Anda di halaman 1dari 51

CASE PERINATOLOGI

BBLR
(BERAT BADAN LAHIR
RENDAH)

Oleh:
Fitria Pratiwi(030.04.084)
Pembimbing:Dr. Mas Wisnu Wardana , Sp.A

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak


07 Februari 2011-16 April 2011
RSUD Bekasi
Identitas
Bayi I Bayi II

Umur 0 bulan 0 bulan

Jenis kelamin Perempuan Perempuan

Berat badan 1750 grm 1950 grm

Panjang badan 43 cm 44 cm
Anamnesa
• Allonamnesa dengan ibu pasien dan data dari
RM.
Tanggal 27 februari 2011.

• Keluhan Utama
Bayi lahir kurang bulan dan berat badan
rendah
Riwayat Penyakit Sekarang bayi I
• Lahir: 25 februari 2011

• AS: 7/8, jenis kelamin : perempuan

• G3P2A0, H32minggu, janin kembar SC a.i KPD 8 jam dan gemelli

• BB 1750gram, PB 43 cm, LK 29 cm, LD 26 cm, LP 24 cm, LLA 8 cm.

• Tidak langsung menangis , tidak sesak, tidak kuning,tidak biru ,tidak ada
perdarahan, tidak kejang, tidak demam

• Anus (+), kelainan bawaan (-)

• Tidak langsung diberi susu.


Riwayat penyakit sekarang bayi II
Lahir: 25 februari 2011

AS: 7/8, jenis kelamin : perempuan

G3P2A0, H32minggu, janin kembar SC a.i KPD 8 jam dan gemelli

BB 1950gram, PB 44 cm, LK 30 cm, LD 28 cm, LP 25 cm, LLA 9 cm.

Tidak langsung menangis , tidak sesak, tidak kuning,tidak biru ,tidak ada
perdarahan, tidak kejang, tidak demam

Anus (+), kelainan bawaan (-)

Tidak langsung diberi susu.


Riwayat Kehamilan dan Persalinan
• ANC di bidan, rutin 1x/bln, mengetahui
kehamilan nya kembar sejak 5 bulan pertama
• Tidak ada riwayat TD↑, DM, alergi, konsumsi
jamu, merokok, narkoba, alkohol
• Tidak ada riwayat trauma ,infeksi kehamilan
• Tidak ada Mual, muntah, demam, batuk pilek,
dan sesak
• BAK anyang2an, nyeri,BAK kuning jernih,
darah (–)
SUSUNAN KELUARGA
• Anak ketiga
• Anak pertama dan kedua sehat, lahir secara
spontan dg bantuan bidan .

Riwayat Sosial Ekonomi


Kesan: kurang baik

Riwayat Perumahan dan Lingkungan


Kesan: kurang memadai
Pemeriksaan Fisik
bayi I

• Keadaan umum : bayi respon (+) lemah, ikterik


(-), sianosis (-), sesak (-)
• Kesadaran : Letargi
• Berat badan : 1750 gram
• Panjang badan : 43 cm
• Lingkar kepala : 29 cm
• Lingkar dada : 26 cm
• Lingkar perut : 24 cm
• Lingkar lengan atas: 8 cm
Pemeriksaan Fisik
• Tanda vital:
HR: 140 kali/menit
RR: 42 kali/menit
S : 36,6 c
• Pemeriksaan fisik : normal
• Pemeriksaan GDS : 69 mg/dl
Pemeriksaan fisik bayi II
• Keadaan umum : bayi respon (+) lemah, ikterik
(-), sianosis (-), sesak (-)
• Kesadaran : Letargi
• Berat badan : 1950 gram
• Panjang badan : 44 cm
• Lingkar kepala : 30 cm
• Lingkar dada : 28 cm
• Lingkar perut : 25 cm
• Lingkar lengan atas: 9 cm
Pemeriksaan fisisk bayi II
• HR : 144 kali/menit
• RR: 48 kali/menit
• S : 36,7 oC
• Pemeriksaan fisik : normal
• Pemeriksaan lab : GDS ; 57 mg/dl
Diagnosa Kerja

