Anda di halaman 1dari 17

Jumat, 29/10/2010 17:08 WIB

AS Bantu US$ 2 Juta untuk Penanganan Bencana Merapi dan Mentawai


Arifin Asydhad - detikNews

Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas

Merapi, Dari Hari ke Hari


Jakarta - Bantuan dari lembaga dan negara asing untuk Indonesia dalam menangani bencana letusan
gunung Merapi dan tsunami di Pulau Mentawai terus mengalir. Pemerintah Amerika Serikat (AS)
menjanjikan bantuan sebesar US$ 2 juta untuk penanganan dua bencana itu.

Besarnya bantuan AS ini diumumkan oleh Duta Besar AS Scot Marciel dalam siaran pers yang diterima
detikcom, Jumat (29/10/2010). Bantuan pemerintah AS ini disalurkan lewat Kantor Bantuan Bencana
Luar Negeri (Office of Foreign Disaster Assistance - OFDA).

Janji bantuan ini telah disampaikan Scot Marciel saat menyampaikan pidato di depan para mahasiswa
Universitas Indonesia hari ini. Bantuan ini akan dimaksudkan untuk menolong lebih dari 40.000 warga
terlantar yang menjadi korban bencana di sekitar Gunung Merapi dan tsunami di Kepulauan Mentawai.

Pemerintah AS akan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) dan LSM-LSM lokal untuk membagikan bantuan tersebut. Dana ini akan digunakan
segera untuk pembelian, pendistribusian serta penyediaan bahan-bahan bantuan kemanusiaan seperti
selimut, barang-barang nonmakanan, masker, air bersih serta peralatan sanitasi dan kesehatan. Dana
bantuan ini juga akan digunakan untuk menolong para pengungsi agar dapat kembali ke rumah mereka
masing-masing dan kembali menjalankan kegiatan mereka secara normal.
Sebelumnya Komisi Eropa memberikan bantuan dana sebesar 1,5 juta Euro untuk menolong puluhan
ribu korban yang selamat dari letusan Gunung Merapi dan tsunami di Mentawai. Sejauh ini lebih dari
300 orang dipastikan tewas akibat tsunami di Mentawai. Ratusan orang lainnya hingga kini belum
ditemukan. Sedangkan bencana letusan Gunung Merapi telah menewaskan 36 orang.

Sumber http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/170845/1478982/10/as-bantu-us--2-juta-untuk-
penanganan-bencana-merapi-dan-mentawai

BENCANA MERAPI DAN MENTAWAI


Penanganan Korban Terseok-seok
AWAN PANAS MERAPI - Awan panas terlihat keluar dari puncak Gunung Merapi diabadikan dari
Kaliadem, Yogyakarta, Jumat (29/10). Setelah tenang selama beberapa hari, Gunung Merapi kembali
menunjukkan peningkatan aktivitas. (AP)

