Anda di halaman 1dari 17

Pelaporan Informasi Keuangan Proforma

________________________________________________
1
SA Seksi 634 [PSA No. 54] Surat untuk Benjamin Emisi dan Pihak Tertentu Lain yang
Meminta, dalam paragraf 03 s.d. 05, mengidentifikasi pihak tertentu yang dapat meminta
suatu surat. Bila satu pihak atau lebih meminta suatu surat atau meminta akuntan untuk
melaksanakan prosedur yang disepakati atas laporan keuangan proforma dalam kaitannya
dengan penawaran, akuntan harus mengikuti panduan dalam SA Seksi 634 [PSA No. 54],
paragraf 03 s.d 10, 36, 42, dan 43.
2
Dalam keadaan tertentu, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dapat
mensyaratkan penyajian informasi keuangan proforma dalam laporan keuangan atau catatan
yang menyertainya. Informasi tersebut mencakup di antaranya informasi keuangan proforma
dalam kombinasi bisnis, informasi keuangan proforma dalam perubahan akuntansi, atau
informasi keuangan yang berkaitan dengan peristiwa kmudian (lihat SA Seksi 560 [PSA No. 46)
Peristiwa Kemudian). Untuk panduan dalam pelaporan atas laporan keuangan auditan yang
berisi informasi keuangan proforma untuk kombinasi bisnis atau peristiwa kmudian, lihat SA
Seksi 508 [PSA No. 29] Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Auditan, paragraf 28.
Standar Profesional Akuntan
Publik

SAT Seksi 300


PENYAJIAN INFORMASI KEUANGAN PROFORMA

04 Tujuan penyajian informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan


dampak signifikan transaksi (atau peristiwa) yang diselesaikan atau diusulkan terjadi
PELAPORAN INFORMASI
pada tanggal sebelumnya terhadap laporan keuangan historis. Informasi keuangan
proforma umumnya digunakan untuk memperlihatkan dampak transaksi-transaksi
KEUANGAN PROFORMA
seperti berikut ini:
1. Penggabungan usaha.
2. Perubahan
Sumber: PSAT permodalan.
No. 03
3. Penghentian bagian bisnis yang signifikan.
4. Perubahan dalam bentuk organisasi atau status sebagai entitas yang memiliki
otonomi.
PENDAHULUAN
5. Penjualan yang diusulkan atas sekuritas dan penggunaan hasilnya.
01 Seksi ini memberikan panduan bagi akuntan yang mengadakan perikatan
05 Tujuan
untuk tersebut
memeriksa ataudicapai terutama
me-review dan dengan menerapkan
melaporkan informasipenyesuaian proforma
keuangan proforma.
terhadap laporan
Perikatan ini harus keuangan historis.
dilaksanakan Penyesuaian
berdasarkan proforma
standar umum harus didasarkan
dan standar atas
pekerjaan
asumsi manajemen dan berdampak terhadap semua akibat signifikan yang ditimbulkan
lapangan yang ditetapkan dalam SAT Seksi 100 [PSAT No. 07] StandarAtestasi, dan
oleh transaksi
standar (atau peristiwa)
pelaksanaan tersebut.
dan pelaporan khusus yang dirumuskan dalam Seksi ini.1

06 Informasi
02 Bila keuangan
informasi keuangan proforma
proforma harus diberiditanda
disajikan sebagai keuangan
luar iaporan proforma pokok,
untuk
membedakan
namun dalam dari laporan
dokumen keuangan
yang historis.
sama, dan akuntanPenyajian informasi keuangan
tidak mengadakan perikatan proforma
untuk
harus: (1) menjelaskan
melaporkan transaksi proforma,
informasi keuangan (atau peristiwa)
tanggung yang dicerminkan
jawab dalam dalam
akuntan diatur informasi
SA
keuangan pro-forma,
Seksi 550 [PSA No. 45](2)Informasi
somber informasi
Lain dalamkeuangan
Dokumen historis
yangyang dipakai
Berisi Laporansebagai dasar,
Keuangan
(3) asumsi signifikan yang digunakan untuk menyusun penyesuaian proforma, dan (4)
Auditan].
ketidakpastian signifikan yang terdapat dalam asumsi tersebut. Penyajian informasi
keuangan proforma
03 Seksi juga
ini tidak harus dalam
berlaku menunjukkan
keadaan,bahwa
untukinformasi keuanganyang
tujuan penyajian proforma
lebih
harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi keuangan historis yang
bermakna, suatu transaksi yang diselesaikan setelah tanggal neraca dicerminkan dalam bersangkutan
dan bahwa
laporan informasihistoris
keuangan keuangan proforma
[seperti tidak
revisi selalu merupakan
terhadap jatuh tempo indikasi
utanghasilatau(seperti
revisi
posisi keuangan
perhitungan dan basilper
penghasilan usaha)
sahamyang akan
untuk dicapai jika
pemecahan transaksi
saham (stock(atau peristiwa) yang
split) 2

bersangkutan benar-benar dilaksanakan atau terjadi lebih awal.

