Anda di halaman 1dari 13

Pemain ski es sedang melakukan atraksi.

Pemain ski es Bab yang akan dipelajari:


ini menunjukkan kepada kita transformasi energi 1. Kerja
dalam bentuk yang berbeda-beda. Ketika pemain ski es 2. Energi Kinetik dan Teorema
Kerja – Energi
meluncur, ia telah mengubah energi kimia internal dala 3. Kerja dan Energi dengan Gaya
tidak Konstan
tubuhnya menjadi energi kinetik. Energi kinetik diubah
4. Daya
menjadi energi potensial pada saat pemain ski
mencapai ketinggian tertentu dan diubah menjadi
Tujuan Pembelajaran:
energi kinetik kembali setelah sampai di permukaan
1. Menjelaskan arti gaya melakukan kerja pada
tanah. benda dan menghitung jumlah kerja
2. Mendefinisikan energi kinetik dan
Semua makhluk hidup membutuhkan energi untuk menjelaskannya secara fisika
3. Menganalisa hubungan gaya yang bekerja
mendukung proses kehidupannya. Dalam kehidupan pada benda dengan perubahan energi
sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan kinetiknya
4. Menggunakan prinsip energi dalam
istilah energi. Untuk menghidupkan komputer atau memecahkan masalah mekanika
5. Menggunakan hubungan antara kerja total
televisi kita membutuhkan listrik, untuk menjalankan
dan perubahan energi kinetik saat gaya tidak
mobil kita membutuhkan bahan bakar berupa bensin, konstan
6. Memecahkan masalah yang berkaitan
tumbuh-tumbuhan membutuhkan cahaya matahari dengan daya
untuk melakukan fotosintesis dan lain sebagainya.
Namun demikian, apa sebenarnya energi itu?

Rosari Saleh dan Sutarto


Rosari Saleh dan Sutarto
Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik | 97

Listrik, bensin, cahaya matahari belumlah memberikan gambaran


konseptual tentang definisi energi itu sendiri. Contoh-contoh peristiwa
di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa listrik dapat
digunakan untuk menghidupkan alat-alat elektronik sehingga kita
menyimpulkan bahwa listrik menyediakan energi. Demikian juga
dengan bensin dan cahaya matahari. 

Mungkin Anda berpikir bahwa energi merupakan sesuatu yang


memungkinkan kita untuk dapat melakukan aktivitas misalnya
bermain sepakbola atau sekedar membaca buku. Anda juga mungkin
pernah mendengar orang mengatakan, “Aku capek banget nih, sudah
tidak mempunyai kekuatan lagi untuk berjalan”. Jika Anda
mengalami hal tersebut tentu Anda akan segera istirahat dan makan.
Anda merasakan bahwa Anda telah mendapatkan “kekuatan” setelah
Anda istirahat dan makan sehingga Anda mampu melakukan aktivitas.

Dari contoh di atas kita dapat sedikit petunjuk mengenai apa


sebenarnya energi itu. Energi merupakan sesuatu yang
memungkinkan Anda untuk melakukan aktivitas. Dalam definisi yang
lebih umum kita dapat mengatakan bahwa energi merupakan
kemampuan atau potensi yang dimiliki benda atau makhluk untuk
melakukan kerja. Jadi, listrik, makanan, bensin, cahaya matahari dan
sumber-sumber energi lainnya merupakan bentuk-bentuk energi. Kita
tidak dapat mendefinisikan enegri secara baku, bergantung pada
fenomena yang diamati/terjadi. Seperti halnya massa, energi bukanlah
jenis besaran yang dapat dilihat atau disentuh. Namun demikian,
energi merupakan besaran-besaran yang dapat diukur dan oleh
karenanya dapat kita manfaatkan untuk berbagai macam hal.

Ketika mobil diisi dengan bahan bakar maka mobil tersebut dapat
bergerak. Proses pembakaran bahan bakar menghasilkan energi
sehingga mobil dapat bergerak. Pembakaran tersebut juga
menghasilkan zat sisa berupa gas. Bahan bakar yang terus menerus
digunakan lama kelamaan akan habis. Anda pernah mendengar hukum
kekekalan energi bukan? Yaitu hukum yang menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi
hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Jika energi kekal, mengapa mobil tidak bisa bergerak selamanya?
Atau mengapa batu baterai hand phone dapat habis? Apakah dengan
demikian hukum tersebut keliru?

