Anda di halaman 1dari 29

VIBRIONACEAE

Oleh :

Dra. Lia Yulia Budiarti, M.Kes.


VIBRIONACEAE
TAXONOMI
Family : Vibrionaceae
Genus : 1. Vibrio
2. Aeromonas
3. Plesiomonas
4. Photobacterium (tdk patogen pd
manusia)
Ad 1 – 3 : Gram (-) batang, lurus/bengkok, bergerak,
aerob sp fakultatif anaerob, tdpt di air tawar, laut,
dan kuala
VIBRIO
TAXONOMI
Family : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies :
1. Vibrio cholerae-KHOLERA
2. Vibrio parahaemolyticus
3. Vibrio vulnificus
4. Vibrio alginolyticus
VIBRIO
* Vibrio : bentuk batang bengkok
(coma); Gram negatif; fakultatif
anaerob; bergerak dgn polar
flegellum/flagela.
* Hidup di alam lingkungan  baik air
laut atau air tawar
* Vibrio sp. menginfeksi usus atau
infeksi diluar usus (infeksi luka /
sepsis)
VIBRIO CHOLERAE
* V. cholerae (serotipe 01, biotipe cholerae) 
penyebab Cholera asiatic klasik
* Th. 1961 biotipe V. cholerae El Tor
menyebabkan Kholera Pandemi
* Sp sekarang hanya strain 01 penyebab wabah
epidemik dr peny. ini.
* Th.1992: ada strain baru 0139 yg bertanggung
jawab pd epidemik di India & Bangladesh.
* Cholera tdk sering menyebabkan peny. Gastro-
intestinal di US spt di neg. sedang berkembang
* Di US V. cholerae non-01 penyebab gastro-
enteritis lebih daripada V. cholerae 01
VIBRIO CHOLERAE
Faktor Patogenitas :
1). Antigenic Structure
H Ag (flagela)
* Tak tahan panas; Antibody H  Tidak
memberi proteksi thdp Vibrio sp.
O Ag (Lipopolysaccharide)
* Bersifat spesifik; terdapat > 100 O Ag
* Antibody O  mencegah bin. percob.
terinfeksiV.cholerae
* V.cholerae serogroup O1,t.d.3 serotipe :
Inaba, Ogawa dan Hikojima
VIBRIO CHOLERAE
2). Enterotoxin
* Tak tahan panas; BM 84,000,t.d.subunit A&B
* Ganglioside suatu reseptor pd mukosa utk
subunit B; Subunit B menempel pd reseptor ->
menginduksi subunit A msk ke dlm sel 
aktifkan adenilat siklase  shg cAMP
intraseluler meningkat merubah transport
ion pd memb. sitoplasma  hipersekresi air
elektrolit, khlorida, dan menghambat re-
absorbsi natrium  diare
* Gen enterotoksin terletak pd khromosom
* Terdapat kesamaan sifat antigenik antara
enterotoksin V.cholerae dgn E.coli
VIBRIO CHOLERAE
Pathogenesis Vibrio cholerae 01
* Patogen pd manusia; Bacteriemia negative
* Tidak invasif, lokasi pd mukosa usus kecil
* Menyebar mel. air terkontaminasi atau
makanan yg tidak dimasak, khususnya ikan
* M.o. sangat peka pd asam lambung – shg 10 9
m.o. baru dapat sebabkan peny., tp bila
asam lambung telah dinetralkan dgn antasid
mk 106 m.o.dpt sebabkan peny.
* M.o. menempel pd microvilli dari sel epitel,
multiplikasi & memproduksi enterotoxin;
mucinase dan endotoxin
VIBRIO CHOLERAE
* Masa Inkubasi : 2-3 hari; diikuti peride
muntah dan diare
* Selama infeksi: kehilangan cairan 10-25lt
* Dehidrasi cepat diikuti dgn hilangnya