KONDISI UNTUK PELAPORAN

07 Akuntan dapat menyepakati untuk melaporkan pemeriksaan atau review


atas informasi keuangan proforma jika kondisi berikut ini dipenuhi:
a. Dokumen yang berisi informasi keuangan proforma mencakup (atau disatukan
dengan cara mengacu) laporan keuangan lengkap entitas untuk tahun yang
paling akhir (atau untuk tahun yang sebelumnya jika laporan keuangan yang
paling akhir belum tersedia) dan, jika informasi keuangan proforma disajikan untuk
periode interim, dokumen tersebut juga mencakup (atau disatukan dengan cara
mengacu) informasi keuangan interim historis untuk periode tersebut (yang dapat
disajikan dalam bentuk ringkasan). Dalam hal penggabungan usaha, dokumen
harus mencakup (atau disatukan dengan mengacu)

3000.1
3000.2
Pelaporan Informasi Keuangan
Proforma
informasi keuangan historis yang bersangkutan dari bagian signifikan entitas
yang bergabung.
b. Laporan keuangan historis entitas (atau, dalam hal penggabungan usaha, bagian
signifikan entitas yang bergabung) yang dipakai sebagai dasar informasi keuangan
proforma, telah diaudit atau di-review.3 Risiko atestasi akuntan yang berkaitan
dengan informasi keuangan proforma dipengaruhi oleh lingkup perikatan dengan
syarat akuntan memiliki keyakinan atas informasi keuangan historis yang
mendasari informasi keuangan proforma tersebut. Oleh karena itu, tingkat
keyakinan yang diberikan oleh akuntan atas informasi keuangan proforma, pada
tanggal'tertentu atau pada periode tertentu, harus dibatasi pada tingkat keyakinan
yang diberikan atas laporan keuangan historis (atau, dalam hal penggabungan
usaha, tingkat keyakinan terendah yang diberikan atas laporan keuangan historis
bagian signifikan entitas yang bergabung). Sebagai contoh, jika laporan keuangan
historis bagian signifikan entitas yang bergabung telah diaudit pada akhir tahun
dan telah di-review pada tanggal interim, akuntan dapat melaksanakan
pemeriksaan atau review atas informasi keuangan proforma pada akhir tahun,
namun terbatas pada pelaksanaan review atas informasi keuangan proforma pada
tanggal interim.
c. Akuntan yang melaporkan informasi keuangan proforma harus memiliki
tingkat pengetahuan memadai tentang praktik akuntansi dan pelaporan bagian
signifikan entitas yang bergabung. Hal ini biasanya diperoleh akuntan yang
mengaudit atau me-review laporan keuangan historis setiap entitas untuk periode
tahunan atau interim yang paling kini yang menjadi dasar penyusunan informasi
keuangan proforma. Jika akuntan lain telah melakukan audit atau review tersebut,
kebutuhan akuntan yang melaporkan informasi keuangan pro-forma untuk
memperoleh pemahaman atas praktik akuntansi dan pelaporan entitas tidak
berkurang. Akuntan tersebut harus mempertimbangkan apakah, dalam situasi
tersebut, is dapat memperoleh pengetahuan yang memadai tentang hal tersebut
untuk melaksanakan prosedur yang diperlukan dalam pelaporan informasi
keuangan proforma.

TUJUAN AKUNTAN
08 Tujuan prosedur pemeriksaan akuntan yang diterapkan terhadap informasi
keuangan proforma adalah untuk memberikan keyakinan memadai apakah:
a. Asumsi manajemen memberikan dasar yang masuk akal untuk menyajikan
dampak langsung signifikan yang disebabkan oleh transaksi (atau peristiwa) yang
bersangkutan.
b. Penyesuaian proforma mencerminkan dampak semestinya asumsi tersebut.
c. Kolom proforma mencerminkan penerapan semestinya penyesuaian tersebut
________________________________
3 Laporan audit atau review akuntan harus mencatumkan (atau memasukkan dengan cara
mengacu) dalam dokumen yang berisi laporan keuangan proforma. Review dapat berupa review
yang didefinisikan dalam SA Seksi 72 2 (PSA 73] Informasi Keuangan Interim, untuk perusahaan publik, atau
sebagaimana yang didefinisikan dalam SAR Seksi 100 [PSAR No. 01] Kompilasi dan Review Laporan
Keuangan, untuk perusahaan nonpublik.

3000.3
Standar Profesional Akuntan Publik
0

09 Tujuan prosedur review akuntan yang diterapkan terhadap informasi


keuangan proforma adalah untuk memberikan keyakinan negatif tentang
apakah terdapat informasi yang diketahui oleh akuntan yang
menyebabkan is mempercayai bahwa:
a. Asumsi manajemen tidak memberikan dasar yang masuk akal untuk
menyajikan dampak langsung signifikan yang disebabkan oleh
transaksi (atau peristiwa) yang bersangkutan.
b. Penyesuaian proforma tidak mencerminkan dampak semestinya
asumsi tersebut.
c. Kolom proforma tidak mencerminkan penerapan semestinya
penyesuaian tersebut terhadap laporan keuangan historis.

