divisi produksi, divisi personalia, divisi pemasaran, dan divisi keuangan. Sehingga kegiatan
dalam perusahaan dapat berimbang antar divisi, bila ada 1 divisi terjadi masalah maka
perusahaan tidak dapat maksimal dalam menjalankan produksinya begitu pula sebaliknya bila
kinerja antar divisi baik maka perusahaan dapat berjalan optimal sesuai dengan visi dan misi
perusahaan. Pada saat seseorang memutuskan untuk memulai usahanya, maka pada saat itu pula
ia harus dapat merencanakan kegiatan usahanya dengan baik. Kesalahan dalam perencanaan
merupakan suatu langkah awal menuju kegagalan. Kegiatan perencanaan usaha setidaknya
1. Menganalisis situasi yang berhubungan usaha yang akan dilakukan. Pada tahapan ini
perlu diketahui situasi dan kondisi pasar yang akan dijadikan obyek usaha, baik yang
segmen pasar yang akan dirujuk dan semua aspek yang menyangkut kemungkinan usaha
apa yang sebaiknya akan dibuat atau dikembangkan. Sumber informasi yang dapat
diperoleh untuk mendapatkan gambaran situasi pasar potensial dari usaha yang akan
dikembangkan antara lain : Media massa (koran, majalah, televisi, radio), internet,
melihat langsung di lapangan (survey pasar) atau informasi yang diperoleh dari teman
(kolega) yang mengelola suatu usaha. Berdasarkan informasi awal yang diperoleh maka
usaha apa yang akan dilakukan dapat segera dianalisis kemungkinan pelaksanaan dan
kelayakannya. Perkiraan target produksi produk dalam kaitan dengan perencanaan usaha
bagaimana menjalankan suatu usaha baik dari segi pembentukan badan usaha (organisasi
keuangannya. Dalam tahapan ini seorang wirausahawan perlu mengetahui dan menguasai
a. Bagaimana menentukan harga pokok dan harga jual produk, penentuan volume
produksi (bila produk tersebut diproduksi sendiri) dan perhitungan titik impas usaha,
b. Pengetahuan tentang konsep bunga uang (cara hitung bunga) yang diperlukan dalam
menentukan seberapa besar tingkat keuntungan perusahaan dapat diperoleh dan untuk
sehingga usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan dalam jangka waktu yang
d. Bagaimana cara menjalin kemitraan dengan berbagai pihak terkait dengan dunia usaha,
baik itu bank, koperasi, dinas instansi terkait, lembaga riset & pengembangan. Dengan
demikian pengetahuan dan keterampilan membuat proposal dan teknik negosiasi sangat
dipelukan.
3. Melakukan studi kelayakan usaha Sebagai tahapan akhir dari kegiatan perencanaan usaha
adalah menganalisis kelayakan ekonomi dari usaha yang akan didirikan. Bekal pengetahuan
dasar sebelumnya akan dapat menunjang dalam melakukan analisis kelayakan ekonomi kegiatan
usaha. Untuk menganalisis kelayakan ekonomi dari suatu diperlukan perkiraan pendapatan dan
pengeluaran biaya yang akan terjadi seandainya usaha tersebut jadi dilaksanakan. Oleh karena
pada tahapan ini baru berupa perencanaan, maka dalam analisisnya diperlukan harga atau nilai-
nilai perkiraan. Apabila criteria kelayakan ekonomi terpenuhi, maka kegiatan usaha dapat
dilakukan.
4. Mengelola sistem produksi dalam berusaha dengan cara yang efektif dan efisien Kegiatan ini
terkait dengan bagaimana memadukan unsur Manusia, Mesin, Material (bahan baku), Metode
Kerja, Modal Kerja, dan Memasarkan Produk dengan seefektif dan seefisien mungkin.
5. Menjaga usaha yang dilakukan agar berkesinambungan dengan mengacu pada kaidah 3K yaitu
usahakan kegiatan usaha selalu memenuhi kapasitas standar bagi pemenuhan target produksi
yang direncanakan dengan tidak melupakan unsur kualitas produk yang baik dan terjaga
(berkesinambungan).
Evaluasi adalah:
- evaluasi mempunyai kaitan yang erat dengan perencanaan yang secara utuh adalah salah
- Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif
- Evaluasi merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk mencapai
obyektif, efisien, dan efektif, serta untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan dan
juga membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan satu atau beberapa aspek
o Nilai yang difokuskan pada evaluasi adalah usaha untuk menentukan manfaat atau
- Evaluasi adalah sebagai salah satu fungsi manajemen berurusan dan berusaha untuk
dapat diterima.
o Rencana program dan rencana proyek hanya dapat dibuktikan dengan evaluasi
- Evaluasi adalah suatu kegiatan yang mengukur dan memberi nilai secara obyektif dan
valid, di mana beberapa besar manfaat pelayanan yang telah dicapai berdasarkan tujuan
dari obyek yang seharusnya diberikan dan yang nyata apakah hasil-hasil dalam
- Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan
keberhasilan. Evaluasi ini dapat dilakukan secara internal oleh mereka yang melakukan
proses yang sedang dievaluasi ataupun oleh pihak lain, dan dapat dilakukan secara teratur
maupun pada saat-saat yang tidak beraturan. Proses evaluasi dilakukan setelah sebuah
diinginkan.
Tingkat evaluasi :
1. Pra Evaluasi, ada hubungan dengan pengarahan suatu proyek. Misalnya, perlu ada
manajemen yang baik agar proyek/program dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana.
2. Evaluasi Antara, adalah evaluasi pada pertengahan implementasi, yaitu evaluasi ketika
program atau proyek sedang mengatasi masalah. Hasil ini dapat dipakai untuk
3. Evaluasi Akhir, adalah evaluasi ketika pembiayaan proyek tersebut berakhir. Evaluasi ini
memberikan persepsi manfaat program dan dampak terhadap kegiatan. Rekomendasi ini
kebijakan.
Kriteria Evaluasi :
telah optimal.
berguna atau bernilai dari program publik sebagai fasilitas yang dapat memadai secara
efektif.
Tahap evaluasi :
1. evaluasi kebijakan
Contoh evaluasi dalam usaha tani sayuran organic mulai dari budidaya sampai pemasaran.
1. Bagian produksi:
• Memulai mempersiapkan lahan yang akan ditanami dan luasan yang dibutuhkan?
• Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan mulai dari persiapan lahan – siap panen?
Tugas bagian produksi adalah memenuhi kebutuhan pasar akan sayuran yang telah di
rencanakan bagian pemasaran agar hasil panen dapat laku terjual semua dan memperoleh untung
yang telah direncanakan. Sehingga antara bagian produksi dan bagian pemasaran harus ada
2. Bagian pemasaran
Tugas bagian pemasan adalah selain memasarkan produk yang dihasilkan bagian
pemasaran harus jeli melihat kondisi lingkungan pasar. Kemudian menganalisa kekuatan
pasar kita yang akan disuplay sehingga kita dapat mengalisa kemampuan produksi. Bila
antar bagian produksi dan pemasaran tidak dapat berkoordinasi maka kegiatan usaha
akan terhambat sehingga antara kedua bagian tsb dapat saling menginformasikan. Dari
sebaliknya bagian pemasaran melaporkan permintaan pasar kita terhadap produk yang
kita hasilkan.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemasaran produk antara lain
1. Target Market atau Sasaran Pasar. Sasaran Pasar adalah sekelompok konsumen
b. Pengembangan Produk (Product Development) upaya menawarkan produk baru atau produk
c. Penetrasi Pasar (Market penetration) upaya meningkatkan penjualan produk yang sudah