Anda di halaman 1dari 13

Muhammad taufik

1021015069
 penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak
lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
tubuh seperti sodium dan kalium didalam
darah atau produksi urine.
Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)

Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)

Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)

Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik

Menderita penyakit kanker (cancer)

Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal
itu sendiri (polycystic kidney disease)

Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau
dampak daripenyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut
sebagai glomerulonephritis.
 penderita secara akutBengkak mata, kaki, nyeri
pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam,
kencing
sedikit, kencing merah /darah, sering kencing.
Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel
Darah Putih / Lekosit, Bakteri.
 gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada
tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak,
kencing berkurang, gatal, sesak napas,
pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit,
Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain:
Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein
selalu positif.
 pemeriksaan fisik difokuskan kemungkinan pembesaran organ
ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal.
 pemeriksaan laboratorium Pada pemeriksaan darah akan
ditemukan:
- peningkatan kadar urea dan kreatinin
- anemia
- asidosis (peningkatan keasaman darah)
- hipokalsemia (penurunan kadar kalsium)
- hiperfosfatemia (peningkatan kadar fosfat)
- peningkatan kadar hormon paratiroid
- penurunan kadar vitamin D
- kadar kalium normal atau sedikit meningkat.
 Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar
struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed
tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance
Imaging (MRI) scans.
 Tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan
ginjal.
 tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan
fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan
pengobatan adalah untuk mengendalikan
gejala, meminimalkan komplikasi dan
memperlambat perkembangan penyakit.
Penyebab dan berbagai keadaan yang memperburuk
gagal ginjal harus segera dikoreksi.
 Diet rendah protein (0,4-0,8 gram/kg BB) bisa
memperlambat perkembangan gagal ginjal kronis.
Tambahan vitamin B dan C diberikan jika
penderita menjalani diet ketat atau menjalani
dialisa.
 Kadang asupan cairan dibatasi untuk mencegah
terlalu rendahnya kadar garam (natrium) dalam
darah.
Asupan garam biasanya tidak dibatasi kecuali jika
terjadi edema (penimbunan cairan di dalam
jaringan) atau hipertensi.
 Pada penderita gagal ginjal kronis biasanya
kadar trigliserida dalam darah tinggi. Hal ini
akan meningkatkan resiko terjadinya
komplikasi, seperti stroke dan serangan
jantung.
Untuk menurunkan kadar trigliserida, dapat
diberikan obat dari golongan  gemfibrozil.
Makanan kaya kalium harus dihindari. (tingginya
kadar kalium dalam darah) sangat berbahaya
karena meningkatkan resiko terjadinya
gangguan irama jantung dan cardiac arrest.
Jika kadar kalium terlalu tinggi, maka diberikan
natrium polisteren sulfonat untuk mengikat
kalium, sehingga kalium dapat dibuang
bersama tinja.
 Kadar fosfat dalam darah dikendalikan dengan
membatasi asupan makanan kaya fosfat
(misalnya produk olahan susu, hati, polong,
kacang-kacangan dan minuman ringan).
Bisa diberikan obat-obatan yang bisa mengikat
fosfat, seperti kalsium karbonat, kalsium asetat
dan alumunium hidroksida.
 Anemia terjadi karena ginjal gagal
menghasilkan eritropoeitin dalam jumlah yang
mencukupi. Eritropoietin adalah hormon yang
merangsang pembentukan sel darah merah.
Respon terhadap penyuntikan poietin sangat
lambat.
Transfusi darah hanya diberikan jika
anemianya berat atau menimbulkan gejala.
 Kecenderungan mudahnya terjadi perdarahan
untuk sementara waktu bisa diatasi dengan
transfusi sel darah merah atau platelet atau
dengan obat-obatan (misalnya desmopresin
atau estrogen). Tindakan tersebut mungkin
perlu dilakukan setelah penderita mengalami
cedera atau sebelum menjalani prosedur
pembedahan maupun pencabutan gigi.
 Gejala gagal jantung biasanya terjadi akibat
penimbunan cairan dan natrium.
Pada keadaan ini dilakukan pembatasan asupan
natrium atau diberikan diuretik (misalnya
furosemid, bumetanid dan torsemid).
 Hipertensi sedang maupun hipertensi berat diatasi
dengan obat hipertensi standar.
 Jika pengobatan awal untuk gagal ginjal tersebut
tidak lagi efektif, maka dilakukan dialisa jangka
panjang atau pencangkokan ginjal.

Anda mungkin juga menyukai