Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman Bioteknologi

Oleh:

Nama : Yayat Rasyid

Kelas : IX-B

No.Urut : 33

Nama Guru : DRS. Syaharuddin Tin

7
Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. [1] Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga
pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular,
mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.[1] Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam
proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun
keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.[2]
Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan
penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur.[1] Dengan alat ini, produksi antibiotik
maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara
maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk,
kloning, dan lain-lain.[3] Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.[4] Penelitian di bidang pengembangan
sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang
mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh
seperti sediakala.[4] Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa
genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan
sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan
tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. [5]
Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan
hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke
laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau
laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.[2]

7
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam
golongan.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui


aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis
suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen
pada organisme tersebut.[2]

Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya


organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi
manusia. Produk bioteknologi, antara lain[2]:

 Jagung resisten hama serangga


 Kapas resisten hama serangga
 Pepaya resisten virus
 Enzim pemacu produksi susu pada sapi
 Padi mengandung vitamin A
 Pisang mengandung vaksin hepatitis

Garis waktu bioteknologi


 8000 SM Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa
Babilonia, Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif
(seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.
 6000 SM Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe
dengan bantuan ragi.
 4000 SM Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan keju dengan bakteri asam
laktat.
 1500 Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.
 1665 Penemuan sel oleh Robert Hooke(Inggris) melalui mikroskop.[6]
 1800 Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang
pengembangbiakan hewan.
 1880 Mikroorganisme ditemukan.
 1856 Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.[7]
 1865 Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk
ke turunannya.[8]
 1919 Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi.

7
 1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan
untuk memotong gen gen.
 1975 Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan
Milstein.
 1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan
bakteri yang terdapat pada usus besar.[9]
 1980 Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model
prokariot-nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain,
dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin
hewan yang sebelumnya tersedia).
 1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat "flavor
saver".
 2000 Perampungan Human Genome Project

Jenis
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya
diasosikan dengan warna, yaitu:[10]

Bir, salah satu produk bioteknologi putih konvensional.

 Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang


mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis.[10] Cakupannya meliputi seluruh
spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan
pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk
menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif,
serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau
menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal. [10]
 Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta
pembuatan sumber energi terbarukan.[10] Dengan memanipulasi mikroorganisme
seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih

7
baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah
industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan
efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir. [10]
 Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang
pertanian dan peternakan.[10] Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi
dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu,
di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk
menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah
digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh
mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).[10]
 Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan
yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. [10] Salah satu
contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-
kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan
yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan
bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan
penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain.
Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara
berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu
singkat.

 Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-


bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai
macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik
atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan
pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian
secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan
organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan
mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat.
Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air
yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator
pengomposan.Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan
anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%,
sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos
sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah
sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan
terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI Jakarta
menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya, di mana sekitar 65%-nya
adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton dihasilkan oleh

7
seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah sampah organik.
Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat
potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi
kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat

Rekayasa genetika
Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk
bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada mahluk
hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur
rekayasa genetika secara umum meliputi[2]:

1. Isolasi gen.
2. Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik.
3. Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru.
4. Membentuk produk organisme transgenik.

Prosedur pembentukan organisme transgenic ada dua, yaitu:

1. Melalui proses introduksi gen


2. Melalui proses mutagenesis

KLONING

Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis


yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses
reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak
bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada
berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan
berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di
luar ilmu-ilmu hayati.

Kata ini diturunkan dari kata clone atau clon, dalam bahasa Inggris, yang juga
dibentuk dari kata bahasa Yunani, κλῶνος ("klonos") yang berarti "cabang"
atau "ranting", merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura
sebagai bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif.

Domba Dolly

7
Dolly, (5 Juli 1996 – 14 Februari 2003) seekor domba betina, adalah mamalia pertama yang
berhasil dikloning dari sel dewasa. Dia "lahir" di Institut Roslin, Skotlandia dan tinggal di sana
hingga kematiannya pada usia 6 tahun. Kelahirannya diumumkan pada 22 Februari 1997.

Penelitian membeberkan bahwa ketika Dolly lahir, ternyata dia usianya sudah beberapa tahun,
sama dengan usia donor sel yang diperolehnya.

Proses introduksi gen

Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah [2]:

1. Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik
2. Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan
3. Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan
4. Uji coba kultur tersebut di lapangan

Mutagenesis

Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen
pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi
perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama
menjadi tahan hama. Agen mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen.
Beberapa contoh mutagen yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika)
dan etil metana sulfonat (mutagen kimia).[5]

Human Genome Project

Human Genome Project adalah usaha international yang dimulai pada tahun 1990
untuk mengidentifikasi semua gen (genom) yang terdapat pada DNA dalam sel
manusia dan memetakan lokasinya pada tiap kromosom manusia yang berjumlah 24.
[12]
Proyek ini memiliki potensi tak terbatas untuk perkembangan di bidang

7
pendekatan diagnostik untuk mendeteksi penyakit dan pendekatan molekuler untuk
menyembuhkan penyakit genetik manusia [12]

Aplikasi di Bidang Medis


Aplikasi dari bioteknologi medis sudah berlangsung lama, sebagai contoh 100 tahun
lalu lintah umum digunakan untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah
menyedot darah pasien bloodletting| bloodletting. Hal ini dipercaya dapat
menghilangkan darah yang sudah terjangkit penyakit. Pada zaman sekarang, lintah
ditemukan memiliki enzim pada kelenjar salivanya yang dapat menghancurkan
gumpalan darah yang bila tidak dihancurkan dapat menyebabkan strok dan serangan
jantung. Selain contoh tersebut, terdapat banyak aplikasi bioteknologi di bidang
medis sebagai berikut.

Sel Punca

Sel punca adalah jenis sel khusus dengan kemampuan membentuk ulang dirinya dan
dalam saat yang bersamaan membentuk sel yang terspesialisasi. Aplikasi Terapeutik
Sel Stem Embrionik pada Berbagai Penyakit Degeneratif. Dalam Cermin Dunia
Kedokteran, meskipun kebanyakan sel dalam tubuh seperti jantung maupun hati
telah terbentuk khusus untuk memenuhi fungsi tertentu, stem cell selalu berada
dalam keadaan tidak terdiferensiasi sampai ada sinyal tertentu yang
mengarahkannya berdiferensiasi menjadi sel jenis tertentu. Kemampuannya untuk
berproliferasi bersamaan dengan kemampuannya berdiferensiasi menjadi jenis sel
tertentu inilah yang membuatnya unik . Karakteristik biologis dan diferensiasi stem
cell fokus pada mesenchymal stem cell. Cermin Dunia Kedokteran

Aplikasi dari sel punca diantaranya adalah pengobatan infark jantung yaitu
menggunakan sel punca yang berasal dari sumsum tulang untuk mengganti sel-sel
pembuluh yang rusak (neovaskularisasi). Aplikasi terapeutik sel stem embrionik pada
berbagai penyakit degeneratif. Cermin Dunia Kedokteran . Selain itu, sel punca
diduga dapat digunakan untuk pengobatan diabetes tipe I dengan cara mengganti sel
pankreas yang sudah rusak dengan sel pankreas hasil diferensiasi sel punca. Hal ini
dilakukan untuk menghindari reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti pada
transplantasi pankreas dari binatang. Sejauh ini percobaan telah berhasil dilakukan
pada mencit

7
1. Cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk
dari makhluk hidup dari makhluk hidup dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang atau jasa adalah….

a. biokimia c.bioteknologi

b.komputer d.biomolekuler

Jawaban : c.bioteknologi

Keterangan :terdapat

Anda mungkin juga menyukai