elektrolit (potasium & bicarbonate)
* Hilangnya elektrolit ok enterotoksin m.o.
* Kelemahan terjadi pd setiap saat.
berhub. langsung dgn hilangnya
sejumlah cairan
VIBRIO CHOLERAE
* Penyebab utama kematian pd kholera :
Shock, asidosis metabolik, gagal ginjal.
* V. cholerae 01 jarang menyebabkan
infeksi ekstraintestinal
* Flagella alat utk menempel pd epitel
mukosa ok mampu menembus gel yg
menutupi permukaan mukosa
* Perlekatan juga diperantarai oleh adhesin
permukaan
* Sekali menempel  m.o. akan bermulti-
plikasi dan memproduksi enterotoksin
VIBRIO CHOLERAE
Pathogenesis Vibrio cholerae non-01
* V. cholerae non-01 diisolasi dr wabah gastro-
enteritis ttp berbeda dgn strain 01, non-01
berhub. dgn penyakit ektraintestinal
* V. cholerae non-01 telah diisolasi dr darah dan
luka terinfeksi (90% pend memp. peny. yg
mendasari mis. DM, abnormalitas sal. cerna,
keganasan dll.)
* Memproduksi cholerae-like toxin  berhub. dgn
gejala gastrointestinal
* Peny. adalah sporadik dan tidak berhub. dgn
pandemik sebagimana cholera clasic
* Gejala peny. mirip dgn clasic cholerae tp > ringan
VIBRIO CHOLERAE
V. cholerae serogroup 01 & 0139 
bertanggungjawab thdp epidemik &
pandemik cholera
V. cholerae serogroup non 01 
* diare spt kholera
* diare ok infeksi ekstra intestinal
V. parahaemolyticus 
* Gastroenteritis, mungkin infeksi
ekstra inestinal
* Keracunan makanan
VIBRIO CHOLERAE
Gejala Klinik :
* Masa Inkubasi : 1-4 hari
* Diarrhea : diare yg masif dgn feses
spt air cucian beras, dgn mukus,
sejumlah sel epitel, tak ada panas, ada
kramp abdominal
* Kehilangan yg ekstensif dari elektrolit
dan air
* Dehidrasi
* Circulatory collapse
* Anuria  20-50% death
VIBRIO CHOLERAE
Diagnosis Laboratorium
* Memisahkan Vibrio dari spesies lain mel :
1. Test Oxidase indolphenol :
oxidase neg.  Enterobacteriaceae
oxidase pos.  Vibrio sp.
2. Test oxidative-fermentative, membedakan
oxidase pos. : Pseudomonas - oxidative
Vibrio – fermentative
3. Kebutuhan NaCl utk pertumbuhan :
Vibrio – memerlukan NaCl
Aeromonas – tidak memmerlukan NaCl
4. Kepekaan thdp senyawa O/129 membedakan :
Vibrio – peka; Aeromonas - resisten; Plesiomonas - variasi
VIBRIO CHOLERAE
Diagnosis Laboratorium
* Specimen : feces, bahan muntahan  base
peptone water + NaCl 3%
* Toleransi pd pH alkali dan m.o. bergerak
* Enrichment media :
- alkaline peptone broth (pH 8,4) –
menekan pertumbuhan m.o. lain
Selevtive media :
- Yg paling sering digunakan TCBS – Koloni
kuning
- koloni ditest dgn antiserum polivalent 01
atau 0139
VIBRIO CHOLERAE
Therapy :
* Self-limiting disease jika dilakukan Rehidrasi :
penggantian air & elektroli (NaCl; Sodium bi-
karbonat; Potasium bikarbonat diberikan IV
utk pend. yg shock).
* Antibiotik: Tetracycline (dewasa); trimetoprim-
sulfamethoxazole (anak2, wanita hamil)