P RO S E D U R

10 Di luar prosedur yang diterapkan terhadap laporan keuangan


historis4, prosedur berikut ini harus diterapkan oleh akuntan terhadap
asumsi dan penyesuaian proforma untuk pemeriksaan atau review:
a. Memperoleh pemahaman tentang transaksi (atau peristiwa) yang
bersangkutan, sebagai contoh, dengan membaca kontrak dan notulen
rapat dewan komisaris yang bersangkutan dan mengajukan
pertanyaan kepada pejabat yang berwenang dalam entitas, serta,
dalam keadaan tertentu, kepada entitas yang membeli atau yang
dibeli.
b. Memperoleh tingkat pengetahuan tentang setiap bagian
signifikan entitas yang dikombinasikan dalam penggabungan usaha
yang memungkinkan akuntan melaksanakan prosedur yang
diharuskan. Prosedur untuk mendapatkan pengetahuan dapat
mencakup komunikasi dengan akuntan lain yang telah mengaudit atau
me-review informasi keuangan historis yang menjadi dasar informasi
keuangan proforma. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan meliputi
prinsip akuntansi dan praktik pelaporan keuangan yang diikuti,
transaksi antara entitas, dan hal-hal bersyarat yang material.
c. Membahas dengan manajemen asumsi yang mereka gunakan tentang
dampak transaksi (atau peristiwa).
d. Mengevaluasi apakah penyesuaian proforma telah mencakup semua
dampak signifikan yang timbul sebagai akibat langsung transaksi
(atau peristiwa) yang bersangkutan.
e. Memperoleh bukti memadai yang mendukung penyesuaian tersebut.
Bukti yang diperlukan untuk mendukung tingkat keyakinan tertentu
merupakan masalah pertimbangan profesional. Akuntan akan
mendapatkan bukti lebih banyak dalam perikatan pemeriksaan
dibandingkan dengan perikatan review. Contoh bukti yang mungkin
___________________________

4
Lihat paragraf 07(b).

3000.4
7

Pelaporan Informasi Keuangan


Proforma

f. Mengevaluasi apakah asumsi manajemen yang mendasari penyesuaian proforma


disajikan secara jelas dan komprehensif. Juga, lakukan penilaian apakah
penyesuaian proforma konsisten satu sama lain dan konsisten dengan data yang
digunakan untuk menyusunnya.
g. Menentukan kebenaran matematis yang dilakukan dalam perhitungan
penyesuaian pro-forma dan bahwa kolom proforma mencerminkan penerapan
semestinya penyesuaian tersebut terhadap laporan keuangan historis.
h. Memperoleh representasi tertulis dari manajemen tentang:
(1) Tanggung jawab terhadap asumsi yang digunakan untuk menentukan
penyesuaian proforma.
(2) Kepercayaan bahwa asumsi tersebut memberikan dasar yang masuk akal
untuk menyajikan semua dampak signifikan yang timbul sebagai akibat
langsung transaksi (atau peristiwa) yang bersangkutan, dan penyesuaian
proforma mencerminkan dampak semestinya asumsi tersebut, dan bahwa kolom
proforma mencerminkan penerapan semestinya penyesuaian tersebut terhadap
laporan keuangan historis.
(3) Kepercayaan bahwa dampak signifikan sebagai akibat langsung transaksi (atau
peristiwa) tersebut telah diungkapkan semestinya dalam informasi keuangan
proforma.
i. Membaca informasi keuangan proforma dan lakukan evaluasi apakah:
(1) Transaksi (atau peristiwa) yang bersangkutan, penyesuaian proforma, asumsi
signifikan, serta ketidakpastian signifikan, jika ada, tentang asumsi tersebut
telah dijelaskan semestinya.
(2) Sumber informasi keuangan historis yang menjadi dasar informasi keuangan
proforma telah diidentifikasikan semestinya.

PELAPORAN INFORMASI KEUANGAN PROFORMA

11 Laporan akuntan atas informasi keuangan proforma harus diberi tanggal


dengan tanggal selesainya prosedur yang semestinya, seperti dijelaskan dalam
paragraf 10. Laporan akuntan atas informasi keuangan proforma dapat ditambahkan
pada laporan akuntan atas informasi keuangan historis, atau dapat disajikan secara
terpisah. Jika kedua laporan tersebut harus digabungkan, sedangkan tanggal selesainya
prosedur pemeriksaan atau review terhadap informasi keuangan proforma adalah setelah
tanggal selesainya pekerjaan lapangan audit atas informasi keuangan historis, laporan
gabungan tersebut harus diberi tanggal ganda. Sebagai contoh. "15 Februari, 20X2,
kecuali untuk paragraf yang bersangkutan dengan informasi keuangan proforma
yang bertanggal 20 Maret, 20X2."

12 Laporan akuntan tentang informasi keuangan proforma harus mencakup:


a. Identifikasi informasi keuangan proforma yang bersangkutan.
b. Pengacuan ke laporan keuangan yang merupakan sumber informasi keuangan
historis dan suatu pernyataan apakah laporan keuangan diaudit atau di-review.
Laporan tentang informasi keuangan proforma harus mengacu ke modifikasi dalam
laporan akuntan atas laporan keuangan historis.