Sabtu, 30 Oktober 2010

JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mendapat kritikan pedas karena buruknya penanganan korban bencana alam gelombang tsunami di
Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), dan korban letusan Gunung Merapi, Jawa Tengah.
Hingga hari ketiga pascabencana, Jumat, penanganan korban dan pengungsi masih terseok-seok.
Banyak pengungsi mengeluh bahwa bantuan belum terdistribusi dengan baik, termasuk bantuan
makanan yang selalu telat.
Lambannya penanganan itu bahkan dikeluhkan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Politikus
Partai Golkar itu mengkritik kinerja BNPB dalam menangani dampak musibah tsunami di
Mentawai yang dia sebutkan memprihatinkan. Menurut Priyo, kinerja PMI di bawah pimpinan
Jusuf Kalla jauh lebih sigap ketimbang BNPB.
"BNPB masih ada bolong-bolongnya, masih jauh panggang dari api," kata Priyo dalam sebuah
diskusi di Jakarta, Jumat. Dia mengatakan, pihaknya menerima banyak laporan tentang buruknya
kinerja BNPB.
Priyo berharap BNPB segera memperbaiki kinerja, sehingga apabila terjadi bencana lagi, tidak
sampai harus memakan korban jiwa. "Kami masih memberi toleransi. Tetapi, berangkat dari
peristiwa ini, seharusnya tambal sulam ini diselesaikan, dan ini yang kita impikan," katanya.
Data yang dihimpun dari Posko Kesehatan Sikakap di Mentawai menyebutkan, jumlah warga
yang tewas tersapu tsunami mencapai 408 orang, korban yang masih hilang 388 orang, luka berat
270 orang, serta luka ringan 142 orang.
Sementara korban yang mengungsi sebanyak 22.595 orang. Sedangkan bangunan rumah yang
rusak berat 517, rusak ringan 204, bangunan sekolah rusak 6, dan bangunan tempat ibadah 8.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, lambannya penanganan pengungsi dan evakuasi
jenazah korban tsunami karena medan sangat berat.
Apalagi Jumat pagi kemarin curah hujan lebat disertai badai. Hanya helikopter yang bisa
menjangkau lokasi bencana.
Akibat lambannya penanganan, di sepanjang pantai barat dan selatan Siporo, Kepulauan
Mentawai, diduga masih banyak mayat yang belum dievakuasi. Ada empat kecamatan, 12 desa,
27 dusun yang Selasa lalu porak-poranda diterjang tsunami.
Sementara itu, Gunung Merapi pada Jumat kemarin masih dinyatakan berstatus "awas". Puncak
Merapi kembali mengeluarkan luncuran awan panas empat kali selama rentang pukul 00.00
hingga 12.00 WIB. Berdasarkan catatan di Pos Pengamatan Ngepos, Srumbung, Kabupaten
Magelang, pada waktu bersamaan terjadi gempa guguran 192 kali, gempa vulkanik 41 kali, dan
gempa multifase 104 kali.
Luncuran material awan panas mengarah ke Sungai Gendol dengan jarak luncur 3,5 km dan
ketinggian asap 2.000 meter. Petugas Pos Pengamatan Ngepos Retijo mengatakan, Jumat pagi
kondisi cuaca di puncak Merapi cukup cerah. Namun, pada pukul 09.30-12.00 WIB puncak
Merapi berkabut.
Menurut Retijo, Merapi masih membahayakan sehingga warga dilarang mendekati kawasan
rawan bahaya. Dia juga menyebutkan, sesuai rekomendasi Balai Penyelidikan dan
Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, di daerah rawan Merapi tidak
boleh ada aktivitas hingga radius 10 km dari puncak gunung.
Daerah rawan itu antara lain di alur sungai sebelah selatan, tenggara, dan barat daya, meliputi
Sungai Boyong, Kuning, Gendol, Woro, Bebeng, Krasak, dan Bedok.
Sementara itu, penguasa Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengklarifikasi
isu yang mengabarkan bahwa Ponimin menggantikan Mbah Maridjan sebagai juru kunci Gunung
Merapi. Menurut Sultan, belum tentu keraton menetapkan tokoh masyarakat Desa Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman itu sebagai juru kunci yang baru.
"Istri saya (Gusti Kanjeng Ratu Hemas) kan hanya mengatakan, karena Mbah Maridjan
meninggal, maka kamu (Ponimin) yang jaga Gunung Merapi. Ini bukan berarti yang
bersangkutan ditunjuk sebagai juru kunci," kata Sultan.
Penentuan tentang siapa yang ditunjuk menjadi pengganti Mbah Maridjan, menurut Sultan,
masih dijajaki. Tapi, dia tidak menutup kemungkinan jika abdi dalem lain yang mampu diangkat
menjadi kuncen Gunung Merapi.
Tentang relokasi Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sultan mengaku
tidak mudah karena memerlukan persetujuan warga setempat. (Sadono/Antara)

Sumber http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=265139
Bantuan Belum Sentuh Lokasi Terparah di Mentawai
Sabtu, 30 Oktober 2010 | 08:25 WIB

Seorang warga Dusun Purourougat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, memakai masker di atas
tanah dusunnya yang hancur, Kamis (28/10). FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO Interaktif, MENTAWAI - Hampir sepekan setelah diguncang gempa dan diterjang tsunami,
titik-titik dengan kerusakan terparah di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, belum tersentuh bantuan.
Bupati Mentawai Edison Seleleubaja mengatakan bantuan logistik dan ratusan relawan masih tertahan di
posko bencana di Kecamatan Sikakap, Pagai Utara. Padahal di Kepulauan Mentawai, selain Pagai Utara,
masih ada tiga kelompok utama pulau berpenghuni lainnya, yakni Siberut, Sipora, dan Pagai Selatan.

