Anda di halaman 1dari 12

PEMBACAAN OUTPUT TIMBANGAN DIGITAL JARAK JAUH

DENGAN MENGGUNAKAN PEMPROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0


Wiwik Handajadi, Ahmad Sholeh
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Jl. Kalisahak no. 28 Balapan Yogyakarta 55222

ABSTRACT
Research and design system of Display system design and realization was used to
measure digital crane weighing machine output using wireless system with KGS 5.10.15.20
weighing machine, a product from CV. General “PLC” Service. Wireless Weighing machine make
the measurement of weight become easier. Especially, for measure a heavy object. Because it
dangerous for calculate in close distance.
In that case, the result of the measurement transmitted by UHF Frequency to other place.
To measure the weight we use load cell sensor with Direct current output. At the transmitter, the
result of the measurement from sensor was process by analog to digital converter and
microcontroller, and then it transmitted by air transmission line. The receiver consist of: telecontrol
2005, TTL level convert to RS232. To show the result of the measurement using Personal
computer (PC) with Visual Basic 6.0 Programming.
This weighing machine system very advantageous. Besides to measure object with
wireless, serial system application enable for using serial cable until 20 meter. for developing visual
basic display be able added database system, so that measurement data can be save in PC

Key word: Load Cell, Telemetry, Telecontrol, UHF, Visual Basic 6.0

INTISARI
Penelitian ini membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem display yang
digunakan untuk mengukur hasil keluaran dari Timbangan Gantung Digital dengan Wireless tipe
KGS 5.10.15.20 produk dari CV. General “PLC”Service . Timbangan jarak jauh sangat diperlukan
untuk mempermudah proses penimbangan. Terutama untuk penimbangan objek yang besar
sehingga berbahaya jika melihat hasil timbangan dengan jarak dekat.
Pada sistem yang ada pada timbangan tersebut, hasil pengukuran dikirimkan
menggunakan frekuensi UHF ke tempat lain. Sensor berat yang digunakan yaitu sensor Loadcell
dengan keluaran tegangan DC. Pada bagian pemancar, data hasil pengukuran dari sensor
diproses oleh: Analog to Digital Converter, mikrokontroler, kemudian dipancarkan melalui saluran
transmisi udara. Pada bagian penerima terdiri atas : telecontrol 2005, Konverter level TTL ke
RS232. Untuk menampilkan hasil pengukuran, menggunakan Personal Computer (PC) dengan
program Visual Basic 6.0
sistem timbangan ini sangat menguntungkan, selain dapat menimbang beban dengan
jarak jauh, Penggunaan sistem serial memungkinkan untuk menggunakan kabel serial sampai
jarak 20 meter. Untuk pengembangan tampilan visual basic dapat ditambahkan sistem database,
agar data hasil penimbangan dapat tersimpan di PC.

Kata kunci: Load cell, Telemetri, Telemetri, Telecontrol, UHF, Visual Basic 6.0

PENDAHULUAN diharapkan kami sekalu mahasiswa mampu


Kerja Praktek merupakan salah satu melakukan suatu analisis serta evaluasi
sarana bagi mahasiswa untuk dapat terhadap permasalahan yang tentunya
melakukan pengamatan, mempelajari dan berkaiatan dengan objek yang ada
memahami antara disiplin ilmu yang didapat dilapangan.
dibangku kuliah dengan membandingkan Pada praktek kerja nyata ini, kami
penerapannya dibidang industri atau instansi mengambil permasalahan tentang
yang terkait. Dengan adanya kerja praktek pembacaan data oleh display menggunakan
diharapkan kami selaku mahasiswa dapat pemprograman Visual Basic dari sebuah
menerapkan dan mensikronkan antara teori sensor berat (load cell) dengan system
yang didapat dengan praktek yang ada Telemetri, system ini akan memudahkan
dilapangan. Melalui pengamatan dan pemantauan hasil penimbangan dari tempat
pemahaman permasalahan yang ada, yang aman dan nyaman, sehingga tidak
Handajadi, Pembacaan Output Timbangan Digital Jarak Jauh dengan Menggunakan 96
Pemprograman Visual Basic 6.0
merepotkan bagi pengukur apalagi untuk kondisi alam), yang hasil pengukurannya di
beban-beban sangat berat. Telemetri massa kirimkan ke tempat lain melalui proses
biasanya diterapkan, pada perusahaan- pengiriman data baik dengan menggunakan
perusahaan industri skala besar. Ini kabel maupun tanpa menggunakan kabel
diterapkan pada penimbangan yang (wireless), selanjutnya data tersebut untuk
dibutuhkan hasil yang cepat. Sehingga data dimanfaatkan langsung atau perlu dianalisa.
dapat langsung diakses oleh pihak-pikah Secara umum sistem telemetri terdiri atas
yang membutuhkan. enam bagian pendukung yaitu objek ukur,
sensor, pemancar, saluran transmisi,
DASAR TEORI penerima dan tampilan / display.(lihat
gambar 1)
Telemetri
Telemetri adalah proses pengukuran
parameter suatu obyek (benda, ruang,