3000.5
Standar Profesional Akuntan
Publik

c. Suatu pernyataan bahwa pemeriksaan atau review terhadap informasi keuangan


proforma dilakukan berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia, Jika suatu re-view dilaksanakan, laporan akuntan harus berisi
pernyataan berikut ini:

Suatu review memiliki lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan pemeriksaan
yang tujuannya untuk menyatakan pendapat atas informasi keuangan proforma. Oleh karena
itu, kami tidak menyatakan pendapat seperti itu.

d. Paragraf terpisah yang menjelaskan tujuan informasi keuangan proforma


dan keterbatasannya.
e. (1) Jika dilakukan pemeriksaan atas informasi keuangan proforma, pendapat
akuntan mengenai apakah asumsi manajemen memberikan dasar yang memadai
untuk menyajikan dampak signifikan yang timbul sebagai akibat langsung transaksi
(atau peristiwa), apakah penyesuaian proforma yang berkaitan mencerminkan
dengan semestinya asumsi tersebut, dan apakah kolom proforma mencerminkan
penerapan semestinya penyesuaian terhadap laporan keuangan historis (lihat
paragraf 16 dan 18).

(2) Jika dilakukan review atas informasi keuangan proforma, kesimpulan akuntan
apakah terdapat informasi yang diketahui oleh akuntan yang menyebabkannya
yakin bahwa asumsi manajemen tidak memberikan dasar yang memadai untuk
menyajikan dampak signifikan yang timbul sebagai akibat langsung transaksi (atau
peristiwa), atau apakah penyesuaian proforma yang berkaitan tidak mencerminkan
dengan semestinya asumsi tersebut, atau apakah kolom proforma tidak
mencerminkan penerapan semestinya penyesuaian terhadap laporan keuangan
historis (lihat paragraf 17 dan 18).

13 Karena penggabungan usaha dengan penggabungan kepentingan (pooling of inter-


ests) dipertanggungjawabkan dengan menggabungkan jumlah-jumlah historis secara
mundur, penyesuaian proforma untuk transaksi yang diusulkan umumnya berdampak
hanya terhadap bagian modal neraca proforma yang diringkas. Karena menurut prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, penggabungan usaha dengan
penggabungan kepentingan tidak memberikan pilihan asumsi bagi manajemen,
maka laporan akuntan atas transaksi penggabungan kepentingan yang diusulkan
tidak perlu mencantumkan asumsi manajemen, kecuali jika informasi keuangan proforma
mencakup penyesuaian untuk menyamakan prinsip akuntansi yang digunakan oleh
entitas yang bergabung.

14 Pembatasan terhadap lingkup perikatan, ketidakpastian yang signifikan


tentang asumsi yang dapat secara material berdampak terhadap transaksi (atau
peristiwa), keberatan terhadap kewajaran asumsi dan kesesuaian penyajian dengan
asumsi tersebut (termasuk pengungkapan memadai hal-hal signifikan), atau keberatan
lain dapat mengharuskan akuntan menyatakan pengecualian pendapatnya, memberikan
pendapat tidak wajar, menyatakan tidak

3000.6
Pelaporan Informasi Keuangan
Proforma

memberikan pendapat, atau menarik diri dari perikatan5. Akuntan harus


mengungkapkan semua alasan yang menguatkan modifikasi yang dilakukan terhadap
laporannya. Ketidakpastian apakah transaksi (atau peristiwa) tersebut akan diselesaikan
tidak akan mengharuskan akuntan memodifikasi laporannya (lhat paragraf 20).

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

15 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001. Penerapan lebih awal
dari tanggal efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan. Masa transisi
ditetapkan mulai dari 1 Agustus 2001 sampai dengan 31 Desember 2001. Dalam
masa transisi tersebut berlaku standar yang terdapat dalam Standar Profesional
Akuntan Publik per 1 Agustus 1994 dan Standar Profesional Akuntan Publik per
1 Januari 2001. Setelah tanggal 31 Desember 2001, hanya ketentuan dalam Seksi
ini yang berlaku.

_____________________________
5 Lihat SAT Seksi 100 [PSAT No. 07] StandarAtestasi, paragraf 67.

3000.7
Standar Profesional Akuntan Publik

CONTOH LAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROFORMA

16
LAMPIRAN A

Laporan Pemeriksaan atas Informasi Keuangan Proforma

Kami telah memeriksa penyesuaian proforma yang mencerminkan transaksi [atau


peristiwa]6 seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1 dan penerapan penyesuaian tersebut
terhadap jumlah-jumlah historis dalam [atau gabungan darn] neraca ringkasan proforma
perusahaan X tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan laba-rugi ringkasan proforma
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan ringkasan
historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis perusahaan X, yang telah
kami audit, dan laporan keuangan historis perusahaan Y, yang diaudit oleh akuntan
lain,' yang dicantumkan di berbagai tempat dalam dokumen ini [atau disatukan
dengan mengacu]. Penyesuaian proforma tersebut didasarkan atas asumsi manajemen
yang dijelaskan dalam Catatan 2. Pemeriksaan kami laksanakan berdasarkan standar
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan, oleh karena itu, mencakup berbagai
prosedur yang kami pandang perlu sesuai dengan keadaan.

Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak


signifikan transaksi [atau peristiwa] yang terjadi pada tanggal sebelumnya atas informasi
keuangan historis. Namun, laporan keuangan ringkasan proforma bukan merupakan
petunjuk hasil usaha atau dampak yang berkaitan atas posisi keuangan sebagai akibat
dari transaksi [atau peristiwa] yang telah terjadi sebelumnya.

