Anda di halaman 1dari 27

substansi pelabuhan perikanan

Disampaikan dalam rangka


Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan 51
Kementerian dan Perikanan

Oleh:
Ir. Mian Sahala Sitanggang, MBA
Kepala PPS Bitung

1
I. PENGERTIAN DAN DEFINISI
1. Perikanan adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya
mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan
dalam suatu sistem bisnis perikanan.
2. Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri
dari daratan dan perairan disekitarnya dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan
yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan
bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan. 2
3. Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh
ikan diperairan yang tidak dalam keadaan
dibudidayakan dengan alat atau cara apapun termasuk
kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,
mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,
mengolah dan/atau mengawetkannya
4. Kapal Perikanan adalah kapal atau perahu atau alat
apung lain yang dipergunakan untuk melakukan
penangkapan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan
ikan, pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi
perikanan.

3
II. PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN
SIDCOM: menjamin Pelabuhan Perikanan dibangun berada di lokasi yang tepat, didesain
dengan baik, dikontruksi dengan benar, dan dikelola dengan baik.

Study : Rencana induk pelabuhan perikanan secara nasional (RIP2SN): identifikasi dan
pemilihan lokasi, study kelayakan, study AMDAL, dll
Investigation : Penyelidikan teknis lokasi (geoteknik, batimetri, topografi, oceanografi, sosek,
perikanan), pengujian laboratorium yang dibutuhkan, dll.
Detail Design : Rencana induk (Master Plan), perhitungan dan analisa, penetapan jenis fasilitas
yang dibutuhkan, lay out/tata letak fasilitas, rencana anggaran biaya, rancang
bangun/ gambar detil, dokumen tender, dll
Construction : Tender, konstruksi (mengacu soft drawing & speksifikasi teknis), pengawasan,
pengendalian (waktu, mutu dan biaya), penyerahan pekerjaan dan masa
pemeliharaan, dll
Operation & : Menyiapkan manajemen unit (UPT Pusat / UPTD), peraturan dan perundangan
Maintenance yang berlaku, S O P, Indikator Kinerja, menyiapkan anggaran pemeliharaan yang
memadai dan kontinyu
4
RIP2SN, SOP, WKOPP
Berdasarkan UU No. 45 tahun 2009 jo. UU No. 31 tahun 2004
tentang perikanan, pasal 41 ayat 2: Menteri KP menetapkan,
antara lain:
• Rencana induk pelabuhan perikanan secara nasional (RIP2SN);
• Persyaratan dan/atau standar teknis dalam perencanaan,
pembangunan, operasional, pembinaan, dan pengawasan
pelabuhan perikanan
• Wilayah Kerja dan Pengoperasian Pelabuhan Perikanan
(WKOPP) yang meliputi bagian perairan dan daratan tertentu
yang menjadi wilayah kerja dan pengoperasian pelabuhan
perikanan
 
5
WILAYAH KERJA PENGOPERASIAN PELABUHAN
PERIKANAN (WKOPP)
a. Untuk kepentingan penyelenggaraan pelabuhan
perikanan, ditetapkan batas-batas wilayah kerja dan
wilayah pengoperasian pelabuhan perikanan berdasarkan
rencana induk yang telah ditetapkan.
b. Batas-batas wilayah kerja dan wilayah pengoperasian
pelabuhan perikanan ditetapkan dengan koordinat
geografis untuk menjamin kegiatan pelabuhan perikanan.
c. WKOPP ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat
rekomendasi dari Bupatu/Walikota Daerah setempat.

6
d. Wilayah Kerja Langsung Pelabuhan Perikanan
terdiri dari :
 Wilayah kerja langsung daratan untuk fasilitas
pokok, fasilitas fungsional, fasilitas penunjang;
 Wilayah kerja langsung perairan untuk kegiatan
alur pelayaran, tempat bongkar muat kapal
perikanan, tambat labuh dan olah gerak kapal
perikanan, kegiatan kesyahbandaran, dan tempat
perbaikan kapal.

7
e. Wilayah kerja tidak langsung Pelabuhan Perikanan
terdiri dari :
 Wilayah kerja tidak langsung daratan pelabuhan
perikanan meliputi daratan untuk pengembangan
pelabuhan perikanan terdiri atas akses jalan dan
kawasan pemukiman nelayan, dan kawasan
sekitarnya;
 Wilayah kerja tidak langsung perairan pelabuhan
perikanan meliputi perairan untuk pengembangan
pelabuhan perikanan terdiri atas alur pelayaran
dari dan kepelabuhan perikanan, keperluan
keadaan darurat, kegiatan pemanduan,
pembangunan kapal, uji coba kapal, penempatan
kapal mati.
8
III. TUGAS DAN FUNGSI PELABUHAN PERIKANAN
1. FUNGSI:
Pelabuhan Perikanan mempunyai fungsi mendukung kegiatan
yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan, sampai dengan pemasaran, dapat berupa:
a. Pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawas perikanan;
b. Pelayanan bongkar muat
c. Pelaksanaan pembinaan mutu dan pengolahan hasil
perikanan;
d. Pemasaran dan distribusi ikan;

