Anda di halaman 1dari 10

Instansi perkuliahan manajemen advokasi :

A. 1. Pengantar
2. Arti Manajemen Advokasi
3. Tanggung Jawab Profesi Advokat
4. How to be a successful law firm
B. Pokok Bahasan tentang Manajemen Advokasi (kumpulan referensi
manajemen advokasi)
C. Karya Tulis tentang Profile Law Office dengan dukungan bahan
diktat kuliah.

Manajemen adalah seni dalam mencapai suatu tujuan (objectives) dengan


menggunakan sumber-sumber yang ada.
Manajemen : seni memobilisasi orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
Sumber-sumber tersebut antara lain :
1. Management Office :
a. 12 Legal Services
b. 8 Konsep Dasar Manajemen
2. Sumber Daya Manusia – Life Structure :
a. Intellectual Quotion = memberdayakan pekerja melalui bimbingan,
pendidikan, pelatihan dan penugasan.
b. Emotional Quotion = menciptakan iklim kerja yang kondusif dan
mendukung.
c. Spiritual Quotion = menumbuhkan motivasi dan etos kerja
3. Company profile :
a. Visi
b. Misi

How To Be A Succesful Law Firm


A. Leadership, kapasitas pimpinan dan lawyer staff yang mampu
menjalankan legal services :
a. Dignity, kehormatan/harga diri yang didapat dari :
• Knowledge (pengetahuan)
• Skill (kemampuan), profesi hokum diharuskan memiliki
empat kemampuan (capacity) individu :
 Kemampuan untuk kesadaran etis (etichal sensibility)
 Kemampuan untuk berpikir secara etis (ethical
sensibility)
 Kemampuan untuk bertindak secara etis (ethical conduct)
 Kemampuan untuk kepimpinan etis (ethical leadership)
• Experience (pengalaman)
b. Integrity, yang diperoleh dari :
• Character ---- Integrity : agama, adat istiadat dan Negara.
Visi dan misi UPH : Good Knowledge, Faith in God, Godly
Character.
Agama ---- Kesolehan : kebaikan, keadilan dan kekudusan.
Adat istiadat : sosiatif dan komutatif.
Negara ---- National Pride : patriotisme dan nasionalisme.
c. Responsibility ---- tanggung jawab ---- attitude ----
kepemimpinan.
B. Management Office yang baik
a. Legal Services :
• Cepat, tepat waktu dan mengerjakan sebaik-baiknya setiap
perkerjaan berhubungan dengan klien. (Kecermatan)
• Pelayanan yang tidak membebani bagi klien namun tetap
memberikan nilai yang pantas atas jasa yang diberikan oleh
konsultan hokum. (Social Services)
• Para staff professional tetap memiliki informasi tentang
perkembangan hokum dan memiliki kekhususan tertentu
yang membantu dan sejalan dengan perkembangan yang
ada. (Continuing Education)
• Staff selalu aktif mengerjakan sesuatu dan memiliki
kesempatan untuk berkembang lebih baik.
(Profesionalisme)
• Adanya staff pendukung yang termotivasi dan diawasi
dengan baik. (Motivation)
• System dan prosedur dibuat dan dijalankan dengan efektif
sesuai kebutuhan perusahaan, hal ini berlaku pula bagi
professional/pekerja baru. (Indoctrinated)
• Pendelegasian pekerjaan secara terstruktur, dari tingkat atas
hingga tingkat bawah dalam organisasi perusahaan. (Job
Description)
• Memperhitungkan sebaik-baiknya atas setiap anggaran
keuangan, seperti biaya gaji, dan hal lainnya guna
menghindari krisis yang tidak dibutuhkan berkaitan dengan
hal tersebut. (Organization)
• Perusahaan selalu siap dalam setiap perubahan yang
dibutuhkan. (Dinamis)
• Memperhatikan tren yang berkembang berkaitan dengan
pelaksanaan usaha secara efektif. (Efektivitas)
• Memberikan perhatian atas usaha individu yang menunjang
perusahaan. (Rewarding)
b. Konsep Dasar Manajemen :
• Perencanaan (planning) = prinsip dasar dalam suatu
perencanaan adalah mengenai besok, tahun berikutnya
maupun decade yang akan datang.
• Organisasi (struktur perusahaan) = mendefinisikan
tanggung jawab pekerja atau pekerjaan dalam suatu
kerjasama di setiap level pekerjaan. Organisasi perusahaan
dijalankan bagi kepentingan pelaksanaan perencanaan.
• Komunikasi (sharing information) = menyebarkan suatu
informasi seringkali menjadi suatu masalah tersendiri
dalam perusahaan, bahkan pada kantor hokum yang hanya
terdiri dari beberapa lawyers.
• Staff dan pendelegasian (human development) =
pengembangan sumber daya pekerja adalah tanggung
jawab utama dalam suatu keras dan intensif berkaitan
dengan perburuhan, khususnya masalah hokum.
• Pengaturan (job description) = pengaturan pekerjaan dan
hal lainnya merupakan tanggung jawab yang terus menerus
dari manajemen persusahaan. Selain pengaturan
dibutuhkan adanya koordinasi dalam menangani masalah
yang muncul.
• Menelaah dan mengevaluasi kinerja (evaluatuion) = berisi
reward, hal ini dilakukan guna menunjang perkembangan
perusahaan.
• Kepemimpinan (leadership) = pemimpin perusahaan yang
baik membutuhkan kepemimpinan, tanpa itu pemimpin
perusahaan akan gagal.
• Pengawasan (controlling) = suatu kendali/kontrol,
khususnya dibutuhkan oleh akuntan adalah suatu tindakan
sistematis bagi perusahaan untuk mendeteksi permasalahan
yang timbul dalam aspek pengendalian keuangan.
C. Loyalitas pada kode etik profesi ---- POAC (Programming,
Organizing, Actuating, Controlling).