Pencegahan :
* Sanitasi yg baik, penanganan sampah, purifikasi
air, memasak makanan dan penyimpanan
makanan -> mencegah cholera dan peny.
gastrointestinal
VIBRIO PARAHAEMOLYTICUS
Vibrio Pathogenik lain : Vibrio Parahaemolyticus
* Kebanyakan infeksi terjadi ok makan kepiting yg
dimasak tidak baik
* Berhub. dgn 2 tipe syndrome gastrointestinal klinik 
paling penting adalah watery diare (Keram perut,
nausea, vomitus); Self limiting; Yg berat : dehidrasi,
disentri, dan asidosis
* Juga menyebabkan peny. Ekstraintestinal :
- diisolasi dari darah dan luka
- trauma ditubuh  kontak dgn air terkontaminasi
- Terapi : perlu antimikrobal (tetrasiklin, khloramfenikol,
aminoglikosida)
* Membedakan V. parahaemolyticus yg patogen dan tidak yi dgn
Test Kanagawa.
AEROMONAS
* Aeromonas : patogen pd reptil, ampibi, & ikan
* Habitatnya pd air segar, sampah, kehidupan laut,

dan tanah
* Spesies patogen pd man.yi Aeromonas hydrophila
* Mampu menyebabkan peny. kutaneus & infeksi
intestinal
* Infeksi usus : diare sp 7 hari
* Transmisi mel.mak. terkontaminasi- gastroenteritis
* Infeksi luka : krn laserasi akibat aktivitas dlm air
* Khas infeksi berupa selulitis (radang jar. Ikat)
* Septikemia : terjadi ok insersi IV canula : fatal
cepat menyebar, myonecrosis crepitasi dari
tungkai bawah
VIBRIO VULNIFICUS
Vibrio vulnificus
* Adalah flora normal air laut, tp juga dlm
air tawar
* Penyakit primer : infeksi kulit ok luka
(bengkak sekitar luka, vesikel & bulla)
* Septikemia dapat terjadi bila memakan
seafood mentah (terlihat ok ada lesi yg
metastatik); diperlukan debridemen,
insisi, drainase luka
* Terapi dgn antimikrobial : ampisilin,
tetrasiklin, khloramfenikol&
aminoglikosida
VIBRIO ALGYNOLYTICUS
Vibrio algynolyticus :
* Terdapat normal di air laut dan tersebar
seluruh dunia
* Dihubungkan dgn infeksi ekstraintestinal :
infeksi luka atau infeksi telinga
* Infeksi terjadi sesudah berenang atau
aktivitas di pantai
* Lesi perlu drainase / debridemen , tp
komplikasi tdk serius
* Kebanyakan pend. berespon dgn terapi
antibiotik (khloramfenikol, gentamisin,
nalidixid acid)
PLESIOMONAS
P. Shigelloides
• Didapat terutama pd air tawar, lingkungan
kuala
• Peny. Ok kontak dgn air terkontaminasi atau
makan ikan mentah
• Peny. adalah Gastroenteritis : demam, sakit
perut, muntah, sakit kepala, dan dehidrasi
• Diare mungkin lama sp 3 minggu, kira-kira 30
kali per hari  60% perlu dirawat di RS dan

diberi Antibiotik atau keduanya


• Pend. biasanya punya peny. yg mendasari
misal kanker atau ada faktor resiko makan
PLESIOMONAS
* Peny. Ekstraintestinal oleh Plesiomonas :
berat tapi jarang
* Infeksi khas : meningitis, sepsis,
selulitis, dan arthritis
* M.o. peka terhadap khloramfenikol,
tetrasiklin, trimetoprim-
sulfamethoxazole dan aminoglikosida
* Dibedakan dari Aeromonas : Plesiomonas
memfermentasi inositol, tidak
memfermentasi manitol atau sukrose
CAMPYLOBACTER
KHARAKTERISTIK
* M.o. patogen pd hewan ternak; Batang Gram (-),
bentuk koma / spiral, tak berspora, Tumbuh
mikroerofilik; Dpt tumbuh pd suhu 42oC
* Bergerak dgn flagel tunggal pd 1 atau 2
ujungnya (polar)
* Catalase dan oxidase positif
* Reduksi nitrat, produksi H2S, tdk m’fermentasi KH
* Yg paling penting : Campylobacter jejuni
Media
* Selective media Skirrow (Vancomycin, polimyxin,
trimethoprim)
* Campy BAP (Cephalotin)
* Anaerobik inkubasi: 5% O , 10% CO pd 370C
CAMPYLOBACTER
Pathogenesis
Menyebar melalui : - food & beverage
- contact with infection animal
- ano–genital–oral sexual activity

