Anda di halaman 1dari 4

Air dan Kehidupan Manusia

Air merupakan elemen terpenting bagi kehidupan di bumi ini. Sebuah senyawa
yang sangat di butuhkan oleh makhluk yang hidup di bumi, khususnya kita sebagai
manusia yang sangat membutuhkan air. Oleh karena itu air sangatlah perlu di lestarikan
agar terjaga kelangsungannya, agar semua umat manusia tetap bisa menikmati air di masa
mendatang. Karena hakikatnya, kehidupan tidak akan berlangsung tanpa adanya air.
Pada dasarnya, jumlah air di bumi ini secara keseluruhan relatif tetap dari waktu
ke waktu. Yang berubah hanyalah wujud dan tempatnya saja. Dengan semakin
bertambahnya populasi manusia di dunia maka semakin bertambah pula permintaan
kebutuhan air dari waktu ke waktu. Hal itu tidaklah berbanding lurus dengan fakta bahwa
jumlah air yang relatif tetap dari waktu ke waktu. Meskipun 70 % permukaan dari bumi
adalah air, namun 97% dari jumlah total air tersebut terlalu asin untuk di konsumsi.dan
dari semua total air tawar yang ada (3 % dari total jumlah air keseluruhan di bumi), 70 %
terperangkap dalam wujud es. Sehingga sehingga air yang di perebutkan oleh 6 milyar
populasi di dunia tak kurang dari 1 % saja. Itu pun belum lagi ditambah jumlah air yang
telah tercemar, sehingga membuat air semakin langka dan krisis air pun mulai merebak.
Saat ini, krisis air telah terjadi di banyak tempat. di Indonesia saja yang masih
terkenal memiliki jumlah persediaan air yang relatif banyak, ada beberapa tempat yang
mengalami kelangkaan air bersih. salah satunya seperti di daerah Injros, Nusa Tenggara
Timur. Masyarakat setempat sulit mengakses air bersih. Untuk memperoleh air, mereka
haruslah berjalan bahkan sampai berkilo-kilometer. Tidak hanya di Nusa Tenggara
bahkan di daerah ibukota Jakarta pun ada juga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Seperti di daerah Pademangan Timur Jakarta Utara. Disini, air di banderol air dengan
harga yang sangat mahal, harganya antara 37 ribu rupiah hingga 75 ribu rupiah per meter
kubik. Harga yang mahal, bahkan sangat mahal untuk memperoleh air sebanyak 10 liter.
Mirisnya, kebanyakan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut adalah kalangan
menengah kebawah, bahkan kebanyakan warga-warga miskin. Setiap manusia idealnya
mengonsumsi 2,5 liter air bersih untuk diminum. Apabila dalam satu keluarga terdapat
empat anggota keluarga, maka jumlah 10 liter hanya cukup untuk kebutuhan konsumsi
satu hari. Belum lagi bila dalam satu keluarga terdapat lebih dari empat orang anggota
keluarga, maka dibutuhkan lebih dari 75 ribu hanya untuk mengonsumsi air per harinya.
Padahal pendapatan mereka bahkan terkadang di bawah rata-rata. Bahkan warga yang
jauh lebih mampu saja hanya mengeluarkan 9 ribu rupiah untuk per meter kubik air
bersih. Sangatlah tidak adil jika air seolah-olah air itu hanya untuk kepentingan kalangan
yang mampu. Padahal sejatinya air merupakan kebutuhan semua umat manusia tanpa
pandang kasta. Karena hukumnya kehidupan akan berlangsung jika ada air.
Pencemaran air merupakan penyebab terbanyak terjadinya kelangkaan air di
dunia. Menyebabkan semakin sedikitnya air yang bisa di konsumsi dan digunakan oleh
manusia. Sumber-sumber air digunakan untuk industri dan limbahnya di buang ke
sumber air tersebut. Kebanyakan dari limbah tersebut mengandung zat-zat yang
berbahaya. Akibatnya, zat-zat berbahaya tersebut tercampur dengan air dan air menjadi