Energi dan bentuk-bentuk energi merupakan hal yang berbeda. Secara


konseptual, energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja
sedangkan bentuk-bentuk energi merupakan kemampuan kerja dalam
ruang lingkup yang spesifik. Misalnya bahan bakar yang digunakan
untuk menggerakkan mobil. Bahan bakar dikonversi menjadi energi
gerak, energi panas, energi bunyi dan lain sebagainya. Bahan bakar
merupakan bentuk energi yang diubah menjadi bentuk-bentuk energi
yang lain. Secara fisik, perubahan bentuk energi disertai perubahan
Rosari Saleh dan Sutarto 
98 | Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik

zat. Bahan bakar berubah menjadi asap dan zat kimia lainnya. Ketika
perubahan bentuk energi secara fisik terjadi maka kita menyebutnya
sebagai “bahan bakar habis dan oleh karenya mobil tidak dapat
bergerak”, orang sering mengatakan, “energi sudah habis terpakai”.
Energi yang “habis terpakai” ini bukan berarti energi lenyap dan
hilang. Energi tidak hilang melainkan berubah bentuk. Energi yang
telah berubah bentuk ini tidak dapat digunakan mesin mobil untuk
bergerak karena mesin mobil hanya dapat bekerja jika diberi bentuk
energi yang spesifik yaitu bensin. Energi yang seolah-olah hilang
tersebut berubah bentuk menjadi, misalnya, energi panas. Energi
panas akan diubah lagi oleh lingkungan menjadi bentuk energi yang
lain, demikian seterusnya. Energi tidaklah hilang, melainkan berubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

6–1 Kerja

Apa yang ada dalam pikiran kita jika mendengar kata “kerja”?
Kebanyakan orang berpikir bahwa kerja merupakan suatu aktivitas
yang membutuhkan upaya jasmani dan pemikiran. Dalam bidang
kajian ilmu fisika, kerja memiliki definisi yang berbeda. Kerja
didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu benda yang
menyebabkan perpindahan benda pada jarak tertentu. Dengan
demikian, menurut fisika, kita dikatakan melakukan kerja jika kita
memberikan gaya pada sebuah objek (benda) sehingga objek tersebut
berpindah.

Dengan mengingat kembali konsep hukum Newton, perhatikan


ilustrasi berikut ini. Sebuah benda yang mula-mula berada dalam
keadaan didorong dengan gaya sebesar F. Benda bergerak dengan
percepatan konstan sebesar a dan menempuh jarak sejauh ∆x. Dengan
mengasumsikan tidak ada gesekan udara yang bekerja pada benda
tersebut maka kecepatan benda pada saat itu dapat ditentukan dengan
persamaan berikut:

2a ∆x = v2 (6–1)

Percepatan ditimbulkan karena adanya gaya F dimana menurut hukum


II Newton besarnya gaya ini sebanding dengan massa benda dikali
dengan percepatannya. Jika kedua ruas pada persamaan (6–1) dikali
dengan ½ m maka akan kita peroleh persamaan berikut:

ma ∆x = ½ mv2 (6–2)

Seperti yang telah didefinisikan sebelumnya, variable ma dapat kita


ganti dengan gaya F sehingga persamaan (6–2) menjadi:

F ∆x = ½ mv2 (6–3)

Rosari Saleh dan Sutarto 
Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik | 99

Ruas kanan pada persamaan (6–3) tidak lain adalah energi kinetik dari
benda yang bergerak. Dari persamaan (6–3) kita dapat menyimpulkan
hubungan penting antara gaya dan energi kinetik. Gaya yang bekerja
pada sebuah benda dan menyebabkan benda berpindah pada jarak
tertentu maka gaya tersebut telah melakukan usaha atau kerja sebesar
perubahan energi kinetik benda tersebut. Kita dapat menyatakan
persamaan (6–3) dalam bentuk relasi yang lebih universal berdasarkan
definisi yang telah dikemukakan sebelumnya. Secara umum, jika gaya
netto yang bekerja pada suatu benda atau system adalah Fnetto dan
menyebabkan perpindahan benda tersebut sejauh ∆x maka kerja netto
yang dihasilkan oleh gaya tersebut adalah:

Wnetto = Fnetto ∆x (6–4)