[Paragraf tambahan dapat dicantumkan di sini untuk menekankan hal-hal tertentu yang
berkaitan dengan perikatan atestasi]

Menurut pendapat kami, asumsi manajemen memberikan dasar yang beralasan


untuk menyajikan dampak langsung signifikan sebagai akibat transaksi [atau peristiwa]
seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1, penyesuaian proforma mencerminkan dampak
semestinya asumsi tersebut, dan kolom proforma mencerminkan penerapan semestinya
penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah laporan keuangan historis dalam neraca
ringkasan proforma tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan laba-rugi ringkasan historis
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

_________________________________
6 Kata-kata ini tepat digunakan bila satu kolom informasi keuangan proforma disajikan
tanpa kolom terpisah untuk informasi keuangan historis dan penyesuaian proforma.
7 Jika laporan akuntan berisi paragraf penjelasan atau berisi pendapat selain pendapat
wajar tanpa pengecualian, kenyataan ini harus ditunjukkan dalam laporan ini.

3000.8
Pelaporan Informasi Keuangan
Proforma

17
LAMPIRAN B

Laporan Review atas Informasi Keuangan Proforma

Kami telah me-review penyesuaian proforma yang mencerminkan transaksi [atau


peristiwa] seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1 dan penerapan penyesuaian tersebut
terhadap jumlah-jumlah historis dalam [ataugabungan darn8 neraca ringkasan proforma
perusahaan X tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan laba-rugi ringkasan proforma
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan ringkasan
historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis perusahaan X yang tidak
diaudit, yang telah kami review, dan laporan keuangan historis perusahaan Y, yang di-
review oleh akuntan lain,' 10 yang dicantumkan di berbagai tempat dalam dokumen ini
[atau disatukan dengan mengacu]. Penyesuaian proforma tersebut didasarkan atas asumsi
manajemen yang dijelaskan dalam Catatan 2. Review kami laksanakan berdasarkan
standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Suatu review memiliki lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan
pemeriksaan yang tujuannya untuk menyatakan pendapat atas asumsi manajemen,
penyesuaian proforma, dan penerapan penyesuaian tersebut terhadap laporan keuangan
historis. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat seperti itu.

Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak


signifikan transaksi [atau peristiwa] yang terjadi pada tanggal sebelumnya atas informasi
keuangan historis. Namun, laporan keuangan ringkasan proforma bukan merupakan
petunjuk hasil usaha atau dampak yang berkaitan atas posisi keuangan sebagai akibat
dari transaksi [atau peristiwa] yang telah terjadi sebelumnya.

[Paragraftambahan dapat dicantumkan di sini untuk menekankan hal-hal tertentu yang


berkaitan dengan perikatan atestasi]

_______________________________________
8 Kata-kata ini tepat digunakan bila satu kolom informasi keuangan proforma disajikan
tanpa kol'-terpisah untuk informasi keuangan historis dan penyesuaian proforma.
9 Jika laporan akuntan berisi paragraf penjelasan atau dimodifikasi, kenyataan ini harus
ditunjuk i laporan ini.
10 Bila satu set laporan keuangan historis diaudit dan satu set yang lain di-review, kat -lata y
.g serupa berikut ini dapat digunakan:
Laporan keuangan ringkasan historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis
perusahaan X, yang telah kami audit, dan laporan keuangan historis perusahaan Y, yang di-review
oleh akuntan lain, yang dicantumkan di berbagai tempat [atau disajikan dengan
mengacu].

3000.9
Standar Profesional Akuntan
Publik

Berdasarkan review kami, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami percaya
bahwa asumsi manajemen tidak memberikan dasar yang beralasan untuk
menyajikan dampak langsung signifikan sebagai akibat transaksi [atau peristiwa]
seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1, penyesuaian proforma tidak mencerminkan
dampak semestinya asumsi tersebut, dan kolom proforma tidak mencerminkan
penerapan semestinya penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah laporan keuangan
historis dalam neraca ringkasan proforma tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan
keuangan ringkasan historis untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

3000.10
Pelaporan Informasi Keuangan Proforma

18
LAMPIRAN C

Laporan Pemeriksaan atas Informasi Keuangan Proforma pada Akhir Tahun dengan Re-
view atas Informasi Keuangan Proforma untuk Tanggal Interim Berikutnya

Kami telah memeriksa penyesuaian proforma yang mencerminkan transaksi [atau


peristiwa] seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1 dan penerapan penyesuaian tersebut
terhadap jumlah-jumlah historis dalam [atau gabungan dara]" neraca ringkasan
proforma perusahaan X tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan laba-rugi ringkasan
proforma untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
ringkasan historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis perusahaan X,
yang telah kami audit, dan laporan keuangan historis perusahaan Y, yang diaudit
oleh akuntan lain, 12 yang dicantumkan di berbagai tempat dalam dokumen ini [atau
disatukan dengan mengacu]. Penyesuaian proforma tersebut didasarkan atas asumsi
manajemen yang dijelaskan dalam Catatan 2. Pemeriksaan kami laksanakan
berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan, oleh karena itu,
mencakup berbagai prosedur yang kami pandang perlu sesuai dengan keadaan.

