Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 020810273
1. Cuci tangan dengan cermat setiap kali merawat pasien sekali pun menggunakan
sarung tangan, lebih baik lagi kalau menggunakan sabun yang mengandung lanolin
dan menggunakan hard lotion setiap habis mencuci tangan untuk mencegah agar kulit
tidak menjadi kering dan pecah-pecah (terutama pada negara berudara dingin). Jika
kulit pecah-pecah, ini dapat merupakan portal entry dari virus yang masuk ke dalam
pembuhluh darah. selain itu, kuku jari juga harus selalu bersih dan dipotong pendek.
2. Gunakan kacamat pelindung, bahkan kalau mungkin gunakan pelindung muka dari
plastik.
3. Gunakan masker jika hanya menggunakan kaca mata pelindung. Masker muka ini
seyogyanya selalu diganti setelah dipakai selama 1 jam, untuk mengurangi resiko
bahwa masker merupakan fokus infeksi.
4. Gunakan sarung tangan disposabel . Jika dokter gigi dan asistennya menderita lesi
eksudatif atau dermatitis yang berair, sebaiknya jangan mengerjakan atau membantu
prosedur perawatan yang invasif pada kelompok pasien beresiko tinggi.
5. Baju operasi dan penutup rambut harus digunakan jika penderita diduga dapat
menularkan infeksi.
7. Dalam menggunakan alat-alat yang tajam misalnya skapel,jarum disposabel, bur alat-
alat endodontik, harus berhati-hati untuk mengurangi kemungkinan terjadinya luka.
1. Sterilisasi alat. Jarum disposabel harus ditutup kembali setelah dipakai, dengan
bantuan alat hemostat yang besar atau penjepit. Jangan menutup jarum langsung
menggunakan tangan karena ada kemungkinan jarum meleset dan menimbulkan luka
tusukkan. Alat-alat disposabel yang sudah digunakan harus disimpan dalam wadah
yang tahan tusukkan, ditutup rapat, baru kemudian dibuang. Semua alat yang sudah
dipakai harus dicuci dulu dengan larutan deterjen, kemudian alat yang tidak rusak bila
disterilisasi panas, dapat disterilkan dalam autoklave atau pemanasan kering. Atau
jika perlu dapat digunakan sterilisasi uap kimia.
a. Semua tombol dan pegangan harus diberi sarung dari kantung plastik dan jangan
sampai disentuh oleh penderita infeksi HIV.
b. Jika mungkin, semua bagian unit perawatan gigi, alat rontgen,kursi, meja kerja
harus ditutupi dengan plastik, kecuali cuspidor, ujung handpiece dan ujung air
syringe.
c. Pada akhir perawatan, semua bagian yang terbuka harus dicuci dengan deterjen
dan dengan larutan sodium hipoklorit (pengenceran 1:10 dari pemutih yang
dipakai di rumah tangga) atau dengan glutaraldehid 2%.
g. Jika perlu melakukan pencetakan dengan bahan alginat pada penderita dengan
infeksi HIV, seyogyanya pakailah sendok cetak disposabel. Pada saat mengecor,
sebaiknya gunakan sarung tangan dan rendam hasil cetakan dalam larutan
hipoklorit selama 1 jam. Jika menggunakan cetakan rubber base dan silikon, maka
cetakan harus dicuci dengan hipoklorit yang telah diencerkan, sebelum cetakan
dicor. Pada saat pencetakan hindari penggunaan copperband impression karena
dapat menimbulkan perdarahan gusi.
h. Bila mungkin selama prosedur perawatan sebaiknya digunakan rubber dam untuk
membatasi percikan darah dan saliva dan mengurangi jumlah bakteri pada
semprotan aerosol.