Persaman (6–4) berlaku secara universal. Kita juga dapat menafsirkan


persamaan (6–4) sebagai mekanisme transfer energi. Tidak semua
benda berada dalam keadaan diam pada awal mulanya. Bisa jadi
benda benda sebelum dikenai gaya telah berada dalam kondisi
bergerak dengan kecepatan, katakanlah, v0. Ketika benda tersebut
dikenai gaya maka kecepatan benda berubah karena adanya
percepatan sehingga kecpeatan benda menjadi v. Berdasarkan
persamaan kinematika yang telah kita pelajari pada bab 2, hubungan
antara percepatan, perubahan kecepatan dan jarak diberikan oeh
persamaan:

2a ∆x = v2 – v02 (6–5)

Dengan cara yang sama dengan cara ketika menurunkan persamaan


(6–3) maka kita peroleh persamaan yang lebih umum dari relasi gaya
dan kerja kinetik sebagai berikut:

Wnetto = ½ mv2 – ½ mv02 = ∆EK (6–6)

Variabel ma∆x langsung disubstitusi dengan Wnetto. Persamaan (6–6)


menunjukkan pada kita bahwa perubahan energi kinetik suatu benda
menunjukkan seberapa besar kerja yang telah dilakukan pada benda
tersebut. Ingat bahwa kerja dan energi kinetik adalah dua hal yang
berbeda. Kerja adalah sesuatu yang dilakukan oleh gaya terhadap
suatu benda sedangkan energi kinetik adalah suatu proses yang
dilakukan oleh benda tersebut karena adanya kerja yang diterimanya.

Jika suatu kerja Wnetto diberikan kepada benda yang memiliki energi
kinetik sebesar EK0 maka energi kinetik total benda adalah:

EK = EK0 + Wnetto (6–7)

Pada kenyataannya, benda dapat mengalami gerak yang makin cepat


atau makin lambat ketika diberi gaya eksternal, tergantung pada arah
kerja yang bekerja pada benda tersebut. Berdasarkan definisi kerja
yang telah kita beberkan sebelumnya maka kerja Wnetto dapat berperan

Rosari Saleh dan Sutarto 
100 | Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik

memperkecil atau memperbesar energi kinetik benda. Jika energi


kinetik total yang dimiliki benda menjadi semakin kecil maka kerja
yang dilakukan berarti bertanda negatif atau gaya yang bekerja pada
benda cenderung memperlambat gerak benda. Dengan kata lain, gaya
tersebut bekerja pada arah yang berlawanan dengan arah perpindahan
benda. Jika energi kinetik total akhir menjadi lebih besar dibanding
energi kinetik awal, maka kerja Wnetto yang dilakukan adalah positif.

Persamaan (6–6) dikenal sebagai teorema kerja–energi, dimana ada


suatu kerja yang dilakukan pada benda maka ada sejumlah energi
yang ditransfer pada benda tersebut.

Secara umum kita telah mendiskusikan bahwa kerja dihasilkan oleh


h
gaya yang bekerja pada benda sehingga benda tersebut mengalami
perpindahan. Jika perpindahan benda adalah nol, artinya benda
kembali ke titik semula, maka kerja yang dilakukan adalah nol. Hal
serupa mirip dengan kejadian ketika Anda berusaha mendorong mobil
mogok. Anda berusaha untuk mendorong sekuat tenaga namun mobil
tersebut tidak bergerak. Karena mobil tidak bergerak, sama dengan
tidak berpindah, maka Anda tidak melakukan usaha apa-apa terhadap
mobil tersebut. Ciri bahwa suatu gaya menghasilkan kerja dapat juga m
ditandai dengan apakah terjadi perubahan energi kinetik pada benda
tersebut, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Jika perubahan
energi kinetik benda adalah nol maka gaya tersebut tidak melakukan
kerja terhadap benda. Kita kembali pada Anda yang kelelahan setelah Gambar 6.1 Seorang olahragawan
mendorong mobil yang tidak juga bergerak. Kelelahan? Tadi telah angkat besi sedang mengangkat
dikatakan bahwa Anda tidak melakukan kerja apa-apa tetapi mengapa beban. Pada kondisi tersebut,
Anda merasa lelah? Apa yang menyebabkan Anda merasa lelah? olahragawan dikatakan tidak
Ilustrasi berikut ini akan membantu kita memahami hal-hal semacam melakukan kerja.
itu.

