BAGIAN 2
Semoga bermanfaat
Budi Yuwono P
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................. (i)
I. PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Maksud dan Tujuan ......................................................................1
1.2 Ruang Lingkup ..............................................................................1
II. PERAN PELAKU PADA TAHAP PELAKSANAAN ............................2
III. LANGKAH-LANGKAH TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN...........5
3.1 Tahap Persiapan ..........................................................................5
1. Penyiapan Organisasi Pengelola O&P ...................................5
2. Penajaman Rencana Kerja .....................................................7
3. Penandatanganan SPPD-L .....................................................8
4. Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K) ......8
5. Pelatihan (Coaching) KSM ....................................................11
6. Sosialisasi Kegiatan ..............................................................11
7. Pembuatan & Pemasangan Papan Nama Kegiatan .............11
3.2 Tahap Pelaksanaan Konstruksi ..................................................12
1. Pencairan Dana .....................................................................12
2. Mobilisasi ...............................................................................12
3. Musyawarah Pengadaan .....................................................22
4. Praktek Kerja Lapangan (OJT) .............................................22
5. Pelaksanaan Konstruksi ........................................................23
6. Supervisi Pelaksanaan Konstruksi ........................................26
7. Rapat Evaluasi Kemajuan Kegiatan ......................................28
8. Pemantauan Dampak Lingkungan ........................................29
9. Pembuatan Dokumentasi (50%, 100%) ................................30
10. Perubahan Pekerjaan di Lapangan ...................................30
11. Penyelesaian Pekerjaan ....................................................31
12. Pemeriksaan/Sertifikasi Kegiatan ......................................33
IV. ADMINISTRASI & PEMBUKUAN KSM LINGKUNGAN ...................39
4.1 Pengertian Administrasi Kegiatan KSM.......................................39
4.2 Tujuan Administrasi Kegiatan KSM ............................................39
4.3 Bentuk Administrasi Pada Tahap Pelaksanaan ..........................40
4.4 Laporan Kemajuan Kegiatan (Dwi-Mingguan) KSM ...................48
4.5 Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan KSM .........................48
4.6 Musyawarah Pertanggungjawaban Kegiatan KSM .....................49
4.7 Administrasi Keuangan KSM Lingkungan .................................49
4.8 Siapa Yang Melakukan Pencatatan ...........................................54
4.9 Dimana Menyimpan Hasil Pencatatan ......................................55
LAMPIRAN :
1. CONTOH BENTUK SPPD-L
2. CONTOH BENTUK RENCANA KERJA & SYARAT (RKS) PENGADAAN
3. CONTOH FORMULIR SERTIFIKASI, BAP2 DAN SP3
4. CONTOH BENTUK LAPORAN DWI-MINGGUAN & LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN KSM LINGKUNGAN
2. RUANG LINGKUP
Buku ini mencakup maksud, tujuan, ruang lingkup, peran pelaku pada kegiatan
pembangunan, Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan tahap pelaksanaan
pembangunan, Administrasi & Pembukuan KSM.
Buku ini juga sekaligus dapat digunakan sebagai pedoman teknis
pelaksanaan kegiatan PAKET dan ND, khususnya kegiatan sebagaimana
diuraikan dalan Bagian III, Langkah-Langkah Pelaksanaan (kecuali
Pengorganisasian O&P dan SPPD-L, untuk PAKET harus disesuaikan
kembali) dan Bagian IV. Administrasi dan Pembukuan.
1. Peran BKM
a. Memfasilitasi KSM dalam Pengadaan Bahan/Alat, terutama pengadaan
yang bernilai diatas Rp. 15 Juta;
b. Melaksanakan pencairan dana kepada KSM/Panitia;
c. Dana BLM tidak boleh dipakai untuk biaya ganti rugi apapun;
d. Memfasilitasi Peningkatan Swadaya Masyarakat
e. Menyelenggarakan rembug/musyawarah pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan KSM;
f. Membuat Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan (SPPD-L)
dengan KSM pelaksana kegiatan Lingkungan;
g. Memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul ditingkat
kelurahan, termasuk memberikan sanksi/peringatan kepada KSM atas
pelanggaran pemanfaatan dana dan atau pelanggaran atas ketentuan-
ketentuan dalam SPPD-L;
2. Peran UPL