Gambar 1. Sistem Telemetri

Sensor Beban (strain Gauges ) yang jauh mengungguli yang lain. Selain itu
Strain gauges (atau strain gages) telah Strain gauge sangat mudah penggunaannya
digunakan luas dalam pengukuran besaran dan memberikan stabilitas dan akurasi yang
fisika gaya pada bidang mekanikal, tinggi.
perkapalan/pelayaran, penerbangan, teknik Definisi regangan (strain)
sipil (perancangan dan arsitektur), Jika suatu benda ditarik atau ditekan,
automotive, dunia kedokteran, dan lainnya. gaya (F) yang diterima benda mengakibatkan
Strain atau regangan diukur untuk adanya ketegangan antar partikel dalam
mengetahui besarnya deformasi pada saat material yang besarnya berbanding lurus.
terjadinya tegangan mekanik sehingga Perubahan tegangan partikel ini
didapat besaran gaya yang terjadi seperti menyebabkan adanya pergeseran struktur
beban ataupun tegangan. Selain itu juga material – regangan atau himpitan – yang
digunakan untuk memperoleh nilai besarnya juga berbanding lurus. Karena
keamanan / kekuatan suatu bahan atau adanya pergeseran, maka terjadilah
suatu elemen struktural yang mengandung deformasi bentuk material – misalnya
bahan tersebut. perubahan panjang – menjadi L + ∆L (atau L
Sejumlah cara dapat dilakukan dalam - ∆L). dimana L adalah panjang awal benda
mengukur regangan baik secara mekanikal dan ∆L adalah perubahan panjang yang
maupun elektrikal, namun yang paling terjadi. Rasio perbandingan antara ∆L
banyak digunakan untuk pengukuran terhadap L inilah yang disebut strain
tegangan material ialah strain gauges, (regangan) dan dilambangkan dengan ε
karena karakter dan kemampuan ukurnya (epsilon). (lihat gambar 2.)

Gambar 2. definisi strain (regangan)

97 Jurnal Teknologi, Volume 2 Nomor 1 , Juni 2009, 96-107


Umumnya, perbandingan antara ∆L dan L Besarnya nilai perbandingan antara
adalah sangat kecil dan biasanya bernilai regangan lateral (ε2) terhadap regangan
“10-6” atau biasa ditulis dalam satuan “µm/m” longitudinal (ε1) pada suatu bahan/material
atau “µε” (micro-epsilon). Lawan dari kata adalah tetap (konstan). Nilai perbandingan
regangan adalah penyempitan / himpitan dan inilah yang disebut dengan Rasio Poisson –
diindikasikan dengan lambang “–“ dilambangkan dengan “ν“ [nu] – yang
(minus/negatif) dalam penulisan angka umumnya bernilai pada kisaran angka 0.3.
bilangannya.

Regangan Longitudinal, Lateral dan Rasio ……………(1)


Poisson Konfigurasi Susunan Strain gauge
Sebagaimana gambar diatas, setiap Strain gauge dibuat dari sehelai kertas
batang yang ditarik (– ditekan) selain logam resistif yang dikikis tipis (etced-foil)
mengalami perpanjangan (– pemendekan), dan berbentuk kisi (grid) – sebagai elemen
juga mengalami penyusutan (– perluasan) utama (sensor) – serta dilapisi dengan
pada permukaan penampangnya. Keduanya sepasang selaput sebagai pelindung
dapat disebut sebagai regangan. Oleh sekaligus isolator. Kemudian ditambahkan
karenanya, dibuatlah kesepakatan bahwa: sepasang kawat timah (lead-gauge) yang
- Regangan yang arahnya segaris dengan terhubung pada kedua ujung elemen sensor.
arah gerak gaya disebut regangan Sedangkan bentuk elemen sensor sendiri
Longitudinal. memiliki konfigurasi susunan seperti terlihat
- Regangan yang arahnya tegak lurus pada gambar 3.
terhadap arah gerak gaya disebut regangan
lateral

Gambar 3. Bentuk elemen sensor


Aksis Gauge yang diukur. Arah aksis gauge pada strain
Agar pengukuran strain gauge pada gauge ialah segaris dengan panjang gauge.
specimen menghasilkan nilai regangan yang Gambar 4 menggambarkan peletakan strain
sesuai dengan arah regangan yang hendak gauge yang benar pada suatu specimen.
diukur, maka pemasangan strain gauge pada Dimana, garis aksis gauge sejajar terhadap
specimen haruslah benar / tepat, yaitu aksis arah gerak regangan.
gauge harus sejajar dengan arah regangan

