Anda di halaman 1dari 44

AUDITING SIKLUS

PENGELUARAN
Presentation Outline
 Jenis Siklus Pengeluaran
 Aktivitas Pengendalian Pembelian
 Aktivitas Pengendalian Pengeluaran
Kas
 Pengujian Subtantif Saldo Utang
Usaha
 Jasa Pelayanan Nilai-Tambah
Jenis Siklus Pengeluaran
 Terdiri atas aktivitas terkait dengan
perolehan dan pembayaran atas
barang dan jasa.
 Transaksi Pembelian
 Transaksi Pengeluaran Kas
Akun-akun terkait:
 Debet:
 Sediaan Barang Dagangan
 Sediaan Bahan Baku
 Pembelian
 Persekot Biaya
 Aktiva Tetap
 Aktiva Lain
 Kredit:
 Utang Usaha (Utang Voucher)
 Kas
 Diskon Pembelian
 Retur Pembelian
Tujuan audit siklus pengeluaran:
 Existence or Occurrence
 Completeness
 Rights and Obligations
 Valuation or Allocation
 Presentation and Disclosure
Langkah untuk Perencanaan Audit:

 Melakukan Pemahaman terhadapa


Bisnis dan Industri Klien
 Menentukan Materialitas
 Menentukan Risiko Bawaan
 Melakukan Prosedur Analitik
Pemahaman Bisnis dan Industri Klien
 Perputaran Sediaan
 Perputaran Utang Usaha
Materialitas
 Risiko salah saji material tinggi
 Alokasi ke akun harus
mempertimbangkan tipe bisnis,
pentingnya likuiditas, biaya
penyelidikan kesalahan
Risiko Bawaan:
 Faktor umum yang mendorong
manajemen melakukan salah saji
asersi siklus pengeluaran, seperti:
 Tekanan untuk mengurangsajikan
(understate) biaya
 Tekanan untuk mengurangsajikan utang
 Kerentanan harga bahan baku dan
produk
 Risiko kecurangan yang dilakukan
karyawan
 Volume transaksi tinggi
 Pembelian dan pembayaran tidak sah
 Penggelapan aktiva yang dibeli
 Pembayaran dobel atas faktur pembelian
 Issue akuntansi yang tidak jelas (seperti
perlakuan biaya reparasi dan
pemeliharaan, klasifikasi sewa sebagai
operating atau capital lease)
Risiko Prosedur Analitik
 Pengujian analitik dipakai untuk
meneliti akun siklus pengeluaran
yang mengandung salah saji.
Prosedur Analitik Siklus Pengeluaran
 Hari Perputaran Utang Usaha
 Nisbah Harga Pokok Penjualan
dengan Utang Usaha
 Persentase Utang terhadap Total
Aktiva
 Rasio Lancar
 Rasio Cepat
Pertimbangan Komponen
Pengendalian Internal
 Lingkungan Pengendalian
 Penilaian Risiko oleh Manajemen
 Informasi dan Komunikasi (Sistem Akt)
 Monitoring
 Aktivitas Pengendalian
Control Environment
 Integrity dan ethical values amat
penting
 Banyak peluang karyawan melakukan
fraud (kecurangan)
 Ada peluang managemen melakukan
fraudulent financial reporting
 Kickback oleh bagian pembelian
 commitment to compentence
 Harus dicerminkan dalam penarikan,
penugasan dan pelatihan karyawan yang
terkait dengan transaksi pembelian dan
pembayaran
 Penyimpan aktiva harus menyimpan
uang jaminan (bonding)
 Struktur Organisasi
 Pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab harus:
 Jelas dikomunikasikan
 Garis hubungan wewenang,
tanggungjawab, pelaporan yang jelas
 Saat memahami bagaimana managemen
bertanggungjawab atas sumber daya
tentukan:
 Laporan digunakan managemen untuk menilai
review kinerja entitas
 Seberapa sering dan seberapa cepat laporan
managemen direview
 Keputusan yang didasarkan pada laporan
 Kebijakan entitas untuk menindak lanjuti issue
yang dimunculkan oleh laporan kunci
Management Risk Assessment
 Pertimbangkan:
 Kemampuan entitas untuk memenuhi
kebutuhan arus kas untuk transaksi
pembelian
 Kerugian kontijensi yang terkait dengan
komitmen pembelian
 Kontinuitas tersedianya pasokan dan
stabilitas pemasok utama
 Efek kenaikan biaya bagi entitas
 Awas terhadap risiko pembayaran dobel
 Awas terhadap risiko kecurangan
karyawan entitas
Information and Communication
(Accounting System)
 Memiliki pengetahuan tentang metoda
pengolahan data dan dokumen serta
catatan yang digunakan dalam siklus
transaksi pengeluaran
 Memahami arus transaksi mulai dari awal
transaksi, pencatatannya dalam buku besar
sampai pengikhtisaran dalam laporan
keuangan
 Informasi kunci yang harus dipahami
oleh auditor:
 Bagaimana pembelian, pembayaran, dan
retur dimulai.
 Bagaimana transaksi dipertanggung-
jawabkan untuk barang dan jasa yang
diterima dan untuk barang yang diretur
 Apa catatan akuntansi, dokumen, akun,
dan fail komputer yang terkait dalam
akuntansi untuk setiap tahap dari setiap
transaksi siklus pembelian?
 Proses yang digunakan entitas untuk
mengawali pembayaran barang dan jasa
Monitoring
 Aktivitas monitoring yang harus diketahui
auditor:
 Umpan balik yang berjalan dari pemasok klien
dalam hal ada masalah pembayaran atau
pengiriman yang akan datang
 Komunikasi dari auditor eksternal sehubungan
dengan reportable condition atau kelemahan
material yang relevan yg ditemukan audit
sebelumnya
 Penilaian berkala oleh auditor internal atas
kebijakan dan prosedur yang terkait dengan
siklus pengeluaran
Penilaian Awal Risiko Kontrol
 Pengetahuan empat komponen
kontrol internal untuk menilai disain
kontrol internal, bukan untuk menilai
efektivitasnya
 Kalau hanya mengandalkan
pengetahuan di atas risiko kontrol
ditetapkan maksimum
 Untuk menentukan Risiko Kontrol
sedikit di bawah maksimum atau
tinggi auditor harus melakukan:
 Concurrent tests of control, yaitu
pengujian yang dilakukan bersamaan
dengan proses pemahaman
pengendalian internal
Risiko Kontrol Rendah:
 Additional tests of control,
 Untuk semua komponen pengendalian