9
e. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;
f. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat
nelayan;
g. Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan
h. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan;
i. Pelaksanaan kesyahbandaran
j. Pelaksanaan fungsi karantina ikan;
k. Publikasi hasil riset kelautan dan perikanan;
l. Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari;
m. Pengendalian lingkungan (K5:
kebersihan,keamanan,ketertiban , kebakaran, dan keindahan )

10
2. TUGAS:
a. Perencanaan, pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan dan
pengendalian serta pendayagunaan sarana dan prasarana pelabuhan
perikanan.
b. Pelayanan teknis kapal perikanan dan kesyahbandaran ( Loogbook, pelayanan
teknis kapal perikanan, Surat Persetujuan Berlayar (SPB))
c. Pelayanan Jasa dan fasilitasi usaha perikanan (PNBP)
d. Pengembangan dan fasilitasi penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat
perikanan
e. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di wilayahnya untuk peningkatan
produksi, distribusi, dan pemasaran hsil perikanan
f. Pelaksanaan fasilitasi publikasi hasil riset, produksi, dan pemasaran hasil
perikanan di wilayahnya
g. Pelaksanaan fasilitasi pemantawan wilayah pesisir dan wisata bahari
h. Pelaksanaan pengawasan penangkapan sumber daya ikan, dan penanganan,
pengolahan, pemasaran, serta pengendalian mutu hasil perikanan
i. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data perikanan, serta
pengelolaan sistem informasi
11
3. Tugas lainnya, antara lain:
• Pelaksanaan Minapolitan Perikanan Tangkap, pelabuhan
perikanan sebagai Zona Inti
• Pelaksanaan Mal Perikanan
• Pelaksanaan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
• Pelaksanaan SHTI (Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan)
• Pelaksanaan Kartu Nelayan
• Pelaksanaan Asuransi Nelayan
• Pelaksanaan penyiapan Port State Measure (PSM)
• Pelaksanaan fungsi pelabuhan perikanan di Pelabuhan
Tangkahan
• Koordinasi dengan Lintas Sektor dan Pemerintah Daerah

12
IV. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan Perikanan diklasifikasi kedalam 4 (empat) kelas
:
1. Pelabuhan Perikanan Samudera ( PPS );
2. Pelabuhan Perikanan Nusantara ( PPN );
3. Pelabuhan Perikanan Pantai ( PPP );
4. Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI ).
Catatan:
Saat ini tercatat sejumlah 968 pelabuhan perikanan terdiri dari: 6
PPS, 13 PPN, 1 PPP dan 1 PPI dibawah KKP serta sejumlah 45 PPP dan
900 PPI dibawah Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota,
serta 2 pelabuhan swasta, diluar Sentra-Sentra Nelayan di
Kecamatan dan Desa.
13
KRITERIA PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS)
• Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan
dilaut teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, dan laut
lepas;
• Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan
berukuran sekurang-kurangnya 60 GT;
• Panjang dermaga sekurang-kurangnya 300 m, dengan
kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 3m;
• Mampu menampung sekurang-kurangnya 100 kapal perikanan
atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 6.000 GT kapal
perikanan sekaligus;
• Ikan yang didaratkan sebagian untuk tujuan ekspor;
• Terdapat Industri Perikanan
14
KRITERIA PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN)
• Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan
perikanan dilaut teritorial dan Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia;
• Memilki fasilitas tambat labuh untuk kapal
perikanan berukuran sekurang-kurangnya 30 GT;
• Panjang dermaga sekurang-kurangnya 150 m, dengan
kedalaman kolam sekurang-kurangnya minus 3 m;
• Mampu menampung sekurang-kurangnya 75 kapal
perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-
kurangnya 2.250 GT kapal perikanan sekaligus;
• Terdapat industri perikanan

15
KRITERIA PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP)

• Melayani kapal perikanan yang melakukan


kegiatan perikanan di perairan pedalaman,
perairan kepulauan dan laut teritorial;
• Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal
perikanan berukuran sekurang-kurangnya 10 GT
• Panjang dermaga sekurang-kurangnya 100 m,
dengan kedalaman kolam sekurang-kurangnya
minus 2m.
• Mampu menampung sekurang-kurangnya 30 kapal
perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-
kurangnya 300 GT kapal perikanan sekaligus
16
KRITERIA PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI)
• Melayani kapal perikanan yang melakukan
kegiatan perikanan diperairan pedalaman dan
perairan kepulauan;
• Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal
perikanan berukuran sekurang-kurangnya 30 GT;
• Panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m,
dengan kedalaman kolam - 2 m;
• Mampu menampung sekurang-kurangnya 20 kapal
perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-
kurangnya 60 GT kapal perikanan sekaligus.