a. Memfasilitasi pembentukan Organisasi Pengelola O&P setiap KSM (Tim
Pengelola dan Rencana Kerjanya);
b. Menyelenggarakan Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi
(MP2K) bagi semua KSM Lingkungan;
c. Menyiapkan dan Memfasilitasi penandatanganan Surat Perjanjian
Pemanfaatan Dana Lingkungan (SPPD-L) antara BKM dengan KSM
pelaksana kegiatan Lingkungan;
d. Bersama Faskel/Askot Infra memfasilitasi kegiatan Coaching atau On
The Job Training (OJT) kepada KSM;
e. Memfasilitasi dan Memverifikasi administrasi pencairan dana kepada
KSM (RPD, LPD, BA Pembayaran);
f. Merekomendasi dan Memfasilitasi pencairan dana kepada Panitia;
g. Menyusun Tim, Jadwal dan Melaksanakan Pengadaan Bahan/Alat
secara Terbatas (Bernilai diatas Rp. 15 Juta) yang dibutuhkan oleh KSM,
(bila ada);
3. Peran KSM
a. Memperoleh amanat masyarakat untuk mengelola kegiatan infrastruktur
yang transparan dan dapat dipertanggung jawabkan
b. Mengikuti coaching/OJT yang dilaksanakan UPL/faskel baik terkait teknis
infrastruktur, administrasi maupun pembukuan keuangan KSM;
c. Memastikan prasarana yang dibangun tidak boleh menimbulkan Dampak
Lingkungan dan Social
d. Melakukan musyawarah untuk Membentuk Organisasi Pemanfaat dan
Pemelihara (O&P)
e. Menyampaikan Jadwal Kerja, Rencana Pengadaan Bahan/Alat, Rencana
Pemeliharaan, Rencana Tenaga Kerja, Tim Pelaksana Kegiatan yang
lebih rinci kepada UPL sebelum MP2K/PCM;
f. Melaksanakan Musyawarah Pengadaan Bahan/Alat, Musyawarah
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan dan memastikan Tim O&P
turut serta dalam MP2K;
Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana 3
g. Membangun Prasarana dengan kualitas baik dan bermanfaat minimal 5
tahun
h. Membuat Papan Nama/Informasi Proyek sehingga dapat diketahui oleh
masyarakat umum;
i. Membuat administrasi, termasuk photo-photo, laporan-laporan
pertanggungjawaban kegiatan dan mengarsipkannya;
j. Melakukan penggantian atau perbaikan prasarana yang diperintahkan
oleh konsultan/UPL selama proses konstruksi berlangsung;
k. Mendorong Peningkatan Swadaya Masyarakat, minimal merealisasikan
seluruh swadaya yang telah disepakati sebelumnya;
l. Mendorong pelibatan masyarakat sebanyak-banyaknya dalam
pelaksanaan kegiatan;
m. Dana BLM tidak boleh dipakai untuk biaya ganti rugi apapun;
n. Aktif melakukan penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul
akibat pelaksanaan kegiatannya;
Rembug
Penyiapan Rembug
Organisasi & Pengadaan
R. Kerja Bahan,
O&P Alat
Pelaksanaan Konstruksi,
Pencairan Dana,
Musyawarah
Mobilisasi Pengamanan Dampak,
T. Tangan Persiapan
(T. Kerja, Laporan Kemajuan,
SPPD-L Pelaksanaan
Bahan, Rapat Evaluasi Lapangan,
Konstruksi
Alat) Administras,
(MP2K) PHOTO (50%, 100%)
Penajaman Coaching
Rencana KSM (Teknis, Praktek Kerja Lapangan (OJT)
Kerja AdminstrasiK
euangan)
Supervisi Pelaksanaan
Sosialisasi Kegiatan
Suatu rencana kerja hendaklah dibuat serinci mungkin agar lebih mudah
untuk dipahami dan dilaksanakan. Untuk mencapai hal tersebut tidak
cukup mudah, apalagi ada keterbatasan kemampuan teknis personil dalam
menyusun perencanaan dan keterbatasan waktu yang tersedia untuk
merencankan kegiatan. Untuk mengantisipasi adanya kelemahan-
kelemahan dalam perencanaan tersebut maka perlu dilakukan evaluasi
atau penajaman kembali rencana kerja sebelum pelaksanaan dimulai.
Penajaman rencana kerja disini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
KSM selaku pelaksana kegiatan pembangunan, khususnya oleh Tim
Pelaksana yang telah dibentuk, dengan tujuan untuk memperoleh suatu
rencana pelaksanaan pembangunan yang lebih rinci dari rencana kerja
awal (sudah diajukan dalam proposal/SPPD-L) sehingga lebih siap
dijalankan dilapangan. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai langkah
antisipasi adanya perubahan-perubahan dalam rencana kerja awal baik
yang disebabkan oleh adanya pemahaman baru yang lebih mendalam
tentang pelaksanaan kegiatan, perubahan kondisi lapangan dilokasi
prasarana, ketersediaan tenaga kerja, bahan, peralatan ataupun kondisi
Tim Pelaksana kegiatan sendiri, dan lain-lain yang akan mempengaruhi
metode kerja pelaksanaan untuk mencapai target-target yang sudah
ditentukan dalam pelaksanaan konstruksi.
Penajaman rencana kerja yang dicakup disini antara lain adalah rencana
jadwal pelaksanaan, rencana pengadaan/mobilisasi tenaga kerja/
bahan/alat, rencana tim pelaksana lapangan, rencana Calon Tenaga Kerja
yang akan terlibat, termasuk rencana pelatihan administrasi dan teknis
konstruksi bagi tim pelaksana lapangan.
