Anda di halaman 1dari 28

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

Untuk memungkinkan sebuah turbin uap beroperasi dengan baik dalam arti
efektif dan efisien, maka terdapat turbin perlu dilakukan suatu sistem pemeliharaan
dan perbaikan.

Untuk kedua tuga tersebut diatas, tersedia petunjuk – petunjuk berupa buku
– buku :

- Petunjuk pengoperasian ( operation manual )


- Petunuk pemeliharaan ( service instruction )
- Petunjuk mengatasi gangguan ( trouble shooting ).

I. PEMELIHARAAN
Dengan maksud tercapainya tujuan pemeliharaan maka dari awal – awal
pengoperasian turbin, sudah harus diikuti petnjuk – petunjuk khusus tentang
pengoperasiannya. Misalnya sebelum mulai pengoperasian, pertama – tama perlu
dilakukan pemeriksaan terhadap pipa – pipa kerja setelah dikalibrasi untuk
memastikan bahwa tidak akan terjadi hantaran tegangan pada turbin. Ini dapat
diperiksa dengan jalan melepaskan skrup – skrup flens.

Pensegarisan

Pensegarisan sumbu poros ( shaftalignment ) dari semua rakitan. Seperti


turbin dan beban (load) harus diperiksa, yang disebut test penerimaan
( acceptancetest ) dan bila perlu distel pada kondisi hangat (warmcondition), untuk
mengetahui efek ekspansi material pada panas yang bervareasi.
Biola turbin atau beban harus dipisahkan dari base plate (plat fundasi), maka
garis senter poros harus dijamin. Bila khendak menstar (menjalankan) turbin maka
harus diikuti petunjuk – petunjuk sebagai berikut ini.

Sebelum menjalankan turbin, harus diikuti langkah – langkah sebagai


berikut :

1. Periksa paras oli (oil level) dalam tumpuan (pedestal) atau kontainer oli pada
base plat ; hidupkan pompa oli balik listrik maupun turbo.
2. Buka saluran – saluran pada pipa uap masuk dan keluar sebagai bagian dari
kotak uap masuk dan keluar, buka steam trap (perangkap uap).
3. Buka katup uap keluar.
4. Buka katup penutup (manual stop valve) pada saluran uap masuk sebelum katup
otomatis.
5. Stel pengatur putaran (speed governor) pada putaran terendah.
6. Setelah turbin distar, maka periksalah tekanan oli, tekanan dan temperatur uap
masuk, serta tekanan dan temperatur uap bekas.
7. Katup penyaluran (darining valve) akan tertup begitu uap terlihat akan kering,
sedang kebutuhan agar turbin dapat dilengkapi dengan pemisah uap otomatik
(automatic steam separator) dan katup tangan pengeluar untuk dihubungkan
dengan kondensat.
8. Air pendingin minyak pelumas tidak akan masuk sebelum air mencapai suhu 40
– 50 (0C). Selama operasi aliran akan diatur untuk mencapai temperatur konstan
pada sisi luar.

Selama pengoperasian dilakukan pemeliharaan dengan memperhatikan alat


pengukur setiap saat, sebagai berikut :
1. Alat pengontrol kecepatan
2. Alat pengontrol temperatur oli dan bantalan, temperatur yang diizinkan dapat
dilihat pada tabel data (data sheet).
3. Alat pengontrol tekanan oli, tekanan terendah pada kecepatan operasional dapat
dilihat pada lembaran data (data sheet).
4. Paras oli dalam kontainer dicek terus menerus dan mengganti oli yang hilang
dalam pemakaian.
5. Sesudah periode tertentu saluran diperiksa, untuk meyakinkan bebas laluan
dengan pembukaan. Bila salah satu saluran dijumpai tidak panas, akan
dibersihkan setelah turbin berhenti beroperasi.

