• Konsepsional adalah sesuatu yang menggambarkan hubungan,antara
konsep-konsep khusus,yang ingin atau yang akan diteliti,istilah konsepsional merupakan pengarah atau pedoman yang lebih konkrit,dan teori yang kadang kadang masih abstrak,sehingga diperlukan Definisi Operasional
Definisi Operasional Kreatifitas:
• Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan (Munandar dalam Basuki, 2010) a) Landasan Konsepsional Al-Quran berisi tuntunan yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan. Allah telah mengajarkan kepada manusia tentang ketauhidan, keimanan, cara berakhlak, beribadah, dan bermuamalah yang benar. Kalam ilahi mengajarkan manusia secara bijaksana melalui ibrah para umat terdahulu. Menurut Achmadi teologi Islam al-Quran diyakini memiliki kebenaran mutlak yang bersifat transendental, universal dan eternal (abadi), sehingga secara aqidah diyakini oleh pemeluknya akan selalu sesuai dengan fitrah manusia, artinya memenuhi kebutuhan manusia kapan dan dimanapun. Tauhid merupakan nilai fundamental. Dengan dasar tauhid seluruh kegiatan pendidikan agama Islam dijiwai oleh norma-norma ilahiyah yang sekaligus dimotivasi sebagai ibadah. Dengan ibadah pekerjaan pendidikan lebih bermakna, tidak hanya makna material tetapi juga makna spiritual. Hal ini ditegaskan oleh Ruslan sebagaimana dikutip Abudin Nata, bahwa tauhid di sini harus dipahami dalam kerangka yang terpadu antara yang bercorak theocentris da anthropocentris. Yakni tauhid yang di dalam fokusnya hanya tertuju pada mengesakan Allah semata, namun dalam prakteknya berimplikasi ke dalam pola pikir, tutur kata, dan sikap seseorang yang meyakininya. Dalam hubungan ini di samping dasar tauhid tersebut masih terdapat dasar- dasar lainnya, namun sebenarnya hanya merupakan penjabaran dari prinsip- prinsip tauhid tersebut, karena pada dasarnya seluruh nilai dalam Islam berpusat pada tauhid (teosentrisme). Perlu disadari bahwa pemusatan pada Tuhan pada hakekatnya bukan untuk kepentingan Tuhan, tetapi sebaliknya justru untuk kepentingan mausia. Allah memerintahkan manusia agar berjihad dan bersyukur, namun semua kebaikannya untuk manusia sendiri. (QS. Al Ankabut: 6, Luqman: 40), demikian pula perintah beribadah dan beramal saleh sebagaimana yang dinyatakan dalam (QS. Al Baqarah: 263 dan 267; Ali Imran: 97; Al-An’am: 133; Ibrahim: 8; an Naml: 40; al Fathir: 15; dan Muhammad: 36), tujuannya bukan untuk memenuhi kebutuhan Allah, melainkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan demikian materi pendidikan agama Islam, sebagai pedoman pokok awal adalah penanaman tauhid dan keimanan kepada Allah SWT. b) Sunnah Rasul Sebagai Landasan Operasional Para rasul adalah figur objektif dalam mengembangkan konsepsi ilahiah. Sunnah mereka, dalam arti sikap dan tingah lakunya adalah pola kongkret dalam operasionalisasi misi ilahiah yang tepat, dan telah terbukti dalam perjalanan sejarah. Karena itu dalam upaya menumbuh-kembangkan sumber daya ilahiah di muka bumi, Sunnah para Rasul sampai kapanpun merupakan landasan operasional dalam melakukan segala aktivitasnya, baik yang berkaitan dengan pembinaan pandangan maupun pembinaan penataan sikap. Jika tidak maka eksistensi akurasi nilai-nilai ilahiah akan mandul. Hadis Rasul pada dasarnya adalah catatan atau data tentang Sunnah Rasul yang kini telah diabadikan. Sunnah para Rasul sebelum Nabi Muhammad datanya dikemukakan oleh Allah dalam wahyu-Nya. Sedangkan hadis tetang Sunnah Rasulullah Muhammad sebagai oeperasionalisasi al-Quran diketahui melalui periwayatan para sahabatnya, yang kini datanya telah dibukukan dalam kitab-kitab hadis. Dengan demikian hadis Rasul sebagai landasan operasional akan lebih memperjelas implementasi materi pendidikan Islam, dan ini sangat penting dipelajari untuk memudahkan memahami al Quran.Kerangka teoritik. Di bagian ini peneliti diminta mengemukakan teori-teori tertentu, pendapat-pendapat atau pandangan-pandangan mengenai persoalan dan atau gejala-gejala yang hendak diteliti. Proposisi-proposisi asumtif serta keterangan-keterangan atau pemikiran-pemikiran