Anda di halaman 1dari 19

Efisiensi Estetik Pada Post & Core

Disusun oleh : drg.Karlina Yusac

1
PENDAHULUAN

Tujuan utama pembuatan post-core

 Mengganti struktur mahkota gigi yg hilang

 Retensi dan resistensi untuk crown

 Mengembalikan fungsi dan estetik gigi

Penggunaan post  debat dalam kedokteran gigi


Drg hanya membuat post
Drg menggunakan prefabricated post
Drg tidak percaya bahwa post efektif scr klinis
2
PENDAHULUAN

Prefabricated fibre post popular di kalangan drg.

Modulus elastisitas hampir sama dg dentin


Mengurangi stress dalam saluaran akar
Mengurangi insiden fraktur
Fungsi Post
 menahan Core yg dibuat krn hilangnya struktur gigi >>
Bukan meningkatkan kekuatan dr suatu gigi.
 Post  anchor  core mendapat tambahan retensi

3
PENDAHULUAN

Fibre post menciptakan retensi tambahan


 ikatannya menggunakan kombinasi
bonding agent + semen resin (dual cure)
 Resin semen berikatan dg dentin dan resin reinforced
fiber post.
Post beradhesi pada core yg terbuat dr composite

Sinergi penggunaan material 2 tsb.  pengganti hilangnya struktur


gigi yg paling kuat

4
LAPORAN KASUS
Seorang wanita usia 22th dengan gigi 24
yg sudah dirawat saluran akarnya dan akan dibuatkan
post-core all ceramic crown.
Prinsip-prinsip Umum yang Harus Dipertimbangkan utk
Penempatan Post
 Mempertahankan struktur gigi sehat sebanyak mungkin
 Hindari kontaminasi saluran akar
 Restorasi gigi segera setelah perawatan saluran akar
selesai
 Post hanya digunakan jika dilakukan pembuatan core
 Post preparasi harus menyisakan gutta-percha minimum
4mm pada ujung apikal
 Panjang minimum post di bawah crest tulang harus
sama dengan tinggi gigi di atas crest tulang.
5
LAPORAN KASUS

Figure 1. Tooth No. 12 had recently


undergone root canal therapy.

Tahap I. Pembuangan TS dan Pre-Preparasi

1. TS dibuang utk memperlihatkan sisa struktur gigi.

2. Digunakan Caries detector dye (Seek [Ultradent products]) 


memastikan semua caries sdh dibuang.
Probing memastikan tidak adanya kerusakan biologis  tidak perlu
pembuangan osseous.
6
LAPORAN KASUS

Figure 2. Removal of the temporary


material, carious tooth structure,
and exposure of the distal-apical
margin of tooth No. 12.

Tahap I. Pembuangan TS dan Pre-Preparasi (lanjutan)

3. Guttap dibuang dg instrument yg dipanaskan.

4. Dilakukan roentgent foto utk memastikan minimal


4mm guttap dlm s.a  apical seal.
7
LAPORAN KASUS

Tahap II. Preparasi Post


1. Digunakan drill post dg Ø paling kecil  meminimalkan
pembuangan struktur gigi yg sehat.

2. Isolasi gigi dengan disposable matrix (OmniMatrix [Ultradent


Products]). (Fig.3)

Figure 3. Post spaces were


created and a matrix was placed.
Note: space utk post dibuat lebih lebar drpd
guttap pada fig.2

8
LAPORAN KASUS

Tahap II. Preparasi Post (lanjutan)

 Untuk post digunakan tapered,prefabricated, resin reinforced


fiber post system ( LuxaPost [DMG America]) .

 Post ini sewarna gigi, berikatan dg resin semen (yg akan


berikatan dg gigi), Ø kecil, modulus elastisitas hampir =
dentin.

9
LAPORAN KASUS

Tahap III. Teknik Penempatan Post

1. Seluruh preparasi dietsa dengan asam selama 20’, dibilas, dan


dikeringkan scr ringan. Total etch digunakan utk ikatan post
dan core.

2. Dilakukan bonding dengan Bonding agent generasi IV


(OptiBOnd [Kerr]) termasuk aktivator dual-cured utk resin.

10
LAPORAN KASUS

Tahap III. Teknik Penempatan Post (lanjutan)

3. Utk semennya digunakan dual-cured resin composite


(LuxaCore Z [DMG America]). Bahan ini pd saat dikeluarkan dr
“gun”nya  flowable dan punya ketebalan yang cukup tipis
sbg resin semen.
Bahan ini dual cure mengeras sendiri dlm s.a.
Sebagai bahan core  compressive strength sangat baik &
bentuk kekerasan yang menyerupai dentin.

4. Utk penempatan post  diinjeksikan LuxaCoreZ dlm jumlah


secukupnya ke dalam s.a. sampai sebatas terpenuhinya
kanal.
11
LAPORAN KASUS

Tahap III. Teknik Penempatan Post (lanjutan)

5. Kemudian LuxaPost dimasukkan dg gerakan reciprocating 


semen menutup seluruh ruang dalam kanal.

6. Post ditahan dan dilight-cured selama 10’ (fig.4)

Figure 4. The posts were cemented into


place using the composite resin build-up
material as the cement.

12
LAPORAN KASUS
Tahap III. Teknik Penempatan Post (lanjutan)
Gerakan dilakukan  memastikan bhw post sdh berada pd
tempatnya dan sisa LuxaCoreZ yg berlebihan akan keluar dr
matrix  menciptakan core utk restoration (fig.5).

Figure 5. The composite resin build-up material


(LuxaCore Z [DMG America]) was used to
create the buildup or core.

7. Seluruh core dilight-cured (Demi[Kerr]) selama 30’ dgn matrix


yg terpasang.
8. Matrix dilepas, core dicured selama 30’.
13
LAPORAN KASUS

Tahap III. Teknik Penempatan Post (lanjutan)

9. Fig.6 memperlihatkan hasil akhir post-core sebelum


dipreparasi utk crown. Dari awal etching sampai pelepasan
matrix dibutuhkan waktu kurang dari 4 menit.

Figure 6. The completed post-and-


core restoration ready for crown
preparation.

14
LAPORAN KASUS
Tahap III. Teknik Penempatan Post (lanjutan)

10. Preparasi crown diselesaikan (fig.7) dan dicetak utk final


impression, bite registration dan mahkota sementara.

Figure 7. The final preparation


for an all-ceramic crown.

15
LAPORAN KASUS

. A ll-c e ra m ic crow n (e.Max


Figure 8a
cl ar V iv a d en t] ) fa bricated on a
[Ivo
y c re a te d (i Te ro [C adent]) model.
digita ll
own
Figure 8b. All-ceramic cr
ax ) 2 w ee ks after delivery.
(e.M

16
KESIMPULAN

 Dalam kedokteran gigi kontemporari 


restorasi post dan core masih ada tempat.

 Bahan dan teknik modern  menciptakan kesempatan utk


mengambil keuntungan2 teknologi bahan 
o menciptakan post dan core yg kuat & meminimalisir stress pd
gigi pasca endo.

o Sewarna dengan gigi

o Sesuai dg prinsip adhesi dlm menghasilkan post yg beretensi


secara baik thd gigi dan bahan core.

17
KESIMPULAN

 Teknik dalam laporan kasus  memperlihatkan


keuntungan2 dari bahan yg telah disebutkan tadi.

 Sebagai tambahan, seluruh proses dilakukan dalam


waktu yang sangat efisien.

18
Terima kasih

19

Anda mungkin juga menyukai