tercemar. Akibatnya, para masyarakat yang membutuhkan air tersebut menjadi
kekurangan air bersih dan mereka mengalami krisis air bersih. Seperti yang terjadi di
negara Nigeria. Salah satu sungai utama di negara tersebut telah menjadi pusat limbah.
Akibatnya, tingkat harapan hidup sehat waktu lahir adalah 35 % untuk pria dan 36 %
untuk wanita. Sekitar satu dari empat anak-anak yang di besarkan di negara tersebut akan
meninggal sebelum usia 5 tahun. Tentu saja kita tidak ingin Indonesia menjadi seperti ini.
Kelangkaan air juga terjadi di negara-negara lain. Kebanyakan krisis air terjadi di
negara-negara berkembang. Bahkan mungkin ada beberapa negara yang saling
bersitegang demi memperebutkan sumber air. Isu tentang krisis air telah menjadi isu
glonal. Krisis air memanglah sangat mengkhawatirkan dan kekhawatiran ini telah dikaji
dalam berbagai wacana dan forum internasional. Menurut data PBB, lebih dari satu
milyar umat manusia tidak memiliki akses untuk mendapatkan air bersih. Ismail
Serageldin, wakil presiden bank dunia pernah melontarkan pernyataan “ perang abad
berikutnya akan tentang air”. Tentu kita tidak ingin perang terjadi lagi bukan ? apalagi
dalam rangka memperebutkan air.
Faktor lain dari penyebab kelangkaan air bersih terjadi karena kurangnya fasilitas
resapan air yang terdapat pada saat ini. Hutan, sebagai resapan air utama di bumi ini telah
banyak yang gundul akibat keserakahan manusia. Akibatnya, air hujan yang turun tidak
teresapi oleh tanah dan jadi terbuang sia-sia hingga terbentuklah banjir. Padahal, jika
resapan air masih ada, mungkin krisis air masih bisa di atasi. Coba saja 6 milyar
penduduk di bumi menanam pohon satu-satu perorang, mungkin kita telah menumbuhkan
6 milyar pohon di bumi ini. Jumlah yang lumayan cukup untuk membuat resapan air agar
tidak terjadi banjir.
Mulailah kita menghemat air mulai dari sekarang. Gunakanlah air dengan
sebaik mungkin dan jangan menyia-nyiakannya, apalagi membuang-buang air. Karena itu
sangatlah mubazir. Banyak orang yang tidak bisa menikmati air bersih. Kita harus
melestarikan air untuk kehidupan di masa mendatang. Untuk anak cucu kita kelak.
Mungkin saat ini air masih mencukupi kebutuhan kita. Karena alangkah egoisnya kita
bila tidak memikirkan nasib anak cucu kita kelak jika kita menghambur-hamburkan air.
Karena air itu sangatlah penting bagi kehidupan. Jangan biarkan di masa mendatang
kelak mereka akan saling berebutan bahkan berperang untuk memperoleh air bersih.
Karena hukumnya, tanpa adanya air, kehidupan tidaklah akan terjadi di dunia.
Nama : Afifah Mutiara Liwanri
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 4 juni 1995
Alamat : Jl. Karya Wisata, komplek Johor Katelia Blok C6 No.142, Medan Johor,
Medan, Sumatra Utara
Asal sekolah : SMAN 2 medan, kelas X-1
Nomor Telephone/ handphone : 061-7882353/ 085762020840

Kepada : Marcomm KOMPAS


Gd. Kompas Gramedia, Unit II, Lantai 2,
Jl. Palmerah Selatan No. 26-28, Jakarta 10270

Dari : Afifah Mutiara Liwanrim


Jl. Karya Wisata Komplek Johor Katelia
Blok C6 Medan Johor, Medan
Sumatra Utara

Kepada : Marcomm KOMPAS


Gd. Kompas Gramedia, Unit II, Lantai 2,
Jl. Palmerah Selatan No. 26-28, Jakarta 10270

Dari : Afifah Mutiara Liwanri


Jl. Karya Wisata Komplek Johor Katelia
Blok C6 Medan Johor, Medan
Sumatra Utara
Penulis MuDA

Penulis MuDA

Penulis MuDA

Penulis MuDA

Penulis MuDA

Anda mungkin juga menyukai