Anda di halaman 1dari 24

Nama : TMV Basten Hutajulu

Nim : 080402079

Proteksi Arus Lebih Pada Motor Listrik ( Relay Over Current)

1. Proteksi Arus Lebih

1.1 Beban Lebih dan Hubung Pendek (short Circuit)

Arus lebih adalah satu dari dua bahaya keamana utama yang harus dikendalikan dalam
system pengkabelan. Bahaya dari aurs lebih adalah resiko timbulnya api. Di Inggris, lebih
dari 50000 kebakaran dalam setiap tahunnya disebabkan oleh masalah kelistrikan.

1.2 Tipe arus lebih (over current)

Overload (Beban Lebih)

Over load terjadi ketika arus yang mengalir dalam suatu system melebihi dari biasanya
( 50 % ~ 100 % lebih tinggi). Over load tidak terjadi secara tiba, tiba tetapi bertahap. Jika
masalah ini gagal untuk diselesaikan, cabel penghantar akan menjadi panas dan meleleh,
sehingga memungkinkan kabel penghantar menjadi terbuka. KOndisi panas pada
penghantar ini mungkin cukup menimbulkan api.

Pada penggunaan di rumah tangga, over load biasanya terjadi akibat pemakaian peralatan
listrik yang terlalu banyak pada waktu yang bersamaan, atau menghubungkan suatu
peralatan listrik dengan beban kerja tinggi pada stop kontak yang tidak mencukupi
kapasitasnya.

Short Circuit (hubung SIngkat)

Hubung singkat adalah terhubungnya fasa dan netral, atau anatar fasa dengan pentanahan.
Koneksi antar keduanya kemungkinan memiliki resistansi rendah, dan arus yang emngalir
akan menjadi ratusan/ribuan kali lebih tinggi dalam system.

Dalam prakteknya, pada instalasi rumah tangga, pengamann beban lebih dan hubung
singkat, keduanya menggunakan salah satu dari fuse (sekering) atau MCB (miniature
cirduit breaker).

1.3 Peralatan pengamanan arus lebih.

1.3.1 Fuse (sekering)

Sekering adalah peralatan utama yang akan membatasi aliran arus dalam suatu rangkaian
listrik. Sekering terdiri dari sebuah kawat memanjang dan tipis yang kan menjadi panas
dan putus ketika arus melebili level tertentu.
Ada dua macan sekering yang sering digunakan dalam rumah tangga :

Cartridge fuse memiliki kawat yang tertutup dalam silinder tertutup, yang terhubung pada
masing-masing sisinya.

Semi-enclosed (re-wirable) adalah jenis sekering yang memungkinkan untuk dikawati


kembali.

Kerugian dari penggunaan sekering. JIka sekering putus, dan kita tidak mendaptkan
rating sekering yang sesuai, apa yang akan kita lakukan ?, tentu kita taidak menginginkan
menggunakan fuse dengan rating yang tidak sesuai.

1.3.2 MCB

Peralatan proteksi listrik yang sangat popular saat ini adalah MCB (miniature circuit
breaker). MCB dapat bekerja sebaik over current circuit breaker, dan juga memiliki tuas
untuk memutuskan arus seceara manual.

1.4 Karaketristik Sekering dan MCB

Karakteristik sekering dan MCB dinilai dalam amps. Secara normal disebut sebagai rated
current atau nominal current.

Banyak orang ebrpikir bahwa jika arus melebihi arus nominal, peralatan ini akan bekerja
(trip) dengan segera. Misalnya dengan rating 15 amps, maka jika arus system 15.00001 amps
maka peralatan tersebut akan bekerja ? Hal ini tidaklah sepenuhnya benar. MCB didesain
untuk mengamankan kabel dalam rangkaian listrik, dan arus 15.00001 amps tidaklah
membahayakan. Untuk apa peralatan tersebut harus bekerja ?
Gambar 1.1

Axis horizontal menunjukkan arus yang mengalir pada MCB/fuse pada suatu rangkaian
yang diproteksi, sedangkan axis vertical menujukkan lamanya waktu diaman peralatan
tersebut tetap dialiri arus sebelum bekerja (trip).

Berikut sedikit penjelasan grafik diatas. Baik sekering atau MCB, meskipun mereka
emmiliki arus nominal yang sama, akan tetapi memiliki cara ekrja yang berbeda. Sebagai
contoh, untuk bekerja dengan ekcepatan 0.1 s, MCB membutuhkan arus 128 amps,
sedangkan sekering membutuhkan 300 amps.

1.1 Pemilihan MCB dan Sekering

Nominal current rule

Nominal current dari sekering/MCB harus kurang dari current rating kabel yang
dilindunginya, akan tetapi melebihi dari arus yang biasa/terus menerus mengalir normal.

Tripping Rule

Arus yang lebih dari 1.45kali arus nominal harus dapat menyebabkan peralatan proteksi
beekrja tidak kruang adri 1 jam.

Disconnection time rule


Pada kondisi hubung singkat, maka sekering/MCB harus dapat bekerja dengan seketika.

1.6 Contoh

Contoh berikut menunjukkan bagaimana menentukan MCB yang digunakan untuk


mengamankan suatu rangkaian.