Pemberhentian (stopping) turbin dilakukan menurut langkah – langkah seperti


berikut ini :
1. Turbin akan dibebaskan dari beban dan dengan mengoperasikan alat penyetop
otomatis (quick action stop device) maka suplai uap keturbin akan terhenti.
2. Selanjutnya putaran turbin akan turun dan pada saat yang sama maka tekanan
oli pada pompa oli utama juga turun, maka peralatan listrik otomatis dari pompa
oli mulai bekerja.
3. Dengan sistem pencekikan (throttling) air pendingin maka suhu oli dapat dijaga
sekitar 40 – 50 (0C), pada saluran keluar pendingin oli.
4. Kemudian katup penutup mekanis (manual stop valve) pada saluran uap masuk
ditutup.
5. Penutup saluran uap bekas juga ditutup.
6. Katup buang dibuka
7. Perlengkapan pompa oli dimatikan segera setelah perlengkapan uap cukup
dingin, oleh karena itu temperatur bantalan (bearing) tidak lama akan naik
diatas 1800C.
8. Air pendingin dihentikan.
Pemeliharaan secara reguler harus dilakukan, ini dimaksudkan untuk mencegah
turbin dari kerusakan atau kemacetan. Setelah 500 jam beroperasi. Sekurang –
kurangnya setiap tiga bulan sekali, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Bersihkan saringan oli (oil filter) dengan cara mengeluarkan kawat kasanya,
lalu membilasnya dalam minyak tanah.
2. Periksa kandungan air dalam oli, jika perlu oli dipisahkan dan diperiksa
penyebab terdapatnya air.
3. Peralatan penutup otomatis dites tiap bulan, dengan release manual dan setiap
tiga bulan dengan putaran lebih (over speed). Putaran harus naik secara
bertahap dan tetap sampai pada pelepasan gerak cepat (quick action). Bila gerak
cepat (quick action) tidak membuang pada (10 – 15)%, maka peralatan
penyetop otomatis (quick action stop) secara keseluruhan harus diuji untuk
meyakinkan bahwa dia bekerja secara bebas.
4. Saringan uap (steam strainer) harus dilepas dan kotorannya dibuang.

Sesudah 2000 jam operasi ,paling lambat sekali setahun, maka oli harus
diganti. Sebelum penggantian oli dengan oli baru, maka semua bagian – bagian
yang berhunungan dengan oli harus dibersihkan dengan hati – hati, selama masih
ada bekas oli yang lama atau kotoran akan menyebabkan pengurangan masa pakai
(umur) oli ganti.
Setelah pembersihan sistem oli, adalah penting untuk mensirkulasi oli
bergejolak dengan memakai pompa oli untuk membuang kotoran yang masih
tertinggal. Kemudian setelah membuang olahan oli, maka oli harus dapat
dimasukkan.
Sesudah 10.000 jam beroperasi, paling lambat setiap dua tahun maka :
1. Semua Paking Dan Clearance Bantalan Harus Dicetak
2. Perlengkapan governor dan quick action stop harus dicek. Rod transmisi dengan
clearance yang berlenihan harus diganti.

Tindakan pencegahan untuk suatu pe-non operasian dalam periode yang lama
dilakukan sehubung dengan tindakan pencegahan uap masuk kedalam rumah
turbin. Untuk ini diperlukan untuk memasang sebuah cakra buta (blind disc) antara
katup masuk dan saluran uap masuk, bila turbin sudah berhenti. Sebelum cakra
buta perlu dipasang sebuah katup buang dalam pipa uap masuk.
Apa yang penyusun uraikan diatas bukan satu – satunya cara pemeliharaan,
tetapi sangat tergantung kepada jenis turbin dan konstruksi dasar serta
perlengkapannya. Dibawah ini secara umum diberikan daftar petunjuk
pemeliharaan turbin.