Menurut Edison, bantuan tidak bisa dikirim karena tak ada alat transportasi yang bisa menembus
wilayah terparah itu. Bahkan lima kapal perang milik TNI Angkatan Laut pembawa bantuan pun tak
bisa merapat. "Tidak ada tempat pendaratan," kata Edison kemarin. "Jadi kapal TNI AL terpaksa
kembali lagi."Menurut Edison, pengiriman bantuan kian sulit karena dalam beberapa hari terakhir
Mentawai pun dilanda hujan deras dan angin kencang. Gelombang air laut lebih tinggi dari biasanya.
"Jaringan komunikasi di sini juga rusak akibat gempa dan tsunami," ujar Edison.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mentawai, Jan Winnen Sipayung, mengatakan
petugas dan relawan memerlukan lebih banyak perahu motor cepat (speedboat) untuk menyebarkan
bantuan ke seluruh pelosok Mentawai. Perahu dan kapal berukuran kecil lebih efektif ketimbang kapal
besar. Soalnya, selain melalui laut, jalur transportasi di Mentawai melalui banyak sungai.

Saat bantuan datang terlambat, jumlah korban yang ditemukan terus bertambah. Hingga kemarin sore,
posko Sikakap mencatat 413 orang tewas dan 298 orang hilang. Sebanyak 207 orang menderita luka
parah dan 142 orang luka ringan. Sebanyak 517 rumah warga hancur dan hilang terseret gelombang
tsunami, yang di beberapa titik tingginya mencapai sekitar 15 meter.

Kepala Dusun Muntei, Pagai Utara, Jersanius Samalouisa, mengatakan sebagian warga Mentawai,
terutama yang tinggal di kota kecamatan, sebenarnya tidaklah awam tentang bahaya tsunami. Soalnya,
sejak para ahli meramalkan bahwa Mentawai bakal dilanda gempa besar, ada sejumlah lembaga
nonpemerintah yang getol melatih warga menyelamatkan diri.

Warga Siberut Selatan, Siberut Utara, dan Pagai Utara, misalnya, telah membangun tempat pengungsian
di puncak bukit. Untuk mempermudah penyelamatan diri, jalan menuju puncak bukit bahkan sudah
disemen.

Menurut Jersanius, jumlah korban begitu banyak karena warga umumnya tak mengira tsunami bakal
menghantam setelah terjadi gempa 7,2 pada skala Richter, Senin malam lalu. Berbeda dengan gempa
pada 2007, menurut Jersanius, gempa terakhir tak terasa seperti gempa kuat, meski bumi berayun lebih
lama. Karena itu, sebagian besar warga yang sempat keluar pun kembali masuk ke rumah mereka ketika
guncangan telah reda.

"Setelah gempa, kami kembali masuk ke rumah, melanjutkan nonton sinetron," kata Wilmar
Samungilalai, warga Muntei, yang selamat. Muntei merupakan salah satu dari belasan dusun yang
hancur diterjang tsunami.

l Febrianti | Supri Lindra | BASUKI RAHMAT | Antara

sumber http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2010/10/30/brk,20101030-288198,id.html

10 bencana alam terdahsyat dalam sejarah AS


Februari 18, 2010

Dalam catatan sejarah, kegagalan manusia untuk berusaha menguasai alam telah mengakibatkan
berbagai konsekuensi mengerikan, mulai dari hancurnya perekonomian hingga hilangnya ribuan nyawa.
Walaupun teknologi pada zaman modern seperti sekarang sudah sangat maju, kekuatan alam tetap
berada di atas kuasa manusia dari waktu ke waktu. Berdasarkan pertimbangan sisi kemanusiaan dan
perekonomian, berikut adalah sepuluh bencana alam terburuk yang pernah melanda Amerika Serikat.