Pelaksanaan hal tersebut dilakukan dengan cara mengevaluasi atau
memeriksa kembali dari setiap rencana yang telah ada, apakah semua
hal-hal yang diuraikan pada rencana semula (SPPD-L/Proposal) masih
dapat diterapkan dilapangan. Jika ada rencana yang perlu disesuaikan
kembali maka dapat langsung diperbaiki. Hasil perbaikan/perubahan inilah
yang selanjutnya akan dipergunakan oleh Tim Pelaksana Lapangan
sebagai acuan dalam pelaksanaan, disamping juga sebagai alat
monitoring suatu pekerjaan dilapangan nanti.
Keseluruhan hasil penajaman rencana ini akan menjadi masukan dalam
penyelenggaraan Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi yang
diselenggarakan oleh UPL.
Catatan :
Bentuk perjanjian kerjasama ini dapat berbentuk Harga Satuan atau Lampsum dan tanpa kompensasi berupa kenaikan
harga meskipun ada perubahan harga kemudian hari;
Sedangkan untuk pelaksanaan Pengadaan secara Khusus pada prinsipnya dilaksanakan oleh Tim
Pengadaan dan langsung dapat dilakukan negosiasi harga (sampai dilokasi) sesuai volume & spesifikasi
bahan/alat yang dibutuhkan. Dalam hal ini pihak pemasok tetap harus memberikan dokumen penawaran
sebelum negosiasi harga kepada Tim Pengadaan (dalam metode ini harus tetap ada dokumen penawaran dari
pahak toko/pemasok) dan menjadi bahan pertanggungjawaban tim pengadaan. Sedangkan untuk langkah-
langkahnya teknis lainnya dapat dilakukan penyesuain pada langkah - langkah pengadaan terbatas.
5) Pelaksanaan Konstruksi/Fisik
Pelaksanaan Konstruksi adalah serangkaian pelaksanaan kegiatan
pembangunan/fisik saran & prasarana untuk mewujudkan bangunan
yang direncanakan. Termasuk juga disini adalah kegiatan-kegiatan
penanganan Dampak
Lingkungan/mitigasi yang telah
direncanakan. Dalam
pelaksanaan kegiatan
pembangunan sarana dan
prasarana tersebut, harus
diperhatikan kesesuaian dari
spesifikasi teknis (persyaratan
teknis) agar bangunan yang
dibuat lebih aman dan kuat
sehingga benar-benar dapat
dimanfaatkan lebih lama.
Pelaksanaan setiap jenis
pekerjaan/kegiatan
membutuhkan cara-cara penanganan yang berbeda-beda sesuai
spesifikasi dari masing-masing jenis prasarana tersebut.
Untuk itu maka pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur harus
mengacu pada ketentuan-ketentuan teknis, cara pelaksanaan kegiatan
sebagaimana ditetapkan dalam pedoman teknis pembangunan
prasarana, baik untuk kegiatan yang didanai melalui swadaya maupun
melalui BLM. Petunjuk pelaksanaan konstruksi dapat dilihat buku Jilid I-
IV, Pedoman Teknis pembangunan sarana & prasarana, tentunya sesuai
dengan prasarana yang ditangani.
Untuk menjaga capaian hasil pekerjaan fisik tetap berkualitas baik sesuai
dengan persyaratan teknis yang berlaku maka pelaksanaan kegiatan
pembangunan sarana & prasarana oleh KSM dapat dilakukan selain
dengan cara gotong-royong juga dapat dilaksanakan dengan cara
kerjasama dengan pihak ketiga yang lebih mampu, khususnya untuk
pekerjaan yang memerlukan teknologi yang rumit/sulit atau tidak mampu
ditangani oleh masyarakat sendiri.
B. Pelaksanaan Sertifikasi :
Langkah-langkah pelaksanaan Sertifikasi:
1. Kegiatan Sertifikasi dilakukan untuk setiap jenis Kegiatan yang
dilaksanakan oleh KSM;
2. Metode yang digunakan dapat mencakup pemeriksaan terhadap
dokumen yang diperlukan, pemeriksaan langsung dilapangan (fisik)
maupun wawancara langsung dengan pihak KSM (yang terkait
langsung dengan pelaksanaan kegiatan dilapangan);
3. Acuan proses Sertifikasi adalah formulir Sertifikasi (Form : S.1),
contoh format terlampir;
4. Jawaban atas setiap pertanyaan Sertifikasi dilakukan sebagai
berikut :
a. Jawaban Pertanyaan bagian A. Capaian Kualitas Proses &
Pemanfaatan dituliskan pada Kolom Penilaian berupa tanda (√)
yaitu :
• Apabila hasil pemeriksaan/penilaian adalah telah
dilakukan/telah dibuat/sesuai secara benar/ lengkap maka
jawabannya ”Ya”, kemudian tuliskan tanda (√) pada kolom
jawaban ”Ya” yang tersedia, dan sebaliknya apabila
jawabannya belum//tidak benar/tidak lengkap maka tuliskan
tanda (√) pada kolom jawaban ”Tidak” yang tersedia.