internal
 Untuk setiap asersi dari dua kelompok

transaksi siklus pengeluaran


Aktivitas Pengendalian: Transaksi
Pembelian
 Aktivitas Pengendalian t.a:
 Pemisahan Tugas
 Kontrol Pisik
 Kontrol Managemen
 Kontrol Aplikasi Komputer
Tipe Kontrol Komputer:
 General Controls
 Pengendalian yang terkait dengan
lingkungan komputer dan berpengaruh
secara menyeluruh terhadap aplikasi
komputer
 Application Control
 Terkait dengan aplikasi komputer
akuntansi, seperti siklus pengeluaran
Dokumen dan catatan dlm siklus
pengeluaran:
 Purchase  Approved vendor
requisition Invoice
 Purchase order  Open purchase
 Receiving report order file
 Vendor invoice  Receiving file
 Voucher  Purchase
Transaction file
 Exception report
 Accounts Payable
 Voucher summary
master file
 Voucher register  Suspense file
Fungsi dalam transaski pembelian:
 Otorisasi Pembelian
 Mencatat vendor pada daftar vendor
 Permintaan Barang dan jasa
 Pembuatan Pesanan Pembelian
 Penerimaan Barang dan Jasa
 Penerimaan Barang
 Penyimpanan barang sbg sediaan
 Retur barang ke vendor
 Pencatatan Hutang
 Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan
hutang
 Pertanggungjawaban atas pencatatan transaksi
Aktivitas Kontrol: Transaksi
Pengeluaran Kas
 Dokumen dan Catatan:
 Cek/Bonggol Cek
 Ikhtisar cek
 File Transaksi Pengeluaran Kas
 Jurnal Pengeluaran Kas/Register Cek
 Fungsi:
 Pembayaran Hutang
 Pencatatan Pengeluaran Uang
Pengujian Substantif untuk Hutang
Usaha
 Penentuan Risiko Deteksi Untuk
Pengujian Rinci
 Perancangan Pengujian Substantif
 Prosedur Awal
 Prosedur Analitik
 Uji Rinci Transaksi
 Uji Rinci Saldo
 Bandingkan Penyajian dengan PABU
Penentuan Risiko Deteksi Untuk
Pengujian Rinci