• Bayi I : normal preterm, BBLR, Asfiksia


ringan, Gemelli I

• Bayi II : normal preterm, BBLR, Asfiksia


ringan , Gemelli II
Penatalaksanaan
• Rawat inkubator (suhu 36,5 - 37,5 ˚C)
• Vit K1 1 mg
• Monitor keadaan umum dan tanda vital
• Diet bayi I : 4-6 kali 5cc
• Diet bayi II : 4-6 kali 5 cc
Pemeriksaan Anjuran

• Pemeriksaan darah lengkap


• golongan darah,
• rhesus,
• bilirubin ( setelah 3 hari )
Prognosis

• Ad vitam : dubia

• Ad fungsionam : dubia

• Ad sanationam : dubia
Bagan Permasalahan
• SOSIAL EKONOMI PENDIDIKAN ORANG TUA RENDAH
RENDAH

UMUR IBU 24 THN, KHMLAN KE3 : G3P2A0


ANC (+), ANB (-), PENYAKIT KEHAMILAN (-)
KPD 8 JAM <
SC GEMELI

BAYI I : p, 1750 grm, apgar 7-8


BAYI I : P, 1950 grm, apgar 7-8
promotif, Asah ,
kuratif,kura asih , asuh
tif,
rehabilitatif

Tumbuh kembang optimal


-Tinjauan Pustaka-

BERAT BADAN LAHIR


RENDAH
(BBLR)
Klasifikasi bayi
• Menurut masa gestasi atau umur kehamilan :
1. Bayi kurang bulan ( < 37 minggu )
2. Bayi Cukup bulan ( 37-42 minggu )
3. Bayi lebih bulan ( > 42 minggu )
DEFINISI BBLR
• Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
tanpa memandang masa gestasi.

• Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang


dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
EPIDEMIOLOGI
WHO:

• Dari kematian periode neonatal, 70% pada


BBLR.
• Sampai umur I th, kematian BBLR 20x bayi
normal.
KATEGORI BBLR

Tanpa ●
BBLR: berat lahir < 2500 g
memandang ●
BBLSR: berat lahir 1000 – 1500 g

BBLASR: berat lahir < 1000 g
usia gestasi:

Memandan ●
BBLR dengan usia gestasi < 37 minggu
(NKB)
g usia ●
BBLR dengan usia gestasi > 37 minggu
gestasi: (KMK)
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang : ballard score
Status BBLR dalam Kurva Pertumbuhan

• Kurva pertumbuhan janin


Lubchenko.

• Patokan BB yang seharusnya


pada umur kehamilan
tertentu.

• Kriteria BMK, SMK, KMK.

• BB < presentil 10  KMK /


PJT.
Penyebab BBLR< 37 minggu
• 30-40% penyebabnya ?

• 70% berkaitan dengan KPD.

• Kondisi janin: kembar, dll.

• Kondisi ibu:
– Kelainan bentuk uterus
– Kelainan plasenta: previa
– Penyakit kronik: anemia, DM
– Infeksi: ISK, HIV
– Terpapar rokok, zat aditif
Penyebab BBLR > 37 minggu
Variasi normal 10%

Kelainan kromosom 10%

Infeksi 5%

Kelainan uterus 1%

Defek plasenta 2%

Penyakit vaskular ibu 3%

Obat-obat, rokok 5%

Lain-lain 32%
Masalah pada BBLR
BBLR < 37 minggu BBLR > 37 minggu
• Asfiksi • Asfiksi
• Gangguan pernapasan • Gangguan pernapasan
• Termoregulasi • Termoregulasi
• Sistem saraf • Polisitemi
• Nutrisi, metabolisme • Nutrisi, metabolisme
• Ginjal, darah, kekebalan • kekebalan
Asfiksi
Oto t pernapasan lemah
BBLR < 37 Hipoksia
BBLR >apnoe, 37

Ototarikan nafas klemah
urang Hipoksia
t pernapasan
BBLR < 37
ku at  dada su kar BBLR
intrauterin, > 37
minggu
 tarikan
mengembang
nafas k urang
ku at  dada su kar minggu
intrauterin, apnoe,
hipotoni
minggu
mengembang minggu
hipotoni

V V
T T
P P
Gangguan Pernafasan

BBLR < 37 ●
Surfaktan <<, alveoli lekat

O2 headbox, CPAP, ventilator
minggu
BBLR > 37 ●
Aspirasi mekonium, PPHN,
Pneumonia

minggu ●
O2 headbox, CPAP, ventilator
Termoregulasi
Semua BBLR: permukaan
tubuh
Semuabesar,
BBLR: lemak cokelat
permukaan
sedikit,besar,
tubuh lemaklemak
subkutan
cokelat
sedikit lemak subkutan
sedikit,
sedikit

In
fa
nt
w
ar
m
er,
in
ku
ba
to
r,
m
et
od
e
ka
ng
gu
ru
Kangaroo Mother Care
=Perawatan Metode Kanguru / Skin-to-Skin Care

• Mekanisme: transfer panas dari tubuh orang


tua ke tubuh bayi.