Gambar di samping menunjukkan seorang atlet sedang menahan


barbell di atas kepalanya menggunakan kedua tangannya. Pada saat
barbell masih di lantai dan atlet tersebut mengangkatnya ke atas maka
atlet tersebut memberikan gaya untuk memindahkan barbell ke atas.
Ketika proses mengangkat barbell dari lantai ke atas, atlet melakukan
kerja yaitu sebesar W = mgh, dimana m menyatakan massa berbel, g
menyatakan percepatan gravitasi dan h menyatakan ketinggian barbell
diukur dari lantai. Namun pada saat atlet tersebut menahan beban,
barbell tidak mengalami perubahan kedudukan. Hal ini berarti atlet
tidak melakukan kerja!

Pada kondisi seperti ini, lama kelamaan atlet akan merasa lelah.
Mengapa bisa demikian ? Bukankah atlet tidak melakukan kerja
apapun ? Secara makroskopik atlet memang tidak melakukan kerja
namun ketika atlet tersebut menahan beban, impuls syaraf secara terus
menerus memicu urat otot-otot dalam tubuhnya untuk berkontraksi
dab relaksasi. Dalam hal ini telah terjadi penguraian molekul kimia di

Rosari Saleh dan Sutarto 
Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik | 101

dalam tubuh yang kemudian diubah menjadi energi. Proses kerja


terjadi pada level molekuler di dalam tubuh atlet.

Contoh lainnya yang dapat digunakan untuk membedakan apakah


dalam suatu sistem dihasikan kerja atau tidak adalah seperti tampak
pada gambar berikut ini:

Seseorang mengangkat sampah dan membawanya ke tempat sampah.


Perhatikan bahwa sampah dikenai oleh gaya pada arah vertikal.
Karena orang tersebut bergerak pada arah horisontal perpindahan
sampah dan arah kerja gaya saling tegak lurus. Dalam keadaan seperti
itu, orang tersebut dikatakan tidak melakukan kerja. Kerja dihasilkan
jika gaya yang bekerja pada benda berpindah pada arah yang sejajar
dengan arah kerja gaya. Secara umum, kerja dapat dirumuskan juga
dalam persamaan berikut ini:

W = Fs cos θ

Dimana θ menunjukkan sudut antara vektor gaya dan perpindahan


benda. Kerja yang dihasilkan oleh sebuah gaya F akan maksimum jika
gaya tersebut bekerja pada arah yang sejajar dengan perpindahan
benda (cos 00 = 1). Kerja yang dilakukan oleh sebuah gaya F
minimum atau nol jika arah kerja gaya tegak lurus dengan arah
perpindahan benda (cos 900 = 0).

6–2 Energi Kinetik dan Teorema Kerja – Energi

Gaya yang bekerja pada suatu benda dapat berupa gaya tunggal atau
gaya majemuk. Untuk jenis gaya tunggal maka kerja yang dihasilkan
oleh gaya tersebut sama dengan perubahan energi kinetik benda,
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Gaya tungal dapat bekerja
pada arah yang bermacam, kadang tidak harus berada dalam satu
sumbu perpindahan benda. Jika sebuah gaya bekerja pada benda dan
menyebabkan benda berpindah dalam dua dimensi maka berdasarkan
konsep hukum II Newton komponen gaya yang bekerja dapat kita
analisa secara terpisah. Artinya, antara satu sumbu gerak dengan
sumbu gerak lainnya saling independen. Sebelum kita beranjak ke
teorema kerja – energi dalam ruang tiga dimensi maka, untuk

Rosari Saleh dan Sutarto 
102 | Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik

simplifikasi, kita akan mulai dengan menganalisa teorema kerja –


energi pada dua dimensi.

Misalnya benda berpindah pada arah x dan y oleh gaya F maka:

1 1
Fx ∆x = mv x2 − mv02x
2 2
1 1
Fy ∆y = mv 2y − mv02y
2 2

Vektor perpindahan benda dinyatakan oleh ∆r = ∆x i + ∆y j. Sebelum


kita berlanjut ke paragraph berikutnya, satu hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa kedua persamaan di atas tidaklah
menceritakan pada kita tentang komponen energi kinetik di x dan y.
Hal ini dikarenakan untuk menghitung energi kinetik kita harus
mengalikan massa dengan besar kecepatan dimana melibatkan kedua
komponen kecepatan di atas.