Komponen Resiko EO C RV VA PD

Audit Risk L L L L L

Inherent Risk H H M H H

Control Risk-Purchase L H M H M
Transaction
Control Risk-Cash M L L L L
Disbursement Transaction
 CONTOH PENGUJIAN SUBSTANTIF
UNTUK ASERSI HUTANG USAHA:
 Initial Procedures
 Analytical Procedures
 Tests of Details of Transactions
 Tests of Details of Balances
 Presentaion and Disclosures
Initial Procedures
1. Dapatkan Pemahaman bisnis dan industri
klien dan tentukan:
 Pentingnya pembelian dan hutang usaha bagi
entittas
 Pemacu ekonomik kunci yang mempenagurhi
pembelian dan hutang usaha klien
 Syarat perdagangan standar industri, termasuk
saat musim dsbg.
 Luas konsentrasi aktivitas dengan pemasok dan
komitmen pembelian
2. Lakukan prosedur awal atas saldo hutang
usaha dan catatan yang harus diuji lebih
lanjut:
 Lacak (trace) saldo awal hutang usaha ke KKP
tahun lalu
 Review aktivitas buku besar hutang usaha dan
selidiki ayat-ayat yang tampak janggal
 Dapatkan daftar saldo hutang usaha pada
tanggal neraca dan tentukan keakuratannya
dengan cara:
 Jumlahkan daftar dan cocokan dengan
(1) jumlah arsip voucher yang belum
dibayar, atau arsip induk hutang usaha,
dan (2) saldo buku besar
 Uji kecocokan pemasok dan daftar saldo
yang ada dalam catatan akuntansi
3. Lakukan Prosedur Analitik:
 Kembangkan ekspektasi hutang usaha dg
menggunakan pengetahuan aktivitas bisnis
entitas , syarat dagang normal, dan riwayat
perputaran hutang usaha
 HITUNG RATIO
 Perputaran hutang usaha
 Hutang usaha dengan total hutang lancar
 Analisis hasil rasio relatif dengan ekspektasi
berdasar tahun lalu, data industri, jumlah
anggaran, atau data lain.
 Bandingkan saldo biaya dengan tahun yang lalu
atau anggarannya untuk menentukan indikasi
kemungkinan kurangsaji yang terkait dengan
hutang yang belum tercatat
 Lacak sample catatan akun transaksi hutang usaha
ke dokumen pendukung
 Usut kredit ke voucher pendukung, faktur
pemasok, laporan penerimaan, dan pesanan
pembelian dan informasi pendukung lain.
 Usut debet ke pengeluaran kas atau ke memo
retur pembelian
Uji Rinci Transaksi:
5. Lakukan uji pisah-batas pembelian.
 Pilih sampel catatan transaksi pembelian
beberapa haris sebelum dan sesudah akhir
tahun dan periksa dokumen pendukung seperti
voucher, faktur pemasok, dan laporan
penerimaan barang dan tentukan apakah
pembelian telah dicatat dalam periode yang
tepat
 Amati nomor laporan penerimaan yang
dikeluarkan pada hari terakhir periode audit dan
lacak sampel nomor laporan penerimaan yang
lebih kecil dan yang lebih besar ke dokumen
pembelian terkait dan tentukan apakah transaksi
telah dicatat dalam periode yang tepat
6. Lakukan uji pisah batas pembayaran:
 Amati nomor cek terakhir yang dikeluarkan dan
diserahkan pada kahir periode audit kemudian
lacak ke catatan akuntansi untuk meverifikasi
ketelitian waktu pencatatan
 Lacak tanggal cek yang sudah dibayarkan
dengan tanggal yang ada dalam rekening koran
7. Lakukan pencarian kewajiban yang tidak dicatat:
 Periksa pembayaran kemudian antara tanggal neraca
dan tanggal akhir pekerjaan lapangan dan bila ada
dokumentasi terkait yang menunjukkan ada indikasi
pembayaran hutang yang ada pada tanggal neraca,
lacak ke daftar hutang usaha.
 Periksa dokumentasi hutang yang tercatat pada akhir
tahun dan masih belum dibayar sampai saat pekerjaan
lapangan selesai
 Selidiki ketidak cocokan antara pesanan pembelian,
laporan penerimaan dan faktur penjualan pada akhir
tahun
 Tanyakan pada personil akuntansi dan pembelian
tentang adanya hutang yang belum dicatat
 Review anggaran modal, pesanan kerja, dan kontrak
pembangunan sebagai bukti hutang yang belum dicatat.
Tests details of Balances:
8. Konfirmasi hutang
 Ìdentifikasi pemasok utama dengan mereview
register voucher atau buku pembantu hutang
dan kirimkan permintaan konfirmasi ke
pemasok yang saldonya besar, kecil, atau nol
dan yang bersaldo debet
 Selidiki dan lakukan rekonsiliasi perbedaan yang
ada
9. Selidiki hutang yang tidak dikonfirmasi ke
laporan bulanan yang diterima klien dari
pemasok
Presentation and Disclosures
10. Bandingkan pelaporan hutang dengan
PABU:
 Tentukan bahwa hutang telah diidentifikasi dan
diklasifikasi dengan layak dan perkirakan
periode pembayarannya
 Tentukan apakah ada saldo debet yang jumlah
keseluruhannya signifikan dan hasil harus
direklasifikasi
 Tentukan ketepatan pengungkapan sehubungan
dengan pihak afiliasi atau hutang yang ada
jaminannya
 Tanyakan kepada manajemen keberadaan
komitmen yang belum diungkapkan atau hutang
kontijensi

Anda mungkin juga menyukai