• Hasil penelitian:
Bayi premature dengan BBLSR (1.095-1500 g, 30-37
minggu) dapat mempertahankan suhu tubuh dengan
stabil dalam dekapan ibu tanpa didapatkan adanya
peningkatan aktivitas metabolisme. (Mellien, 2001)
Kangaroo Mother Care
NUTRISI
ASI eksklusif,
monitor
motilitas usus

BBLR > 37 minggu:


hipoksia sal. Cerna,
motilitas usus <<,
keperluan kalori <<.

BBLR < 37 minggu:


defisiensi enzim,
motilitas usus <<,
refleks hisap <<.
Metabolisme
Semua BBLR:

Monitor
hipoglikemi,
Semua BBLR:

Monitor
hipokalsemi,
hipoglikemi,
hiperbilirubinemi
hipokalsemi,
hiperbilirubinemi

K
o
re
k
si
,
bi
la
p
er
lu
f
ot
ot
er
a
pi
Tatalaksana Hipoglikemi
• Pantau kadar gula darah!

• Hindari faktor resiko, misalnya hipotermia.

• Mulailah pemberian minum 1-3 jam setelah lahir.

• Koreksi: dengan bolus 200 mg/kgBB dengan D10% 2


cc/kgBB iv selama 5 menit, diulang bila perlu.

• Infus tidak terputus D10% kecepatan 6-8 mg/kgBB/menit.


Tatalaksana Hipokalsemi
• Terapi segera bila muncul gejala
• Calsium glukonas 10%: 100-200 mg/kg (1-2
cc/kg) iv perifer perlahan (10-30 menit)
• Rumatan iv 200-800 mg/kg/hari
• Rumatan oral 200-800 mg/kg/hari dibagi 4
dosis
• Transfusi tukar 100 mg (1 ml) tiap 100 ml
darah transfusi.
Tatalaksana Hiperbilirubinemia
• Hidrasi  pemberian asupan

• Fototerapi

• Transfusi tukar

• Koreksi hipoksia, infeksi, asidosis


Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus
Kurang Bulan Sehat dan Sakit
(< 37 minggu)
Neonatus kurang bulan sehat: Neonatus kurang bulan sakit:
Kadar Total Bilirubin Serum Kadar Total Bilirubin Serum
(mg/dl) (mg/dl)

Berat Terapi sinar Transfusi Terapi sinar Transfusi


tukar tukar
Hingga 1000 5-7 10 4-6 8-10
g
1.001-1500 g 7-10 10-15 6-8 10-12

1.501-2000 g 10 17 8-10 15

> 2000 g 10-12 18 10 17


POLISITEMI
Hipoksia kronik  produksi
eritrosit kronik  
Hipoksiameningkat produksi
mikrotrombi
eritrosit  cedera
meningkat 
cerebral
mikrotrombi  cedera
cerebral

M
on
ito
r,
ca
ira
n,
ob
at-
ob
at
an
,
pa
rti
al
ex
ch
an
ge
KEKEBALAN
Akibat malnutrisi dan
infeksi
Akibat intrauterin 
malnutrisi dan
imu noglob
infeksi ulin << 
intrauterin 
neutropeni
imu noglob ulin << 
neutropeni

I
n
fe
k
si
n
o
s
o
k
o
m
ia
l
Masalah Lain
Neurologi Apnoe, perdarahan intrakranial

Ginjal Edema, gangguan elektrolit

Jantung PDA

Hematologi Anemia, ganggguan pembekuan

Kekebalan Rentan terhadap infeksi

Psikologis Anak menjadi kurang mandiri karena ortu sangat melindungi


Masalah Nutrisi pada BBLR

fungsi saluran pencernaan belum sempurna

• Refleks hisap kurang  sukar menyusui


• Motilitas usus lambat  kembung
• Volume gaster kecil  muntah
• Defisiensi enzim  residu
kapan pemberian nutrisi dimulai?

