Pemahaman Kekuasaan
1. Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna
menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan,
kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau
kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau
Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan
berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Merupakan sifat atau watak dari seseorang yang bernuansa arogan, egois, serta apatis
dalam mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang
diinginkan oleh pemegang kuasa dengan cara paksaan atau tekanan baik secara fisik
maupun mental. Biasanya pemegang kekuasaan yang bersifat negatif ini tidak
memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang baik,mereka hanya berfikir
pendek dalam mengambil keputusan tanpa melakukan pemikiran yang tajam dalam
mengambil suatu tindakan, bahkan mereka sendiri terkadang tidak dapat menjalankan
segala perintah yang mereka perintahkan kepada orang atau kelompok yang berada di
bawah kekuasannya karena keterbatasan daya pikir tadi. dan biasanya kekuasaan
dengan karakter negatif tersebut hanya mencari keuntungan pribadi atau golongan di
atas kekuasannya itu. karena mereka tidak memiliki kemampuan atau modal apapun
selain kekuasaan untuk menghasilkan apapun, dan para pemegang kekuasaan bersifat
negatif tersbut biasanya tidak akan berlangsung lama karena tidak akan mendapatkan
dukungan sepenuhnya oleh rakyatnya.
3
Di negara demokrasi, dimana kekuasaan adalah ditangan rakyat, maka jalan menuju
kekuasaan selain melalui jalur birokrasi biasanya ditempuh melalui jalur partai politik.
Partai partai politik berusaha untuk merebut konstituen dalam masa pemilu. Partai politik
selanjutnya mengirimkan calon anggota untuk mewakili partainya dalam lembaga
legislatif. Dalam pemilihan umum legislatif secara langsung seperti yang terjadi di
Indonesia dalam Pemilu 2009 maka calon anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat.
Organisasi harus dapat mengajak anggotanya bersikap dengan cara-cara yang bermanfaat
bagi organisasi. Ini dapat meliputi suatu keteraturan (order) yang dirundingkan, tetapi
pengaturan manusialah yang melibatkan pelaksanaan kekuasaan. Individu yang
bergabung dengan organisasi atau mereka yang lahir didalamnya, mencari manfaat
tertentu. Usaha-usaha mereka untuk melakukan hal ini adalah dengan menggunakan
kekuasaan. Dalam kebanyakan kasus, individu dalam organisasi juga menginginkan rasa
kendali (a sense of control), bukan sekedar masalah dimana seseorang merasa ”cocok”,
tetapi kemana seseorang ”bergerak”. Orang-orang menghendaki ”suara” dalam hasil-hasil
kehidupan organisasi mereka. Ada ”ketegangan” antara tuntutan organisasi dan
kepentingan pribadi. Organisasi bukan sekedar tempat pelayamam diberikan dan
keuntungan dibuat. Organisasi menggambarkan suatu bagian nyata dari kehidupan dan
identitas pribadi. Istilah pemberdayaan (empowerment) merujuk kepada proses yang
menyangkut cara individu menggunakan kekuasaan dalam organisasi.
4
Geopolitik Menurut Bangsa Indonesia
A. Penjelasan Istilah
1. Pengertian Geopolitik
Istilah geopolitik semula sebagai ilmu bumi politik kemudian berkembang menjadi
pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan geomorfologi (ciri khas negara yang
berupa bentuk, luas, letak, iklim dan sumber daya alam) suatu negara untuk membangun
dan membina negara. Para penyelenggara pemerintah nasional kini menyusun pembinaan
politik nasional berdasarkan kondisi dan situasi geomorfologi dan unsur-unsur lain
(penduduk, falsafat dan sejarah bangsa) secara ilmiah berdasarkan cita-cita bangsa.
2. Konsep Ruang
Ruang merupakan dinamika politik dan militer, dan disebut juga kombinasi ruang
dan kekuatan.
Realitanya kekuatan politik selalu menghendaki penguasa-an ruang. Sebaliknya
penguasaan ruang secara de facto dan de jure akan memberikan legitimasi kekuasaan
politik
3. Konsep Frontier
Frontier merupakan batas imajiner dari dua negara. Frontier terjadi karena pengaruh dari
negara diluar boundary (batas resmi dua negara) Batas frontier yang sudah dipengaruhi
kekuasaan asing dari seberang boundary. Pengaruh asing berawal dari budaya, ekonomi,
social, agama dan ras.
5. Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Daerah Otonom adalah, yang disebut daerah adalah kesa-tuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat dalam negara kesartuan RI.
B. Latar Belakang
Aspek Historis
o Pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa terjajah dan terpecah;
Dijajah oleh Spanyol, Portogal, Inggris dan Belanda dan nterakhir Jepang.
Total waktu zaman penjajahan selama 350 tahun. Selama itu juga mengalami
penderitaan berupa keterbodohan, kemiskinan. Kesengsaraan.
5
o Pernah mengalami wilayah yang terpisah
Pada saat merdeka Negara Indonesia 17 Agustus 1945, pernah memiliki wila-
yah yang terpisah karena Irian Barat (sekarang berganti nama Papua) masih
menjadi daerah kekuasaan Belanda. RI berhasil merebut dari Belanda pada
tahun 1963.
