Post 4
Post 4
Dialog fiktif seorang ayah dengan anaknya yang masih dalam kandungan istrinya
yang sedang hamil 7 bulan.
Di sini gelap...
Kenapa Ayah,,,
sehingga,,,
Refleksi:
Saudaraku, para pembaca yang dirahmati Allah ta’ala...
Begitu pun apa yang kita anggap bermanfaat di dunia saat ini; mobil, motor, toko,
sawah, kantor, anak-istri semuanya akan kita tinggalkan saat kita ”lahir” di akhirat
nanti. Sedangkan iman dan amal shaleh yang sering kita spelekan, dinomor
sekiankan, akan menjadi bekal yang bermanfaat di akhirat kelak. Allah SWT
memberi kita Agama melalui para nabi dan rasul-Nya bukan untuk menyusahkan
kita, justru untuk menyempurnakan kehidupan kita selanjutnya.
Bagaimana seandainya kita, dulu ketika masih dalam kandungan ibu protes
kepada Allah “ya Allah, untuk apa Kau beri aku tangan, kaki, mata, telinga,
mulut?!! Aku tidak butuh semua itu,,, aku cuma mau ari-ari!” sedangkan pada saat
itu Allah mengabulkannya? Bisa dibayangkan kita lahir ke dunia dalam keadaan
cacat. Menjalani hidup tanpa tangan / kaki sudah pasti sangat susah, sengsara.
Atau tanpa satu kaki saja kita ini susah, hidup akan terasa lebih berat dibanding
orang yang normal secara fisik.
Wallaahua’lam...