Anda di halaman 1dari 2

13 Pesan Lukmanul hakim..

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepada
anaknya : “Hai anakku.. janganlah kamu mempersekutukan ALLAH, sesungguhnya
mempersekutukan ALLAH adalah benar-benar kedzaliman yang besar..” (QS. Luqman 13)

Wahai anakku.. Sesungguhnya laut ini dalam, banyak sudah manusia yang
tenggelam, maka jadikanlah TAQWA sebagai bahteramu, IMAN sebagai
kemudinya, dan TAWAKAL sebagai layarnya.. Semoga kamu selamat..

Wahai anakku.. jangan cemarkan wajahmu dengan meminta-minta, jangan lampiaskan


marahmu dengan keburukan yang mencoreng nama baikmu, dan ketahuilah batas
kemampuanmu, niscaya hidupmu bermanfaat..

Wahai anakku.. orang yg merasa dirinya hina dan rendah diri dlm beribadah dan taat kepada
ALLAH, maka dia itu orang yg thawadu.. lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha
mengindari maksiat..

Wahai anakku.. seandainya ibu bapakmu marah kepadamu karena kesalahan yang kamu
lakukan, maka marahnya ibu bapakmu itu adalah bagaikan pupuk untuk tanaman yang
menyuburkan dan membawa kebaikan..

Wahai anakku ketahuilah.. memindahkan batu besar dari tempatnya itu lebih mudah daripada
mengajar orang yang tidak mau menerima pelajaran..

Wahai anakku.. apabila engkau dihadapkan pada dua pilihan, antara menziarahi orang mati atau
datang ke pesta pekawinan, maka pilihlah untuk menziarahi orang mati, karena ia akan
mengingatkanmu pada akhirat, sedangkan datang ke tempat orang kawin hanya
mengingatkanmu pada kesenangan duniawi..

Wahai anakku.. janganlah kamu telan saja karena manisnya suatu makanan dan jangan kamu
muntahkan karena rasa pahit.. karena manis belum tentu menjadikan sehat dan pahit belum
tentu mendatangkan kesengsaraan..

Wahai anakku.. bukan suatu kebaikan namanya bila kamu selalu mencari ilmu tapi kamu tidak
pernah mengamalkanya.. karena ia sama seperti orang yang mencari kayu bakar, yang setelah
banyak dia tak mampu memikulnya.. padahal dia masih mau menambahnya..

Wahai anakku.. bila kamu mau mencari kawan sejati, maka ujilah lebih dulu dengan pura-pura
membuat dia marah. Dan bila pada saat dia marah itu, dia masih berusaha menginsafkanmu..
maka bolehlah engkau ambil dia sebagai kawan.. jika tidak demikian, maka berhati-hatilahlah..

Wahai anakku.. bila kamu berteman, tempatkanlah dirimu sebagai orang yang tidak
mengharapkan sesuatu darinya. Biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu..

Wahai anakku.. bergaulah dengan orang yang alim dan berilmu.. perhatikan
kata-kata nasehatnya, karena sesungguhnya hati akan menjadi sejuk
mendengar nasehatnya dan hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari
mutiara kata-katanya, bagaikan tanah yg subur lalu disirami air hujan..

Wahai anakku.. ambillah harta dunia seperlunya saja.. dan nafkahkan


selebihnya untuk bekalan akhiratmu.. jangan engkau tendang dunia ini ke
keranjang sampah semuanya, karena engkau nanti akan menjadi pengemis
yang membebani orang lain. Sebaliknya.. janganlah engkau peluk dunia ini
dan meneguk habis airnya karena sesungguhnya yang engkau makan dan
pakai itu hanyalah tanah belaka..

Wahai anakku.. aku mewasiatkan kepadamu tentang delapan perkara.. Jagalah


hatimu dalam shalat, jagalah pandanganmu ketika berada di rumah orang,
lidahmu dalam majelis, jagalah perutmu dari keserakahan. Juga ingat dua hal
dan lupakan dua hal.. Ingatlah ALLAH dan kematian, serta lupakanlah
kebaikanmu pada orang lain dan kesalahan mereka kepadamu..

Subhanallah...

“Yaa ALLAH karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk menerima setiap ilmu dan petunjuk
dari-Mu, yaa Rabb.. mudahkanlah hati kami mendapatkan hikmah dan hidayah yang datang dari
orang-orang shalih sebelum kami.. dan golongkan kami kedaam hamba-hamba yang senantiasa
memperbaiki diri..”

Anda mungkin juga menyukai