DAFTAR PETUNJUK PEMELIHARAAN

PERIODE Uraian Pemeliharaan

Haran 1. Cek semua paras oli dan tambah bila perlu


2. Periksa temperatur bantalan dan oli lubrikasi
3. Cek putaran turbin
4. Periksa kelancaran operasional serta selidiki perubahan kondisi
operasional yang sekonyong – konyong atau kebisingan yang tidak
biasa
5. Jika dilakukan shut down secara harian, tes katup trip dengan jalan
menurunkan tangkai trip tangan
Mingguan 1. Coba katup trip untuk mencegah terjadinya capuk karena endapan
atau korosi.
Jika pada suatu skedul operasi yang berkesinambungan, coba
katup trip dengan menurunkan lengan trip tangan. Setel kembali
jika putaran turbin menurun mendekati 80% putaran yang diizinkan
(rated speed).
Bulanan 1. Periksa sampel oli lubrikasi dan bila perlu diperbaharui
2. Periksa sambungan governor untuk ruang main yang berlebihan
ganti bagian yang rusak.
3. Periksa trip kecepatan lebih, dengan menaikkan putaran turbin, jika
beban dibebaskan.
Tahunan 1. Ukuran semua clearance dan stel
2. Bongkar dan bersihkan strainer uap jika strainer luar biasa
kotornya, bersihkan setiap enam bulan
3. Pemeriksaan katup governom dan dudukan katup, tutup katup
dengan tangan, jika menandai tidak rata karena aus, ganti paking
tangkai katup governom
4. Bersihkan dan periksa katup trip ganti bagian – bagian yang rusak
dan bila perlu lakukan hand lap
5. Uraikan, bersihkan dan periksa trip kecepatan lebih dan
sambungannya
6. Cek bantalan dukung dan bantalan rotor, jika aus ganti
7. Periksa dan bersihkan reservoir oli rumah bantalan dan ruang
pendingin
8. Angkat tutup rumah turbin dan periksa poros rotor, cakra, sudu –
sudu tetap dan sudu – sudu gerak serta tutupnya ( shrouding system
)
9. Periksa cincin karbon, dang anti bila perlu
10. Pindahkan rakitan rotor ( rotor assembly ) dari rumah turbin dan
periksa ring
Nozela , dan sudu – sudu pemandu ( pada turbin cartus )
11. Periksa kerja katup pengawal ( sentrel valve )
12. Atur dan cek trip kecepatran lebih, bila turbin dioperasikan
kembali.
Hasil pemeriksaan tahunan akan di bukukan menjadi laporan pemeriksaan tahunan,
yang disusun mendekati bentuk di bawah ini

No. Komponen Turbin Uraian Pemeriksaan Hasil Saran


1. Stator :
a. Diaphragm i. retakan Retak Perbaiki /
b. Nozel j. endapan / b1: ada ganti
keausan endapan b1:bersihkan
c. Dll b2 : aus b2:ganti
2. Rotor
a. Cakra ( roda)
a. pemeriksaan a1:bila retak a1: perbaiki /
secara visual a2 :tidak ganti
kemungkinan balans gambar
terjadi retakan 17.1
akibat gaya a2: balans
centrifugal karena kembali
b. Sudu-sudu timbulnya hal
gerak ketidakseimbanga
n b1: endapan
( unbalance ) (deposit)
b. periksa secara b2: erosi rusak, b1: bersihkan
c. dll visual dengan retak
3. endoscope c1: tidak b2: ganti
perlengkapan berfungsi
(equipment) c2: rusak c1: perbaiki
a. bantalan c. periksa c2: ganti
dukung
( journal
bearing ) a1 : tidak
a. periksa : berfungsi a1 : perbaiki
- suhu babbit a2 : rusak a2 : ganti
- tekanan oli
- permukaan
kontak
b. bantalan tekan gesekan
( thrust - dll
bearing ) b1 : tidak tepat b1 : stel

b. periksa : b2 : baik kembali

- sela b3 : aus atau b2 : pakai

( clearance ) rusak b3 : ganti

radial dan b4 : berfungsi b4 : pakai

aksial (baik)
c. bantalan b5 : rusak b5: ganti
- segmen
pedestal
bantalan
( pedestal c1 : baik c1 : pakai
- dll
bearing ) ( berfungsi
) c2: ganti
c2 : rusak
c. periksa : ( tidak
- guide pedestal berfungsi )
- aligment
d. poros ( penyegarisan d1 : pakai
sumbu ) d2 : ulangi
- kebocoran d1 : standar penyegaris

- dll d2 : tidak an sumbu

d. periksa : standar poros

- alignment ( shaft
alignment )
( penyegarisan
sumbu )

retak atau d3 : ganti


patah akibat :

- periksa poros d3 : gaya torsi


berlebihan
terhadap
karena
kemungkinan
alignment d4 : ganti
retak atau
tidak
patah
standar
d4 : gaya
centrifugal d5 : pakai
karena d6 : ganti
e. kopling tidak
balans e1 : pakai
d5 : berfungsi
d6 : tidak
- dll berfungsi e2 : stel
kembali
f. roda gigi e. periksa : e1 : standar
penggerak - run out
(turning ( lingkaran f1 : pakai
gear) rotary ) e2 : tidak f2 : stel atau
standar ganti
- levelitas
f. periksa :
g. system - sela f1 : standar
lubrikasi ( clearance ) f2 : tidak

- rakitan secara standar g1 : teruskan

menyeluruh g2 : reparasi

- back lash atau ganti


h. dan lain - h1 : teruskan
- dll
lain h2 : reparasi /
g. periksa :
g1 : standar ganti
- tekana oli
g2 : tidak
- filter oli
standar
- dan lain - lain
h. periksa
h1 : standar
h2 : tidak
standar
Perbaikan

Walaupun dalam pasal pemeliharaan telah diuraikan cara – cara untuk


menjaga agar tidak terjadi kerusakan sebelum waktuuunya, tetapi tidak dapat
dielakkan bahwa kerusakan akan tetap saja terjadi.

