Anda di halaman 1dari 32

GLOMERULONEFRITIS AKUT

PASCA INFEKSI STREPTOCOCCUS

PEMBIMBING :
DR. MAS WISNU W, Sp.A
Identitas

 Nama : An. S
 Umur : 9 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 TTL : Bekasi, 17 Maret 2002
 Berat badan : 23 kg
 Alamat Rumah : Kp. Rawa Kaleng RT 002/005
Karang Satria.Tambun Utara
 Masuk RSUD Bekasi : 17 Maret 2011
Riwayat Penyakit

Alloanamnesa dengan ibu dan ayah pasien,


Kamis, 17 Februari 2011 pukul 20.00 WIB.

Keluhan Utama
Muka pasien terlihat bengkak setiap pagi hari

Keluhan Tambahan
Kencing berwarna merah, kejang
Riwayat Penyakit Sekarang

06-03-2011 10-03-2011 14-03-2011 17-03-2011


IGD RSUD
11 hari SMRS 7 hari SMRS 4 hari SMRS BEKASI

- Muka pasien - BAK pasien


Pasien demam terlihat
+ berwarna
membengkak di
Tenggorokan merah Kejang
pagi hari - sakit kepala
sakit - Sulit untuk
berdenyut
membuka mata
Riwayat Imunisasi

Jenis I II III Ulangan

BCG  

DPT    

Polio    -

Hepatitis B   

Campak  

KESAN : Imunisasi Dasar PPI Lengkap


Riwayat kehamilan dan kelahiran

KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan : (-)
Perawatan antenatal : baik
G1P1A0

KELAHIRAN
Tempat kelahiran : RSU Kartika
Penolong persalinan : Bidan

Masa Gestasi : 39 Minggu


Cara persalinan : Spontan Pervaginam
 
Keadaan bayi
Berat lahir : 3600 gr
Panjang lahir : 54 cm 
Pemeriksaan Fisik

Status generalis
Laki-laki 9tahun, BB=23kg
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Somnolen

Tanda Vital
Tekanan Darah: 180/110 mmHg
Nadi : 110 x / menit
Suhu : 37,5 oC
Pernafasan : 24x / menit
Pemeriksaan Regional Sistematis

 Kepala : Normocephali, rambut hitam, dan


tidak mudah dicabut
 Kulit : Turgor: baik , warna : sawo matang
 Wajah : Simetris, sianosis (-), pucat (-)
 Mata : Pupil bulat isokor, RCL + / +, RCTL + /
+, Conjungtiva anemis +/ +, Sclera tidak ikterik
Telinga : Normotia, Serumen +/+, MAE +/+,
Hidung : Tidak ada deviasi septum, sekret (-),
Nafas cuping hidung (-)
Mulut : Bibir  kering (-), sianosis (-)
Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Gerak napas kedua hemithoraks simetris,
 Retraksi sela iga (-),
Palpasi : Vocal fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor kiri dan kanan
Auskultasi : Rhonki basah halus di basal paru kanan / paru kiri normal, wh
-/-

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat di garis midklavikula sinistra ICS V
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V
Perkusi : - batas jantung kiri pada 1 cm medial garis mid klavikula sinistra ICS 5
- batas jantung kanan pada garis sterna dextra ICS 4
Auskultasi : S1-S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
 Inspeksi : Perut tampak datar
 Palpasi : Supel, hepar dan lien teraba tidak membesar
 Ballotemen = ginjal tidak teraba
 Perkusi : Tympani
 Auskultasi : Bising usus (+), normal, frek = 4x / menit
 
Ekstremitas
 Atas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-), ikterik (-)
 Bawah : Akral hangat, edema (-), sianosis (-), Ikterik (-)

Refleks
 Refleks Fisiologis : ( + )
 Refleks Patologis : ( - )

Genitalia eksterna : Tidak ada kelainan


Pemeriksaan Penunjang

 Warna = Merah keruh


17/03/2011  pH = 6.5
LED =60 mm
 Berat Jenis = -
Leukosit = 19.5 ribu/ul
 Protein =+3
Hb = 9.8 g/dl
 Reduksi = -
Hematokrit = 30.4 %
 Urobilin = normal
Trombosit = 358 ribu/ul
Eritrosit  Bilirubin = +2
= 3,79 juta/ul
MCV  Leukosit = 1 - 2
= 80.2
MCH = 25.9  Eritrosit = 20 – 40

