BASIC COMPONENT FIBER OPTIK, PRINSIP KERJA TRANSMISI SERTA RECEIVER

FIBER OPTIK
KUNI FAIZAH
M0208040
Kunia.f@gmail.com
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ABSTRAK

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas-3 matakuliah Optoelektronika, sesuai dengan standar ETA
(Electronics Technicians Association) point 2, sub-point 2.1, 2.2, dan 2.3. mengenai komponen basic FO (Fiber
Optik), beserta prinsip kerja transmitter dan receiver FO.

Kata kunci: komponen basic FO; transmitter; receiver FO

I. Basic komponen FO

I.1. Bahan FO
Syarat agar suatu bahan dapat dijadikan
FO adalah:
a. Harus dapat dibuat panjang
b. Harus tembus pandang
c. Memungkinkan memiliki beda
indeks bias kecil antara inti dan kulit
Bahan yang memenuhi syarat
adalah:
a. Fiber glass
Gambar1.1. Campuran fusi oksida logam,
sulfida/selenida pada pembentukan fiber glass
b. Fiber glass halide
Gelas halide, sesuai namanya
dibuat dari unsur golongan halide (VIIA).
Gelas flourida yang ditemukan pada
tahun 1970 oleh peneliti Universite de
Rennes memiliki rugi-rugi yang sangat
kecil pada frekuensi infrared (0,2 s/d 8
μm, terendah pd 2,55 μm). Unsur
pembentuk utamanya adalah ZrF4disebut
ZBLANBagian kulit terdiri dari HaF4
atau disebut ZHBLAN yang
Tabel1.1. unsur pokok fiber glass halide
memiliki beda indeks bias kecil
dengan inti. Keuntungan dari bahan ini,
redaman rendah 0,001 s/d 0,01 dB/Km,
sedangkan kerugian sulit dibuat panjang krn
mudah tidak menjadi gelas (devitrification)
c. Fiber glass aktif
Fiber glass berkulit plastic
Inti dari bahan ini berupa silica, dan
bagian kulit terbuat dari plastik, polimer,
atau FEP (Flouride Ethylene Propyene).
Keuntungannya harga terjangkau, namun
redamanya besar, serta kualitasnya masih
rendah, dan hanya dapat digunakan untuk
komunikasi jarak pendek.
d. Fiber plastic
Inti berupa polistirena, sedangkan
kulitnya terbuat dari methyl metacrilat,
kadang inti juga terbuat dari methyl
metacrilat dan kulit copolimernya.
Keuntunganya sudut penerimanya besar,
perawatannya mudah, namun hanya dapat
digunakan untuk komunikasi berjarak
100 meter.

1
Tugas 3 optoelektronika
I.2. Bagian FO
Gambar1.2. bagian FO
Struktur Serat Optik pada umumnya terdiri dari 3
bagian yaitu:
a. inti (core), gelombang cahaya yang
dikirimkan akan merambat dan
mempunyai indeks bias lebih besar dari
lapisan kedua.
b. lapisan selimut (Cladding), bagian ini
mengelilingi bagian inti dan mempunyai
indeks bias lebih kecil dibandingkan
dengan bagian inti.
c. jaket (Coating), merupakan pelindung
lapisan inti dan selimut yang terbuat dari
bahan plastik yang elastic
Dalam pentransmisian melalui serat optik ada
beberapa hal yang menjadi karakteristik atau
komponennya,yaitu:
a. Sambungan (Connection)
b. Coupler
MRP Spesification (Minimum Required Power)
Ada 2 jenis koneksi pada serat optik, yaitu:
a. Connector
diperlukan apabila fiber dalam pentransmisiannya
harus
disambung/diputus
Beberapa jenis connector antara lain : Fiber to
fiber ; Fiber
to source ; Fiber to detector ; Multiport coupler
connection.
b. Splices diperlukan pada sistem fiber optik
bila ada 2 fiber yang
akan dihubungkan secara permanen
Bentuknya ada 2 macam antara lain : Outside plant
splicedan Pigtail splice.
Sedangkan Coupler Diperlukan bila daya optik
(optical power) harus diinject
ke dalam fiber dari satu sumber atau lebih
atau di-extrac dari satu fiber menjadi lebih dari
Tugas 3 optoelektronika
satu tujuan.
Beberapa design dari coupler, antara lain:
a. T – Coupler
b. Star Coupler
c. Wavelength Mux / Demux Coupler
d. Directional Coupler
MPR Dipakai untuk analisis link power budget
dalam mendesain photonic layer, dan merupakan
pengukur sensitivitas receiver
Tabel.2.1. Kode warna kabel serat optic
I.3. Dasar operasi transmitter dan receiver
Pada umumnya sistem transmisi
serat optik terdiri tiga bagian yaitu dari
sumber cahaya, media transmisi dan
detektor.
Gambar.3.1. Alur komunikasi serat optic
Sumber cahaya adalah bagian dari
sistem yang mengubah sinyal listrik
menjadi sinyal cahaya yang sesuai. Tugas
ini biasanya dilakukan oleh LED (Light
Emitting Diode) atau bisa juga
menggunakan dioda laser, yaitu dioda
yang dapat memancarkan sinar laser.
Media transmisi dijalankan oleh
serat optic, sebagai detektor digunakan
photodiode yaitu dioda yang dapat
menyerap cahaya dan mengubahnya
menjadi sinyal listrik yang sesuai.
Penyaluran data melalui serat optik dapat
digambarkan sebagai berikut: data berupa
sinyal listrik diubah menjadi cahaya yang
sesuai oleh LED sebagai sumber cahaya,
kemudian cahaya berisi data tadi
merambat di dalam serat optik sebagai
media transmisi menuju ke penerima
berupa photodioda sebagai detektor dan
mengubah cahaya menjadi gelombang
cahaya yang kemudian ditransmisikan
melalui kabel serat optik menuju penerima
/ receiver yang terletak pada ujung
2
 lainnya, pada penerima/reciever sinyal
optik tadi diubah kembali menjadi sinyal
listrik oleh transducer Optoelektronik
(Photo Dioda / Avalanche Photo Dioda).
Gambar.3.2. Lintasan sinyal melalui link data optis
Berikut adalah beberapa tipe Transmisi Serat
Optik
Gambar.3.3 Transmisi Single mode
Single mode adalah sebuah
sistem transmisi data berwujud cahaya
yang di dalamnya hanya terdapat satu
buah indeks sinar tanpa terpantul yang
merambat sepanjang media tersebut.
Single mode dapat membawa data dengan
lebih cepat dan 50
kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode.
Tabel.3.1. Spesifikasi Single mode
Gambar.3.4. Transmisi step-index multimode
Pada step-index multimode, sinar
masuk dalam inti dan dipantulkan ketika
sinar menabrak cladding.
Model ini hanya cocok untuk
tranmisi jarak pendek
(antar gedung). Indeks bias core dan cladding
berbeda dimana index bias core (n1) lebih besar
daripada indeks bias cladding
Tugas 3 optoelektronika
Tabel.3.2. Spesifikasi step-index multimode
Gambar.3.4. Transmisi Graded-index multimo
Pada Graded-index multimode
terdapat lapisan pada inti kacanya
sehingga index sinar yang merambat tidak
menabrak lapisan cladding. Sinar yang
masuk dalam inti tidak dipantulkan
sepanjang melewati inti tersebut. Cahaya
merambat lurus membentuk ”envelope”
dengan kombinasi interval
biasa.Kecepatan perambatannya
ditentukan oleh kerapatan index n.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Model Komunikasi
system optic. Fakultas Elektro &
Komuniksasi. Institut Teknologi Telkom
Lindgren Sofia and Pelle
Ohlsson. Design of a Small Diameter
Fibre Optical Probe for Interstitial
Chromophore Concentration
Measurements. 2007;Lund Reports on
Atomic Physics, LRAP-372
Leonardo, Ardal Nizwar.
Fabrikasi Fiber Optik-Bagaimana cara
membuat fiber optic. 2010: Padang
,Universitas Andalas\
http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2/detail.
jsp?id=91296&lokasi=lokal
Tim Elektronika HME-ITB elektron@hme.itb.ac.id
3