• Apabila terdapat jawaban ”Tidak” maka cantumkan/dicatat
apa saja kekurangan/kesalahan yang ditemukan. Hal-hal
yang menjadi catatan ini dituliskan pada kolom ”Catatan”
yang telah disediakan;
b. Jawaban Pertanyaan Pertanyaan bagian B. Kesesuaian
Volume & Kualitas Pekerjaan, yaitu :
• Kolom No. Diisi dengan nomor urut;
• Kolom Uraian Kegiatan diisi dengan nama jenis kegiatan/item
kegiatan sesuai uraian pekerjaan yang ada (mengacu pada
Daftar Kuantitas Pekerjaan);
Suplemen Teknis : Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana 35
Gambar 2. Diagram Alir Proses Sertifikasi Kegiatan
Hasil
Pembangunan &
Administrasi
PANITIA
Permintaan
Sertifikasi
(Oleh Panitia)
Pemeriksaan
Oleh UPL,
Faskel/Askot Infra
bersama Panitia
Selesai Penyusuna
Penyusunan SP3
Layak n LPJ
BAP2
Belum Selesai/
Layak dgn Penyempurnaan
Dengan demikian maka SP3 ini merupakan tindak lanjut dari hasil
Sertifikasi/Pemeriksaan Pekerjaan, termasuk telah dilakukan
penyempurnaan pekerjaan (bila ada) atau yang dinyatakan telah
layak/Selesai. Contoh Bentuk SP3 ini sebagaiman format terlampir.
1). Apa yang dimaksud dengan Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja ?
Formulir ini sangat penting untuk mengetahui siapa saja masyarakat yang
bekerja dilapangan dan berapa lama bekerjanya, baik tenaga kerja dari
swadaya maupun dari BLM/PNPM.
Formulir Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja Swadaya & BLM/PNPM (Form TK-
2), merupakan formulir harian (dibuat setiap hari) untuk mencatat kehadiran
Tenaga Kerja yang ikut melaksanakan pekerjaan konstruksi (Mandor, Tukang,
Pekerja) dilapangan. Yang dimaksud tenaga kerja dari swadaya adalah
tenaga kerja gotong royong atau upahnya diswadayakan (tidak langsung
menerima upah dari BLM). Sedangkan tenaga kerja BLM/PNPM adalah
tenaga kerja yang akan mendapat upah dari BLM/PNPM.
Formulir ini sangat penting, khususnya untuk mendukung kebenaran
pembayaran tenaga kerja BLM/PNPM (sumber utama pembukuan keuangan
tenaga kerja-Form KSML-5, buku Ongkos Tenaga Kerja).
Khusus untuk tenaga kerja dari BLM/PNPM, hal penting yang harus
diperhatikan/disosialisasikan kepada pekerja disini, bahwa khusus untuk
Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana 40
jumlah HOK pekerjaan konstruksi, ini selanjutnya akan digunakan sebagai
dasar untuk pembayaran upah masing-masing tenaga kerja yang bekerja
melaksanakan pekerjaan konstruksi. Misalnya HOK, Ali (tukang) pada hari itu
= 0,5 dan besarnya upah tukang per hari Rp. 40.000, maka besarnya Upah
yang diterima Ali adalah 0,5 x Rp. 40.000, sebesar Rp. 20.000 saja.
Sedangkan untuk tenaga kerja pengumpulan bahan besarnya pembayaran
upah dapat dibayar sesuai volume masing-masing bahan yang dikumpulkan.
Adapun Cara pengisian formulirnya adalah sebagaiberikut :
a. Sebelum tenaga kerja bersangkutan memulai kerja maka harus mengisi
nama, keahlian, umur, jenis kelamin, jam mulai kerja dan apakah hari
tersebut bekerja sebagai tenaga swadaya atau BLM;
b. Kemudian pada saat selesai bekerja atau hendak pulang, baru mengisi
kembali jam selesai kerja, jumlah HOK dan tanda tangan;
c. Terakhir, pelaksana KSM/Panitia melakukan/melengkapi dan memeriksa
kebenaran pengisian jumlah dari masing-masing tenaga kerja tersebut
(baris/kolom) termasuk mengisi rekapitulasi jumlah tenaga kerja dan HOK
untuk swadaya dan BLM masing-masing.
Cara Pengisian/perhitungan HOK adalah :
a. Tetapkan sesuai kebiasaan setempat mengenai lama kerja tiap hari,
misalnya 6 jam per hari (tidak termasuk istirahat/makan siang). Berdasarkan
Jam Kerja yang dicatat pada formulir, maka dapat diketahui jumlah jam
kerja tiap tiap tenaga kerja;
b. Nilai HOK diperoleh dengan cara, jumlah jam kerja hari itu dibagi jumlah jam
kerja yang ditetapkan sesuai kebiasaan setempat. Nilai HOK ini dapat
berbentuk angka bulat yaitu 1 HOK (artinya tenaga kerja bekerja penuh satu
hari kerja) atau berbentuk angka pecahan seperti 0,5 HOK (artinya tenaga
kerja hanya bekerja setengah hari kerja saja).
Untuk pengisian jumlah HOK tiap tenaga kerja sebaiknya dilakukan oleh
pelaksana kegiatan KSM supaya kebenarannya lebih terjamin.