Di samping itu, kami telah me-review penyesuaian proforma dan penerapan


penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah historis dalam [atau gabungan darn
neraca ringkasan pro-forma perusahaan X tanggal 31 Maret 20X2, dan laporan laba-rugi
ringkasan proforma untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan ringkasan historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis
perusahaan X yang telah kami review, dan laporan keuangan historis perusahaan Y, yang
di-review oleh akuntan lain,13 yang dicantumkan di berbagai tempat dalam dokumen ini
[atau disatukan dengan mengacu]. Penyesuaian pro-forma tersebut didasarkan atas
asumsi manajemen yang dijelaskan dalam Catatan 2. Review kami laksanakan
berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak


signifikan transaksi [atau peristiwa] yang terjadi pada tanggal sebelumnya atas informasi
keuangan historis. Namun, laporan keuangan ringkasan proforma bukan merupakan
petunjuk hasil usaha atau

____________________________________________
11 Kata-kata ini tepat digunakan bila satu kolom informasi keuangan proforma disajikan
tanpa kolom terpisah untuk informasi keuangan historis dan penyesuaian proforma.
12 Jika laporan akuntan berisi paragraf penjelasan atau berisi pendapat selain
pendapat wajar tanpa pengecualian, kenyataan ini harus ditunjukkan dalam laporan ini.
13 Bila satu set laporan keuangan historis diaudit dan satu set yang lain di-review, kata-kata
yang serupa berikut ini dapat digunakan:
Laporan keuangan ringkasan historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis
perusahaan X, yang telah kami audit, dan laporan keuangan historis perusahaan Y, yang di-
review oleh akuntan lain, yang dicantumkan di berbagai tempat [atau disajikan dengan mengacu].

3000.11
Standar Profesional Akuntan
Publik

dampak yang berkaitan atas posisi keuangan sebagai akibat dari transaksi [atau
peristiwa] yang telah terjadi sebelumnya.

[Paragraftambahan dapat dicantumkan di sini untuk menekankan hal-hal tertentu yang


berkaitan dengan perikatan atestasil

Menurut pendapat kami, asumsi manajemen memberikan dasar yang beralasan


untuk menyajikan dampak langsung signifikan sebagai akibat transaksi [atau peristiwa]
seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1, penyesuaian proforma mencerminkan dampak
semestinya asumsi tersebut, dan kolom proforma mencerminkan penerapan semestinya
penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah laporan keuangan historis dalam neraca
ringkasan proforma tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan keuangan ringkasan
historis untuk tahun yang berakhir tanggal tersebut.

Suatu review memiliki lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan
pemeriksaan yang tujuannya untuk menyatakan pendapat atas asumsi manajemen,
penyesuaian proforma, dan penerapan penyesuaian tersebut terhadap laporan
keuangan historis. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat seperti itu atas
neraca ringkasan proforma tanggal 31 Maret 20X2, dan laporan laba-rugi ringkasan
proforma untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut. Namun,
berdasarkan review kami, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami percaya
bahwa asumsi manajemen tidak memberikan dasar yang beralasan untuk menyajikan
dampak langsung signifikan sebagai akibat transaksi [atau peristiwa] seperti yang
dijelaskan dalam Catatan 1, penyesuaian proforma tidak mencerminkan dampak
semestinya asumsi tersebut, dan kolom proforma tidak mencerminkan penerapan
semestinya penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah laporan keuangan historis
dalam neraca ringkasan proforma tanggal 31 Maret 20X2, dan laporan keuangan
ringkasan historis untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut.

3000.1
Pelaporan Informasi Keuangan Proforma

19
LAMPIRAN D

Laporan Pemeriksaan atas Informasi Keuangan Proforma yang Berdampak terhadap


Penggabungan Usaha yang Dipertanggungjawabkan sebagai Penggabungan Kepentingan
(Pooling of Interests)

Kami telah memeriksa penyesuaian proforma yang mencerminkan penggabungan usaha


yang dipertanggungjawabkan sebagai penggabungan kepentingan seperti dijelaskan
dalam Catatan 1 dan penerapan penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah historis
dalam neraca ringkasan proforma perusahaan X tanggal 31 Desember 20X1, dan
laporan laba-rugi ringkasan pro-forma untuk tiga tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut. Laporan keuangan ringkasan historis disusun berdasarkan laporan
keuangan historis perusahaan X, yang telah kami au-dit,14 dan laporan keuangan
historis perusahaan Y, yang diaudit oleh akuntan lain, yang dicantumkan di
berbagai tempat dalam dokumen ini [atau disatukan dengan mengacu]. Pemeriksaan
kami laksanakan berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indone-sia dan,
oleh karena itu, mencakup berbagai prosedur yang kami pandang perlu sesuai dengan
keadaan.

Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak


signifikan transaksi [atau peristiwa] yang terjadi pada tanggal sebelumnya atas informasi
keuangan historis.

[Paragraftambahan dapatdicantumkan di sini untuk menekankan hal-hal tertentu yang


berkaitan dengan perikatan atestasi]

Menurut pendapat kami, laporan keuangan ringkasan proforma perusahaan X


tanggal 31 Desember 20X1 dan untuk setiap tahun dalam periode tiga tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut memberikan dampak semestinya penyesuaian
proforma yang diperlukan untuk mencerminkan penggabungan usaha yang diusulkan
berdasarkan penggabungan kepentingan seperti dijelaskan dalam Catatan 1 dan kolom
proforma mencerminkan penerapan semestinya penyesuaian tersebut terhadap laporan
keuangan historis.

