelombang yang melewati lapisan ini masih
dapat dihitung yaitu 2,18 m/msec. Dari hasil perhitungan itu kita dapat
melihat bahwa lapisan kedua memiliki kecepatan gelombang yang lebih kecil
daripada lapisan pertama. Dalam seismik refraksi, lapisan tersebut disebut
Ghost Layer (Lapisan imajiner/khayal).

8. Pembahasan
Seismik refraksi merupakan salah satu metode Geofisika yang cukup
sering dipakai untuk survey bawah permukaan pada kedalaman yang relatif
dangkal. Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
antara lain dapat digunakan untuk (a)survey Geoteknik berupa pencarian
ketebalan overburden struktur geologi dangkal dan sifat keteknikan batuan,
(b) keperluan pertambangan berupa mencari volume cadangan, (c)
eksplorasi hidrokarbon yaitu untuk mencari nilai kecepatan seismik batuan
pada batuan tertentu untuk mendukung survey seismik pantul, dan (d) untuk
penelitian ilmu Geologi murni yaitu mencari struktur dalam bumi.
Sedangkan kekurangan dari metode ini antara lain adalah (a) adanya
asumsi yang seringkali tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, misalnya
kecepatan seismik pada laisan 1 lebih kecil daripada lapisan 2 atau 3 (V1 <
v2 < V3… dst), (b) gelombang yang mengalami refraksi kritis dari tiap- tiap
bidang batas menghasilkan first arrival wave pada interval jarak tertentu dari
sumber, (c) umumnya menghasilkan gambaran umum tentang model
kecepatan seismik pada batuan di bawah permukaan, tetapi seringkali tidak
dapat memberikan gambaran yang detail mengenai struktur geologinya.
Dari hasil perhitungan kecepatan gelombang seismik, dapat dibuat
interpretasi mengenai jenis litologi penyusunnya, tetapi hanya bersifat
perkiraan (tidak pasti) karena…….. Penentuan jenis litologi ini dapat
didukung oleh identifikasi batuan yang terdapat di sekitar lubang bor.
9. Kesimpulan
- terdapat 3 lapisan batuan
- V1=2,24 m/msec ; V2=0,53 m/msec ; V3=2,18 m/msec
- h1=3,63 m ; h2=5,85 m ; h3=tidak diketahui
10. Daftar Pustaka
Dosen dan Staff Asisten, 2003, Buku Panduan Praktikum Geofisika
Eksplorasi Edisi III, Laboratorium Geofosika Eksplorasi, Yogyakarta:
Jurusan Teknik Geologi FT-UGM.
www.wikipedia.org/metoda_refraksi
www.googlebooks.co.id

Anda mungkin juga menyukai