Gambar 4. Aksis gauge


Memilih Strain Gauge Yang Tepat pengukuran tersebut, kondisi / kondusifitas
Beberapa perameter teknis perlu lingkungan dan tempat pengukuran
diperhatikan pada saat memilih dan berlangsung.
menentukan strain gauge mana yang sesuai Berikut ini adalah parameter-
untuk pengukuran yang akan dilakukan. parameter teknis yang perlu untuk diketahui,
Tentunya beberapa yang menjadi beberapa diantaranya telah diuraikan pada
pertimbangan adalah jenis material yang sub-bab sebelumnya ditambah dengan
menjadi objek, ukuran dimensi benda objek, beberapa parameter lain.
nilai / besaran yang ingin diperoleh dari hasil • Panjang Gauge

Handajadi, Pembacaan Output Timbangan Digital Jarak Jauh dengan Menggunakan 98


Pemprograman Visual Basic 6.0
Didefinisikan sebagai panjang grid, transfersal (εt). karena keduanya memiliki
yaitu dimensi panjang di area grid yang relasi kesebandingan, maka ditetapkanlah
kedudukannya sensitif terhadap regangan suatu konstanta yang disebut dengan
(gambar-konfigurasi susunan strain gauge). sensitifitas transfers (Kt). Nilai ini biasanya
Pemilihan panjang gauge bergantung pada ditulis dalam persen (%)
objek / specimen. Gauge yang pendek, dapat • Termal Output
digunakan untuk lokalisasi pengukuran Didefinisikan sebagai adanya
regangan, sedangkan gauge yang panjang pergeseran / penyimpangan nilai regangan
lebih banyak dipilih dan digunakan untuk akibat perbedaan temperatur suhu.
mengukur regangan rata-rata yang mewakili Umumnya bernilai pada kisaran ±2µε/ºC.
seluruh permukaan. Sebagai contoh pada Pada jenis strain gauge temperature tinggi
pengukuran regangan rata-rata pada beton diatas suhu 160 ºC, nilainya mencapai
pondasi (concrete), dibutuhkan panjang ±5µε/ºC. Untuk lebih jelasnya hubungan
gauge yang lebih panjang karena strukturnya antara nilai thermal output terhadap suhu
yang terdiri atas semen dan campuran pasir dapat dilihat pada contoh kurva dibawah ini.
dan krikil. • Faktor Gauge (K) VS Temperatur
Berikut adalah acuan panjang gauge merk Selain regangan, suhu temperature
Showa Instruments dan aplikasi-aplikasinya: juga mempengaruhi nilai faktor gauge.
• ≤ 1 mm Untuk pengukuran terpusat Berikut adalah sampel kurva hubungan
• 2 ~ 6 mm Untuk logam dan antara perubahan faktor gauge terhadap
penggunaan umum perbedaan temperatur.
• 10 ~ 20 mm Untuk mortar (semen • Usia Fatigue (Lelah)
campuran), kayu, FRP, dll Jika regangan terjadi beberapa kali
• ≥ 30 mm Untuk beton pondasi pada suatu strain gauge, maka akan ada
(concrete) dan material campuran kemungkinan kenaikan nilai resistansi gauge
kasar pada kondisi tanpa beban, atau terjadinya
pengelupasan pada strain gauge, atau
bahkan patah dan lain sebagainya yang
• Resistansi Gauge
mengindikasikan kerusakan. Jumlah siklus
Menunjukkan nilai resistansi dalam
maksimum yang dapat dilakukan pada strain
besaran “Ω” [ohm], yang diukur pada
gauge sebelum hal-hal diatas terjadi disebut
keadaan tanpa beban dan pada temperatur
usia fatigue (lelah). Sebuah strain gauge
suhu ruang oleh pabrikan.
“SHOWA INSTRUMENTS-JEPANG” memiliki
• Mampu Ukur Regangan (Measurable
usia fatigue diatas 100 ribu kali pada
Strain)
regangan 1000µε.
Didefinisikan sebagai besarnya
Selain seluruh parameter-parameter
regangan yang mampu diukur. Umumnya
diatas, terdapat juga beberapa parameter
berkisar 2 sampai 4% maksimum. Namun
lain diantaranya lebar gauge, toleransi faktor
dengan strain gauge foil-yielding dapat
gauge, toleransi resistansi gauge, dan lain-
mencapai 10%
lainnya.
• Rentang Suhu (Temperature Range)
Loadcell
Menunjukkan batasan suhu
Load cell adalah tranduser yang
lingkungan yang disanggupi oleh strain
digunakan untuk mengubah tekanan menjadi
gauge, dengan kata lain strain gauge masih
sinyal elektrik. Biasanya alat ini terdiri dari
dapat menghasilkan nilai pengukuran yang
empat strain gauges dalam wheatstone
akurat. Umumnya berkisar antara -30ºC ~
brigde configuration (lihat gambar 5), tetapi
+80ºC. Untuk jenis high-temperature strain
ada juga yang terdiri dari satu atau dua strain
gauge, dapat mencapai +180ºC.
gauges. Sinyal output elektrik biasanya
• Faktor Gauge (K)
direpresentasikan dalam milivolt dan
Pada saat melakuran, nilai keluaran
memerlukan penguatan oleh instrumen
dari strain gauge adalah dalam besaran
amplifier sebelum dapat digunakan.
elektrik – resistansi. Sedangkan besarnya
Besarnya Vo (sinyal output) adalah sebagai
yang menjadi tujuan pengukuran adalah nilai
berikut:
regangan. Dengan demikian diperlukan
suatu nilai konversi yang disebut factor
gauge (K).
• Sensitifitas Transfers (Kt) ………… (2)
Pada kenyataanya nilai resisitansi
strain gauge dapat juga berubah akibat Output dari tranduser dimasukan dalam
pengaruh adanya regangan yang arahnya algoritma untuk menghitung tekanan pada
tegak lurus terhadap aksis gauge – regangan Tranduser. Beberapa tipe load cell:

99 Jurnal Teknologi, Volume 2 Nomor 1 , Juni 2009, 96-107


• Double bending beam Load cell dalam aplikasi digunakan
• Shear beam untuk penskalaan, menimbang berat Truk,
• Column mengukur tekanan, dll. Design dari Load cell
• Membrane bisa dibedakan menurut jenis output sinyal
• Ring torsion yang dihasilkan (Pneumatic, Hydraulic,
• Bending ring Electric) atau menurut cara mereka
• Double shear beam mendeteksi berat (Bending, Shear,
• Multiple shear beam Compression, Tension).

Gambar 5. Jembatan Wheat Stone


Prosesor (ATMega8535) i. Port antarmuka SPI.
Mikrokontroller merupakan sebuah j. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat
mikroprosessor (Central Procesing Unit, diprogram saat operasi.
CPU) yang dikombinasikan dengan I/O dan k. Antarmuka komparator analog.
memori (Read Only Memory, ROM) dan l. Port USART untuk komunikasi serial.
(Random Acces Memory, RAM. Berbeda Kecepatan eksekusi ditentukan dari
dengan mikrokomputer yang memiliki hasil pembangkitan detak pada blok osilator
bagian-bagian tersebut secara terpisah, internal. Detak juga dipergunakan sebagai
mikrokontroller mengkombinasikan bagian- dasar pembangkitan timer, termasuk dalam
bagian tersebut dalam tingkat chip. fungsi timer tersebut adalah PWM (Pulse
AVR ATmega8535 merupakan seri Width Modulation) dan baudrate untuk
mikrokontroler 8 bit yang berarsitektur RISC komunikasi serial. Penggunaan fungsi timer
(Reduce instruction Set Computing). Inti AVR dapat pula dimodekan sebagai sumber
adalah kombinasi berbagai macam instruksi interupsi.
dengan 32 register serba guna. Register- ATmega8535 dilengkapi dengan
register tersebut terhubung langsung dengan ADC (Analog to Digital Convertion) 10 bit
Arithmetic Logic Unit (ALU) yang dengan multiplek untuk 8 jalur masukan,
memungkinkan dua register independent dimana ADC dapat juga dipergunakan
untuk diakses dalam satu pelaksanaan sebagai sumber interupsi. Pemilihan saluran
instruksi dengan 1 siklus detak. Keuntungan dan proses konversi dilakukan dengan
dari arsitektur ini adalah kode program yang memberikan data pada register yang
lebih efisien sementara keberhasilan berkaiatan.
keseluruhan sepuluh kali lebih cepat Kelengkapan lain adalah untuk
dibandingkan dengan CISC (Complex fungsi komunikasi serial, dimana terdapat
Instruction Set Computing) yang tiga format komunikasi yang dapat digunakan
konvensional. yaitu USART (Universal Synchronous and
Kelengkapan seri AVR antara lain disebutkan Asynchronous serial Receiver and
sebagi berikut: Transmitter), SPI (The Serial Peripheral
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port Interface) dan TWI (Two-wire Serial
A, port B, port C, dan port D. Interface). Semua fasilitas serial dapat
b. ADC 10-bit sebanyak 8 saluran. dipergunakan dalam variasi kecepatan
c. Tiga buah Timer/Counter. transmisi yang sangat bergantung pada
d. CPU yang terdiri atas 32 buah register. besarnya penggunaan sumber detak dan
e. Watchdog Timer dengan osilator internal. pengisian register yang berkaitan. Adapun
f. SRAM sebesar 512 byte. susunan kaki mikrokontroler ATmega8535
g. Memori Flash sebesar 8 KB. ditunjukkan pada Gambar 6.
h. Unit interupsi internal dan eksternal.