Kita definisikan penjumlahan komponen kecepatan pada arah x dan y


sebagai berikut:

v 2 = v x2 + v 2y

Jika kedua persamaan di atas kita jumlahkan maka kita peroleh:

⎛1 1 ⎞ ⎛1 1 ⎞
Fx ∆x + F y ∆y = ⎜ mv x2 − mv 02x ⎟ + ⎜ mv 2y − mv 02y ⎟
⎝2 2 ⎠ ⎝2 2 ⎠
1
( ) 1
( )
= m v x2 + v 2y − m v 02x + v 02 y
2 2
1 1
= mv 2 − mv 02
2 2

Untuk gaya Fx dan Fy yang konstan maka kerja netto yang dilakukan
oleh gaya tersebut adalah Wnetto = Fx + Fy sehingga:

1 1
Wnetto = mv 2 − mv02
2 2
= ∆EK

Lagi-lagi kita mendapatkan ruas kanan pada persamaan di atas adalah


perubahan energi kinetik benda. Hasil ini dapat kita generalisasi untuk
kerja pada ruang tiga dimensi yaitu:

Wnetto = Fx ∆x + Fy ∆y + Fz ∆z
(6–8)
= ∆EK

Persamaan (8) dapat kita nyatakan dalam notasi vektoris sebagai


berikut:

W = F • ∆r (6–9)
Rosari Saleh dan Sutarto 
Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik | 103

Gaya yang bekerja pada benda tidaklah benar-benar dalam satu sumbu
perpindahan. Kadang ada gaya-gaya yang bekerja pada arah miring
dengan sudut tertentu relative diukur terhadap perpindahan benda.
F
Notasi vektor pada persamaan (6–9) dapat kita jabarkan lagi dalam
bentuk yang lebih umum yang mengakomodasi gaya-gaya yang
bekerja baik searah atau tidak dengan perpindahan benda.
Fx
W = F∆r cosθ (6–10)

Dimana F menyatakan gaya total yang bekerja pada benda, ∆r


menyatakan perpindahan benda sedangkan θ adalah sudut antara arah
x
x1 x2 kerja gaya dengan perpindahan benda. Persamaan (6–10) dapat
∆ bernilai positif atau negatif, bergantung pada nilai cos θ. Sudut θ
Gambar 6.2 Grafik hubungan merepresentasikan apakah kerja yang diberikan pada benda bernilai
antara gaya yang berubah-ubah (F) positif atau negatif.
terhadap perpindahan benda (x).

6–3 Kerja dan Energi dengan Gaya tidak Konstan

Besar gaya yang bekerja pada suatu benda dapat berubah-ubah. Pada
pembahasan kita kali ini, akan kita mulai dengan menganalisa gaya
tidak konstan sebagai fungsi posisi.

Konfigurasi gaya yang tidak konstan yang bekerja pada suatu benda
akan menghasilkan grafik gaya F dan perpindahan x yang tidak rata
seperti pada Gambar 6.2. Besar gaya F cenderung berubah dengan
berubahnya nilai x. Ketika benda dikenai gaya yang tidak konstan
maka kecepatan benda akan berubah tidak secara konstan, dengan
kata lain percepatan benda tidak konstan. Grafik gaya F terhadap
perpindahan x dapat kita partisi menjadi persegi panjang kecil, lihat
Gambar 6.2. Kerja total yang dilakukan oleh gaya total FT adalah
penjumlahan dari luas persegi panjang kecil dari batas x1 hingga x2.
Dengan mengasumsikan perpindahan benda ∆x sangat kecil sehingga
∆x Æ 0 maka kita dapat melakukan pendekatan berikutnya yaitu nilai
dari gaya Fx bernilai konstan untuk tiap segmen perpindahan ∆x.
Dengan demikian, kerja total gaya dapat dinyatakan dalam persamaan
berikut:

W = lim
∆xi → 0
∑ F ∆x
i
x i (6–11)

Limit pada persamaan (11) tidak lain adalah integral dari fungsi gaya
Fx terhadap perpindahan x. Persamaan (11) dapat kita tuliskan
kembali dalam bentuk:

x2
W = ∫ Fx dx (6–12)
x1

Persamaan menunjukkan dengan amat jelas bahwa kerja total sistem


bergantung pada keadaan akhir dan awal benda. Setiap kerja yang
Rosari Saleh dan Sutarto 
104 | Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik

dilakukan pada segmen (lihat Gambar 6.2) menunjukkan bahwa


kerja merupakan selisih dari energi kinetik akhir dan awal, demikian
seterusnya sehingga kerja total merupakan selisih netto dari
perubahan energi kinetik terhadap energi kinetik awal.