• BBLR sehat  segera  IMD

• BBLR sakit  sebagian besar dapat mengatasi


penyakitnya dengan cepat  hanya perlu
cairan, elektrolit, gula

• Kolostrum sebagai minum pertama


Cara menilai kecukupan cairan dan elektrolit:

• Secara klinis: edematous atau dehidrasi

• Berat badan

• Jumlah urin (2-3 ml/kg/hari), warna urin, berat jenis (1.005-


1.010)

• Elektrolit Na 135-145 mEq/l, K: 3.5-5 mEq/l

• Bila mendapat fototerapi, jumlah cairan + 20%


Nutrisi Parenteral

Bila sampai hari ketiga bayi masih perlu


puasa.

Garis besar program Nutrisi Parenteral:


1. Keperluan cairan dan elektrolit. Keperluan cairan setelah
hari ketiga: 120-150 cc/kg.
2. Keperluan kalori dan glukosa. Kalori: 90-100 kkal/kg.
3. Keperluan protein dan lemak.
4. Tambahan vitamin/ mineral/ trace element.
Bayi dapat mulai diberikan minum bila
keadaannya sudah stabil:

• Control suhu baik


• Sesak nafas/ retraksi berkurang
• Keperluan O2 berkurang
• Frekuensi denyut jantung baik, ekstrimitas
hangat
• Bising usus cukup
• Menunjukkan tanda-tanda lapar
Masalah ASI pada
BBLR Kurang Bulan

• Reflex hisap dan menelan yang belum kuat 


rangsangan pada puting lemah 
pengosongan payudara yang terhambat 
produksi ASI menjadi menurun  habis.

• Diatasi dengan HMF (Human Milk Fortifier).


HMF

• Isi: protein, elektrolit, mineral.


• Ditambahkan pada ASI peras bayi BB < 1500
g setelah bisa minum > 100 ml/kgBB.
• Diberikan sampai BB 1800-2000 kg.
• Susu formula prematur bila tidak ada HMF
atau ASI peras.
Komposisi Berbagai Susu
Susu Sapi ASI Matur Asi Prem ASI Formula Formula
Prem+F BBLR Biasa

Energi / 67 70 67 74 80 66
100 ml

Karbo 4.6 7 6 - 8.5 6.9


Lemak 3.9 4.2 4 4 4.4 3.6
Protein 3.4 1.3 1.8-2.4 3.7 2.2 1.5
Na 22 7 22 31 13-20 8
K 39 15 18 - 18 17
Ca 30 9 6 27 18-27 12-20
P 30 5 5 38 11-17 12-18
Daftar pustaka
United Nations Children’s Fund/World Health Organization. Low Birthweight. UNICEF, New York, 2004.
1.

Avaliable from : http://www.childinfo.org/areas/birthweight.htm. Last Update : Nov 2007 [ diakses tanggal 2


maret 2011].
2. Setyowati T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI
1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from : http://www.digilib.litbang.depkes.go.id. Last Update :
2010[diakses tanggal 2 maret 2011].
3. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan
Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313.
4. World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards promoting optimal fetal growth.
Avaliable from : http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html. Last update : January 2010
[diakses pada tanggal 4 Maret 2011].
5. Mutalazimah. Hunbungan Lingkar Lengan Atas dan Kadar Hb Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Dalam : Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. Vol. 6. 2005; 114-126.
6. Suradi R. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Melihat situasi dan kondisi bayi. Avaliable from :
http://www.IDAI.or.id. Last Update : 2006. [diakses pada tanggal 5 Maret 2011]
7. Sitohang NA. Asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah. Medan : Universitas Sumatera Utara. 2004.
8. Subramanian KS. Low Birth Weight Infant. Avaliable from : http://www.eMedicine.com. Last Update :
September 25, 2006. [diakses pada tanggal 5 Maret 2011 ].
9. Kristina P. Tobing, Hesti. Materi Pelatihan Penatalaksanaan BBLR. Jakarta: PERINASIA. 2010.
 

Anda mungkin juga menyukai