Contoh Formulir sebagai berikut :
Penjelasan :
Nama, adalah nama tenaga kerja
2). Apa yang dimaksud dengan Daftar Harian Penerimaan Bahan/Alat dari
Swadaya & BLM/PNPM ?
Daftar Harian Penerimaan Bahan/Alat dari Swadaya & BLM/PNPM (Form-
BA1), adalah merupakan formulir untuk mencatat penerimaan bahan/alat yang
diperoleh melalui swadaya masyarakat/pihak ketiga (pemerintah/swasta) dan
yang diperoleh melalui BLM/PNPM dari pemasok/toko;
Untuk Bahan yang diterima untuk BLM/PNPM, Formulir ini sangat penting,
khususnya untuk mendukung kebenaran volume dan kualitas serta
pembayaran kepada pemasok/toko (sumber utama pembukuan keuangan
Material/Alat-Form KSML-5, buku Material/Alat).
Formulir ini juga dibuat harian oleh KSM. Sedangkan contoh formulirnya
adalah sebagai berikut :
Penjelasan:
No, adalah nomor urut pencatatan;
Hari/Tanggal, adalah Hari/Tanggal bahan/alat diterima diproyek;
Nama Donatur/Pemasok/Toko, adalah nama masyarakat/pihak
ketiga/Pemasok/Toko yang menyerahkan bahan.
Alamat, Alamat Donatur/Pemasok/Toko;
4). Apa yang dimaksud dengan Daftar Hadir Mingguan Tenaga Kerja dari
Swadaya ?
Formulir ini merupakan Rekapitulasi Mingguan Daftar Hadir Harian Tenaga
Kerja dari Swadaya (Mandor, Tukang, Pekerja) yang terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan konstruksi. Sumber data pengisian formulir ini adalah
dari data-data Formulir Daftar Hadir Harian TK Swadaya & BLM/PNPM yang
telah dibuat sebelumnya (Form-TK2 untuk bagian sumber dana Swadaya).
Cara pengerjaan :
a. Perhatikan bahwa pada formulir ini, data yang diperlukan hanyalah data
terkait tenaga kerja swadaya saja pada Form TK2, dan tidak termasuk
tenaga Kerja BLM/PNPM. Untuk BLM/PNPM akan dihitung pada formulir
TK3b).
b. Kumpulkan semua Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja Swadaya &
BLM/PNPM (Form-TK2) yang ada pada minggu tersebut;
Penjelasan:
No, adalah nomor urut penulisan
Nama, adalah nama tenaga kerja
K/T/P, adalah kualifikasi tenaga kerja (K=Kepala Kelompok/Mandor,
T=Tukang, P=Pekerja)
Jenis kelamin, adalah jenis kelamin tenaga kerja (L=Laki-laki, P=Perempuan)
M/KM, adalah status kemampuan tenaga kerja (M=Mampu; KM=Kurang
Mampu/Miskin)
Rincian HOK diisi dengan Jumlah HOK tenaga Kerja sesuai hari kerjanya. Nilai
yang ditulis adalah bentuk angka. Misalnya Hari Senin (kolom Sn) = 0,5;
Selasa (kolom Sl) = 1; Rabu (R) : 1, Kamis (K) : 0,5; Jumat (J) : 1, Sabtu (Sb) :
1.
Jumlah HOK, jumlah nilai HOK mulai hari pertama (Sn) sampai hari terakhir
(Sb) untuk tiap tenaga;
Tandatang/cap jempol, adalah tandatangan tenaga kerja bersangkutan.
Jumlah (K/T/P/L/P/M/KM) adalah jumlah masing-masing tenaga kerja
(L/P/M/KM) pada minggu bersangkutan.
Jumlah Total HOK : Jumlah HOK dari semua tenaga kerja selama minggu
bersangkutan.