Indonesia terdiri dari bangsa yang heterogen dan unik. Heterogen merupakan
kepulauan baik besar dan kecil. Banyak pulau yang belum bernama dan belum ada
penghuninya sehingga ruskan untuk dimiliki oleh negara lain terutama pulau kecil
yang berbtasan dengan negara lain (ingat hilangnya pulau Ligitan yang berhasil
menjadi milik Malaysia tahun 2000 an ).
6
UUD 45. Sehingga hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan
wilayah nasional.
C. Geopolitik Indonesia
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan
Kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945. bangsa
Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdeklaan. Bangsa Indonesia
menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia juga menolak paham ekspansionisme dan adu kekuatan
yang berkembang di Barat. Bangsa Indonesia juga menolak paham rasialisme, karena semua
manusia mempunyai martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang
sama berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang universal.
Dalam hubungan internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaaan atau
nasionalisme yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak pandangan
Chauvisme. Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerjasama antar bangsa yang saling
menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam rangka ikut mewujudkan perdamaian
dan ketertiban dunia.
Pada masa lampau paham negara-negara kepulauan hanya meliputi kumpulan pulau-
pulau (berdasarkan contour) yang dipisahkan oleh laut. Paham Nusantara menunjukkan adanya 2
arah pengaruh: (1) ke dalam: berlaku asas kepulauan, yang menuntut terpadunya unsur tanah dan
air yang selaras dan serasi guna merealisasikan wujud tanah air; (2) ke luar: berlakuanya asas
posisi antara, yang menuntut posisi kuat bagi Indonesia untuk dapat berdiri tegak dari tarikan
segala penjuru.
7
Kesemua itu dalam rangka mencapai Tujuan Nasional. Dengan unsur-unsur dasar: (1) Wadah
(lingkungan) yaitu segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia (alinea ke-4 Pembukaan
UUD 1945): bentuk wujud, lokasi geografi, bentuk negara Indonesia, kesadaran politik bangsa.
(2) Isi (kondisi sosial) yang berupa perspektif bangsa Indonesia dalam eksistensinya mempunyai
2 komponen dasar yang terpadu yaitu: cita-cita dan tujuan nasional, yang berasas persatuan dan
kesatuan segenap aspek kehidupan nasional. (3) Tata Laku (terwujud akibat interaksi wadah dan
isi), yang berwujud tatalaku batiniah (berdasarkan falsafah dan sikap mental bangsa) dan lahiriah
(dalam bentuk kata dan karya) yang dituangkan dalam tatalaksana.
8
KESIMPULAN
Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna
menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak
boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau
kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan
dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi
pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan
Surbakti,1992).
Geopolitik
Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang saling berdekatan dan menjalin
hubungan bilateral yang sudah berlangsung sejak lama. Meski demikian, antara kedua negara ini
sering terjadi perselisihan, khususnya mengenai permasalah batas wilayah. Fakta
memperlihatkan beberapa pulau yang telah diambil oleh pihak Malaysia dari Indonesia,
contohnya seperti Pulau Sipadan dan Ligitan. Dan hingga kini yang menjadi permasalahan
terbaru, kedua pihak tersebut sedang memperebutkan satu wilayah yang kaya akan sumber daya
minyak. Malaysia mengklaim daerah Ambalat, yang terletak di sebelah timur Pulau Kalimantan
Timur tersebut termasuk kedalam kepemilikan wilayahnya. Indonesia yang memiliki bukti kuat
atas kepemilikannya, tidak begitu saja menerima pernyataan mentah tersebut. Sehingga hal ini
membuat sautu hubungan yang kurang baik di antara dua pihak melalui konflik yang
ditimbulkan. Dan parahnya, sampai sekarang belum didapatkan jalan keluar yang dapat
menguntungkan kedua belah pihak.
9
SARAN
Kekuasaan
Kekuasaan adalah tanggung jawab yang hakiki jadi hendaklah jangan menyalahgunakan
kekuasaan.
Geopolitik
Dari kesimpulan yang dapat kami kemukakan di atas. Kami mengharapkan agar
pemerintah Indonesia dapat lebih tegas dalam menyegerakan permasalahan Ambalat tersebut.
Karena hal ini dapat menunjukkan Sistem Geopolitik Indonesia yang kuat kepada seluruh dunia.
Supaya mereka tidak dengan mudah meremehkan martabat bangsa Indonesia. Indonesia telah
merdeka, maka sepatutnya kita menghapuskan segala praktek yang bertautan dengan asas
kemerdekaan yang telah direnggut bangsa Indonesia.
Bagi masyarakat Indonesia sendiri, jangan mudah terpengaruh untuk melakukan aksi
kekerasan dan tak beretika demi mengungkapkan aspirasinya terhadap permasalahan yang
dimaksud. Kita harus tetap berkepala dingin dalam menyelesaikan berbagai permasalahan,
bukankah itu adalah hal yang paling baik untuk tidak menebar kebencian dan kerusakan di muka
bumi ini. Untuk itu selesaikanlah kasus ini dengan cara damai mencapai jalan keluar yang saling
menguntungkan Indonesia dengan negara serumpunnya, Negeri Jiran Malaysia.
10