Bantalan (Bearing)
• Keuntungan
a. Gesekan kerja lebih kecil sehingga
penimbulan panas lebih kecil pada
pembebanan yang sama.
b. Gesekan mula jauh lebih kecil.
c. Jumlah bahan untuk pelumasan jauh lebih
sedikit.
• Kekurangan
a. Lebih berisik pada kecepatan yang sangat
tinggi.
b. Biaya awal yang lebih tinggi.
c. Desain yang lebih rumit.
Tipe bantalan gelinding dan penerapannya.
1. Single row groove ball bearings
Disamping dapat menahan beban
radial, jenis ini juga dapat menahan beban
aksial dalam dua arah. Karena konstruksinya
juga, jenis ini dapat menahan beban torsi.
Jenis ini juga digunakan untuk mengganti
dua buah bearing jika ruangan yang tersidia
tidak mencukupi.
• dimana
ZN/p disebut bearing characteristic number,
yang nilainya bervariasi. Variasi koefisien gesek
terhadap operasi bernilai ZN/p tampak pada gambar
berikut.
Bagian kurva PQ menggambarkan wilayah
dari lapisan cair pelumasan. Antara Q dan R,
viskositas (Z) atau kecepatan (N) adalah rendah,
atau tekanan (p) adalah besar dimana kombinasi
ZN/p akan mengurangi ketebalan lapisan
menjadikan bagian logam menyentuh logam
kontak. Batas pelumas atau ketidaksempurnaan
Pelumasan muncul antara R dan S pada kurva.
• K = bearing modulus
• Bearing tidak boleh beroperasi pada nikai K ini,
karena peningkatan N atau p akan memecah film
sehingga terjadi metal to metal contact.
• Akibatnya terjadi high friction, wear dan heating.
• Untuk mencegah hal di atas, maka desain yang tepat
biasanya ZN/p min = 3K dan untuk beban fluktuatif,
bisa mencapai 15K
Koefisien Gesek Journal Bearing
• Nilai koefisien gesek ditemukan dengan metode empiris oleh
McKee
Dimana
• N = Speed of the journal in rpm,
• p = Bearing pressure on the projected bearing area in
(N/mm2) = Load on the journal ÷ l × d
• d = Diameter of the journal,
• c = Diametral clearance.
• k = faktor koreksi untuk kebocoran lubricant.
– Nilainya tergantung rasio length to the diameter of the bearing (i.e. l /
d).
– k = 0.002 for l / d ratio of 0.75 to 2.8
• Harga C
• Selisih temperatur bearing (tb) dan udara (ta) adalah setengah
dari temperatur film (t0) - temperatur udara (ta).
m
Prosedur Desain Journal Bearing
Prosedur ini berlaku jika beban, diameter poros dan putaran
poros diketahui
1. Menentukan panjang bearing dari tabel jenis machinery
l/d
2. Memeriksa bearing pressure dari tabel yang sama, p = W/(l x
d)
3. Asumsi jenis pelumas dari tabel SAE dan operating
temperature (26.5°C - 60°C) dengan max temp 82°C untuk
high temp installation
4. Menentukan ZN/p dan diperiksa dengan tabel machinery
5. Menentukan c/d (tabel machinery)
6. Menentukan koefisien gesek
7. Menentukan panas yang dihasilkan
8. Menentukan panas yang dibuang
9. Menentukan thermal equilibrium untuk menjamin panas
yang dihasilkan sama dengan panas yang dibuang
• Jika panas yang dihasilkan > yang dibuang, dihitung ulang
atau diberi pendingin (cooler)
Contoh
• Desainlah sebuah journal bearing untuk centrifugal
pump dengan data berikut :
– Diameter journal = 100 mm
– Load on the journal = 20 000 N
– Speed of the journal = 900 r.p.m.
– Jenis oil SAE 10, absolute viscosity pada 55°C = 0.017 kg /
m-s; Ambient temperature of oil = 15.5°C
– Max bearing pressure untuk pump = 1.5 N / mm2.
• Hitung juga massa lubricating oil untuk artificial
cooling, jika kenaikan temperatur oil dibatasi 10°C.
– Heat dissipation coefficient = 1232 W/m2/°C.
Jawab
• W = 20 000 N ; N = 900 r.p.m. ; t0 = 55°C ; Z = 0.017 kg/m-s ;
ta = 15.5°C ; p = 1.5 N/mm2 ; t = 10°C ; C = 1232 W/m2/°C
1. Panjang journal (l), dari tabel machinery -> centrifugal
pump, l/d = 1 s/d 2. Misalnya diambil 1,6
• Maka l = 1,6 x 100 mm = 160 mm
2. Bearing pressure
• Karena tekanan kerja = 1,25 -> lebih kecil dari 1,5 (tekanan
maks), maka desain aman. Sehingga nilai l dan d dianggap
fix
3. Dari tabel machinery, nilai ZN/p untuk centrifugal pump =
28
maka