ABSTRACT
Syntheses of three salicylamide derivatives have been carried out. Salicylic acid was reacted with thionyl
chloride, then the obtained salicyloyl chloride was reacted with methylamine, dimethylamine, or piperidine.
The two-step syntheses gave N-methylsalicylamide, N,N-dimethysalicylamide, and salicylpiperidide in 24–
27%, 61–65%, and 31–34% yield, respectively.
ABSTRAK
Telah dilakukan sintesis tiga turunan salisilamida dari bahan awal asam salisilat. Asam salisilat direaksikan
dengan tionil klorida, kemudian salisiloil klorida yang terjadi direaksikan dengan metilamina, dimetilamina
atau piperidina. Dua tahap sintesis ini memberikankan N-metilsalisilamida dengan hasil 24–27%, N,N-
dimetilsalisilamida 61–65%, dan salisilpiperidida 31–34%.
Terdapat beberapa metode yang dapat selanjutnya tanpa dilakukan proses pemisahan
digunakan untuk mengubah asam karboksilat dan pemurnian.
menjadi amida, meliputi konversi langsung dari
asam karboksilat (Barrow dkk, 1995), dan b. Pembentukan N-metilsalisilamida dari salisiloil
konversi tidak langsung melalui asil halida klorida
(Shriner dkk, 1964; Wamser dkk, 1989; Roe dkk, Ke dalam labu alas bulat yang berisi 3,0 mL
1949, Hwang dkk, 1985) atau ester (Witzeman larutan 40% metilamina dalam air ditambahkan
dkk, 1991; DeFeo dan Strickler, 1963; Hogberg tetes demi tetes larutan salisiloilklorida dalam
dkk, 1987). Metode yang paling banyak toluena yang telah dibuat sebelumnya, sambil
digunakan ialah konversi melalui asil halida (Pine diaduk pada suhu 10 ºC. Setelah seluruh larutan
dkk, 1986). Oleh karena itu pada penelitian ini salisiloil klorida ditambahkan, pengadukan
sintesis amida-amida tersebut dilakukan melalui dilanjutkan selama 30 menit. Fasa toluena dan
dua tahap. Tahap pertama ialah pengubahan fasa air dipisahkan, kemudian fasa toluena
asam salisilat menjadi salisiloil klorida dengan dicuci dengan larutan natrium hidrogen karbonat
menggunakan pereaksi tionil klorida, sedangkan 0,5 N. Toluena dihilangkan dengan cara
tahap kedua ialah reaksi antara salisiloil klorida diuapkan menggunakan rotavapor, sehingga
dengan metilamina, dimetilamina, atau didapatkan residu yang berupa padatan.
piperidina. Padatan dimurnikan dengan cara rekristalisasi
menggunakan aseton-air.
METODE PENELITIAN
1. Bahan c. Pembentukan N,N-dimetilsalisilamida dari
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam salisiloil klorida
penelitian ini adalah asam salisilat (E. Merck), Ke dalam labu alas bulat yang berisi 5,0 mL
tionil klorida (E. Merck), N,N-dimetilformamida larutan 40% dimetilamina dalam air
(Aldrich), metilamina (E. Merck), dimetilamina (E. ditambahkan tetes demi tetes larutan
Merck), piperidina (Fluka), toluena (E. Merck), salisiloilklorida dalam toluena yang telah dibuat
heksana (E. Merck), etil asetat (E. Merck), sebelumnya, sambil diaduk pada suhu 10 ºC.
lempeng silika gel GF254 (E. Merck), dan asam Setelah seluruh larutan salisiloil klorida
klorida (E. Merck). ditambahkan, campuran yang terjadi direfluks
sambil diaduk selama 1 jam. Setelah didinginkan
2. Alat sampai suhu kamar, pelarut dihilangkan dengan
Reaksi kimia dilakukan menggunakan cara diuapkan menggunakan rotavapor,
seperangkat alat gelas yang lazim digunakan sehingga didapatkan residu yang berupa
dalam sintesis. Penguapan pelarut dilakukan padatan. Padatan dimurnikan dengan cara
dengan Rotavapour Heidolph Instrumental rekristalisasi menggunakan heksana – etil
Laborata 4000-efficient. Titik leleh ditentukan asetat.
dengan Fischer-John Melting Point Apparatus.
Spektrum IR direkam dengan spektrofotometer d. Pembentukan salisilpiperidida dari salisiloil
JASCO FT/IR 5300. Spektrum NMR direkam klorida
dengan spektrometer Hitachi FT-NMR R-1900. Ke dalam labu alas bulat yang berisi larutan
Spektrum massa direkam dengan GC HP 5890 2 mL piperidina (20,58 mmol) dalam 5 mL
series II plus – MSD HP 5972 atau spektrometer toluena ditambahkan larutan salisiloil klorida
massa Finnigan MAT-GCQ. Sebagai penampak yang telah dibuat sebelumnya, tetes demi tetes
noda pada KLT digunakan lampu ultraviolet sambil diaduk pada suhu kamar. Setelah seluruh
dengan panjang gelombang 254 nm. larutan salisiloil klorida ditambahkan, campuran
yang terjadi direfluks sambil diaduk selama 1
3. Metode jam. Setelah didinginkan sampai suhu kamar,
a. Pembentukan salisiloil klorida dari asam pelarut dihilangkan dengan cara diuapkan
salisilat menggunakan rotavapor, sehingga didapatkan
Ke dalam labu alas bulat yang telah dicuci residu yang berupa padatan. Residu dicuci
dan dikeringkan, dimasukkan 500 mg (3,62 berturut-turut dengan larutan HCl 0,1 N dan air
mmol) asam salisilat dan 70 mL toluena kering. suling. Padatan dimurnikan dengan cara
Campuran diaduk sampai asam salisilat larut. rekristalisasi menggunakan heksana – etil
Sambil terus di aduk, ke dalam larutan asetat.