Handajadi, Pembacaan Output Timbangan Digital Jarak Jauh dengan Menggunakan 100
Pemprograman Visual Basic 6.0
Gambar 6 Susunan kaki ATmega 8535

Komunikasi Serial Selanjutnya data akan dikirimkan secara


serial dari bit yang paling rendah (bit0)
Ada 2 macam cara komunikasi data sampai bit tertinggi. Selanjutnya akan
Serial yaitu Sinkron dan Asinkron. Pada dikirimkan sinyal “Stop” sebagai akhir dari
komunikasi data Serial sinkron, clock pengiriman data serial.
dikirimkan bersama sama dengan data Kecepatan transmisi (baut rate) dapat
Serial, tetapi clock tersebut dibangkitkan dipilih bebas dalam rentang tertentu. Baut
sendiri – sendiri baik pada sisi pengirim rate yang umum dipakai adalah 110, 135,
maupun penerima. Sedangkan pada 150, 300, 600, 1200, 2400, dan 9600
komunikasi Serial asinkron tidak diperlukan (bit/perdertik). Dalam komunikasi data serial,
clock karena data dikirimkan dengan baut rate dari kedua alat yang berhubungan
kecepatan tertentu yang sama baik pada harus diatur pada kecepatan yang sama.
pengirim / penerima. Selanjutnya harus ditentukan panjang data
Pada IBM PC kompatibel port Serial- (6,7 atau 8 bit), paritas (genap, ganjil, atau
nya termasuk jenis asinkron. Komunikasi tanpa paritas), dan jumlah bit “Stop” (1, 1 ½ ,
data Serial ini dikerjakan oleh UART atau 2 bit).
(Universal Asynchronous Receiver Karakteristik Sinyal Port Serial
Transmiter). IC UART dibuat khusus untuk Standar sinyal komunikasi serial
mengubah data paralel menjadi data serial yang banyak digunakan adalah Standar
dan menerima data serial yang kemudian RS232 yang dikembangkan oleh Electronic
dirubah lagi menjadi data paralel. IC UART Industri Association (EIA/TIA) yang pertama
8250 merupakan salah satunya. Selain kali dipublikasikan pada tahun 1962. Ini
berbentuk IC mandiri berbagai macam terjadi jauh sebelum IC TTL populer
mikrokontroller juga ada yang dilengkapi sehingga sinyal ini tidak ada hubungan sama
dengan UART, misalnya AT89S51/52/53 sekali dengan level tegangan IC TTL.
atau PIC16F877. Standar ini hanya menyangkut komunikasi
Pada UART, kecepatan pengiriman antara (Data Terminal Equipment – DTE)
data ( atau yang sering disebut dengan Baut dengan alat – alat pelengkap komputer (Data
rate ) dan fase clock pada sisi transmiter dan Circuit Terminating Equipment – DCE).
sisi receiver harus sinkron. Untuk itu Standar sinyal RS232 memiliki
diperlukan sinkronisasi antara Transmiter ketentuan level tegangan sebagai berikut :
dan Receiver. Hal ini dilakukan oleh bit • Logika 1 disebut ‘Mark’ terletak
“Start” dan bit “Stop”. Ketika saluran antara -3 Volt sampai -25 Volt
transmisi dalam keadaan idle, output UART • Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak
adalah dalam keadaan logika “1”. antara +3 Volt samapai +25 Volt.
Ketika Transmiter ingin mengirimkan • Daerah tegangan antara -3 Volt
data, output UART akan diset dulu ke logika sampai +3 Volt adalah invalid level, yaitu
“0” untuk waktu satu bit. Sinyal ini pada daerah tegangan yang tidak memiliki
receiver akan dikenali sebagai sinyal “Start” level logika pasti sehingga harus
yang digunakan untuk menyinkronkan fase dihindari. Demikian juga level tegangan
clocknya sehingga sinkron dengan fase clock dibawah -25 Volt dan diatas +25 Volt
transmiter.

101 Jurnal Teknologi, Volume 2 Nomor 1 , Juni 2009, 96-107


juga harus dihindari karena bisa Konektor DB-9 pada bagian
merusak line driver pada saluran RS232 belakang komputer adalah port serial RS232
yang biasa dinamai dengan COM1 dan
Konfigurasi Port Serial COM2. (lihat gambar 7)

Gambar 7. Konektor RS232

Keterangan mengenai fungsi saluran peta memori tempat menyimpan alamat


RS232 pada konektor DB-9 adalah sebagai tersebut, yaitu memori 0000.0400h untuk
berikut: COM1 dan 0000.0402h untuk COM2.

