Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pohon Trembesi (Samania saman) banyak ditanam di pinggir jalan dan

pekarangan yang luas sebagai pohon peneduh. Oleh Perum Perhutani, Pohon

Trembesi banyak ditanam sebagai peneduh di Tempat Penimbunan Kayu

(TPK). Berbagai manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai bahan

bangunan. Bijinya yang biasa disebut “Mindhik” (Siter atau Godril) selain

dapat dibuat makanan ringan (semacam kwaci) juga berkhasiat sebagai obat

pencuci perut dengan cara diseduh dengan air panas. Daunnya pun ternyata

mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit kulit (Sumarna, 2002).

Pohon Trembesi berasal dari daerah Amerika Latin, namun kini telah

tersebar ke seluruh daerah beriklim tropis di dunia, termasuk di Indonesia.

Pohon tersebut memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat dan

berdasarkan penelitian Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu

batang pohon tersebut dapat menyerap 28 ton CO2 setiap tahun. Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan pengarahan dan pembekalan

kepada Gubernur dan kepala Dinas kehutanan seluruh Indonesia, terkait

dengan dikembangkannya budidaya dan penanaman pohon trembesi (Samanea

saman) yang merupakan program “Gerakan Menanam dan Memelihara Pohon”

yang merupakan salah satu dari upaya penghijauan sebagai upaya pemerintah

dalam pengurangan CO2 atau emisi karbon Indonesia sebesar 26 persen pada

tahun 2020 (SKH Kompas, 2 Februari 2007).


Penerapan manipulasi lingkungan berhubungan dengan medium atau

tempat tumbuh seperti penggunaan jenis tanah atau penambahan bahan-bahan

organik yaitu penambahan pupuk baik secara parsial maupun secara alternatif

campuran media sangat perlu dilakukan. Hal ini karena bahan organik berperan

dalam peningkatan sifat fisik, sifat biologi, dan sifat kimia tanah dan

mendukung untuk penyediaan unsur hara yang diperlukan dalam pertumbuhan

semai atau bibit.

Pemupukan ini sangat penting bagi media tanah yang digunakan, artinya

bila kandungan unsur hara tanah sangat rendah maka pemupukan harus

dilakukan. Pemberian pupuk yang tidak sesuai dengan dosis akan

mempengaruhi kualitas semai yang dihasilkan. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pemupukan adalah, jenis tanaman, jenis tanah, jenis pupuk

yang digunakan, dosis pupuk yang akan diberikan, waktu pempukan dan cara

pemberian pupuk. Dosis pupuk menyatakan kebutuhan akan unsur hara pada

setiap semai tanaman (Hardjowigeno, 1992).

Ketersediaan unsur hara dalam tanah adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ketersediaan hara adalah adanya unsur

hara yang diperlukan dalam bentuk yang dapat diserap tanaman. Kekeurangan

unsur hara tersedia yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh optimal,

perlu diantisipasi melalui upaya pemupukan. Unsur hara esensial yang

diperlukan tanaman pada masa awal pertumbuhannya adalah fosfor.

Kekurangan P akan menghambat pertumbuhan akar tanaman muda sehingga


penyerapan tidak optimal dan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan juga

akan terganggu (Jones, Wolf, Mills, 1991).

Gejala yang tampak pada tanaman yang kekurangan hara P antara lain

adalah daun yang nekrosis dengan warna violet berbentuk bulat atau tidak

teratur. Pada gejala lanjut daun tua rontok dengan ukuran yang mengecil

dibanding ukuran normalnya (Pusat Penelitian Teh dan Kina, 1991). Sitompul

dan Guritno (1995) bahwa respon tanaman terhadap pembesaran diameter

batang berjalan lambat lebih dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman itu

sendiri.

B. Rumusan Masalah

Permasalah dalam pembibitan yang dihadapi saat ini adalah belum

diketahuinya dosis pupuk P yang digunakan pada media tanah dan bagaimana

semai dapat tumbuh dengan baik pada tanah regosol.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka perlu dilakukan studi

guna memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada. Sehingga pada saatnya

nanti dengan alternatif yang diperoleh akan mampu mengatasi masalah

pertumbuhan semai trembesi dalam kaitannya dengan media tanah yang

digunakan dan dosis pupuk yang sesuai bagi pertumbuhan semai. Dari uraian

di atas akan dilaksanakan penelitian mengenai pengaruh media tanah dan dosis

pupuk P terhadap pertumbuhan semai trembesi (Samania saman) pada tanah

regosol.
C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh media tanah yang memberikan pertumbuhan

semai trembesi (Samania saman) paling baik.

2. Untuk mengetahui dosis pupuk P yang dapat memberikan pertumbuhan

semai trembesi (Samania saman) paling baik.

3. Untuk mengetahui interaksi antara media tanah top soil dan dosis pupuk P

terhadap pertumbuhan semai trembesi (Samania saman).

Anda mungkin juga menyukai