ditambahkan berturut-turut 0,5 mL (6,88 mmol)
tionil klorida dan 0,05 mL (0,65 mmol) HASIL DAN PEMBAHASAN
dimetilformamida. Campuran dalam labu
1. Sintesis N-metilsalisilamida
selanjutnya direfluks selama 5 jam pada suhu
Rangkaian reaksi sintesis N-metilsalisilamida
50 – 60 ºC. Campuran didinginkan sampai suhu
memberikan hasil berupa kristal putih yang tidak
kamar, kemudian digunakan untuk reaksi tahap
berbau. Hasil sintesis berkisar antara 24 – 27%
(Tabel 1). Hasil pemeriksaan dengan KLT dan
Pemeriksaan hasil sintesis dengan pula spektrum 1H-NMR yang didapat (Tabel
spektroskopi IR (Tabel 10) menunjukkan 11) sesuai untuk struktur N,N-dimetilsalisil-
gugus-gugus fungsi yang sesuai dengan amida.
struktur N,N-dimetilsalisil-amida. Demikian
Spektroskopi massa terhadap senyawa pada m/z 165 (M+), 164, 148, 121 (puncak
hasil sintesis memberikan puncak-puncak dasar) dan 93. Terjadinya puncak-puncak
CH3
O N
CH2
HO
−H
m/z = 164
CH3 CH3
O N O N
CH3 CH3
HO − OH
m/z = 148
m/z = 165 − C2H6N
O
C
HO − CO HO
Berdasarkan spektra IR, NMR dan MS tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis ialah N,N-
dimetilsalisilamida.
HO N O N O N
HO HO
O N O
N
HO
m/z = 93
HO
m/z = 93
oleh adanya Efek Cieplak berperan lebih penting Hwang YC and FW Fowler (1985). Diels-Alder
dibanding faktor halangan ruang. Reaction of 1-Azadienes. A total Synthesis
of Deoxynupharidine. J. Org. Chem., 50,
UCAPAN TERIMA KASIH 2719-2726.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pine SH, JB Hendrickson, DJ Cran (1988). Kimia
Pemerintah Republik Indonesia yang telah Organik. Terj. J Roehyati dan W Susanti,
mendanai penelitian ini dengan dana DIK Bandung: Penerbit ITB.
Suplemen Universitas Airlangga tahun 2004. Parfitt K (ed) (1999). Martindale The Complete
Penulis juga berterima kasih kepada Sdr. Drug Reference, 32nd ed. London:
Meinneke Karolin, Yesry Massorah dan Dewi Pharmaceutical Press.
Ratnawati atas perannya sebagai eksekutor Roe ET, JT Scanlan, D Swern (1949). Fatty Acid
eksperimen dalam penelitian ini. Amides. I. Preparation of Amides of Oleic
and the 9,10-Dihydrostearic Acids. J. Am.
DAFTAR PUSTAKA Chem. Soc., 71, 2215-2218.
Barrow RA, T Hemscheidt, J Liang, S Paik, RE Shriner RL, RC Fuson, DY Curtin (1964). The
Moore, MA Tius. (1995). Total Synthesis of Systematic Identification of Organic
Cryptophycins. Revision of the Structures Compounds, 5th ed., New York: Wiley.
of Cryptophycins A and C. J. Am. Chem. Siswandono dan B Soekardjo (2000). Kimia
Soc., 117, 2479-2490. Medisinal. Surabaya: Airlangga University
Cieplak AS (1981). Stereochemistry of Press.
Nucleophilic Addition to Cyclohexanone. Tang H, J Zhang, J Dong, B Liu (2000). Studies on
The Importance of Two-Electron Stabilizing Synthesis of Salicylanilide and Its Analogs,
Interactions. J. Am. Chem. Soc., 103, and Antiinflamatory, Antiallergic Activities.
4540. Zhongguo Yaowu Huaxue Zazhi, 10, 250-
DeFeo RJ and PD Strickler (1963). An Improved 253.
Method of Synthesis of Secondary Amides Wamser CC and JA Yates (1989). Kinetics and
from Carboxylic Esters. J. Org. Chem., 26, Mechanisms for the Two-Phase Reaction
2915-2917. between Aqueous Aniline and Benzoyl
Foye WO, L Lemke, DA Williams (1995). Chloride in Chloroform, with and without
Medicinal Chemistry. Philadelphia: Pyridine Catalysis. J. Org. Chem., 54, 150-
Lippincot Williams & Wilkins. 154.
Gringauz A (1997). Introduction to Medical. How Witzeman JS and WD Nottingham (1991).
Drug Act and Why. New York: Wiley-VCH. Transacetylation with tert-Butyl
Hogberg T, P Strom, M Ebner, S Ramsby (1987). Acetoacetate: Synthetic Applications. J.
Cyanide as an Efficient and Mild Catalyst in Org. Chem., 56, 1713-11718.
the Aminolysis of Esters. J. Org. Chem., 52,
2033-2036.