Anda di halaman 1dari 6

Kesehatan Milik Semua

PUSAT INFORMASI PENYAKIT DAN KESEHATAN

Artikel Kesehatan
Dunia Bayi
Gangguan Hormon
Gangguan Nutrisi &
Metabolisme
Infeksi & Penyakit
Menular
Jantung & Pembuluh
Darah
Jenis Penyakit &
Pencegahannya
Kecelakaan & Cedera
Kelainan Imunitas
Kesehatan Jiwa
Masalah Kesehatan
Anak
Masalah Kesehatan
Pria
Masalah Kesehatan
Wanita
Paru-Paru & Saluran
Pernapasan
Penyakit Darah
Penyakit Ginjal &
Saluran Kemih
Penyakit Hati &
Empedu
Penyakit Kanker
Penyakit Kelamin
Penyakit Kulit
Penyakit Mata
Penyakit Menular
dari Binatang
Penyakit Mulut &
Gigi
Penyakit Otak &
Saraf
Penyakit Sistem
Pencernaan
Penyakit THT
Penyakit Tulang Sendi
dan Otot
Tips Kesehatan

Depresi Pada Remaja

Seorang remaja yang terlihat tidak gembira merupakan hal yang biasa. Namun, perlu
diwaspadai bila perasaan tidak bahagia tersebut terus berlanjut sampai lebih dari dua pekan. Ada
banyak alasan mengapa seorang remaja merasa tidak bahagia. Lingkungan yang penuh tekanan
dapat memicu depresi. Dengan adanya depresi, dapat muncul perasaan merasa bersalah,
menurunnya performa di sekolah, interaksi sosial, menyimpangnya orientasi seksual, maupun
terganggunya kehidupan remaja di keluarganya.

Depresi merupakan gangguan serius yang dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, dan
kesehatan secara umum. Depresi tidak mengenal usia. Tua, muda, dewasa, bahkan remaja bisa
terkena depresi. Dengan dipicu permasalahan sepele, bisa saja remaja yang mengalami depresi
melakukan hal-hal yang tidak dibayangkan orang umum. Yang paling membahayakan dari
depresi adalah munculnya ide bunuh diri atau melakukan usaha bunuh diri.

Definisi Depresi
Depresi merupakan suatu gangguan mental yang spesifik yang ditandai dengan adanya perasaan
sedih, putus asa, kehilangan semangat, merasa bersalah, lambat dalam berpikir, dan menurunnya
motivasi untuk melakukan aktivitas.

Gejala Depresi
Perhatikan tanda-tanda berikut untuk mengetahui adanya depresi pada remaja:
 Merasa sedih, cemas, dan tidak memiliki harapan
 Tidak nafsu makan, atau banyak makan yang menyebabkan penurunan maupun kenaikan
berat badan dalam waktu singkat
 Terjaga di malam hari, namun tidur sepanjang siang
 Menarik diri dari teman-temannya, murung
 Aktivitas dan prestasi di sekolah menurun, menurunnya motivasi dan minat
 Mudah marah dan tersinggung, menjadi sensitif terhadap kritikan
 Rendah diri dan merasa sangat bersalah
 Konsentrasi menurun, sulit mengambil keputusan
 Adanya perubahan dalam kebiasaan makan maupun tidur
 Memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri

Jika tanda tersebut terjadi beberapa hari sampai beberapa minggu, sebaiknya segera
dikonsultasikan pada tenaga kesehatan. Treatmen yang dilakukan dapat berupa terapi dengan
cara berbicara, maupun menggunakan obat.

Pengobatan Depresi Pada Remaja


Terdapat berbagai metode terapi yang dapat dilakukan bagi remaja yang mengalami depresi.
Tenaga kesehatan akan mempertimbangkan metode yang tepat bagi masing-masing individu.
Diantaranya dengan menggunakan cognitive behavioral therapy, psychodinamic psychotherapy,
interpersonal psychoterapy, terapi supportif ataupun menggunakan obat-obatan.

Masukan bagi Orang Tua


Menjadi orang tua dari seorang remaja merupakan suatu tantangan tersendiri. Beberapa teknik
komunikasi akan sangat diperlukan dan membantu orang tua dalam membasarkan anak remaja.