1. Received Line Signal Detect, dengan Berikut adalah nama – nama register
saluran ini DCE memberitahukan ke yang digunakan beserta alamatnya.
DTE bahwa pada terminal masukan ada • RX Buffer , digunakan untuk
data masuk. menampung dan menyimpan data dari
2. Receive Data, digunakan DTE DCE.
menerima data dari DCE. • TX Buffer , digunakan untuk
3. Transmit Data, digunakan DTE menampung dan menyimpan data yang
mengirimkan data ke DCE. akan dikirim ke port serial.
4. Data Terminal Ready, pada saluran ini • Baud Rate Divisor Latch LSB ,
DTE memberitahukan kesiapan digunakan untuk menampung byte
terminalnya. bobot rendah untuk pembagi clock pada
5. Signal Ground, saluran ground IC UART agar didapat baud rate yang
6. DCE ready, sinyal aktif pada saluran ini tepat.
menunjukkan bahwa DCE sudah siap. • Baud Rate Divisor Latch MSB ,
7. Request to Send, dengan saluran ini digunakan untuk menampung byte
DCE diminta mengirim data oleh DTE. bobot tinggi untuk pembagi clock pada
8. Clear to Send, dengan saluran ini DCE IC UART sehingga total angka pembagi
memberitahukan bahwa DTE boleh adalah 4 byte yang dapat dipilih dari
mulai mengirim data. 0001h sampai FFFFh.
9. Ring Indicator, pada saluran ini DCE
memberitahukan ke DTE bahwa sebuah a. Alasan Penggunaan Port Serial
stasiun menghendaki hubungan Dibandingkan dengan menggunakan
dengannya. port parallel penggunaan port serial terkesan
lebih rumit. Berikut adalah keuntungan
Untuk dapat menggunakan port penggunaan port serial dibandingkan
serial harus diketahui dahulu alamat dari port penggunaan port parallel.
serial tersebut. Biasanya tersedia dua port
serial pada CPU, yaitu COM1 dan COM2. 1. Pada komunikasi dengan kabel yang
Base Address COM1 biasanya 1016 (3F8h) panjang, masalah cable loss tidak akan
dan COM2 biasanya 760 (2F8h). Alamat menjadi masalah besar daripada
tersebut adalah alamat yang biasa menggunakan kabel parallel. Port serial
digunakan, tergantung komputer yang mentransmisikan “1” pada level
digunakan.Tepatnya kita bisa melihat pada tegangan -3 Volt sampai -25 Volt dan
Handajadi, Pembacaan Output Timbangan Digital Jarak Jauh dengan Menggunakan 102
Pemprograman Visual Basic 6.0
“0” pada level tegangan +3 Volt sampai yang akan anda gunakan. Jika ingin
+25 Volt, sedangkan port parallel menggunakan fasilitas program drawing,
mentransmisikan “0” pada level misalnya paint, secara efektif dapat
tegangan 0 Volt dan “1” pada level menggunakan interfacenya.
tegangan 5 Volt. Kata basic merupakan bagian
2. Dibutuhkan jumlah kabel yang sedikit, bahasa basic (beginners all-purpose
bisa hanya menggunakan 3 kabel yaitu symbolic instruction code), yaitu sebuah
saluran Transmit Data, saluran Receive bahasa pemrograman yang dalam
Data, dan saluran Ground (Konfigurasi sejarahnya sudah banyak digunakan oleh
Null Modem) para programmer untuk menyusun aplikasi.
3. Saat ini penggunaan mikrokontroller Visual basic dikembangkan dari bahasa
semakin populer. Kebanyakan pemrograman basic dan sekarang berisi
mikrokontroller sudah dilengkapi dengan banyak stetemen, fungsi, dan keyword, yang
SCI (Serial Communication Interface) beberapa diantaranya terhubung ke windows
yang dapat digunakan untuk komunikasi GUI.
dengan port serial komputer.
Mengenal bagian-bagian Visual basic
Visual Basic terdiri atas 6 jendela penting :
Visual Basic 6.0 1. Bagian Main Window
Apakah Visual Basic itu? Kata 2. Bagian Form Window
“Visual” menunjukkan cara yang digunakan 3. Bagian Toolbox
untuk membuat graphical user interface 4. Bagian Properties
(GUI). Dengan cara ini anda tidak lagi 5. Bagian Form Layout
menuliskan instruksi pemrograman dalam 6. Bagian Window Project
kode-kode baris, tetapi secara mudah user Gambar 8 dibawah ini menunjukkan
dapat melakukan drag dan drop objek-objek tampilan halaman muka dari program Visual
basic 6.0.
1

