Oleh :
2011
A. KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI DALAM PENDIDIKAN.
Secara umum orang hanya mengidentikkan kegiatan evaluasi sama dengan menilai,
karena aktifitas mengukur sudah termasuk didalamnya. Pengukuran, penilaian dan evaluasi
merupakan kegiatan yang bersifat hierarki. Artinya ketiga kegiatan tersebut dalam kaitannya
dengan proses belajar mengajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam
pelaksanaannya harus dilaksanakan secara berurutan.
1. Konsep Pengukuran
Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh
deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana seseorang peserta didik telah mencapai
karakteristik tertentu. Pengukuran berkaitan erat dengan proses pencarian atau penentuan
nilai kuantitatif.
Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik
tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang
jelas.
Berikut ini akan dikutip beberapa definisi pengukuran yang dirumuskan oleh beberapa
ahli pengukuran pendidikan dan psikologi yang acap kali dijadikan acuan beberapa penulis
a. Richard H. Lindeman (1967) merumuskan pengukuran sebagai “the assignment of
one or a set each of a set of persons or objects according to certain established
rules”
b. Norman E. Gronlund (1971) secara sederhana merumuskan pengukuran sebagai
“Measurement is limited to quantitative descriptions of pupil behavior”.
c. Georgia S. Adams (1964) merumuskan pengukuran sebagai “nothing more than
careful observations of actual performance under standar conditions”.
d. Victor H.Noll (1957) mengemukakan dua karakteristik utama pengukuran, yaitu
“quantitativaness” dan “constancy of units”. Atas dasar dua karakteristik ini ia
menyatakan “since measurement is a quantitative process, is results of measurement
are always expessed in numbers.
e. William A.Mehrens dan Irlin J. Lehmann (1973) mendefinisikan : pengukuran sebagai
berikut : “Using observations, rating scales. Or any other device that allows us to
obtain information in a quantitative form is measurement”
Pengukuran adalah proses pemberian angka-angka atau label kepada unit analisis
untuk merepresentasikan atribut-atribut konsep. Proses ini seharusnya cukup dimengerti
orang walau misalnya definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain kita sering kali
melakukan pengukuran.
2. Konsep Penilaian
Penilaian (assessment) merupakan istilah yang umum dan mencakup semua metode
yang biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dengan cara menilai unjuk
kerja individu peserta didik atau kelompok. Penilaian (assessment) adalah penerapan
berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang
sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan)
peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar
seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam
kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses
pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Ada empat macam istilah yang berkaitan dengan konsep penilaian dan sering kali
digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar dari peserta didik yaitu pengukuran,
pengujian, penilaian dan evaluasi. Namun diantara keempat istilah tersebut pengertiannya
masih sering dicampuradukan, padahal keempat istilah tersebut memiliki pengertian yang
berbeda.
3. Konsep Evaluasi
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut
Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating,
obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”. Artinya
evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang
berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Evaluasi adalah kegiatan mengukur
dan menilai. Mengukur lebih besifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif.
Viviane dan Gilbert de Lansheere (1984) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses
penentuan apakah materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Penentuannya bisa dilakukan salah satunya dengan cara pemberian tes kepada
pembelajar. Terlihat disana bahwa acuan tes adalah tujuan pembelajaran.
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai sara mengadakan penilaian atau seleksi
terhadap siswanya dengan tujuan :
Apabila alat yang digunakan memenuhi persaratan, maka dengan melihat hasilnya guru akan
mengetahui kelemahan siswa dan juga penyebab kelemahan tersebut. Jadi dengan
mengadakan penilaian sebenarnya guru sudah melakukan diagnosa pada siswa tentang
kelebiahan dan kelemahan siswa,sehingga akan lebih mudah untuk dicari cara untuk
mengatasinya.
Tujuan : guru dpat mengerti kelebihan dan kelemahan siswa, sehingga akan lebih mudah
untuk mencari cara mengatasinya.
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan. Untuk menentukan dengan
pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, degunakan suatu penilaian.
Sekelompok siswa yang memiliki hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok
yang sama dalam belajar.
Contoh : kelompok atas (cerdas), kelompok tengah (rata- rata), kelompok bawah (lemah)
d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil di terapkan. Keberhasilan program
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan
sistem administrasi.
Tujuan umum :
1. Untuk menghimpun bahan – bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti
mengenai taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tujuan
umum dari evaluasi pembelajaran adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang
menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta
didik dalam pencapaian tujuan – tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses
pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode – metode pengajaran yang telah
digunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Tujuannya
adalah mengukur dan menilai sampai dimana efektivitas mengajar dan metode –
metode mengajar yang telah di terapkan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang
dilakukan oleh peserta didik.
Tujuan khusus :
Secara umum ruang lingkup evaluasi dalam pendidikan di sekolah mencakup tiga komponen
utama. Yaitu :
Evaluai atau penilaian terhadap program pengajaran akan mencakup tiga hal yaitu: (a)
evaluasi terhadap tujuan pengajaran, (b) evaluasi terhadap isi program pengajaran, (c)
evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.
Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran akan mencakup: (a) kesesuaian antara
proses belajar mengajar yang berlangsung, dengan garis-garis besar program pengajaran
yang telah ditentukan; (b) kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran;
(c)kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran; (d) minat atau perhatian siswa didalam
mengikuti peljaran; (e) keaktifan atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran
berlangsung; (f) peranan pembimbing dan penyuluhan terhadap siswa yang
memerlukannya; (g) komunikasi dua arah antara guru dan murid selama proses
pembelajaran berlangsung;(h)pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa; (i)
pemberian tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori-teori yang diperoleh di
dalam kelsa; dan (j) Upaya menghilangkan dampak negatifyang timbul sebagai akibat
dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah.
3. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar peserta didik ini mencakup: (a) evaluasi mengenai tingkat
penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dalam
unit-unit program pengajaran yang bersifat terbatas; (b) evaluasi mengenai tingkat
pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan umum pengajaran.
REFERENSI :
Djaali & Muljono, Pudji. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Grasindo; Jakarta.
http://santriw4n.wordpress.com/2009/11/18/pengertian-dan-konsep-evaluasi-penilaian-dan-
pengukuran/ diunduh pada tanggal 8 Maret 2011 Jam 20.10 WIB
Arikunto Suharsimi. Dr. 1991. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumu Aksara ; Jakarta
Sudijono Anas. Prof. Drs. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada
; Jakarta.