 Ketika mendisiplinkan anak, tidak dengan cara menghukum dan membuatnya malu.
Ganti hukuman dengan membantu anak memberikan solusi dengan cara yang baik.
Hukuman dan rasa malu dapat membuat seorang remaja merasa tidak berguna.
 Biarkan anak remaja anda melakukan kesalahan. Sikap overproteksi atau orang tua yang
selalu mengambil keputusan membuat remaja membuat mereka yakin bahwa mereka
tidak memiliki kemampuan. Hal ini dapat membuat kepercayaan dirinya berkurang.
 Berikan ruang bagi remaja untuk ‘bernafas’. Jangan mengharapkan mereka melakukan
sesuatu sama persis sesuai keinginan orang tua.
 Tidak memaksa anak untuk memiliki kegiatan dan pengalaman yang sama dengan anda
sewaktu remaja dahulu.
 Jika anda mencurigai bahwa anak mengalami depresi, berikan waktu untuk
mendengarkan masalahnya. Meskipun ana berfikir bahwa masalahnya bukanlah
permasalahan serius. Membuka komunikasi antara orang tua dan anak merupakan hal
penting, apalagi ketika anak memperlihatkan gejala menutup diri.
 Luangkan waktu untuk mendengarkan masalah mereka tanpa kritikan ataupun
menghakimi.
 Jangan pula meremehkan apa yang mereka rasakan, kadang remaja mempunyai reaksi
yang berlebihan terhadap suatu masalah tetapi sebaiknya orang tua coba mengerti bahwa
apa yang mereka rasakan benar terjadi.
 Kadang remaja tidak mencari saran ataupun solusi atas masalah mereka, lebih kepada
dukungan dan penerimaan saja, jadi apapun yang terjadi yakinkan sang remaja bahwa
anda akan selalu mendampingi dan membantu mereka kapanpun diperlukan.
 Begitu sang remaja merasa siap untuk menyampaikan masalah mereka, jangan potong
dengan interupsi ataupun berusaha mengatur, dengarkan saja cerita mereka.

Bila memang masalah yang terjadi sudah diluar kemampuan sang remaja dan anda sendiri,
beritahukan kepada mereka tentang kemungkinan kondisi yang ada serta diskusikan cara
alternatif lain supaya masalahnya dapat terbantu.
Share |
Labels: Artikel Kesehatan
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Memuat...

Artikel Terkini

Pesan Sponsor
Bisnis Handal Full Web Support
Hanya dengan Investasi 300ribu, Anda bisa memperoleh hasil Rp.1,5juta secara berulang-ulang
setiap bulan. Ayo buruan gabung di V-Beez.Net...!
www.V-Beez.Net
--------------------------------------
Toko online terdepan!
Belanja: Lulur, jilbab, payung lucu, batik, manset, kaldu non MSG, dan banyak lainnya...hanya
di Butik Tania
ButikTania.Multiply.Com

Pengunjung
Feedjit Live Blog Stats

Watch favourite links

 
Home   About     Links     Guest Book     Sitemap     Login     Pasang Iklan     


 RSS Subscribe
 Email Subscribe

Tidur Cukup Akan Kurangi Depresi Pada Remaja


Januari 2nd, 2010 | Psikologi

New York – Penelitian terbaru yang dilakukan di New York


menunjukkan bahwa tidur lebih awal akan melindungi para remaja dari depresi dan pemikiran
ingin bunuh diri.

Dari 15.500 remaja berusia 12 sampai 18 tahun yang dijadikan bahan studi, mereka yang tidur
sebelum tengah malam, memiliki 24 % kecenderungan untuk mengalami depresi dibandingkan
mereka yang tidur sebelum jam 2200.

Menurut jurnal Sleep Bagi mereka yang tidur kurang dari lima jam dalam semalam memiliki 71
persen kemungkinan depresi dibandingkan mereka yang tidur selama delapan jam.

Di Inggris diperkirakan sekitar 80 ribu anak-anak dan remaja mengalami depresi.

Para peneliti dari Pusat Medis Universitas Kolumbia di New York mengumpulkan daya dari
15.500 remaja di tahun 1990-an. Satu dari 15 remaja yang dipelajari mengalami depresi.

Resiko Depresi

Seperti yang diberitakan BBC, hasil penelitian itu menyebutkan bahwa diantara mereka yang
memiliki resiko depresi tinggi adalah mereka yang diperintahkan tidur oleh orang tua mereka
atau yang tidur setelah tengah malam, 20 % lebih tinggi kemungkinan memikirkan tindakan
bunuh diri dibandingkan mereka yang tidur sebelum jam 2200.
Mereka yang tidur kurang dari lima jam memiliki 48 % lebih tinggi untuk bunuh diri
dibandingkan mereka yang tidur selama delapan jam.

Para remaja yang melaporkan mereka “cukup tidur” 65 % lebih kecil kemungkinan mengalami
depresi.

Depresi dan pemikiran ingin bunuh diri lebih banyak terjadi pada anak-anak perempuan, remaja
yang tua, atau mereka yang memiliki persepsi diri yang rendah.

Kebanyakan orang tua dalam studi itu menetapkan batas waktu tidur sekitar jam 2200 atau lebih
awal.

Secara rata-rata, para remaja ini tidur tujuh jam 53 menit setiap malam – kurang dari sembilan
jam dari rekomendasi untuk anak-anak seumur mereka.(BBC/Gen

Anda mungkin juga menyukai