1. Tri-State Tornado – 18 Maret 1925

Selama lebih dari tiga setengah jam, Tri-State Tornado menjadi tornado paling mematikan yang
merobek-robek daratan utama AS. Tornado ini membunuh 700 orang dan menghancurkan lebih dari
15.000 ribu rumah di wilayah Illinois, Indiana, dan Missouri. Setelah bencana ini, pemerintah setempat
mulai mengembangkan sistem peringatan tornado yang diharapkan dapat menekan angka kematian jika
bencana kembali datang.
2. Kebakaran Peshtigo – 8 Oktober 1871

Kebakaran yang tidak terlalu menyorot perhatian publik di wilayah Wisconsin dan terjadi bersamaan
dengan Kebakaran Hebat Chicago ternyata menjadi kebakaran paling mematikan pada tahun itu. Kota
Peshtigo, kota yang dilanda kekeringan itu dilalap si jago merah ketika angin kencang membawa api-api
kecil dari padang yang terbakar. Api yang semakin tak terkendali terus merembet dan mencapai sisi lain
dari sungai Peshtigo, membuat kota tersebut terperangkap dari dua sisi. Saat api berhasil dijinakkan,
1200 orang tewas dan dua belas kota hangus terbakar.

3. Banjir Johnstown – 31 Mei 1889

Pada akhir abad 19, komunitas industri kecil di Johnstown, Pennsylvania memperoleh reputasi sebagai
produsen besi baja berkualitas tinggi. Semua ketenaran itu tersapu bersih saat bendungan South Fork
yang kurang terawat di atas gunung, sekitar 14 mil dari kota, bobol akibat hujan yang terus menerus
turun. Air sebanyak 20 juta ton menghancurkan kota Johnstown dengan kekuatan setara dengan air
terjun Niagara. Banjir ini membunuh 2209 orang dan menenggelamkan 1600 rumah.

4. Gelombang Panas 1988 – Musim Panas 1988

Kekeringan yang melanda dan menghancurkan perekonomian agrikultur AS semakin diperburuk oleh
serangan gelombang panas pada 1988. Kerugian pada sektor agrikultur akibat bencana ini melebihi US$
61 miliar. Kondisi kekeringan ini memicu kebakaran yang melanda Taman Nasional Yellowstone dan
Gunung Rushmore pada musim panas 1988. Sekitar 5000 hingga 10000 orang terkena berbagai
komplikasi kesehatan akibat panas yang sangat menyengat ini.

5. Gelombang Panas 1980 – Musim Panas 1980

Serangan gelombang panas di tahun 1980 terbukti menjadi salah satu kondisi cuaca terburuk dalam
sejarah AS. Temperatur bertekanan tinggi melanda pusat AS dan AS bagian selatan, menekan suhu
hingga mencapai 90 derajat Fahrenheit (32,2 derajat Celsius). Sebanyak 10000 orang meninggal dunia
akibat hawa panas dan berbagai penyakit dari stres berkepanjangan. Kerusakan agrikultur diestimasi
sebesar US$ 48 miliar.
6. Angin Topan Okeechobee – 16 September 1928

Saat para penghuni Lake Okeechobbee yang tengah mengungsi mengetahui angin topan yang diprediksi
tidak datang sesuai jadwal, mereka pun kembali pulang. Namun sial melanda pada sore hari menjelang
malam pada tanggal 16 September. Badai tersebut ternyata datang. Angin topan berkecepatan 140 mph
(225 kph) itu menghancurkan kota kecil di pinggir danau dan menyebabkan banjir hebat selama
berminggu-minggu. Sekitar 2500 nyawa melayang akibat musibah ini.

7. Kebakaran dan Gempa Bumi Dahsyat San Francisco

Penduduk San Francisco terbangun di pagi hari oleh gempa bumi berkekuatan 7,7 hingga 7,9 skala
Richter yang berlangsung kurang dari satu menit. Walau hanya sebentar, gempa ini mengakibatkan
kebakaran hebat di berbagai penjuru kota selama empat hari berturut-turut. Tak hanya merusak saluran
gas kota, gempa juga merusak jaringan air bawah tanah.