Penjelasan:
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
Keterangan, adalah jumlah saldo awal;
Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian
Masuk, adalah catatan jumlah uang masuk (M)
Keluar, adalah catatan jumlah uang keluar (K)
Saldo (D), adalah jumlah total transaksi yang tercatat pada tanggal tersebut
Penjelasan:
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
Jenis material/peralatan, adalah jenis material/peralatan yang diadakan sesuai
dengan kegiatan ;
Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian
Jumlah Unit, adalah catatan jumlah material/peralatan yang diadakan
Harga per unit, adalah satuan harga material/peralatan yang diadakan
Jumlah Rupiah Swadaya, jumlah dana yang diberikan masyarakat untuk
pengadaan material/peralatan secara swadaya
Jumlah Rupiah BLM, jumlah dana BLM yang dipergunakan untuk pengadaan
material/peralatan
Jumlah Total, adalah jumlah total pengeluaran yang tercatat pada tanggal
tersebut
Penjelasan:
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
Jenis material/peralatan, adalah jenis material/peralatan yang diadakan sesuai
dengan kegiatan ;
Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian
Jumlah Unit, adalah catatan jumlah material/peralatan yang diadakan
Harga per unit, adalah satuan harga material/peralatan yang diadakan
Jumlah Rupiah Swadaya, jumlah dana yang diberikan masyarakat untuk
pengadaan material/peralatan secara swadaya
Jumlah Rupiah BLM, jumlah dana BLM yang dipergunakan untuk pengadaan
material/peralatan
Jumlah Total, adalah jumlah total pengeluaran yang tercatat pada tanggal
tersebut
Penjelasan:
Kolom (1), dikosongkan (sudah terisi);
Kolom (2), diisi uraian tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi yang
diperlukan ;
Kolom (3), diisi satuan tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;
Kolom (4), diisi volume/jumlah tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;
Kolom (5), diisi Harga satuan dari tiap jenis tenaga
kerja/bahan/alat/administrasi
Kolom (6), diisi Jumlah biaya dari tiap jenis tenaga
kerja/bahan/alat/administrasi (nilai kolom (4) di kali nilai kolom (5));
Penjelasan:
Kolom (1), dikosongkan (sudah terisi);
Kolom (2), diisi uraian tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi yang
telah diadakan melalui dana BLM;
Kolom (3), diisi satuan tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;
Kolom (4), diisi volume/jumlah tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;
Kolom (5), diisi Harga satuan pengadaan dari tiap jenis tenaga
kerja/bahan/alat/ administrasi;
Kolom (6), diisi Jumlah biaya dari tiap jenis tenaga
kerja/bahan/alat/administrasi (nilai kolom (4) di kali nilai kolom (5));
Baris (E),diisi Jumlah total nilai kolom (6)
Baris (F),diisi Jumlah nilai BLM yang telah diterima (yang sedang
dipertanggungjawabkan)
Baris (G),diisi Jumlah sisa dana BLM yang diterima (Nilai (F) dikurang nilai (G))
Berdasarkan :
1. Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan BLM (SPPB BLM) antara BKM dengan
Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM Mandiri Perkotaan
Kec....................... Kab./Kota ...................... 5), Nomor : .....................
tanggal.............................. 5)
I. Nama : .....................................................................6)
Jabatan : Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) ................................ 7)
Desa/Kelurahan ........................…, Kecamatan .......................…, Kabupaten/Kota
.......................…, Provinsi .......................…8)
Berdasarkan Hasil Musyawarah Masyarakat Desa/Kelurahan dan
disyahkan/dicatatkan di Notaris ..............................…, tanggal ................................ 9)
Alamat : ..................................................................… 10)
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
tersebut, hal-hal sebagai berikut :
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki Pekerjaan, yaitu :
Nama Paket/Jenis Pekerjaan : ......................................................................16)
Lokasi : ..........................................................................................17)
PASAL 6
TAHAP PENCAIRAN
6.1. Pelaksanaan pencairan pekerjaan tersebut dalam pasal (1) Surat Perjanjian ini
akan dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap melalui Bank PIHAK KEDUA oleh PIHAK
PERTAMA;
6.2. Tahap Pertama sebesar 30 % (tigapuluh per seratus) dari nilai SPPD-L diberikan
sebagai uang muka setelah penandatanganan dokumen SPPD-L tanpa harus ada
jaminan/Bank Garansi. PIHAK PERTAMA mengajukan surat permintaan
pembayaran dengan melampirkan Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan
Dana (RPD);
6.3. Tahap Kedua sebesar 60 % dari nilai SPPD-L dengan ketentuan prestasi
pekerjaan telah mencapai minimum sebesar 30% dengan melampirkan RPD,
Laporan Penggunaan Dana (LPD) dan Laporan Mingguan/Bulanan terakhir dan
Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Seluruh Kegiatan Fisik.
6.4. Tahap Ketiga sebesar 10 % dari nilai SPPD-L dengan ketentuan prestasi
pekerjaan telah mencapai minimum sebesar 90% dengan melampirkan RPD,
Laporan Penggunaan Dana (LPD), Laporan Mingguan/Bulanan terakhir.
PASAL 8
PENYELESAIAN PEKERJAAN
8.1. Setelah pekerjaan selesai 100% atau minimal 97%, PIHAK KEDUA berhak
mengajukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dan Konsultan untuk
melakukan Sertifikasi Pekerjaan.
8.2. Hasil Sertifikasi Pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh kedua
belah pihak dan KMW ini dituangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
(BAP2).
PASAL 9
PEMELIHARAAN HASIL PEKERJAAN
PIHAK KEDUA sepakat dan berjanji untuk memelihara hasil pekerjaan atau sarana dan
prasarana yang telah dibangun melalui swadaya masyarakat dengan sebaik-baiknya.
PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)
10.1 Selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari dari hari terjadinya keadaan memaksa,
Para Pihak harus saling berkonsultasi untuk memperoleh kesepakatan mengenai
tindakan tepat apa yang harus dilakukan dalam keadaan itu.