3
2 4

Gambar 8. Tampilan Visual Basic 6.0

103 Jurnal Teknologi, Volume 2 Nomor 1 , Juni 2009, 96-107


PERANCANGAN DAN REALISASI PROGRAM DISPLAY

Skema Blok Timbangan Digital

Load cell ADC Atmega 16 Transmiter

Led display

Gambar 9. Pengirim data

Komputer RS232 Atmega 16 receiver

Led display

Gambar 10. Penerima Data

Pengaksesan Port Serial Pada Visual Input


Basic Digunakan untuk mengambil data string yang
Untuk pengaksesan port serial kita ada pada buffer penerima.
dapat mengaksesnya secara langsung
menggunakan kontrol MSComm yang telah Output
disediakan Visual basic. Kontrol MSComm Digunakan untuk menulis data string pada
menyediakan fisilitas komunikasi antara buffer kirim.
program aplikasi yang kita buat dengan port
Penampil
serial untuk mengirim atau menerima data
Penampil data yang digunakan
melalui port serial.Setiap MSComm hanya
adalah PC menggunakan port serial.
menangani satu port serial sehingga jika kita
Komunikasi diatur
ingin menggunakan lebih dari satu port serial
dengan spesifikasi berikut :Port = COM1,
harus digunakan MSComm lain.
boudrate = 1200 bps, data bits = 8, stop bits=
1, parity = None, flow control = none. Untuk
Properti MSComm tampilan menggunakan PC, software yang
Jumlah properti pada MSComm digunakan adalah Visual Basic 6.0.
sangat banyak, dan hanya beberapa properti data keluaran dari mikrokontroller
yang perlu kita ketahui. Properti yang sering mempunyai urutan sebagai berikut:
digunakan adalah : S; $; +-; puluhan ribu; ribuan; Ratusan;
puluhan; spasi; satuan; 0dH; 0aH
CommPort
Pembuatan Program Visual Basic (lihat
Digunakan untuk menentukan nomor port gambar 12)
serial yang akan dipakai.
1. buka program visual basic 6.0, klik
Setting
perintah New project, klik OK untuk
Digunakan untuk menset nilai baud rate, membuat file executable standar
pariti, jumlah bit data, dan jumlah bit stop. 2. Ubah form agar seukuran kotak dialog
seperti gambar dibawah
PortOpen 3. klik control label untuk membuat label1,
Digunakan untuk membuka ataupun label2, dan label3
menutup port serial yang dihubungkan 4. klik control text untuk membuat text1
dengan MSComm ini. 5. klik control command untuk membuat
command1 dan command2
Handajadi, Pembacaan Output Timbangan Digital Jarak Jauh dengan Menggunakan 104
Pemprograman Visual Basic 6.0
6. klik control mscomm untuk membuat mscomm32.ocx yang terletak dalam
mscomm1. Jika control mscomm belum folder system atau system32 pada folder
ada pada toolbox, tambahkan lewat windows.
menu project, lalu component dan pilih 7. Ubah property objek seperti dibawah ini:
Microsoft comm. Control 6.0. jika pilihan
tersebut tidak ada, anda perlu Gambar diagram alir dari Program Visual
menambahkannya lebih dulu dengan Basic dapat dilihat pada gambar 11 berikut:
icon browser, perlu tambahkan file
Mulai

If port tidak
= open

ya

Baca port serial RS232

Baca data Byte

Konversi byte ke desimal

Tampilkan nilai massa (Kg)

ya If nilai
berubah

tidak

selesai

Gambar 11. FlowChart Program


Tabel 1. Properti Program

Objek Property Setting


Form1 Caption Display Timbangan
Borderstyle 1-fixed single
Label1 Caption Display Timbangan
Label2 Caption Berat
Label3 Caption Kg
Text1 text
Command1 Caption Jalan program
Command2 Caption keluar
Mscomm1 CommPort 1
Handshaking 0-comNone
setting 1200,n,8,1