Pemadam kebakaran pun kesulitan karena kekurangan air. Saat api berhasil dipadamkan, 3000 nyawa
melayang dan lebih dari 500 blok terbakar. 225.000 orang yang berhasil selamat, harus menerima
kenyataan pahit menjadi tunawisma.
8. Debu Dust Bowl – Awal 1930

Pada awal 1930, padang Great Plains adalah surga para petani. Permintaan akan gandum yang terus
meningkat memaksa para petani untuk lebih menggarap lahan gembur di wilayah selatan padang
tersebut. Tanah yang terus menerus digarap menyebabkan erosi, karena akar rumput dan pohon yang ada
di Great Plains digantikan oleh bibit gandum.

Bencana yang sebenarnya terjadi pada saat kekeringan melanda. Lapisan luar tanah ternyata berubah
menjadi debu dalam jumlah masif dan tersapu oleh angin kencang ke arah timur, menyebabkan langit
sekitar hingga kawasan pantai Atlantik menjadi gelap. Hampir sebagian besar hasil cocok tanam hancur
oleh musibah ini. Sementara para petani yang berjumlah sekitar setengah juta orang, kehilangan
pekerjaannya.

9. Badai Katrina – 29 Agustus 2005

Badai Atlantik yang semua dikategorikan sebagai badai kategori 1 ini ternyata menjadi musibah pantai
terburuk dalam sejarah AS. Badai Katrina menyapu bersih kawasan pantai Louisiana dengan kecepatan
125 mph (201,1 kph), merusak tanggul pelindung New Orleans, dan menenggalamkan 80 persen kota
sekitar. Katrina membunuh sekitar 1836 orang dan menyebabkan kerusakan senilai US$ 125 miliar.

10. Badai Galveston – 8 September 1900

Galveston dikenal pada akhir abad ke-19 sebagai “Mutiara Texas” hingga akhirnya dilanda bencana
alam terdahsyat sepanjang sejarah AS. Badai kategori 4 dengan kecepatan 135 mph (217,26 kph)
menghantam kota terbesar Texas penghasil kapas ini pada pagi hari, menghancurkan hampir semua
bangunan dengan gelombang air setinggi 15 kaki.

Pada petang hari setelah musibah tragis itu, seluruh pulau tenggelam, bak Atlantis. Sekitar 8000 orang
dinyatakan hilang. Walaupun kota ini berhasil dibangun kembali, kesejahteraan kota yang memiliki
reputasi sebagai “New York kawasan Selatan” ini tidak pernah datang lagi.

copy from: http://haxims.blogspot.com/

Banjir Thailand Tewaskan 32 Orang


Jaenal Abidin

25/10/2010 14:35
Liputan6.com, Bangkok: Bencana banjir yang kini tengah melanda Thailand telah menewaskan
sebanyak 32 orang, demikian yang dikatakan kantor berita resmi Thailand pada Sabtu (23/10).

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana telah membuat daftar 10 dari 30 provinsi yang terkena
dampak paling parah. Dan provinsi pertama yang dampak banjirnya paling parah yaitu provinsi Timur
Laut Nakhon Ratchasima, menurut laporan kantor berita resmi MCOT.

Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva juga telah menginformasikan enam gubernur provinsi tentang
rencana untuk mengirim pihak berwenang untuk memudahkan upaya bantuan dan pekerjaan pada sistem
peringatan.