MCHC = 32.2  Silinder Berbutir = -

Basofil =0%  Sel Epitel = +2

Eosinofil =0%  Kristal = -


N. Batang = 0 %  Keton = -
N. Segmen = 85 %
Limfosit = 12 %
Anti Streptolisin-O = Reaktif Analisa Gas Darah

Ureum = 36
Ph = 7.416
Kreatinin = 0,61
PCO2 = 32.7
GDS = 102

Na = 137 PO2 = 198.7

K = 4.1
HCO3 = 21
Cl = 108
Saturasi O2 = 99.4
18/03/2011
BE (Base Excess) = -2.1

Hb = 11.7 mg/dl


TCO2 = 22
Hematokrit = 34.1 ribu/ul

Trombosit = 368 ribu O2 CONTENT = 16.8

Leukosit = 20.000 u/l


Pemeriksaan Anjuran

Kadar Protein total


Foto Thoraks
Ureum dan kreatinin ulang
Pemeriksaan Kadar komplemen C3 darah
Resume

Pasien laki-laki berusia 9 tahun datang dengan keluhan ± 7 hari SMRS setiap pagi hari
muka nya terlihat bengkak setiap pagi hari. Selain itu BAK kecil pasien juga terlihat
berwarna merah, namun keluarga tidak tahu sejak kapan pasien mengalami hal ini
karena pasien tidak pernah mengeluh sebelumnya. Pasien telah dibawa ke dokter dan
diberikan lima macam obat.

± 4 hari sebelum muka pasien terlihat bengkak pasien lebih dulu mengalami demam,
namun pasien masih dapat beraktifitas seperti biasa. Pasien juga mengeluh nyeri saat
menelan sehingga sulit untuk mengonsumsi sesuatu. Kemudian pasien berobat ke
dokter dan diberi 2 macam obat yaitu 1 botol sirup dan satu puyer namun keluarga
pasien lupa nama obatnya. Saat itu keluhan pasien dirasakan berkurang.

Pada tanggal 17 maret 2011 akhirnya pasien diputuskan untuk dirawat di RSUD
bekasi dan saat di IGD setelah di pasang jalur infuse pasien kejang, kejang
berlangsung kurang dari 5 menit, seluruh tubuh pasien bergetar, mata melirik ke atas
dan bibir terkatup rapat. Riwayat Kejang disangkal.riwayat sesak dan nyeri dada
disangkal.
Pem. Fisik dan Laboratorium
Pada Pemeriksaan fisik didapatkan:  Pada Pemeriksaan Laboratorium
 Keadaan umum : Tampak ditemukan:
sakit berat
 Kesadaran : Somnolen
17 Maret 2011
Tanda – tanda Vital  LED 60
 Tekanan Darah : 180/110 mmHg  Hb 9,8
 Nadi : 110 x / menit
 Suhu : 37,5 oC
 Leukosit 19.500
 Pernafasan : 24x / menit  Protein urin +3
 ASTO reaktif
 Mata: konjungtiva anemis kiri dan
kanan
 Thoraks : Rhonki basah halus di basal
paru kanan
Diagnosa Kerja dan Diagnosa Banding

DK/:
GNAPS
Ensefalopati hipertensi.

DD/:
Sindrom nefrotik
Gagal jantung kanan
SOL (space occupying lesion)
Post ictal kejang
Infeksi SSP
PBagan Permasalahan
Infeksi tenggorokan Pendidikan orang Tua
Lingkungan
berulang
Sosial ekonomi
Kuratif:
Rawat Inap di ruang
isolasi
- Oksigen 2 LPM Anak Laki-Laki 9 tahun
- Diet Rendah garam Bb 23 Kg
dan Rendah Protein
- IVFD 1 RL /24 jam -GNAPS
- Balance cairan -ensefalopati hipertensi
- Awasi TTV
-diuretik
-antibiotik
-antihipertensi -Asah
-anti kejang
- Asih
- Asuh
Promotif
Preventif Tumbuh Kembang
Rehabilitatif Optimal sesuai umur
Penatalaksanaan

 Rawat Inap di ruang isolasi


 Oksigen 2 LPM

 Diet Lunak, Rendah Garam 1gr/hari dan Rendah Protein


23 g/hari
 IVFD 1 RL /24 jam

 Balance cairan ketat

 Awasi TTV

 Furosemide 2 x 20 mg

 Amoksisilin 3 x 500 mg

 Captopril 2 x 12,5 mg

 Luminal 2 x 25 mg
Prognosis

Ad vitam : bonam


Ad fungsionam : bonam
Ad sanationam : bonam
 
TINJAUAN PUSTAKA

GLOMERULONEFRITIS
AKUT PASCA INFEKSI
STREPTOCOCCUS
Definisi

Glomerulonefritis merupakan penyakit


ginjal dengan suatu inflamasi dan
proliferasi sel glomerulus.
PEMBAGIAN KLINIK
GLOMERULONEFRITIS
Kongenital atau Herediter
Sindrom alport, sindrom nekrotik kongenital (tipe finlandia), hematuria
familial, sindrom nail patella.

