Anda di halaman 1dari 15

Oleh:

Dr. P. Lindawaty S. Sewu, SH., M. Hum.


KONTRAK STANDAR

adalah perjanjian yang isinya telah ditetapkan


terlebih dahulu secara tertulis berupa formulir-
formulir yang digandakan dalam jumlah tidak
terbatas, untuk ditawarkan kepada para
konsumen tanpa memperhatikan perbedaan
kondisi para konsumen (Johannes Gunawan)
KONTRAK STANDAR
perjanjian yang isinya dibakukan dan
dituangkan dalam bentuk formulir (Mariam
Badrulzaman)
is one in which there is great disparity of
bargaining power that the weaker party has no
choice but to accept the terms imposed by the
stronger party or forego the transaction
KONTRAK STANDAR
Perjanjian baku adalah perjanjian yang dipakai
sebagai patokan atau pedoman bagi siapapun yang
menutup perjanjian dengannya tanpa kecuali, dan
disusun terlebih dahulu secara sepihak serta
dibangun oleh syarat-syarat standar, ditawarkan pada
pihak lain untuk disetujui dengan hampir tidak ada
kebebasan bagi pihak yang diberi penawaran untuk
melakukan negosiasi atas apa yang ditawarkan,
sedangkan hal yang dibakukan, biasanya meliputi
model, rumusan, dan ukuran.
INTI KONTRAK STANDAR
salah satu pihak (biasanya debitur atau pembeli
yang berhubungan bisnis dengan perusahaan
besar) tidak memiliki hak memilih yang berarti
terhadap beberapa atau seluruh persyaratan
kontrak;
persyaratan kontrak biasanya ditetapkan oleh
pihak yang memiliki kedudukan kontraktual
yang lebih kuat dihadapkan pada harapan-
harapan pihak yang berkedudukan lebih lemah.
KARAKTERISTIK UTAMA KONTRAK
STANDAR
1. dibuat agar suatu industri atau bisnis dapat
melayani transaksi tertentu secara efisien,
khususnya untuk digunakan dalam akti- vitas
transaksional yang diperkirakan akan
berfrekuensi tinggi;
2. dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
yang cepat bagi penggunanya, tetapi juga mampu
memberikan kepastian hukum bagi pembuatnya;
KARAKTERISTIK UTAMA KONTRAK
STANDAR
3. demi pelayanan cepat, ditetapkan terlebih
dahulu secara tertulis dan dipersiapkan untuk
dapat digandakan dan ditawarkan dalam jumlah
sesuai kebutuhan;
4. isi persyaratan distandarisir atau dirumuskan
terlebih dahulu secara sepihak;
5. dibuat untuk ditawarkan kepada publik secara
massal.
ELEMEN POKOK KONTRAK
STANDAR
Perjanjian yang disepakati oleh para pihak yang
dijadikan acuan atau pedoman bagi para pihak yang
terikat dalam perjanjian;
Pihak penyusun perjanjian yaitu pihak pemilik /
produsen dari barang atau jasa yang seringkali
memiliki daya tawar lebih kuat dikarenakan memiliki
kekuatan secara finansial, memiliki merek dagang
terkenal, memiliki know how, memiliki pengalaman
bisnis yang teruji, memiliki metode bisnis yang baik;
ELEMEN POKOK KONTRAK
STANDAR
Pihak yang menerima perjanjian dari pihak pemilik /
produsen biasanya berada dalam posisi menerima
perjanjian yang ditawarkan kepadanya tanpa atau
dengan kemungkinan untuk melakukan negosiasi
atas perjanjian yang ditawarkan;
Posisi para pihak seringkali berada dalam keadaan
tidak berimbang;
Klausula perjanjian biasanya disusun oleh salah satu
pihak;
ELEMEN POKOK KONTRAK
STANDAR
Isi dari perjanjian yang berupa klausula-klausula
disusun secara seragam untuk diberlakukan pada para
pihak yang terikat dalam perjanjian tanpa kecuali;
Hampir tidak ada kebebasan bagi pihak yang
menerima penawaran untuk melakukan negosiasi
ulang atas klausula-klausula yang disodorkan
padanya;
Terdapat hal-hal yang dibakukan, antara lain model,
rumusan, bentuk.
JENIS-JENIS KONTRAK STANDAR
Ditinjau dari segi pihak mana yang menetapkan
isi dan persyaratan kontrak sebelum mereka
ditawarkan kepada konsumen secara massal,
dapat dibedakan menjadi:
1. kontrak standar yang isinya ditetapkan oleh
produsen/kreditur;
2. kontrak standar yang isinya merupakan
kesepakatan dua atau lebih pihak;
3. kontrak standar yang isinya ditetapkan oleh
pihak ketiga.
JENIS-JENIS KONTRAK STANDAR
Ditinjau dari format atau bentuk suatu kontrak
yang persyaratannya dibakukan, dapat
dibedakan dua bentuk kontrak standar, yaitu:
1. kontrak standar menyatu;
2. kontrak standar terpisah.
JENIS-JENIS KONTRAK STANDAR
Ditinjau dari segi penandatanganan perjanjian
dapat dibedakan, antara:
1. kontrak standar yang baru dianggap mengikat
saat ditandata- ngani;
2. kontrak standar yang tidak perlu ditandatangani
saat penutupan
SYARAT PERUMUSAN KONTRAK
STANDAR
1. Perancangan kontrak standar harus berpedoman
pada asas fairness dan reasonableness;
2. Persyaratan kontrak yang membebani salah satu
pihak secara tidak wajar (unconscionable
bargain);
3. Kesadaran akan akibat-akibat pokok dari
pengikatan diri pada kontrak dalam waktu yang
wajar sebelum penutupan perjanjian;
4. Perhatian pada penerapan prinsip bahwa
penafsiran isi kontrak untuk keuntungan pihak
yang berkedudukan lebih lemah.
Klausula Eksonerasi

adalah klausula yang dibuat untuk membebaskan


tanggung jawab kreditur dari resiko-resiko yang
sebenarnya/secara yuridik merupakan tanggung
jawabnya.
Klausula eksonerasi berbeda dengan force
majeur

Anda mungkin juga menyukai