Anda di halaman 1dari 3

Bahaya Botol Plastik..!!!!

Advertisements
2010-03-16 19:20

Simbol atau kode itu dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry sejak tahun 1988 di Amerika Serikat dan telah
diadaptasi oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO (International Organization for
Standardization).

Secara umum tanda tersebut berada di dasar, berbentuk segi tiga, di dalam segitiga akan terdapat angka, serta nama jenis
plastik di bawah segitiga, dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut:

1-PET atau Polyethylene Terephthalate. Biasanya, pada bahagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET di bawah segitiga. Simbol itu biasa dipakai untuk botol plastik yang
jernih/transparent/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lain. Mayoritas
bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 persen), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester
(bahan dasar botol kemasan 30 persen). Botol Jenis PET/PETE ini dicadangkan "hanya untuk sekali pakai".

---> Alasannya, bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air panas, akan mengakibatkan lapisan
polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanser.* sebab tu
ad kes seorang perempuan menghidap kanser payudara, dan setelah di diagnosis oleh doktor, polimer-polimer dari botol
minuman ini ada dalam sel kanser tu.*

2-HDPE atau High Density Polyethylene. Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.

--->HDPE biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan
salah satu bahan plastik yang sesuai untuk digunakan kerana kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara plastik
berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang disimpan dalam bekas plastik ini.

--->HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE
juga dicadangkan hanya untuk sekali pemakaian, kerana tindakbalas antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

3- V atau Polyvinyl Chloride. Tertera logo daur ulang (kadang-kadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta
tulisan V yang bererti PVC (polyvinyl chloride). Plastik ini biasanya pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol.

--->PVC mengandung DEHA yang dapat bertindakbalas dengan makanan yang dibungkus dengan plastik berbahan
PVC.T/balas yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dibungkus dengan plastik ini berbahaya untuk ginjal, hati dan
berat badan.Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut seperti
plastik yang terbuat dari polietilena @ daun pisang.-->boleh dipraktikkan..haha...

4- LDPE atau Low Density Polyethylene. Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE, iaitu
plastik cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi). Biasanya LDPE digunakan untuk tempat makanan, plastik , dan
botol-botol yang lembek.

--->Sifat mekanisma jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada
suhu di bawah 60 darjah celsius sangat tahan terhadap T/balas kimia, perlindungan terhadap wap air, akan tetapi kurang
baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.

--->Barang berbahan LDPE ini sukar diuraikan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan kerana sukar berT/balas dengan
makanan yang dibungkus dengan bahan ini.

5- PP atau Polypropylene. Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP adalah pilihan terbaik
untuk bahan plastik, terutama untuk produk yang berkaitan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.

--->Ciri-cirinya berupa botol transparent yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan T/balas
wap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.

--->Carilah dengan kod angka 5, bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan makanan dan minuman.

6- PS atau Polystyrene. Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Polystyrene ditemui pada
tahun 1839 oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman secara tidak sengaja. PS biasa digunakan sebagai bahan
tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.

--->Bahan tersebut harus dihindari, sbb selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada
wanita yang menyebabkan pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem saraf. Bahan itu juga sukar terurai. Jika
diuraikan, PS memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.

--->bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan
mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

7-OTHER. Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER yang merupakan gabungan dari SAN
(styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene) dan PC (polycarbonate, Nylon).

--->OTHER dapat dijumpai pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, alat-alat rumah tangga,
komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.

--->PC dapat ditemukan pada botol susu bayi dan botol minum polikarbonat. PC dapat mengeluarkan bahan utamanya iaitu
Bisphenol A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merosakkan sistem hormon, kromosom pada ovari,
penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imun.

---> Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan kerana pemanasan.

--->SAN dan ABS memiliki ketahanan yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat
kekerasan yang telah ditingkatkan.

Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi,
sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik
yang sangat baik untuk digunakan.

--->Melihat bahayanya yang terkandung dalam plastik, sudah smpai masa kita harus bertindak bijak dalam penggunaan
plastik, khususnya plastik dengan kod 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate). Kerana kod tersebut memiliki bahan
bahaya secara kimia.

--->Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih selamat bila menggunakan plastik dengan kod 2, 4, 5, dan 7
(kecuali polycarbonate).

Bila tidak ada kod plastik pada bahan plastik tersebut, atau bila type plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7, di mana tidak
selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik yang paling selamat adalah menghubungi pihak berkenaan dan menanyakan
mereka tentang type plastik yang digunakan untuk membuat produk tersebut.

-->Cegah penggunaan botol susu bayi berbahan polycarbonate. Cubalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca,
polyethylene, atau polypropylene.
--->Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun
makanan dalam keadaan panas.

-->Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1)
dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan karena T/balas antimoni
trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless steel atau kaca.

--->Cegahlah memanaskan makanan yang dibungkus dalam plastik, khususnya pada microwave oven, yang dapat
mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik terlepas dan berT/balas dengan makanan lebih cepat. Hal itu dapat
terjadi bila bahan plastik digunakan untuk menyimpan makanan berminyak atau berlemak.

--->Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus,
ketika makanan akan dipanaskan di microwave oven.

--->Cubalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran @ makanan dan gunakanlah kemasan
berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman.

--->Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan dari bahan stainless steel,
kaca, keramik, dan kayu. (Tri Wahyuni/dari berbagai sumber)

Anda mungkin juga menyukai