10.2 Yang dimaksud “Keadaan Memaksa” (“Force Majeure”) adalah sebagai suatu
kejadian yang tidak dapat dihindari dan diluar kemampuan salah satu pihak, yang
menyebabkan salah satu pihak tersebut tidak mungkin melaksanakan
tanggungjawabnya, atau tidak dapat melaksanakan tugasnya; Keadaan seperti itu
termasuk, tapi tidak terbatas pada, perang, huru-hara, epidemi, gempa bumi,
badai, banjir atau akibat dari kondisi alam lainnya, pemogokan masal (kecuali
apabila dalam hal pemogokan, larangan bekerja atau gangguan industri tersebut,
Kedua belah pihak atau salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mencegah
terjadinya Keadaan Memaksa), penyitaan atau tindakan lain oleh pemerintah.
10.3 Keadaan memaksa tidak termasuk (i) kejadian yang disebabkan oleh kelalaian
atau tindakan disengaja dari salah satu pihak. (ii) kejadian dimana salah satu
pihak dapat menduga hal-hal sebagai berikut: (A) Pada saat itu sudah bisa
mempertimbangkan konsekuensi dari adanya SPPD-L, (B) menghindari atau
mengatasi kendala dalam pelaksanaan kewajiban-kewajiban yang ditentukan
dalam proyek.
10.4 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya
keadaan memaksa tidak dapat dikenai sanksi.
Meterai
6000
...............……..........……7) ………………....................13)
Mengetahui,
Konsultan Manajemen Wilayah
21
………………………………… )
PENJELASAN
1) = Tahun Anggaran Pelaksanaan Proyek
2) = Nama Pekerjaan/Paket Pekerjaan yang akan dilaksanakan
3) = Nomor Perjanjian Kerja
4) = Nama Kecamatan dan Kab/Kota Lokasi Kegiatan
5) = Nomor dan Tanggal SPPB BLM
6) = Nama Koordinator BKM bersangkutan
7) = Nama BKM bersangkutan
8) = Nama Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kab/Kota dan Provinsi Lokasi Kegiatan
9) = Nomor dan Tanggal Pengesahan Notaris dari BKM
10) = Alamat Sekretariat BKM
11) = Nama Ketua KSM/Panitia
12) = Nama KSM/Panitia
13) = Nomor Induk/Registari KSM yang tercatat dibuku Registrasi BKM
14) = Alamat Sekretariat KSM/Panitia
15) = Lokasi Kegiatan/Prasarana (RT/RW/Dusun/Kampung)
16) = Tanggal Mulai Kerja yang sama dengan tanggal penandatangan perjanjian ini
17) = Jumlah hari kalender pelaksanaan pekerjaan
18) = Jumlah Nilai BLM dalam angka dan huruf
19) = Tempat, Tanggal Perjanjian dibuat
20) = Nama KMW (atau yang mewakili dari Infrastruktur)
…* = Dipilih yang sesuai
Lampiran ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari SPPD-L dan memiliki
ketentuan yang mengikat.
A. Definisi
Kecuali apabila di dalam konteks kalimatnya mengharuskan diartikan lain, istilah yang
digunakan dalam Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan ini diartikan sebagai
berikut:
1. “Hukum yang berlaku” berarti hukum dan segala perangkatnya yang ditetapkan dan
dinyatakan berlaku di Pemerintah Indonesia;
2. “SPPD-L” berarti Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan PNPM MANDIRI
PERKOTAAN yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan
umum terlampir, bersama-sama dengan seluruh dokumen yang tercantum pada
pasal 2 SPPD-L PNPM MANDIRI PERKOTAAN yang ditandatangani;
3. “Persyaratan Umum” berarti persyaratan umum pada SPPD-L ini;
4. “Pemerintah” berarti Pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Satker PNPM
MANDIRI PERKOTAAN Pusat
5. PJOK adalah Penanggung Jawab Operasional Kegiatan yang berkedudukan di
Kecamatan
6. KMW adalah Konsultan Manajemen Wilayah yang berkedudukan di
Regional/Propinsi
7. UPL adalah Unit Pengelola Lingkungan, dibentuk oleh BKM sebagai unit operasional
bidang lingkungan
8. Nilai Perjanjian adalah nilai/harga yang tercantum dalam SPPD-L dan selanjutnya
dapat disesuaikan menurut ketentuan-ketentuan dalam perjanjian.
9. Hari adalah hari kalender; Bulan adalah bulan kalender.
10. Kekurangan adalah bagian Pekerjaan yang tidak sesuai dengan Perjanjian.
11. Sertifikasi disini diartikan sebagai Pemeriksaan adalah kegiatan mengukur dan
menilai hasil Pekerjaan KSM/Panitia.
12. Pengukuran adalah kegiatan mengukur panjang, lebar, tinggi, luas atau isi hasil
Pekerjaan
13. Pekerjaan Sementara adalah pekerjaan yang dirancang, dibangun, dipasang dan
dibongkar oleh KSM/Panitia yang diperlukan untuk pelaksanaan dan pemasangan
Pekerjaan
14. Pekerjaan adalah hal-hal yang ditentukan didalam SPPD-L yang mewajibkan
KSM/Panitia untuk melaksanakan, memasang, memperbaiki bila ada yang rusak
dan setelah selesai harus dimanfaatkan dan dipelihara secara swadaya oleh
KSM/Panitia (melalui Organisasi Pengelola Pemanfaaat & Pemeliharaan).