17
V. FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN
Fasilitas pada pelabuhan perikanan meliputi:
1. Fasilitas pokok;
2. Fasilitas fungsional;
3. Fasilitas penunjang.

18
FASILITAS POKOK
Sekurang-kurangnya meliputi:
1. Pelindung seperti breakwater, revetment,
dan groin dalam hal secara teknis diperlukan;
2. Tambat seperti dermaga dan jetty;
3. Perairan seperti kolam dan alur pelayaran;
4. Penghubung seperti jalan, drainase, gorong-
gorong, jembatan;
5. Lahan pelabuhan perikanan.

19
FASILITAS FUNGSIONAL
Sekurang-kurangnya meliputi :
1. Pemasaran hasil perikanan seperti tempat pelelangan ikan ( TPI ) ;
2. Navigasi pelayaran dan komunikasi seperti
telepon,internet,SSN,rambu-rambu,lampu suar, dan menara
pengawas
3. Suplai air bersih, es dan listrik
4. Pemeliharaan kapal dan alat tangkap ikan seperti dock/slipway,
bengkel dan tempat perbaikan jaring
5. Penanganan dan pengolahan hasil perikanan seperti transit sheed
dan laboratorium pembinaan mutu
6. Perkantoran seperti kantor administrasi pelabuhan
7. Transportasi seperti alat-alat angkut ikan dan es; dan
8. Pengolahan limbah seperti IPAL.

20
FASILITAS PENUNJANG
Sekurang-kurangnya meliputi :
1. Pembinaan nelayan seperti balai pertemuan
nelayan;
2. Pengelola pelabuhan seperti mees operator, pos
jaga, dan pos pelayanan terpadu;
3. Sosial dan umum seperti tempat peribadatan dan
MCK;
4. Kios IPTEK;
5. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan.

21
VI. PENGUSAHAAN PELABUHAN PERIKANAN

Pelabuhan perikanan yang dikelola oleh


Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
kabupaten/kota, dan BUMN maupun swasta
dapat diusahakan.

Pengusahaan Pelabuhan Perikanan yang


dimaksud yaitu berupa penyewaan fasilitas
dan pelayanan jasa.

22
Penyewaan fasilitas meliputi:
 Sewa lahan;
 Sewa bangunan;
 Sewa peralatan.

Pelayanan jasa meliputi:


 Pelayanan kapal;
 Pelayanan barang dan alat;
 Pelayanan pemenuhan perbekalan kapal perikanan;
 Pelayanan Cold Storage;
 Pelayanan perbaikan kapal;
 Pelayanan pelelangan ikan;
 Pelayanan pas masuk dan parkir;
 Jasa lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

23
VI. PPS BITUNG

24
LAYOUT RENCANA PENGEMBANGAN PPS
BITUNG
KOLAM
DERMAGA III
KOLAM
DERMAGA II
KAWASAN INDUSTRI
(COLD STORAGE, BBM
REKLAMASI 0,7 ha KOLAM
INDUSTRI, PABRIK ES)
DAN REVETMENT DERMAGA I

PENGEMBANGAN JETTY
DAN DERMAGA KAPAL >
500 GT

25
KINERJA OPERASIONAL PPS BITUNG
URAIAN 2007 2008 2009 2010
PRODUKSI 13.123,24 15.120,40 15.598,80 17.703.890
NILAI (RP) 93.073.387.733 182.928.337.533 185.372.734.669 200.913.170.538
EKSPOR (TON) 31.566,84 37.633,86 26.634,23 25.746,97
NILAI (US DOLAR) 62.860.722,08 88.526.407,47 82.140.283,40 87.398.365,84
ES (BALOK) 7.069 57.978 110.374 400.000
BBM (KL) 1.233.241 30.250.748 10.312.655 15.309.178
AIR (KL) 3.752 14.924 3.452 6.085

PEL. SIB 5.076 10.055 9.093 9132


PEL. SHTI:
• L. AWAL (LA) 1.048
• L. TURUNAN (LT) 845
• LTS 23
• SRT.KET 179

FREKUENSI KAPAL 24.952 22.215 21.432 18.262


MASUK (KALI)
TK.NELAYAN 4.924 5.324 5.350 5.311
TK.NON NELAYAN 501 582 691 711

INDUSTRI 15 20 17 19
PERIKANAN

26
TERIMA KASIH

27

Anda mungkin juga menyukai