Sinkronisasi 8 konsep dasar manajemen dalam POAC :


a. Programming :
• Perencanaan (Planning) = mengenai besok, tahun
berikutnya maupun decade yang mendatang.
b. Organizing :
• Organisasi (Struktur Perusahaan) = mendefinisikan
tanggung jawab pekerja atau pekerjaan dalam suatu
kerjasama di setiap level perusahaan.
• Staff dan pendelegasian (Human Development) =
pengembangan SDM adalah tanggung jawab bersama.
• Komunikasi (Sharing Information) = saling berbagi
informasi antar para lawyers.
c. Actuating :
• Kepemimpinan (Leadership) = pemimpin perusahaan yang
baik membutuhkan kepemimpinan.
• Pengaturan (Job Description) = merupakan tanggung jawab
terus menerus dari manajemen perusahaan.
d. Controlling :
• Evaluasi = guna menunjang perkembangan perusahaan.
Berisi reward.
• Pengawasan = kontrol untuk mendeteksi masalah yang
timbul dalam berbagai aspek.

Sinkronisasi 7 fungsi manajemen ke dalam POAC :


a. Programming :
• Merumuskan dan menguraikan visi dan misi organisasi
menjadi tugas pokok unit-unit organisasi.
• Menyusun system dan mekanisme kerja.
• Mengadakan sarana dan prasarana kerja.
b. Organizing :
• Menyusun struktur organisasi.
c. Actuating :
• Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
• Merencanakan, membina dan mendayagunakan SDM.
d. Controlling :
• Mengawasi pelaksanaan tugas.

Tanggung jawab advokat (pasal 6 UU No. 18 tahun 2003) :


a. Klien
• Mengabaikan atau menelantarkan kepentingan klien.
b. Korsa
• Berbuat dan bertingkah laku tidak patut terhadap lawan dan
rekan seprofesi.
c. Hokum
• Bersikap dan bertingkah laku, mengeluarkan pernyataan
yang menunjukkan sikap tidak hormat terhadap hokum atau
pengadilan. (Contempt of Court)
• Berbuat hal-hal yang bertentangan dengan kewajiban,
kehormatan atau harkat dan martabat profesinya.
• Melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan dan atau perbuatan tercela.
• Melanggar sumpah/janji advokat dan/atau kode etik profesi
advokat.
Syarat pengangkatan advokat (pasal 3 ayat (1) UU Advokat) :
a. Syarat administrasi :
• WNI
• Bertempat tinggal di Indonesia
• Tidak berstatus sebagai PNS atau pejabat Negara
• Berusia minimal 25 tahun
• Berijasah Sarjana Hukum

b. Syarat professional :
• Lulus ujian profesi yang diadakan oleh Organisasi Advokat
• Magang sekurang-kurangnya 2 tahun terus-menerus di
kantor Advokat
c. Syarat moralitas :
• Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana
kejahatan yang diancam penjara 5 tahun atau lebih
• Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil dan
mempunyai integritas tinggi

Sanksi Kode Etik Advokat (pasal 7 ayat (1) UU No. 18 tahun 2003),
yaitu :
a. Penindakan Internal :
• Teguran lisan
• Teguran tertulis
• Pemberhentian sementara dari profesinya selama tiga
sampai 12 bulan.
b. Penindakan Eksternal :
• Pemecatan

UU No. 18 tahun 2003 pasal 9 ayat (1) mengenai Pemberhentian Advokat


bahwa advokat dapat berhenti atau diberhentikan dari profesinya oleh
Organisasi Advokat.
Mengapa bukan oleh pejabat Negara?
 Karena ada hubungan dengan self organizing control. Karena
pengacara memiliki kemandirian disebabkan oleh jabatan otoritas,
advokat tunduk pada kode etik profesi.

Immunity Right of Advocate (IR)


1. Pegertian IR = pasal 16 UU No. 18 tahun 2003
“ Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun secara
pidana dalam menjalankan tugas profesinya dengan itikad baik
untuk kepentingan pembelaan klien dalam sidang pengadilan.”
2. Dasar hokum adanya IR
a. Asas hokum  Equity Before The Law dan Presumption of

Innocence
b. Filosofi :
• Advokat sebagai penegak hokum memiliki status : Bebas
dan mandiri untuk menegakkan hokum dan keadilan.
• Advokat memiliki Code of Conduct yang telah disusun dan

disetujui anggota-anggotanya dnegan alasan : organisasi


profesi memiliki kewenangan  self organizing control
• 4 kriteria profesi advokat
c.
• Status advokat : pasal 5 UU Advokat
• Fungsi : pasal 1 ayat (1) dan (2) UU Advokat
• Hak dan kewajiban advokat : pasal 14 s/d 20 UU Advokat
d. Kepribadian/penindakan : pasal 6 UU Advokat. Jenis sanksi :
pasal 7 dan 9 UU Advokat.
e. Pelaksanaan pengawasan : pasal 8 UU Advokat.

TUGAS MANAJEMEN ADVOKASI


Disusun oleh :
NAMA : Andika GT
NIM : 05120060074

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN


Karawaci
April 2008

Anda mungkin juga menyukai