lain, termasuk yang berasal dari peneliti sendiri sangat berguna, dalam hal ini tidak perduli apakah penelitian ini bersifat kuantitatif dengan maksud penggalian, penggambaran ataukah penjelasan hubungan antar gejala ( pengujian hipotesa ). Dalam penelitian bersifat kualitatif maka seyogyanya peneliti mengemukakan temuan penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan mengemukakan beberapa catatan/komentar seperlunya. Pemanfaatan buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan sangat penting untuk kepentingan ini. Sesuatu yang tidak boleh dilupakan dalam penyusunan kerangka teori adalah berusaha semaksimal mungkin mencoba memberikan arahan/kerangka yang nantinya berguna untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan atau mencapai tujuan- tujuan seperti yang dikemukakan sebelumnya. Bagi penelitian yang dimaksudkan untuk menguji hipotesa maka akhir atau kesimpulan uraian tentang kerangka teori ini adalah hipotesa itu sendiri. A. Hipotesis. Dalam suatu penelitian, hipotesa tidak harus selalu ada, tetapi apabila oleh peneliti dirasakan perlu ada ( jenis eksplanatif ), maka hipotesis ini tidak lain adalah jawaban teoritis, dugaan dengan berdasar teori dan atau pemikiran-pemikiran tertentu sehubungan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian terutama masalah yang telah dirumuskan. Sudah pasti hipotesa ini nantinya akan diadu/diuji dengan data empirik yang merupakan bukti temuan lapangan. Tidak menjadi persoalan apakah hipotesa ini diterima ( diperkuat dengan bukti/data lapangan ) ataukah ditolak ( tidak memperoleh penguatan/bukti data lapangan ), yang lebih dipentingkan dalam hubungan ini adalah kejelasan tentang tingkat signifikasi dari penerimaan/penolakan tersebut serta keterangan atau catatan peneliti walau agak bersifat spekulatif tentang alasan kenapa hipotesa tersebut diterima atau ditolak. B. Definisi konsepsional dan operasional. 1) Definisi konsepsional adalah pernyataan yang dapat mengartikan atau memberikan makna suatu variabel yang hendak diteliti. Tujuan dari perumusan definisi konsepsional adalah agar terdapat kesamaan persepsi tentang suatu variabel antara peneliti dan pembaca proposal penelitian. Rumusan variabel ini hendaknya yang telah umum di pakai dengan menunjuk pada kamus, ensikopedi, atau penelitian-penelitian yang telah terdahulu. Contoh, definisi konsepsional untuk variabel status sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial menempatkan seseorang pada posisi tertentu di dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh pembawa status. 2) Definisi operasional merupakan cara penulisan taktis agar konsep bisa berhubungan dengan praktek, dengan kenyataan, atau dengan fakta, sesuai dengan namanya, tulisan definisi ini menyatakan kesiapan untuk dioperasikan ( operasionalisasi ). Contoh definisi operasional untuk variabel status sosial ekonomi di atas adalah “ suatu kedudukan seseorang dalam struktur masyarakat yang dilihat dari pendidikan, pekerjaan, dan penghasilannya “. C. Metodologi. Terdapat dua format metodologi, yang pertama format metodologi dengan pendekatan penelitian kuantitatif yang kedua format metodologi dengan pendekatan penelitian kualitatif. 1. Metodologi ( Kuantitatif ) a) Metode penelitian Sasaran penelitian, menunjukan unit analisis atau responden yang dipakai dalam pelaksanaan penelitian. Lokasi penelitian, menunjukan tempat penelitian itu dilaksanakan. Metode penelitian, menjelaskan metode yang akan digunakan dalam penelitian bersangkutan. Variabel yang akan diteliti, memuat uraian mengenai macam dan jumlah variabel yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Teknik pengambilan sampel, memuat cara atau metode pengambilan sampel. Metode pengumpulan data, menjelaskan bagaimana cara/metode data dalam penelitian tersebut dikumpulkan. Sumber data, menjelaskan dari mana data penelitian tersebut diperoleh dan jenis data apa yang digunakan. b) Metode analisis, memuat rumus-rumus, model-model analisis yang akan digunakan dalam penelitian, cara pengujian hipotesis dan kriteria penerimaan hipotesis.