6–4 Daya

Daya menyatakan laju transfer energi dari satu bentuk ke bentuk lain.
Secara konseptual, daya berbeda dengan energi. Sebuah mobil yang
memiliki daya besar akan memiliki kecepatan gerak yang lebih besar
dibanding mobil yang memiliki daya kecil. Perhatikan ilustrasi
sederhana berikut ini, sebuah mobil bergerak dengan kecepatan sesaat
v selama selang waktu yang sangat pendek yaitu dt maka perpindahan
benda dapat dinyatakan sebagai:

ds = v dt (6–13)

Kerja yang dilakukan oleh gaya F pada benda tersebut adalah:

dW = Fds (6–14)

Dengan mensubstitusikan persamaan (6–13) ke persamaan (6–14)


diperoleh:

dW = Fvdt

dW
= Fv (6–15)
dt

Mobil memanfaatkan energi yang ditransfer dari bahan bakar ke


mesin untuk menggerakkan mobil. Persamaan (6–15) menunjukkan
bahwa perubahan kerja per satuan waktu sebanding dengan gaya
dikali dengan kecepatan gerak mobil. Dengan munculnya F berarti
mobil mengalami percepatan. Persamaan tersebut juga dapat
disimpulkan bahwa untuk menggerakkan mobil diperlukan kerja.

Berdasarkan ilustrasi di atas, daya dapat didefinisikan sebagai


perubahan kerja tiap satu satuan waktu. Secara umum, daya ditulis
sebagai:

W
p= (6–16)
t

Dimana:

p = daya, watt (W)

W = kerja atau usaha, joule (J)

t = waktu, sekon (s)


Rosari Saleh dan Sutarto 
Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik | 105

Rosari Saleh dan Sutarto 
Lampiran Referensi Gambar 
Bab 6 Kerja Dan Energi Kinetik 
Gambar Cover Bab 6 Kerja dan Energi Kinetik 
Sumber: http:// www.ifyouski.com

Gambar  Sumber 

Gambar 6.1 Seorang olahragawan angkat besi 
sedang  mengangkat  beban.  Pada  kondisi 
Dokumentasi Penulis 
tersebut,  olahragawan  dikatakan  tidak 
melakukan kerja. 

Gambar  6.2  Grafik  hubungan    antara  gaya 


yang berubah‐ubah (F) terhadap perpindahan  Dokumentasi Penulis 
benda (x). 

 
Daftar Pustaka

Serway, R.A and Faughn, J.S., 1999. College Physics, 7th Edition, USA: Harcourt Brace
College Publisher.
Dick, Greg, et.al. 2001. Physics 11, 1st Edition. Canada: McGraw-Hill Ryerson.
Dick, Greg, et.al. 2001. Physics 12, 1st Edition. Canada: McGraw-Hill Ryerson.
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics, 3rd
Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Huggins, E.R. 2000. Physics 2000. Moose Mountain Digital Press. Etna, New Hampshire
03750.
Tipler, P.A. and Mosca, G. Physics For Scientist and Engineers: Extended Version, 5th
Edition. W.H. Freeman & Company.
Young, Freedman. 2008. Sears and Zemanky’s University Physics with Modern Physics,
12th Edition. Pearson Education Inc.
Crowell, B. 2005. Vibrations and Waves. Free Download at:
http://www.lightandmatter.com.
Crowell, B. 2005. Newtonian Physics. Free Download at:
http://www.lightandmatter.com.
Crowell, B. 2005. Conservations Law. Free Download at:
http://www.lightandmatter.com.
Halliday, R., Walker. 2006. Fundamental of Physics, 7th Edition. John-Willey and Sons,
Inc.
Pain, H.J. 2005. The Physics of Vibrations and Waves, 6th Edition. John Wiley & Sons
Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester, West Sussex PO19 8SQ,
England.
Mason, G.W., Griffen, D.T., Merril, J.J., and Thorne, J.M. 1997. Physical Science
Concept, 2nd Edition. Published by Grant W. Mason. Brigham Young
University Press.
Cassidy, D., Holton, G., and Rutherford, J. 2002. Understanding Physics, Springer-Verlag
New York, Inc.
Serway, R.A. and Jewet, J. 2003. Physics for Scientist and Engineers, 6th Edition. United
State of America: Brooks/Cole Publisher Co.

Anda mungkin juga menyukai