Marlina
Fakultas Farmasi Universitas Andalas
Abstract
Delapan belas kultur Vibrio parahaemolitycus telah diisolasi dari air laut Pantai Pasir Jambak dan Bungus,
Padang menggunakan media CHROMAgar Vibrio. Identifikasi bakteri ini dengan metode Biolog terhadap 96
jenis reaksi biokimia menggunakan mikroplate terhadap 3 kultur V. parahaemolyticus hasil isolasi, hasil
menunjukkan probability 68%, 78% dan 85%. Identifikasi gen toxR terhadap 14 kultur V. parahaemolyticus
dengan metoda PCR, memberikan pita pada 368 bp dari hasil elektroforesanya.
warna maka oxidase test dinyatakan negatif dan disuspensikan dalam 1 ml aquadest steril lalu
menandakan bakteri tersebut adalah bakteri enterik. divorteks. Panaskan dalam air mendidih selama 10
menit. Selanjutnya diinkubasi 10 menit dalam
Uji Katalase lemari pendingin dengan suhu -20oC kemudian
Koloni bakteri yang diduga V. parahaemolyticus disentrifus pada 10.000 rpm selama 5 menit,
dari media NA diambil sebanyak 1 ose, kemudian supernatan dipindahkan kedalam eppendrof baru
digoreskan diatas kaca objek yang kering. dan cairan ini digunakan untuk proses PCR.
Hidrogen Peroksida diteteskan sebanyak 2-3 tetes
pada usapan bakteri tadi. Apabila terbentuk Sebanyak 2µl template DNA dicampur dengan
gelembung udara maka uji katalase dinyatakan pereaksi PCR yaitu 10 x PCR buffer PCR, 25 mM
positif. Baktei aerob memberikan reaksi yang MgCl2 , Primer 1 Primer 2, 10 mM dNTPS (Deoksi
posistif terhadap uji katalase sedangkan anaerob Nukleotida Trifosfat) dan enzim Taq Polymerase
tidak menunjukkan reaksi yang positif. Di dalam eppendorf 0,2ml. Mesin PCR telah
diprogram masing masing sebagai berikut:
Identifikasi bakteri dengan metoda Biolog predenaturasi 960C (5 menit), denaturasi 940C (1
a. Kultur murni bakteri yang telah di tanam pada menit), annealing (Pengikatan) pada 630C (1,5
NA disiapkan. menit), extension (pemanjangan) 720C (1,5 menit)
b. Inokulum bakteri disiapkan dan diukur elongation (pemanjangan akhir) 720C (7 menit).
transmitantnya. Semua proses berjalan selama 20 siklus.
Koloni bakteri diambil dengan menggunakan
kapas lidi steril, kemudian suspensinya dibuat Elektroforesa
dengan menggunakan larutan Gram Negatif
(GP) Inoculation Fluid. Transmitant dari Teknik elektroforesa dilakukan pada gel agarosa
suspensi tadi diukur dengan menggunakan 1.2% menggunakan TBE 1x pada tegangan 150
Biolog Turbidimeter (Nonenteric 52% range ± Volt selama 5 menit, kemudian dilanjutkan pada
2%). Apabila transmitant yang dihasilkan kecil tegangan 80 Volt selama 50 menit untuk
maka diencerkan kembali dengan penambahan mengidentifikasi gen toxR pada campuran setelah
inoculation fluid. Apabila transmitant besar proses PCR selesai. Untuk memudahkan
maka koloni bakterinya ditambahkan kembali. pengamatan, gel diwarnai dengan 0.5 µg/ml larutan
Suspensi tersebut kemudian dituang ke dalam editium bromida selama 5-10 menit dan dilihat
cawan petri gambarannya dengan DNA Gel Documentation
c. Dengan menggunakan mikropipet, suspensi tadi System. Pada photo dapat dilihat pola pemisahan
dipipet sebanyak 150µl kemudian dimasukkan pita-pita DNA yang ukurannya diketahui melalui
kedalam tiap lubang GN2 MikroPlate. perbandingan dengan ukuran pita-pita standar “1
Mikroplate kemudian diinkubasi selama 16-24 Kb DNA ladder”, dimana ukuran pita-pita DNA V.
jam. parahaemolyticus untuk toxR adalah 368 bp,
d. Setelah diinkubasi, MikroPlate dimasukkan ke
dalam MicroStation Reader. Dengan Hasil dan Pembahasan
menggunakan Pre-loaded ID data Base yang
terdapat didalam komputer yang terprogram V. parahaemolyticus merupakan bakteri halofilik
maka proses identifikasi akan segara yang mempunyai habitat nya di air, terutama air
berlangsung, dan hasilnya akan ditampilkan dengan konsentrasi tinggi seperti air laut (Tantillo
pada monitor dan hasilnya akan diprint. Hasil et al, 2004; Wong et al, 2000). Dari hasil isolasi air
ini berupa daftar 1-10 spesies yang memiliki laut pantai Pasir Jambak dan Bungus, Padang
pola reaksi yang berdekatan lengkap dengan diperoleh 18 kultur tunggal warna ungu pada media
persentasenya. CHROMAgar Vibrio yang diduga adalah V.