Sebelum suatu tindakan perbaikkan dilakukan, maka terlebih dahulu harus


diketahui jenis gangguan (trouble shooting) baru kemudian dilakukan perbaikan
(remedy). Untuk praktisnya dibuat suatu lajur (tabel) gangguan, penyebab dan
perbaikan sebagai berikut:

No Jenis gangguan Prakiraan perbaikan Keterangan


penyebab
1. Turbin bergetar a. alignment poros g. periksa
tidak tepat kedudukan
b. clearance poros
bantalan terlalu h. ganti bantalan
besar
c. kopeling kering i. harus dilumas
d. kopeling aus j. ganti kopeling
atau rusak
e. rotor rusak k. ganti rotor
( tidak balans ) ( balans )
f. rotor l. bersihkan dan
mengandung balans
kerak, tidak m. kencangkan
balans cincin karbon
g. cincin karbon kalau perlu
longgar ganti
n. buang melalui
h. ada air saluran buang
kondensat ( drain pipe )
dalam rai sudu- o. perbaiki, kalau
sudu tidak bias
ganti
i. poros bengkok p. kencangkan
atau ganti
j. baut pengikat q. kencangkan
longgar atau dan balans
patah
k. cakra longgar

2. Turbin tak bias a. tekanan uap a. periksa katup


distar masuk tidak antara super
cukup tinggi heater dengan
kemungkinan turbin,
ada tirisan uap kencangkan
dari katup
b. ada gangguan b. bersihkan
dalam saringan
uap ( stem
strainer )
c. katup gerak c. periksa kalau
cepat ( quick benar buka
action valve )
tidak terbuka

d. katup uap d. buka roda


masuk dalam tangan katup
keadaan tertutup
e. trip valve e. stel tuasnya
tertutup kembali

