Anda di halaman 1dari 1

Tinjauan cara pengelolaan obat tradisional yang baik (cpotb) berdasarkan peraturan kepala badan

pengawas obat dan makanan no.hk.00.05.4.1380 tentang pedoman cpotb sebagai wujud perlindungan
konsumen

Agustina

ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi CPOTB dalam produksi jamu oleh PJ.
Puntodewo, hambatan dalam pelaksanaan CPOTB di PJ. Puntodewo dan Tindak lanjut PJ. Puntodewo
apabila terjadi klaim dari konsumen terkait dengan usaha produksi obat tradisional. Penelitian ini merupakan
penelitian hukum empiris atau non doktrinal yang bersifat deskriptif. Lokasi penelitian di PJ Puntodewo
Puntodewo. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah melalui wawancara, kuisioner dan penelitian kepustakaan. Analisis data
menggunakan analisis data kualitatif dengan model interaktif data. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil
bahwa PJ Puntodewo telah menerapkan aspek-aspek CPOTB sesuai dengan Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat Dan Makanan No.Hk.00.05.4.1380 Tentang Pedoman CPOTB meskipun belum semuanya
sempurna, sehingga dalam menerapkan CPOTB PJ Puntodewo memperhatikan aspek aspek kepastian
hukum, kemanfaatan dan keadilan. Hambatan yang timbul dalam pelaksanaan CPOTB di PJ Puntodewo
adalah :Masalah Dana, Keseragaman/Volume, Mahalnya Biaya Apoteker. Dengan demikian hambatan yang
terjadi bersifat tehnis (Mesin) dan ekonomis (Biaya apoteker, Pendaftaran produk). PJ Puntodewo belum
pernah terjadi sengketa atau klaim oleh konsumen. Namun apabila terjadi klaim oleh konsumen terkait
dengan usaha produksi obat tradisional, maka klaim tersebut akan selalu dikonsultasikan dan diserahkan
sepenuhnya kepada Badan POM melalui Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI) untuk diproses melalui LBH
KOJAI. Jadi dalam penyelesaian klaim tersebut menggunakan pronsip kekeluargaan, selain lebih efektif juga
menghemat biaya .

1/1

Anda mungkin juga menyukai