parahaemolitycus. CHROMAgar Vibrio adalah
media selektif untuk bakteri genus Vibrio, media
Deteksi gen toxR bakteri V. parahaemolyticus ini mengandung senyawa kromogenik yang dapat
secara PCR membedakan beberapa spesies dalam genus Vibrio
(Hara-Kudo et al., 2001).
Ekstraksi Genom DNA
Tabel 1 : Hasil pembacaan dengan Microstation Reader identifikasi kultur V. parahaemolyticus dengan
metode Biolog pada 96 lubang microplate.
Got f 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
o
A 0 <227> <440> <239> <389> <337> 30 <430> 15 {66} 20 21
B 10 <410> 15 <230> 16 <498> 28 17 21 <416> <494> <603>
C 13 <624> 49+ 16 17 <223- <450- <472> 42+ 15 <315> <260>
D 27 23 20 44 16 41 <394> 15 {100} 12 { 87) 11
E 7 4 25 32 34 <353> 19 {100} 19 22 5 <486>
F <143> 29 12 31 <120> <123> <319> <398> <485> <442> { 83} {101}
G <341- 34 { 79} 24 15 <264> 17 -1 <220> <303> 13 16
H 24+ <385> <264> <187> 10 42 24 14 <163> 35 28 <454>
Dari hasil deteksi gen toxR pada kultur bakteri V. 10-30% bakteri V. parahaemolyticus dari sampel
parahaemolitycus.hasil isolasi, berhasil dideteksi lingkungan yang mengandung gen toxR (Nishibuchi,
14 kultur mempunyai gen toxR. Hasil ini sesuai 2004).
dengan informasi sebelumnya bahwa hany sekitar
M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16
368 bp
Gambar 2: Hasil elektroforesa gen toxR kultur V. parahaemolyticus hasil isolasi dari air laut pada gel
agarosa 1,2%
Dari hasil deteksi gen toxR pada kultur bakteri V. Tantillo, G.M., Fontanarosa, M., Di Pinto, A. and
parahaemolitycus.hasil isolasi, diperoleh hasil 8 Musti, M. Updated perspectives on
kultur mempunyai gen toxR dari 14 kultur yang emerging vibrios associated with human
diperiksa. Tidak terdeteksinya gen toxR pada kultur infections. Letters in Applied
yang telah positif dan berwarna ungu pada media Microbiology 2004, 39:117-126.
CHROMAgar, kemungkinan kultur tersebut Wong, H.C., Liu, S.H., Wang, T.K., Lee, C.L.,
terkontaminasi oleh Vibrio lain, karena primers Chiou, C.S., Liu, D.P., Nishibuchi, M. and
hanya akan bereaksi dengan DNA dari kultur V. Lee, B.K. Characterization of Vibrio
parahaemolyticus saja. parahaemolyticus O3:K6 from Asia.
Proses yang terjadi pada mesin PCR adalah Applied and Environmental Microbiology
denaturasi DNA dengan suhu yang tinggi (940C) 2000, 66:3981-3986.
sehingga rantai DNA yang berupa rantai ganda Alcamo, E. I, Fundamental of Microbiology, 4nd Ed,
yang berpilin menjadi helaian tunggal yang The Benjamin, Cummings Publishing Inc,
terputus-putus. Gen target terputus menjadi dua California, 1995Nontji. Anugerah, Laut
buah helaian tunggal yaitu rantai basa nukleotida 1 Nusantara, Penerbit Djambatan, Jakarta,
dan rantai basa nukleotida 2. Rantai basa nukleotida 1995.
1 diikat oleh primer 1 dari arah 3′ (tiga aksen) ke 5′ Pelczar, M J and Roger, D., Microbiology 2nd Ed,
(lima aksen) dan rantai basa nukleotida 2 diikat Mcgraw-Hill Company, New York, 1965.
oleh primer 2 dari arah 3′ ke 5′ juga. Dengan adanya Tang, Y. W., Elis, N. M., Hopkins, M. K., Dodge,
enzim Taq Polymerase, MgCl2 sebagai kofaktor, D. E.,and D. H. Persing., “Journal
dan dNTP's (d-ATP, d-CTP, d-GTP, d-TTP) Comparison of Phenotypic and Genotypic
sebagai suplai nukleotida, primer yang tersusun dari Techniques for Identification of Unusual
kurang lebih 13 basa nukleotida akan Pathogenic Aerobic Gram Negatif Bacilli”,
diperpanjang sehingga jumlahnya sama dengan Journal of Clinical Microbiology, 30,
rantai basa nukleotida 1 dan 2 membentuk dua buah 3674 – 3679, 1998
gen yang sempurna. Proses ini berlangsung pada De Paola, A., J. Ulaszek, C. A. Kaysner, and B. J.