f. salah stel pada


f. periksa
alat kontrol
mekanisme
control dan
stel kembali
3. Putaran poros a. governor tidak
a. periksa
turbin tidak bisa berfungsi
mekanisme
naik akibatnya
daya turbin tidak governerdan
memadai perbaiki atau
b. kedudukan dilumas
katup nozel b. periksa dan
( hand nozel betulkan
valve ) tidak
tepat
c. tekanan uap
bekas terlalu c. periksa saluran
tinggi uap bekas,
pastikan apa
yang Lihat gambar
menyebabkan 17.1
tekanan uap
bekas menjadi
d. terjadi beban naik
lebih d. sesuaikan
( over load ) beban dengan
perencanaan
e. tekanan dan
temperature uap e. naikkan
masuk rendah tekanan dan
temperature
uap masuk
sampai kondisi
f. roda sudu – kerja
f. ganti roda
sudu – sudu
sudu rusak
g. bersihkan sudu
g. sudu – sudu
–sudu tetap
tetap
dan susu –
( group nozel )
sudu gerak
dan sudu – sudu
dari material
bergerak, tidak
yang melekat
berfungsi,
padanya, ganti
karena tercemar
bagian –
material padat
bagian yang
yang terbawa
rusask
uap
h. periksa
h. kerugian energy
lintasan aliran
termal dan
uap (annulus)
energy mekanik
dan bagian –
terlalu besar,
bagian yang
akibat
bergesek,
kebocoran –
kalau perlu
kebocoran uap
diperbaiki atau
dan gesekan
4. Kelajuan putaran diganti
yang terlalu
poros tidak dapat i. periksa
besar
dikawal kapasitas
i. kapasitas uap
5. Turbin berhenti ketel,
masuk tidak
sebelum kemungkinan
cukup
waktunya, yaitu terdapat
sebelum pemakaian uap
pembebanan untuk
kebutuhan
lain, stop
pemakaian
lainnya
a. governer tidak a. periksa
berfungsi governer, stel
kembali
a. disebabkan over
speed trip a. diperbaiki ,
mechanime, atau distel
6.
berbentuk cakra kembali
Turbin tidak
dengan baut dan dengan jalan
kunjung dingin
perspiral. mengencangka
setelah katup uap
Biasanya ‘over n
stop
speed trip’ distel “ over speed
(10-15%) trip”
melebihi
kelajuan biasa.
Bagaimanapun
setelah
beroperasi (1-2)
7.
tahun, pegas
spiral akan
Pemakaian uap
menjadi lemah.
terlalu banyak
a. Terdapat tirisan
uap pada katup
a. sempurnakan
pemasuk uap
kedudukan
katup dan
b. Ada tirisan uap
ketatkan posisi
dari katup uap
penutupan
bekas ( pada
b. sempurnakan
turbin back
dan ketatkan
pressure )
c. Ada uap masuk
turbin melalui
c. buka semua
pipa drain
pipa drain
a. Kedudukan
katup nozel
a. perbaiki
tangan, tidak
kedudukan
tetap
8. katup nozel
b. Kondisi uap
tangan
masuk rendah
Terlalu cepat b. naikkan
( tekanan dan
terjadinya kondisi uap
temperature
keausan bantalan masuk, sampai
rendah )
ke kondisi
c. Kondisi uap
operasional
bekas terlalu
c. turunkan
tinggi ( tekanan
tekanan dan
dan temperature
temperature
uap bekas tinggi
uap bekas,
)
sehingga heat
drop sesuai
d. Terjadi over dengan
load rencana
d. turunkan
beban sampai
e. Group nozel yang
sudu – sudu direncanakan
tetap tidak e. servis atau
9. berfungsi lakukan
penggantian
Temperature a. Terjadinya over suku cadang
bantalan naik heat a. lihat
( terjadi over ( temperature penjelasan
heating ) bantalan naik di tentang over
atas batas heat bantalan
10. operasinal )
b. Cinci oli rusak b. ganti
c. Oli kurang c. tambah oli
Terdapat d. Oli kotor d. bersihkan
11. kandungan air bantalan dan
dalam oli ganti oli
e. Permukaan e. sempurnakan
bantalan kasar atau “roror
Terjadi tirisan f. Terdapat assembly”
uap melalui kandungan air f. lakukan
karbon dalam oli pemisahan
(separasi) atau
ganti oli
g. Fibrasi yang g. atasi fibrasi
berlebihan dari ynag
poros berlebihan
h. Alignment
poros salah h. lakukan
a. Terjadi keausan aligment yang
pada bantalan benar
b. Ar pendingin a. ikuti petunjuk
kurang lancer 8 di atas
12. c. Viskositas oli b. bersihkan
terlalu tinggi fasilitas air
pendingin
a. Terjadi ketirisan c. ganti oli
uap melalui dengan
Terjadi denyutan cincin karbon ke viskositas
pada putaran dalam rumah yang
poros bantalan disarankan
a. Cincin karbon a. ganti cincin
aus atau rusak karbon
b. Paking gland
(sealing) kotor
c. Cincin penahan a. ganti suku
rusak atau cadangnya
lemah b. bersihkan
sealing

d. Tekanan uap c. ganti cincin


terlalu besar karbon
terhadap seal komplet atau
(paking gland, carbong ring
biasanya pada assembly
turbin d. kurangi
kondensasi) tekanan uap
e. Terjadi keausan terhadap
poros pada paking gland
bagian posisi
paking
e. lakukan proses
sperying dan
a. Fundasi cacat polishing
b. Ada tirisan terhadap
dalam pipa uap bagian poror
c. Terjadi yang aus
kesalahan pada a. refarasi
centering fundasi
(alignment ) b. buang tirisan
d. Bantalan utama tersebut
(main bearing) c. centering
rusak kembali
e. Terjadi
penyimpangan
pada bagian d. cek clearance
rotor karena atau ganti
shock oleh air bantalan
kondensat e. periksa bagian
dalam rotor yang rusak
f. Roda tidak kalu perlu
balans, karena ganti
kekurangan
sudu-sudu

g. Roda tidak f. pasang sudu –


balans karena sudu baru,
terdapat kotoran kemudian
melekat balancing
g. bersihkan dan
roda di balans
h. Denyutan
dinamik
putaran pada
(dynamically
beban
rebalanced )
h. pisahkan
i. Terjadi
turbin dan
kerusakan pada
lakukan trial
bantalan peluru
run
(ball bearing)
i. periksa
dari roda gigi
governer
penggerak
pompa oli dan
perlengkapan
tachometer
(auxiliary)
turbin
j. Roda gigi utama
(main gear)
rusak j. cek roda gigi,
ganti bila
perlu

Gambar 17.2 memperlihatkan stator sebuah turbin Implus-kombinasi,


Curtis-rateau yang tercemar endapan garam. Jelas terlihat pada latar depan, bagian
rotor ini sangat menderita pencemaran, karena pada sisi ini ( sisi T.R ) banyak
terjadi kondensasi uap sering endapan garam terkonsentrasi di daerah ini

Gambar 17.2
Gambar 17.3 memperlihatkan sebuah grup sudut-sudut tetap yang tercemar
oleh endapan garam yang terbawa oleh uap saturasi, karena air pengisi ketel
tercemar oleh air payau pendingin kondensor. Karena pipa – pipa kondenstor
mengalami kebocoran akibat korosi. Maka air payu pendingin kondensor
mencemari kondensat dari kondensor maka air ketel akan tercemar endapan garam
yang terbawa oleh air payau tersebut. Karena saluran sudu- sudu tetap tersumbat
oleh endapan garam, maka pelumasan (admisi) sudu-sudu menjadi terhalang
sehingga konsumsi uap untuk turbin menjadi berkurang sehingga kapasitas turbin
menjadi menurun (berkurang).

Gambar 17.4 memperlihatkan tingkat pengaturan dilator belakang grup


sudu-sudu gerak pada sisi TT dilator depan yang tercemar endapan garam.

Gambar 17.4 dan 17.5 memperlihatkan grup – grup sudu – sudu gerak pada
sisi TT mengalami pencemaran endapan garam sehingga seluruh saluran sisi
masuk dan sisi keluar tertutup yang menyebabkan menurunnya daya turbin secara
drastis.

Gambar 17.3
Gambar 17.4

Gambar 17.5

Ganbar 17.6 dan 17.7 pula, memperlihatkan grup sudu – sudu jalan pada sisi
TR, yang mengalami pencemaran endapan garam, sehingga sebagian besar saluran
masuk dan keluar tertutup oleh endapan garam.

Pencemaran ini tidak saja menurunkan kapasitas turbin tetapi juga


menimbulkan kerusakan sudut – sudut, karena terjadi korosi seperti terlihat dalam
gambar 17.8 sebuah sudut – sudut gerak pada sisi TR patah.
Untuk mengatasi hal – hal tersebut diatas, maka penyebab utamanya harus
ditiadakan, yaitu dengan jalan :

- memakai air tawar sebagai pendingin kondenstor, atau kalau tidak dapat
dihindarkan pemakaian air payau, maka:
- semua pipa pendingin kondenstor haruslah dari bahan baja tahan karat,
misalnya baja stainless ( stainless steel ), tetapi resikonya ialah
meningkatnya biaya investasi.
Gambar 17.9 memperlihatkan sebuah turbin ekstraksi kondensasi bertingkat
ganda yang sudah mengalami pembersihan dari endapan garam, dengan metode
penyemprotan pasir ( sand blasting ). Gambar memperlihatkan bagian kanan atau
sisi TT, lengkap dengan tingkat pengatur darim jenis turbin Curtis dengan dua
tingkat kecepatan,bagian kiri adalah sisi TR.

Gambar 17.7
Gambar 17.9

Gambar 17.10, memperlihatkan grup nozel (sudut – sudut tetap ) yang telah
mengalami sand blasting. Sedang gambar 17.11 memperlihatkan pula grup sudut –
sudut gerak yang mengalami sand blasting. Sudut – sudut jenis ini adalah grup
sudu – sudu gerak pada sisi TT dengan system bila penutup puncak ( shrouded
blades ).

Gambar 17.12 memperlihatkan grup sudu – sudu gerak pada sisi TR dengan
system wayar peredam ( dumping wire ), yang telah mengalami sand blasting.

Gambar 17.13 memperlihatkan penulis berpose di depan sebuah unit turbin


kombinasi Curtis – rateau bertingkat 17 dengan roda Curtis bertingkat dua sebagai
tingkat pengatur.
Gambar 17.10

Gambar 17.11
Gambar 17.12

Gambar 17.13 Penulis dengan sebuah turbin implus kombinasi

Anda mungkin juga menyukai