105 Jurnal Teknologi, Volume 2 Nomor 1 , Juni 2009, 96-107


Gambar 12. Rancangan Form

Penjelasan Program End If


i=i+1
Untuk melihat kode-kode program Next i
yang digunakan pada program ini, kita bisa Text1.Text = data
melihat setelah mengklik View Code pada buffer = ""
toolbar project Exit For
End If
Prosedur even form_load k=k+1
Berikut kode program pada prosedur Next k
even form_load declaration _general End If
Dim i As Byte j=j+1
Dim j As Byte Next j
Dim k As Byte Loop
Dim data As String End Sub
Dim buffer As String
Dim char As String Kode-kode program pada prosedur
even command1_click diatas akan
Kode-kode di atas berisi tentang, melakukan aksi sebagai berikut:
dimensi dari variable-variabel yang dipakai - Membuka MScomm1
dalam program utama (mscomm1.portOpen = true)
Prosedur even command1_click - Variabel data menjadi tempat untuk
Private Sub Command1_Click() input dari masukan RS232, dan nilai
MSComm1.PortOpen = True data ditampung dalam variable
Do buffer, kemudian nilai buffer
DoEvents ditentukan panjang karakter dengan
data = MSComm1.Input fungsi len
buffer = buffer + data - Mengaktifkan perintah for dengan
i = Len(buffer) nama variable ‘j’ dengan nilai awal 1
For j = 1 To i dan nilai akhir ‘I’ , menentukan nilai
char = Mid(buffer, j, 1) variable char dengan fungsi
If char = "S" Then mid,program menanyakan apakah
For k = j To i variable pertama ‘S’ jika ‘ya’ , maka
char = Mid(buffer, k, 1) - Mengaktifkan perintah for dengan
If char = Chr(13) Then nama variable ‘k’ dengan nilai awal 1
data = "" dan nilai akhir ‘I’, menentukan
For i = j To k variable char dengan fungsi mid,
char = Mid(buffer, i, 1) program menanyakan apakah
If (char = "1") Or (char = variable pertama kode ascii (13), jika
"2") Or (char = "3") Or (char = "4") Or (char = ya, maka:
"5") Or (char = "6") Or (char = "7") Or (char = - Mengaktifkan perintah for dengan
"8") Or (char = "9") Or (char = "0") Or (char = nama variable ‘I’ dengan nilai awal ‘j’
"-") Then dan nilai akhir ‘k’, menentukan nilai
data = data + char
Handajadi, Pembacaan Output Timbangan Digital Jarak Jauh dengan Menggunakan 106
Pemprograman Visual Basic 6.0
variable char dengan fungsi mid, Private Sub Command2_Click()
kemudian jika nilai dari char 1 End
sampai 9 dan’-‘, maka variable data End Sub
diisi dengan nilai char dan
memasukkan nilai data tersebut Kode-kode program pada prosedur
kedalam control text1, kemudian even command2_click diatas akan
mengosongkan nilai buffer, melakukan aksi mengakhiri program dari
kemudian program akan looping, visual basic.
Prosedur even command2_click

HASIL PENGUJIAN

Gambar 13. display Program Running

Dari hasil pengujian display maka bilyard, dengan system tampilan perjam dan
dapat diambil kesimpulan bahwa semua diintegrasi secara jaringan dengan komputer
program sudah berfungsi dengan baik sesuai kantin. Sehingga pelanggan langsung
dengan perancangan. Dan nilai yang mendapatkan total harga di kasir. Tidak
ditampilkan sama dengan nilai pada led perlu dua kali bayar, di kasir bilyard dan
display. kasir kantin

KESIMPULAN
Dari perancangan program diatas DAFTAR PUSTAKA
dapat diambil kesimpulan:
1. Untuk membuat program interfacing ini Erwin, Robert M.1986.Pengantar
perlu menggunakan program visual Telekomunikasi,Jakarta:Elex Media
basic yang tersedia control MScomm, Komputindo.
yang berfungsi untuk komunikasi serial. Prasetia, Retna, 2004. Interfacing Port
2. Untuk membuat program interfacing kita Paralel dan Port Serial komputer
perlu mengetahui terlebih dahulu dengan Visual Basic 6.0, Penerbit
susunan karakter yang keluar dari Andi, Yogyakarta
mikrokontroler. Wahana Komputer, Tim Peneliti &
3. Sebelum menggunakan suatu variable,
Pengembang. 2003. Pemrograman
maka kita perlu untuk menentukan
dahulu dimensi dari variable tersebut. Visual Basic6.0. Penerbit Andi,
Yogyakarta
SARAN http://www.gps-jogja.co.id
Aplikasi interfacing dari http://taharica.indonetwork.co.id/711302/sho
pemrograman Visual Basic ini sangat luas, wa-measuring-instrument-strain-gage-
tidak hanya untuk membaca output dari transducer-we-are.htm
timbangan digital. Tetapi juga bisa
http://www.tokoelektronika.com/tutorial/pcinte
diaplikasikan dengan sistem database dan
jaringan. rfacing.htm
Contoh aplikasi dengan sistem
database dimungkinkan untuk membuat
penampil harga, nominal massa bahkan
juga gaji pegawai. Aplikasi lain untuk system
jaringan misalnya: untuk kasir tempat

107 Jurnal Teknologi, Volume 2 Nomor 1 , Juni 2009, 96-107

Anda mungkin juga menyukai