Multiplikasi dlm usus

Invasi pd Epithel

Inflamasi kdg-kdg bakteri masuk sirkulasi


utk menyebabkan gejala spt
bacteriaemia Enteric fever
Feses + sel darah
CAMPYLOBACTER
Gejala Klinik
* Diare intensif, kram perut, sakit kepala, malaise,
demam
* Peny. Sembuh sendiri dalam 3-8 hr, kdg-kdg
memanjang
Laboratory Diagnostic
* Specimen : feces;
* Microscop Lapangan gelap atau fase kontras 
gerakan khas meluncur
* Gram negatif batang
* Membutuhkan media selektif
Therapi
* C. jejuni sensitif eritromisin
CAMPYLOBACTER
Reservoir Diseases
C. jejuni birds diarrhea,
other animal sometimes systemic
infection
C. fetus sheep Septicaemia
subsp. fetus cow
C. coli pig Diarrhea
C. laridis Birds Diarrhea
other animal

Helicobacter cinardi

Male homosexual infection

Helicobacter fennelliae
HELICOBACTER
Helicobacter
Helicobacter pylori
pylori
** Dulu disebut Campylobacter
Dulu disebut Campylobacter pylorypylory,, dideteksi
dideteksi
dr
dr permukaan
permukaan selsel epitel
epitel antrum
antrum lambung
lambung pdpd
penderita
penderita Gastritis
Gastritis dan
dan Ulkus
Ulkus peptikum
peptikum pdpd
lambung
lambung && duodenum
duodenum
** Gastritis
Gastritis merupakan
merupakan faktor
faktor predisposisi
predisposisi bagi
bagi
ulkus
ulkus peptikum
peptikum   sel-sel
sel-sel yg
yg rusak
rusak lebih
lebih sensitif
sensitif
thdp
thdp asam
asam dan
dan daya
daya cerna
cerna lambung
lambung
** Taxonomi
Taxonomi && Klasifikasi
Klasifikasi ::
Family
Family :: Spirilaceae
Spirilaceae
Genus
Genus :: Helicobacter
Helicobacter
Spesies :: Helicobacter
Spesies Helicobacter pylory
pylory
Helicobacter mustelae
HELICOBACTER
Kharakteristik Umum
* Gram negatif batang, bentuk spiral atau koma
langsing, tak membentuk spora
* Bergerak dgn polar flagella (uni-, bi-polar
atau lateral)
* Oxidase & catalase (+), Urease (+++)
* Dapat tumbuh pd 37oC dgn 10% CO2
* Pada Selective media yg memngandung darah
(Skirrow, Chocolate agar) : koloni bulat,
transfaran, tidak berpigmen, dan tidak
meragi gula-gula.
HELICOBACTER
Pathogenesis
* pH pertumbuhan Optimal : 6.0 – 7.0
* Produksi proteases : mempengaruhi gastric mucin,
menurunkan kemampuan difusi asam lambung melalui
mucin
* Produksi urease
* Produksi ammonia  acid buffer
* Terapi cukup diobati dgn antacida saja
 Mukus gastrik relatif tidak permeabel thdp asam
lambung dan memp. kekuatan befer yg kuat
Pada site gastrik yg memproduksi mukus, pH 1.0-
2.0, dan pada site epithelial pH sekitar 7,4
 H. pylori didapatkan pd lap. Mukus lebih dalam
selitar permukaan epithelial dgn asiditas yg
fisiologis

Anda mungkin juga menyukai