satu kali siklus, apabila tedapat 20 siklus maka gen Tenge, “Molecular, Serological, and
yang terbentuk adalah 220 = 1048576 atau Virulence Characteristics of Vibrio
dirumuskan 2n (n=jumlah siklus). Setelah proses parahaemolyticus Isolated from
menggunakan mesin PCR selesai, dilakukan Environmental, Food, and Clinical Sources
elektroforesa gel untuk melihat pola pemisahan pita in North America and Asia”, Applied and
DNA (Wong et al, 2001). Environmental Microbiology, 69, 2003,
3999-4005
Kesimpulan David, J. C, Jannet L.,Comparison of Vitek® 32 and
Microlog® ML3 System for Identification
Metode Biolog dan PCR dapat digunakan sebagai of Select Biological Warfare Agents,
metode konfirmasi dalam mengidentifikasi bakteri Armed Force Institute of Pathology,
V. parahaemolyticus hasil isolasi, dimana metode American Registry of Pathology,
PCR lebih spesifik dibandngkan metode Biolog Washington, DC, 2001de Nogueira L.,
karena dapat mendeteksi sampai tingkat gen. Bittrich, V.P.C., Shepherd, G. J., Lopes A.
V., and Marsaioli, A. J. 2001.
Daftar Pustaka Hara-Kudo, Y., Nishina, Y., Nakagawa, H.,
Konuma, H., Hasegawa, J. and Kumagai, S.
Marlina, Radu, S., Kqueen, C. Y., Napis, S., Detection of TDH-producing Vibrio
Zakaria, Z., Mutalib, S. A. and Nishibuchi, parahaemolyticus O3:K6 from naturally
M. Occurrence of tdh and trh genes in contaminated shellfish with
Vibrio parahaemolyticus isolated from immunomagnetic separation method and a
Corbicula moltkiana Prime in West chromogenic agar medium.
Sumatera, Indonesia. Southeast Asian Kansenshogaku Zasshi 2001.75:955-960.
Journal of Tropical Medical Public Health Kim, Y. B., J. Okuda, C. Matsumoto, N. Takahashi,
Vol.38 No. 2 March 2007. S. Hashimoto, and M. Nishibuchi,
Marlina, Zulqifli, Anamerta, L., Revadiana, I., “Identification of Vibrio parahaemolitycus
Radu, S., Kqueen, C. Y. and Nishibuchi, Strains at the Species Level by PCR
M. Identification of Vibrio Targeted to the toxR Gene”, Journal of
parahaemolyticus from clinical samples in Clinical Microbiology, 37, 1999, 1173-
West Sumatera Using Polymerase Chain 1177
Reaction Methods. Acta Pharmaceutica
Indonesia 31 (2): 2007, 96-99.
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, 2008, halaman 1-11 ISSN : 1410 – 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003
Provenzano, D., D. A. Scuhmacher, J. L. Barker, Alam, M. J., Miyoshi, S. I. And Shinoda, S. 2003.
and K. E. Klose, “The Virulence Studies on pathogenic Vibrio
Regulatory Protein ToxR Mediates parahaemolyticus during a warm weather
Enhanced Bile Resistance in Vibrio season in Seto Inland Sea, Japan.
Cholerae and Other Pathogenic Vibrio Environmental Microbiology 5:706-710
Species”, Journal of Clinical Yuherman, Molecular Characterization of Vibrio
Microbiology , 12, 1999, 7758-7763. Species Isolated From Sea Water, P.hD
Cordova, J. L., J. Astorga, W. Silva, and C. Thesis, Faculty of Food and
Riquelme, “Characterization by PCR of Biotechnology, Universitas Putra Malaysia,
Vibrio parahaemolitycus isolates collected Selangor, Malaysia,2001
during the 1997-1998 Chilean outbreak”, Nishibuchi, M. Vibrio parahaemolyticus. In
Biological Research, 35, 2002, 433-440 International handbook of foodborne
Wong, H. C. and Lin, C. H. Evaluation of Typing pathogens, ed. M.D. Milliots and J.W.
of Vibrio parahaemolyticus by Three PCR Bier.United States: Marcel Dekker, Inc.
Methods Using Specific Primers. Journal 2004. p. 237-252
of Clinical Microbiology 2001, 39: 4233-
4240.