Anda di halaman 1dari 2

Ketika ketakutan menjadi wajah kehidupan disetiap harinya, banyak orang yang mencoba

lari daripadanya. Karena ketakutan ini terus saja menghantui, tidak jarang ketakutan itu
mendatangkan beragam bentuk pelarian agar bisa terbebas dari kekangan akan rasa takut. Namun
ketika mencoba untuk terus berlari dan berlari, tidak jua mendapatkan tempat berteduh yang
layak agar bisa terhindar dari rasa takut dan ketakutan yang setiap harinya hadir didalam setiap
perjalanan menapaki kehidupan. Wajar saja jika sebagian orang menjadi sosok individu yang
terlihat begitu takut untuk berani melangkahkan kakinya didalam pijakan kehidupan. Namun
berbeda halnya dengan orang yang telah membuka dirinya atas kehidupan, mereka selalu siap
menerima kenyataan apapun yang terjadi atas kehidupan.

Bukan suatu pertanda mereka bodoh atau diperbodoh, mereka layak menjadi teduh
disetiap harinya karena selalu menyesuaikan diri dengan kehidupan, pun juga menghadirkan
warna terindah kehidupan dengan beragam inspirasi yang selalu bermunculan untuk menghiasi
atsmosfir kehidupan ini. Mereka mengalir dengan sendirinya tanpa menapikan sisi kemanusiaan
yang melekat didalam diri mereka seperti misalnya; berusaha, belajar, berdoa, bekerja, dan
aktifitas kemanusiaan lainnya seperti biasanya. Bagi mereka, kehidupan ini adalah tempat untuk
melatih diri untuk bisa lebih berani, lebih tertantang untuk melaju dengan pijakan langkah penuh
keberanian dan selalu menasihati diri agar selalu bertumbuh dijalan kebijaksanaan. Wajar jika
mereka selalu bertumbuh disetiap harinya, bertumbuh dijalan kebijaksanaan sehingga mereka
selalu hidup dalam kedamaian yang luar biasa, mampu melahirkan keteduhan bagi dirinya
sendiri, pun juga mengayomi orang lain dengan keteduhan sehingga kehidupan ini tidak lagi
terlihat berwajah ketakutan, namun akan terlihat indah karena tersimpan “tantangan” yang harus
ditumbangkan.

Dalam tulisan yang singkat ini, kami ingin mengajak diri kami sendiri dan para pembaca
yang budiman untuk kembali merenungkan dan mencoba menapikan beragam ketakutan yang
seringkali hadir distiap harinya. Betapa banyaknya ketakutan yang menjadikan kita sebagai
seorang pecundang atau entah apapun itu, sehingga seringkali kita lebih memilih untuk lari dari
kenyataan, seperti halnya; ketakutan ketika ada tekanan, ketakutan menerima hasil ujian,
ketakutan untuk ditolak, atau beragam ketakutan lainnya. Sesungguhnya dalam ketakutan itu
tersimpan energy kehidupan yang begitu besar ketika kita bisa memberdayakannya dan
meramunya secara positif sehingga kita benar-benar berani untuk melangkah dan melampaui
kehidupan ini sebagaimana apa yang ingin kita gapai. “Ketakutan” itu sebenarnya tidak inginkan
kekuatan didalam diri ini semakin melemah, justru dari ketakutan itu kita akan mampu bangkit
kembali, mengenali segala sesuatunya, meramunya secara positif serta memberdayakannya
secara positif sebagai langkah awal untuk berani berjuang melampaui garis kehidupan.

Ada hal yang perlu kita pelajari dari ketakutan-ketakutan yang seringkali membuat kita
menjadi seorang pecundang. Apakah itu? Sesungguhnya kita lupa pada sumber inspirasi, sumber
kekuatan, sumber pencerahan. Dialah tuhan yang selalu memberikan kekuatan disetiap harinya.
Kita seringkali tidak mengindahkannya dalam kehidupan kita disetiap harinya sehingga kita
merasa begitu takut untuk menorehkan karya terbaik bagi kehidupan. Anda saja kita
menanamkan “energy” luar biasa itu sebagai bagian terpenting dalam kehidupan kita dan
menyatu dengannya, maka lahirlah kekuatan yang luar biasa untuk menumbangkan segala
ketakutan yang selama ini melekat didalam setiap pijakan langkah kehidupan.

Jika kita sudah mampu memupuk diri dengan cara demikian, energy luar biasa itu akan
kembali membangkitkan semangat juang seperti adanya kelahiran baru dengan semangat baru
pula yang sebelumnya pernah mengalami kepunahan. Akan muncul motto hidup dengan
sendirinya; “Hidup ini begitu indah, hidup ini penuh tantangan yang menuntut diri untuk terus
berjuang. Hidup ini tidak perlu untuk ditakuti lantas berlari daripadanya. Hidup ini harus bisa
dilalui, apa yang tidak mungkin akan menjadi mungkin terjadi jika tuhan telah menghendaki.”
Bukankah tuhan Maha Menghendaki? Jika sudah berpesan demikian terhadap diri sendiri, wajar
saja akan lahir kekuatan luar biasa sehingga kita hidup selalu terinspirasi untuk terus berkarya
dan bisa menciptakan kehidupan kita sendiri sebagaimana apa yang kita inginkan tanpa harus
takut akan ketakuitan-ketakutan yang cenderung melumpuhkan. Semua sudah diataur tuhan
dengan rapi, tergantung dari kemampuan kita untuk bisa bersinergi terhadap sumber kekuatan
dan sumber energy sehingga kita bisa memilih jalan terbaik untuk kita jalani.

Sahabat pembaca yang budiman, kita sesungguhnya bukanlah orang yang lemah, kita
sesungguhnya menyimpan energy yang sangat luar biasa untuk bisa menumbangkan segala aral
yang terbentang didapan mata kepala disetiap pijakan kehidupan, hanya saja kita tidak
mengenalinya sehingga membuat kita terlihat rapuh disetiap harinya. Cobalah untuk
memberdayakan potensi luar biasa itu, jangan pernah takut untuk menghadapi apapun, ketakutan
yang muncul bukanlah untuk melumpuhkan diri kita, namun sesungguhnya ketakutan itu
mengingatkan kita energy luar biasa yang seringkali kita lupakan. Cobalah untuk selalu
menghadirkan tuhan disetiap harinya. Bukankah tuhan Sumber Kekuatan yang sangat luar biasa.
Bukankah tuhan sumber inspirasi atas kehidupan yang tidak pernah kering kerontang. Bukankah
tuhan maha menghendaki atas segala sesuatunya yang terjadi disetiap harinya? Jika kita telah
memupuk diri dan menasihati diri lantas merenung dalam-dalam; “tidak ada yang tidak mungkin
terjadi jika tuhan menghendaki.” Ujian itu kini tidak lagi terlihat ngeri atau menyeramkan,
namun sesungguhnya ia terlihat indah untuk menumbuhkan inspirasi luar biasa atas kehidupan
kita disetiap harinya. Semoga tuhan membimbing kita disetiap harinya untuk temukan kehidupan
yang indah diakhir pencarian; adalah kebahagiaan sebagai puncak pencapaian. Keep spirit…

Salam satu jiwa… Salam keberanian untuk menumbangkan segala macam bentuk
ketakutan

Mustafid Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain

Anda mungkin juga menyukai