Didapat
a. Primer atau idiopatik
Penyakit kelainan minimal
Glomerulonefritis Proliferative Mesangial
Glomerulonefritis Fokal Segmental
Glomerulonefritis Membranoproliferatif Tipe I,II, dan III
Glomerulonefritis Membranosa, nefropati IgA
Glomerulonefritis Progresif Cepat
Glomerulonefritis proliferative Difus
Glomerulonefritis Kronik yang lain (tak terkalsifikasi
B. ETIOLOGI SEKUNDER

Bakteri Virus
 Streptococcus β haemolyticus grup A.  hepatitis B
 streptococcus grup C (streptococcus
 varicella
zooepidermicus)
 Pneumokokus (pneumonia)  morbilli
 Streptococcus viridans(endocarditis bacterial
 parotitis epidemika
subakut)
 staphylococcus aureus(endocarditis bacterial
subakut,pneumonia)
Helminths
 Schistosomiasis
Ricketsia
 Rickettsia ricketsii(rocky mountain spotted  leishmaniasis
fever)
 tripanosomiasis
 Fillariasis
Protozoa
 plasmodium falciparum(malaria)  trischinosis
 plasmodium malariae
 toxoplasma gondii(toxoplasmosis
kongenital)
STREPTOCOCCUS BETA HEMOLYTICUS
GROUP A
 FAMILI : Streptococcaceae
 GENUS : Streptococcus
 SPESIES : Streptococcus pyogenes
  Bacterial structure
Fimbrae: attachment & adherence
M protein: major virulence factor
Hyaluronic acid capsule: prevents phagocytosis
Lipotechoic acid: bind epitel cell

Strain Nefritogenik
1. Lancefield group A terutama tipe XII (Rammelkamp 1950)
2. M type 1, 2,3 ,4, 18, 25, 49,55,57, 59 dan 60
Patomekanisme
Anamnesa

GNAPS biasanya tjd pada usia 6-10 tahun. Jarang


menyerang anak < 3 tahun.
Perbandingan antara anak ♂ : ♀ = 2:1.
biasanya didahului oleh infeksi saluran napas atas atau
kulit oleh kuman streptococcus dari strain nefritogenik.
Masa laten antara faringitis dan timbulnya
glomerulonefritis pascastreptococcus biasanya 6-10
hari dan pada penyakit kulit dalam waktu 14-21 hari.
Adakah Wajah membengkak
Adakah kencing berwarna merah
Manifestasi Klinis

Sindrom Nefritik Akut


1. Hematuria

2. Edema ringan hingga edema


anasarka
3. Hipertensi

4. Insufisiensi ginjal
Pemeriksaan Penunjang Pendukung

Hematuria
Proteinuria (+1 - +4) & leukosituria
kadar ureum & kreatinin serum me
Uji serologis terhadap antigen
streptokokus  antistreptozim, ASTO,
antihialuronidase , anti DNaseB
komplemen C3 dalam darah menurun.
Penatalaksanaan

1. Suportif

2. Dietetik

3. Medikamentosa
Golongan Penisilin dapat diberikan untuk eradikasi kuman, dengan amoksisilin 50
mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis selama 10 hari.
Jika alergi terhadap golongan penisilin, diganti dengan eritromisin 50 mg/kgbb/hari
dibagi 3 dosis selama 10 hari
hipertensi pada pasien GNAPS, umumnya digunakan captopril dengan dosis awal 0,3
mg/kgbb/hari dengan dosis maksimal 6 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2-3 kali
pemberian.
Tanda –tanda hipovolemi digunakan furosemide dengan dosis 1-3mg/kgbb/hari
dengan dosis maksimal 6 mg/kgbb/hari.

 
Komplikasi

Oligouria-anuria
Ensefalopati hipertensi
Gangguan sirkulasi
Anemia
Prognosis

95 % pasien GGA akan sembuh


sempurna.
5 % kearah perburukan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai