Untuk memungkinkan sebuah turbin uap beroperasi dengan baik dalam arti
efektif dan efisien, maka terdapat turbin perlu dilakukan suatu sistem pemeliharaan
dan perbaikan.
Untuk kedua tuga tersebut diatas, tersedia petunjuk – petunjuk berupa buku
– buku :
I. PEMELIHARAAN
Dengan maksud tercapainya tujuan pemeliharaan maka dari awal – awal
pengoperasian turbin, sudah harus diikuti petnjuk – petunjuk khusus tentang
pengoperasiannya. Misalnya sebelum mulai pengoperasian, pertama – tama perlu
dilakukan pemeriksaan terhadap pipa – pipa kerja setelah dikalibrasi untuk
memastikan bahwa tidak akan terjadi hantaran tegangan pada turbin. Ini dapat
diperiksa dengan jalan melepaskan skrup – skrup flens.
Pensegarisan
1. Periksa paras oli (oil level) dalam tumpuan (pedestal) atau kontainer oli pada
base plat ; hidupkan pompa oli balik listrik maupun turbo.
2. Buka saluran – saluran pada pipa uap masuk dan keluar sebagai bagian dari
kotak uap masuk dan keluar, buka steam trap (perangkap uap).
3. Buka katup uap keluar.
4. Buka katup penutup (manual stop valve) pada saluran uap masuk sebelum katup
otomatis.
5. Stel pengatur putaran (speed governor) pada putaran terendah.
6. Setelah turbin distar, maka periksalah tekanan oli, tekanan dan temperatur uap
masuk, serta tekanan dan temperatur uap bekas.
7. Katup penyaluran (darining valve) akan tertup begitu uap terlihat akan kering,
sedang kebutuhan agar turbin dapat dilengkapi dengan pemisah uap otomatik
(automatic steam separator) dan katup tangan pengeluar untuk dihubungkan
dengan kondensat.
8. Air pendingin minyak pelumas tidak akan masuk sebelum air mencapai suhu 40
– 50 (0C). Selama operasi aliran akan diatur untuk mencapai temperatur konstan
pada sisi luar.
Sesudah 2000 jam operasi ,paling lambat sekali setahun, maka oli harus
diganti. Sebelum penggantian oli dengan oli baru, maka semua bagian – bagian
yang berhunungan dengan oli harus dibersihkan dengan hati – hati, selama masih
ada bekas oli yang lama atau kotoran akan menyebabkan pengurangan masa pakai
(umur) oli ganti.
Setelah pembersihan sistem oli, adalah penting untuk mensirkulasi oli
bergejolak dengan memakai pompa oli untuk membuang kotoran yang masih
tertinggal. Kemudian setelah membuang olahan oli, maka oli harus dapat
dimasukkan.
Sesudah 10.000 jam beroperasi, paling lambat setiap dua tahun maka :
1. Semua Paking Dan Clearance Bantalan Harus Dicetak
2. Perlengkapan governor dan quick action stop harus dicek. Rod transmisi dengan
clearance yang berlenihan harus diganti.
Tindakan pencegahan untuk suatu pe-non operasian dalam periode yang lama
dilakukan sehubung dengan tindakan pencegahan uap masuk kedalam rumah
turbin. Untuk ini diperlukan untuk memasang sebuah cakra buta (blind disc) antara
katup masuk dan saluran uap masuk, bila turbin sudah berhenti. Sebelum cakra
buta perlu dipasang sebuah katup buang dalam pipa uap masuk.
Apa yang penyusun uraikan diatas bukan satu – satunya cara pemeliharaan,
tetapi sangat tergantung kepada jenis turbin dan konstruksi dasar serta
perlengkapannya. Dibawah ini secara umum diberikan daftar petunjuk
pemeliharaan turbin.
aksial (baik)
c. bantalan b5 : rusak b5: ganti
- segmen
pedestal
bantalan
( pedestal c1 : baik c1 : pakai
- dll
bearing ) ( berfungsi
) c2: ganti
c2 : rusak
c. periksa : ( tidak
- guide pedestal berfungsi )
- aligment
d. poros ( penyegarisan d1 : pakai
sumbu ) d2 : ulangi
- kebocoran d1 : standar penyegaris
- alignment ( shaft
alignment )
( penyegarisan
sumbu )
menyeluruh g2 : reparasi
Gambar 17.2
Gambar 17.3 memperlihatkan sebuah grup sudut-sudut tetap yang tercemar
oleh endapan garam yang terbawa oleh uap saturasi, karena air pengisi ketel
tercemar oleh air payau pendingin kondensor. Karena pipa – pipa kondenstor
mengalami kebocoran akibat korosi. Maka air payu pendingin kondensor
mencemari kondensat dari kondensor maka air ketel akan tercemar endapan garam
yang terbawa oleh air payau tersebut. Karena saluran sudu- sudu tetap tersumbat
oleh endapan garam, maka pelumasan (admisi) sudu-sudu menjadi terhalang
sehingga konsumsi uap untuk turbin menjadi berkurang sehingga kapasitas turbin
menjadi menurun (berkurang).
Gambar 17.4 dan 17.5 memperlihatkan grup – grup sudu – sudu gerak pada
sisi TT mengalami pencemaran endapan garam sehingga seluruh saluran sisi
masuk dan sisi keluar tertutup yang menyebabkan menurunnya daya turbin secara
drastis.
Gambar 17.3
Gambar 17.4
Gambar 17.5
Ganbar 17.6 dan 17.7 pula, memperlihatkan grup sudu – sudu jalan pada sisi
TR, yang mengalami pencemaran endapan garam, sehingga sebagian besar saluran
masuk dan keluar tertutup oleh endapan garam.
- memakai air tawar sebagai pendingin kondenstor, atau kalau tidak dapat
dihindarkan pemakaian air payau, maka:
- semua pipa pendingin kondenstor haruslah dari bahan baja tahan karat,
misalnya baja stainless ( stainless steel ), tetapi resikonya ialah
meningkatnya biaya investasi.
Gambar 17.9 memperlihatkan sebuah turbin ekstraksi kondensasi bertingkat
ganda yang sudah mengalami pembersihan dari endapan garam, dengan metode
penyemprotan pasir ( sand blasting ). Gambar memperlihatkan bagian kanan atau
sisi TT, lengkap dengan tingkat pengatur darim jenis turbin Curtis dengan dua
tingkat kecepatan,bagian kiri adalah sisi TR.
Gambar 17.7
Gambar 17.9
Gambar 17.10, memperlihatkan grup nozel (sudut – sudut tetap ) yang telah
mengalami sand blasting. Sedang gambar 17.11 memperlihatkan pula grup sudut –
sudut gerak yang mengalami sand blasting. Sudut – sudut jenis ini adalah grup
sudu – sudu gerak pada sisi TT dengan system bila penutup puncak ( shrouded
blades ).
Gambar 17.12 memperlihatkan grup sudu – sudu gerak pada sisi TR dengan
system wayar peredam ( dumping wire ), yang telah mengalami sand blasting.
Gambar 17.11
Gambar 17.12