15. Penyelesaian pekerjaan adalah pencapaian realisasi pelaksanaan pekerjaan
dilapangan sesuai kuantitas/volume dan Nilai/biaya pekerjaan sebagaimana
dicantumkan dalam SPPD-L beserta semua dokumen perjanjian .yang
merupakan bagian dari SPPD-L ini.
B. Tanggungjawab
1. Tanggungjawab BKM:
(a) Menjamin bahwa anggota KSM/Panitia adalah masyarakat miskin dan masyarakat
yang berhak mendapat bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN, berdasarkan peta
SERTIFIKASI INFRASTRUKTUR
Nama KSM/Panitia : …………………………... Desa/Kelurahan : ……………………………….
Jenis Kegiatan : . ..……………………….. Kecamatan : ……………………………....
Volume : . ..……………………….. Kota/Kabupaten : ……………………………….
Progres Fisik : . ..………… % KMW/Provinsi : ……………………………….
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dst
Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana 69
C. PEMANFAATAN DANA BLM & CAPAIAN SWADAYA MASYARAKAT
a. Nilai BLM (SP3 s.d perubahan. terakhir (bila ada)) : Rp. ……...……….........
b. Jumlah dana SP3 yang telah terserap dari BKM : Rp………………...........
Demikian hasil Sertifikasi ini dibuat dalam keadaan yang sebenarnya dan apabila dikemudian hari
ditemukan ada ketidaksesuaian maka bersedia mempertanggungjawabkan dan menerima sanksi
sesuai ketentuan yang ada.
............................, ......... - ............. – 200....
Tim Sertifikasi :
Faskel Teknik U P L, Ketua KSM
Askorkot Infra
(…………………………)
Catatan : Lampirkan Copy Ceklist Daftar Uji Identifikasi Lingkungan yang telah terisi
Nomor : …………………………………………..
1. N a m a : ……………………………………
Jabatan : Koordinator BKM/UPL*) : ……..…………………………….,
Kel/Desa………………… Kecamatan………………………….
Kab. …….……………
Alamat : …………………………………………………………………..
Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2. N a m a : …………………………………..
Jabatan : Ketua KSM : …………………………………..,
Kel/Desa………………… Kecamatan………………………….
Kab. …….……………
Alamat : …………………………………………………………………..
Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Berdasarkan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan yang telah dilakukan bersama-sama oleh UPL,
pihak KSM dan Konsultan Manajemen Wilayah (TA/Infra/Askot Infra/Faskel Teknik*),
disepakati :
1. KSM Telah Membentuk Organisasi (Pengelola) Pemanfaatan & Pemeliharaan dan
bertanggungjawab atas pelaksanaan pemeliharaan Infrastruktur yang telah dibangun;
2. Status Penyelesaian Fisik Pekerjaan yang telah dicapai, adalah *) :
a. Realisasi fisik seluruh pekerjaan telah selesai 100%;
b. Realisasi fisik seluruh pekerjaan telah selesai 100%, namun masih perlu
dilakukan penyempurnaan pada beberapa pekerjaan berikut :
(..………………….……….) (..………………….……….)
(..………………….……….) (..………………….……….)
TA. Infra/Askot Infra/Faskel Teknik*)
Keterangan :
*) pilih yang sesuai
Lampirkan Copy Formulir Sertifikasi yang telah terisi
Kelurahan/Desa : ___________________
Kecamatan : ___________________
Kotamadya/Kabupaten : ___________________
SWK :___________________
(___________________________) (____________________)
Ketua/Penanggungjawab Koordinator,
Pernyataan KMW,
Kami telah meneliti Surat
Pernyataan di atas dan
dengan ini menyatakan turut
bertanggung jawab atas
kebenaran isinya
(_____________________)
Nama jelas dan tandatangan Team
Leader/Koorkot serta cap KMW
Catatan : Format ini merupakan bagian harus dilengkapi untuk pencairan Dana BLM tahap II dan tahap
III, dibuat sesuai jumlah KSM atau panitia prasarana yang telah menerima dana BLM PNPM MANDIRI-
P2KP tahap sebelumnya.
Selanjutnya Format ini harus tersimpan di BKM dan tersedia setiap saat dilakukan pemeriksaan. Untuk
kelengkapan dokumen pencairan BLM, cukup dibuat Berita Acara Pernyataan Penyelesaian
Pekerjaan (BA PPP) yang didasarkan pada SP3 di atas
A. USULAN KEGIATAN
Kota/Kabupaten :
Kecamatan :
Kelurahan/Desa :
Nama BKM :
Jumlah Pengurus & Anggota
Nama KSM/Panitia
KSM/Panitia (Org)
KSM/Panitia : L P Jumlah
Kegiatan : Lingkungan
Nama Pekerjaan :
Volume :
Pekerjaan
Alasan :
Pembangunan
Prasarana
Status
Tanah/Lokasi
Kegiatan