Menurut Departemen Pertanian Thailand, enam titik sepanjang Sungai Chao Phraya kini sedang
dipantau dan penduduk di daerah Bangkok berencana untuk memperkuat tepi-tepi di pinggir sungai.
Apirak Kosayodhin, mantan Gubernur Bangkok, telah ditunjuk sebagai Ketua pusat koordinasi banjir.
(CNN/JAY/MEL)

Gempa bumi Yogyakarta 2006


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke:

Gempa bumi Yogyakarta 2006

Tanggal 26 Mei 2006

Kekuatan 5.9 Mw

Negara yang terkena Indonesia

Korban: 6.234 tewas

Gempa bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah peristiwa gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama
57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey
melaporkan 6,2 pada skala Richter[1].
Lokasi dan kerusakan yang diakibatkan

Lokasi gempa

Lokasi gempa menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia terjadi di koordinat 8,007° LS dan 110,286° BT pada kedalaman 17,1 km. Sedangkan menurut
BMG, posisi episenter gempa terletak di koordinat 8,26° LS dan 110,31° BT pada kedalaman 33 km.itu
di release sesaat terjadi gempa. Setelah data dari berbagai Stasiun yang dipunyai jejaring BMG dan
dilakukan perhitungan, update terakhir BMG menentukan pusat gempa berada di 8.03 LS dan 110,32
BT(update ke tiga) pada kedalaman 11,3 Km dan kekuatan 5.9 SR Mb (Magnitude Body) atau setara 6.3
SR Mw (Magnitude Moment).USGS memberikan koordinat 7,977° LS dan 110,318 BT pada kedalaman
35 km. Hasil yang berbeda tersebut dikarenakan metode dan peralatan yang digunakan berbeda-beda.

Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km selatan
Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Walaupun
hiposenter gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga dapat dirasakan di
Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di
provinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya.

[sunting] Gempa susulan

70% rumah di kecamatan Jetis rata dengan tanah

Gempa susulan terjadi beberapa kali seperti pada pukul 06:10 WIB, 08:15 WIB dan 11:22 WIB. Gempa
bumi tersebut mengakibatkan banyak rumah dan gedung perkantoran yang rubuh, rusaknya instalasi
listrik dan komunikasi. Bahkan 7 hari sesudah gempa, banyak lokasi di Bantul yang belum teraliri
listrik. Gempa bumi juga mengakibatkan Bandara Adi Sutjipto ditutup sehubungan dengan gangguan
komunikasi, kerusakan bangunan dan keretakan pada landas pacu, sehingga untuk sementara
transportasi udara dialihkan ke Bandara Achmad Yani Semarang dan Bandara Adisumarmo Solo.
Seorang lelaki di antara puing-puing rumahnya

Gedung-gedung yang rusak parah

• Mall Saphir Square mengalami kerusakan parah di lantai 4 dan 5. Tembok depan Mall lantai
tersebut roboh hingga berlubang, kanopi teras Mall ambruk dan menimpa teras Mall yang
sebagian ikut roboh.
• Mall Ambarukmo Plaza, yang saat itu belum lama dibuka, mengalami kerusakan tak terlalu
parah. Beberapa bagian tembok terlihat retak-retak dan terkelupas.
• GOR Universitas Ahmad Dahlan mengalami kerusakan parah. Atap GOR roboh dan hanya
tersisa tembok di sisi-sisinya.
• STIE Kerja Sama di Jl. Parangtritis rusak sangat parah.
• ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta, Jl. Parangtritis Km.6,5 kerusakan sangat parah.

Situs kuno dan lokasi wisata yang rusak

Makam Raja-Raja Jawa di Imogiri, Bantul rusak.

• Candi Prambanan mengalami kerusakan yang cukup parah dan ditutup sementara untuk diteliti
lagi tingkat kerusakannya. Kerusakan yang dialami candi prambanan kebanyakan adalah
runtuhnya bagian-bagian gunungan candi dan rusaknya beberapa batuan yang menyusun candi
• Makam Imogiri juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Beberapa kuburan di Imogiri
amblas, lantai-lantai retak dan amblas, sebagian tembok dan bangunan makam yang runtuh, juga
hiasan-hiasan seperti keramik yang pecah.
• Salah satu bangsal di Kraton Yogyakarta, yaitu bangsal Trajumas yang menjadi simbol keadilan
ambruk.
• Candi Borobudur yang terletak tak jauh dari lokasi gempa tak mengalami kerusakan berarti
• Obyek Wisata Kasongan mengalami kerusakan parah saperti Gapura Kasongan yang patah di
kiri dan kanan gapura dan ruko-ruko kerajinan keramik yang sebagian besar rusak berat bahkan
roboh.