_____________________________________
14 Jika laporan akuntan berisi paragraf penjelasan atau berisi pendapat selain pendapat
wajar tanpa pengecualian, kenyataan ini harus ditunjukkan dalam laporan ini.

3000.13
Standar Profesional Akuntan
Publik

20
LAMPIRAN E

Contoh Lain Laporan

Contoh Suatu Laporan yang Berisi Pengecualian Karena


Batasan Lingkup Pemeriksaan

Kami telah memeriksa penyesuaian proforma yang mencerminkan transaksi [atau peristiwa]
seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1 dan penerapan penyesuaian tersebut terhadap jumlah-
j umlah historis dalam [atau gabungan dara] 15 neraca ringkasan proforma perusahaan X tanggal
31 Desember 20X1, dan laporan laba-rugi ringkasan proforma untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut. Laporan keuangan ringkasan historis disusun berdasarkan laporan
keuangan historis perusahaan X, yang telah kami audit, dan laporan keuangan historis
perusahaan Y, yang diaudit oleh akuntan lain, yang dicantumkan di berbagai tempat dalam
dokumen ini [atau disatukan dengan mengacu]. Penyesuaian proforma tersebut didasarkan
atas asumsi manajemen yang dijelaskan dalam Catatan 2. Pemeriksaan kami laksanakan
berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan, oleh karena itu, mencakup
berbagai prosedur yang kami pandang perlu sesuai dengan keadaan, kecuali
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf berikut ini.

Kami tidak dapat melaksanakan prosedur pemeriksaan yang kami pandang perlu berkaitan
dengan asumsi tentang penarikan pinjaman yang diusulkan sebagaimana dijelaskan
sebagai Penyesuaian E dalam Catatan 2.

Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak signifikan


transaksi [atau peristiwa] yang terjadi pada tanggal sebelumnya atas informasi keuangan
historis. Namun, laporan keuangan ringkasan proforma bukan merupakan petunjuk hasil
usaha atau dampak yang berkaitan atas posisi keuangan sebagai akibat dari transaksi
[atau peristiwa] yang telah terjadi sebelumnya.

[Paragraftambahan dapat dicantumkan di sini untuk menekankan hal-hal tertentu yang berkaitan
dengan perikatan atestasil

Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak perubahan tersebut, jika ada, bila kami dapat
menentukannya berdasarkan asumsi tentang penarikan pinjaman, asumsi manajemen

______________________________
15 Kata-kata ini tepat digunakan bila satu kolom informasi keuangan proforma disajikan
tanpa kolom terpisah untuk informasi keuangan historis dan penyesuaian proforma.
16 Jika laporan akuntan berisi paragraf penjelasan atau berisi pendapat selain pendapat
wajar tanpa pengecualian, kenyataan ini harus ditunjukkan dalam laporan ini.

3000.14
Pelaporan Informasi Keuangan Proforma

memberikan dasar yang beralasan untuk menyajikan dampak langsung signifikan


sebagai akibat transaksi [atau peristiwa] seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1,
penyesuaian pro-forma mencerminkan dampak semestinya asumsi tersebut, dan kolom
proforma mencerminkan penerapan semestinya penyesuaian tersebut terhadap jumlah-
jumlah laporan keuangan historis dalam neraca ringkasan proforma tanggal 31 Desember
2 0 X 1 , dan laporan laba-rugi ringkasan historis untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut.

Contoh Suatu Laporan yang Diubah Karena Suatu Ketidakpastian

Kami telah memeriksa penyesuaian proforma yang mencerminkan transaksi [atau


peristiwa] seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1 dan penerapan penyesuaian tersebut
terhadap jumlah-jumlah historis dalam [atau gabungan darn] neraca ringkasan
proforma perusahaan X tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan laba-rugi ringkasan
proforma untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
ringkasan historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis perusahaan X,
yang telah kami audit, dan laporan keuangan historis perusahaan Y, yang diaudit
oleh akuntan lain, yang dicantumkan di berbagai tempat dalam dokumen ini [atau
disatukan dengan mengacul. Penyesuaian proforma tersebut didasarkan atas asumsi
manajemen yang dijelaskan dalam Catatan 2. Pemeriksaan kami laksanakan
berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan, oleh karena itu,
mencakup berbagai prosedur yang kami pandang perlu sesuai dengan keadaan.

Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak


signifikan transaksi [atau peristiwa] yang terjadi pada tanggal sebelumnya atas informasi
keuangan historis. Namun, laporan keuangan ringkasan proforma bukan merupakan
petunjuk hasil usaha atau dampak yang berkaitan atas posisi keuangan sebagai akibat
dari transaksi [atau peristiwa] yang telah terjadi sebelumnya.

