FAKTOR RISIKO

• Alkoholisme
• Hepatitis viral
• Obstruksi kronis duktus koledokus dan infeksi
• Gagal jantung kanan berat kronis
 DIAGNOSIS

• PEMERIKSAAN FISIK
• TEST DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan fungsi hepar: abnormal
2. Biopsi hepar
3. Ultrasound, CT scan, atau MRI
4. Elektrolit serum: hipokalemia
5. JDL: SDM, hemoglobin, hematokrit, trombosit, dan SDP
menurun akibat depresi sumsum tulang sekunder
terhadap kegagalan ginjal dan kerusakan metabolisme
nutrien.
 KOMPLIKASI

• Komplikasi yang sering dijumpai : Peritonitis

bacterial spontan
• Sindrom hepatorenal
• Varises esophagus.
• Enselopati hepatic
• Sindrom hepatopulmonal
 PENATALAKSANAAN

• Diet rendah protein, rendah lemak, tinggi karbohidrat

• Bila ada asites: pembatasan natrium, pemberian diuretik,
parasentesis abdominal atau pembedahan (pirau peritoneovena)
• Utk perdarahan varises esofagus akibat hipertensi portal:
- transfusi darah
- lavase salin dingin
- infus IV dari vasopresin atau propanolol
- Sklerosis endoskopik atau pembedahan (pirau portokaval
atau splenorenal
• Utk sindroma hepatorenal: penggantian cairan bila disebabkab
oleh dehidrasi
 PENATALAKSANAAN
• Untuk ketidakseimbangan endokrin: tidak ada
tindakan khusus
• Untuk ensefalopati hepatik:
- Laktosa (Cephulac) atau neomisin sulfat
- Transplantasi hepar