Kerusakan Mall ShapirSebuah mobil rusak diKerajinan keramik diGedung BPKP roboh di
Square Imogiri Kasongan berantakan satu sisinya
Sebab dan peristiwa sejenis

Letak Indonesia yang berada di antara tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, lempeng
Eurasia dan lempeng Pasifik serta berada di posisi Ring of fire menjadikan Indonesia kerap kali diterpa
bencana gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sebelumnya gempa terjadi di Sumatra pada 28 Maret
2005 menewaskan 361 orang serta gempa bumi dan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 yang
menewaskan 129.498 orang dan 37.606 lainnya hilang.

Meskipun pada saat bersamaan Gunung Merapi yang juga berada di sekitar daerah tersebut sedang
meletus, namun para pakar menyatakan kedua peristiwa ini tidak saling berhubungan sebagai sebuah
sebab-akibat. Peningkatan aktivitas di gunung api tersebut tidak berhubungan dengan kejadian gempa.
Hal ini ditunjukkan oleh tidak terdapatnya anomali aktivitas yang mencolok sesaat setelah gempa.

Penanganan dan bantuan

Setelah peristiwa tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera memerintahkan Panglima TNI
Marsekal TNI Djoko Soeyanto untuk mengerahkan pasukan di sekitar Yogyakarta dan sekitarnya untuk
melakukan langkah cepat tanggap darurat. Rombongan presiden sendiri langsung terbang pada sorenya
dan menginap malam itu juga di Yogyakarta.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan beberapa negara sudah menyatakan komitmen bantuan antara
lain Jepang, Inggris, Malaysia, Singapura, Prancis serta UNICEF.

Berbagai negara telah menawarkan bantuan, di antaranya adalah Britania Raya menyumbang sebanyak
5,6 juta dolar AS, Australia 3 juta dolar Australia, RRC 2 juta dolar AS, Amerika Serikat 2,5 juta dollar
AS, Uni Eropa 3 juta euro, Kanada 2 juta dolar Kanada dan Belanda 1 juta euro. Sementara Jepang dan
UNICEF menawarkan berbagai bantuan langsung. Palang Merah Internasional, Bulan Sabit Merah,
OXFAM dan UNICEF telah memberikan sejumlah tenda dan perbekalan darurat kepada para korban.
Jepang, Singapura dan Malaysia diinformasikan akan mengirimkan tim ke wilayah bencana.

Sementara itu dari Vatikan, Paus Benediktus XVI, Sabtu, 27 Mei saat sedang mengadakan lawatan ke
Polandia, menyampaikan duka cita mendalam kepada korban gempa bumi di Yogyakarta dan meminta
agar regu penyelamat terus melakukan upaya pertolongan. Pernyataan duka cita disampaikan Paus
melalui telegram kepada Sekretarisnya Kardinal Angelo Sodano.

Dari dalam negeri Palang Merah Indonesia memberikan respon yang cepat melalui cabang-cabangnya di
tingkat kota/kabupaten terdekat. Mereka melakukan tindakan-tindakan pertolongan darurat; salah
satunya dengan mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Lapangan Dwi Windu di Bantul.

Tidak kalah pentingnya adalah dinamika dan empati masyarakat Yogyakarta yang membantu ke wilayah
bencana. Bantuan ini terus berlangsung sampai tahap rehabilitasi dan rekontruksi dicanangkan. Sebagian
besar sivitas akademika berbagai universitas juga mendirikan posko bantuan kemanusiaan. Pusat studi
berbagai universitas terlibat dalam dinamika penanggulangan bencana ini. Antara lain Pusat Studi
Mitigasi Bencana ITB Bandung, Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Pusat
Studi Bencana Alam UGM, CEEDED Universitas Islam Indonesia.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
BENCANA ALAM
NAMA KELOMPOK :

1. Erina Rizky Damayanti

2. Fauziah Ulfa Damayanti

3. Riski nursepriyani

4. Sunia Sari Umboro

5. Shyla Aulia Citra

6. Vidya Asmarandani Putri

Anda mungkin juga menyukai