Menurut pendapat kami, asumsi manajemen memberikan dasar yang beralasan


untuk menyajikan dampak langsung signifikan sebagai akibat transaksi [atau peristiwa]
seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1, penyesuaian proforma mencerminkan dampak
semestinya asumsi tersebut, dan kolom proforma mencerminkan penerapan
semestinya penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah laporan keuangan historis
dalam neraca ringkasan proforma tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan laba-rugi
ringkasan historis untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Telah dianggap bahwa transaksi yang dijelaskan dalam Catatan 1 merupakan transaksi
yang tidak dikenakan pajak. Penentuan tersebut tergantung atas penetapan Direktorat
Jendral Pajak yang telah diajukan oleh manajemen namun belum diputuskan oleh
Direktorat Jendral Pajak tersebut. Keputusan Direktorat Jendral Pajak tersebut tidak
dapat ditentukan pada saat ini.

3000.15
Standar Profesional Akuntan
Publik

Contoh Suatu Laporan yang Berisi Pengecualian tentang Keberatan Akuntan atas Kewajaran
Asumsi tentang Transaksi Akuisisi

Kami telah memeriksa penyesuaian proforma yang mencerminkan transaksi [atau


peristiwa] seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1 dan penerapan penyesuaian tersebut
terhadap jumlah-jumlah historis dalam [atau gabungan darn neraca ringkasan
proforma perusahaan X tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan laba-rugi ringkasan
proforma untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
ringkasan historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis perusahaan X, yang
telah kami audit, dan laporan keuangan historis perusahaan Y, yang diaudit oleh
akuntan lain, yang dicantumkan di berbagai tempat dalam dokumen ini [atau
disatukan dengan mengacu]. Penyesuaian proforma tersebut didasarkan atas asumsi
manajemen yang dijelaskan dalam Catatan 2. Pemeriksaan kami laksanakan
berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan, oleh karena itu,
mencakup berbagai prosedur yang kami pandang perlu sesuai dengan keadaan.

Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak


signifikan transaksi [atau peristiwa] yang terjadi pada tanggal sebelumnya atas informasi
keuangan historis. Namun, laporan keuangan ringkasan proforma bukan merupakan
petunjuk hasil usaha atau dampak yang berkaitan atas posisi keuangan sebagai akibat
dari transaksi [atau peristiwa] yang telah terjadi sebelumnya.

Seperti dijelaskan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan proforma, penyesuaian


proforma mencerminkan asumsi manajemen bahwa Divisi X perusahaan yang dibeli akan
dijual. Aktiva bersih divisi ini disajikan dalam jumlah historis; prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia mengharuskan aktiva bersih ini dicatat pada taksiran nilai
bersih yang direalisasikan.

Menurut pendapat kami, kecuali untuk penilaian aktiva bersih Divisi X yang tidak
semestinya tersebut, asumsi manajemen memberikan dasar yang beralasan untuk
menyajikan dampak langsung signifikan sebagai akibat transaksi [atau peristiwa]
seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1, penyesuaian proforma mencerminkan dampak
semestinya asumsi tersebut, dan kolom proforma mencerminkan penerapan semestinya
penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah laporan keuangan historis dalam neraca
ringkasan proforma tanggal 31 Desember 20X1, dan laporan laba-rugi ringkasan historis
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Contoh Suatu Laporan yang Berisi Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat Karena Batasan
Lingkup Pemeriksaan

Kami telah mengadakan perikatan untuk memeriksa penyesuaian proforma yang


mencerminkan transaksi [atau peristiwa] seperti yang dijelaskan dalam Catatan 1 dan
penerapan penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah historis dalam [atau
gabungan darn neraca ringkasan proforma perusahaan X tanggal 31 Desember 20X1, dan
laporan laba-rugi ringkasan

3000.16
Pelaporan Informasi Keuangan
Proforma

proforma untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
ringkasan historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis perusahaan X, yang
telah kami audit, dan laporan keuangan historis perusahaan Y, yang diaudit oleh akuntan
lain, yang dicantumkan di berbagai tempat dalam dokumen ini [atau disatukan dengan
mengacu]. Penyesuaian pro-forma tersebut didasarkan atas asumsi manajemen yang
dijelaskan dalam Catatan 2.

Seperti dijelaskan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan proforma, penyesuaian


proforma mencerminkan asumsi manajemen bahwa penghapusan fasilitas ganda akan
mengakibatkan pengurangan 30% biaya usaha. Manajemen tidak dapat menyediakan
bukti yang cukup bagi kami untuk mendukung asersi mi.

Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak


signifikan transaksi [atau peristiwa] yang terjadi pada tanggal sebelumnya atas informasi
keuangan historis. Namun, laporan keuangan ringkasan proforma bukan merupakan
petunjuk hasil usaha atau dampak yang berkaitan atas posisi keuangan sebagai akibat
dari transaksi [atau peristiwa] yang telah terjadi sebelumnya.

Karena kami tidak dapat mengevaluasi asumsi manajemen tentang pengurangan biaya
usaha tersebut dan asumsi lain yang berkaitan dengan itu, lingkup pekerjaan kami
tidak cukup untuk menyatakan pendapat dan, oleh karena itu, kami tidak
menyatakan pendapat atas penyesuaian proforma, asumsi manajemen yang melandasi
penyesuaian tersebut, dan penerapan penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah
laporan keuangan historis dalam neraca ringkasan proforma tanggal 31 Desember
20X1, dan laporan laba-rugi ringkasan historis untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut.

3000.1

Anda mungkin juga menyukai