Ambil contoh, dengan 8 buah fitting lampu, masing-masing 100 Watt, maka arusnya
adalah 800W/230V atau sekitar 3.5 amps. Kabel dengan diameter 1mm2 mencukupi
untuk besar arus tersebut, karena memiliki rating arus 11 amps. Maka MCB yang
digunakan ahrus memiliki nominal arus sekurang-kurangnya 3.5 amps dan tidak lebih
adri 11 amps. Selanjutnya, arus kerja (tripping current) harus kurang dari 1 4.5 second 11
ampere, untuk melindungi kabel. Dari catalog manufacture didapatakan MCB 6 amps,
memiliki arus kerja 8.7 apms

Proteksi Pada Motor

Pengaman Motor Listrik

Secara umum, motor listrik diproteksi terhadap pembebanan berlebih, hubung singkat, dan
juga tegangan rendah. Adapun jenis-jenis pengaman yang digunakan yaitu :

1. Rele Arus Lebih dan Sekering Lebur

Untuk memproteksi motor listrik terhadap pembebanan lebih maupun hubung singkat dapat
digunakan rele arus lebih dengan karakteristik invers. Sedangkan untuk proteksi arus yang
lebih besar dapat dikombinasikan dengan sekering lebur. Sekering lebur ini bekerja untuk
memproteksi terhadap arus hubung singkat yang terjadi.

1. Rele Stall

Stall merupakan fenomena dimana puutaran motor sewaktu star tidak dapat dinaikkan dengan
cepat karena beban yang terlalu berat. Dalam keadaan ini periode star motor menjadi lebih
lama, tetapi diharapkan selama periode star ini rele arus lebih tidak men-trip PMT motor.
Untuk itulah digunakan rele stall ini yang nantinya dapat mengatur agar selama periode star,
rele arus lebih membolehkan arus star yang tinggi asal tidak melampaui waktu tertentu yang
menyangkut kemampuan termal motor.
1. Rele Tegangan Rendah

Pada umumnya saklar motor listrik menggunakan magnet pemegang kontak-kontak saklar
(holding coil). Jika tegangan pasokan terlalu rendah, maka magnet pemegang kontak-kontak
saklar akan membuka kontak-kontak saklar. untuk itulah dipasang rele jenis ini karena
tegangan yang rendah dapat menimbulkan arus lebih, sedangkan tegangan pasokan hilang
perlu diikuti pembukaan saklar agar jangan timbul arus berlebihan jika tegangan pasokan
dating kembali.

1. Alat sensor suhu LM 135 dan pendukungnya.

Penambahan pengaman ini dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kerusakan


/terbakarnya kumparan motor akibat adanya peningkatan suhu yang disebabkan gangguan
eksternal maupun internal motor listrik. Gangguan-gangguan tersebut antara lain terjadinya
peningkatan suhu sekeliling (ambient), pembebanan berlebihan maupun sistem pengasutan
yang tidak baik sehingga untuk menghindari terjadinya peningkatan suhu pada motor listrik
maka penempatan, pembebanan dan sistem pengasutan harus disesuaikan dengan spesifikasi
kemampuan nominal motor listrik.

Cara kerja alat sensor ini berbeda dengan cara kerja bimetal (overload), jika bimetal hanya
mendeteksi panas akibat arus yang melewatinya sedangkan alat sensor ini mendeteksi suhu
pada isolator kumparan motor.

1. Circuit breaker

Circuit dalam motor listrik standar minimal terdiri atas Circuit Breaker yang berupa : MCCB/
NFB (No Fuse Breaker), Magnetic Contactor, serta OL (overload relay) yang berupa : TOR
(Thermal Overload Relay) atau ada yang menyebut OCR  (Over Current            Relay) .
Circuit breaker berfungsi untuk melindungi jaringan, sistem distribusi dari arus yang tinggi
yang diakibatkan oleh peralatan, dalam hal ini motor listrik. Magnetic contactor berfungsi
untuk memutus dan menyambung jaringan listrik dengan motor yang dikendalikan oleh
tombol tekan/saklar. Overload Relay (TOR) berfungsi untuk melindungi motor listrik dari
beban lebih yang ditunjukkan oleh arus yang mengalir pada jaringan listrik. Apabila arus
yang mengalir melebihi nilai TOR, maka timbul panas pada TOR, kemudian TOR membuka
dan memerintahkan untuk memutuskan jaringan listrik yang masuk ke motor tsb, sehingga
motor terhindar dari kerusakan. Permasalahannya adalah menentukan berapa besar/nilai
Overload Relay (TOR).

1. Penutup pada gear motor

Hindarkan anggota badan, karena secara tidak sadar kemungkinan tersentuh pada bagian
mesin yang bergerak. Sentuhan ini sering menimbulkan kecelakaan. Roda-roda gigi
selamanya harus diusahakan tertutup. Hal ini untuk menjaga tangan-tangan usil yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan terhadap manusia atau kerusakan pada mesin.

1. Kaca pengaman
Kaca pengaman yang dipasang pada mesin gerinda, konstruksinya berdiri sendiri-sendiri,
terhadap mesin tersebut. Bila kaca rusak dapat diganti dengan yang baru, melalui
pemasangan dan penyetelan yang sangat mudah. Debu dan kotoran yang hinggap pada kaca
akan mengakibatkan kaca menjadi suram dan menghalangi pandangan pada saat
menggerinda. Lebih baik sebelum bekerja dengan mesin gerinda kaca pengaman dibersihkan
lebih dahulu.

Proteksi Beban Lebih pada Motor ( Relay Overload)

Termal Overload Relay (TOR)

Thermal overload relay merupakan Relai pengaman arus


lebih yang berfungsi sebagai pengaman pada motor.  TOR
akan memutuskan aliran arus ke motor listrik apabila terjadi
kelebihan beban.

Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas


(temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir
melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Temperatur panas
ini merupakan akibat terjadinya beban lebih atau hubungan
singkat pada beban (motor listrik). Akibabat panas ini,  
bimetal   akan menggerakkan kontak-kontak mekanis
pemutus rangkaian listrik (terminal NC akan membuka).

Beban lebih terdeteksi pada TOR melalui relay yang telah diatur. Apabila arus yang melewati
lebih besar dari setting arus Thermal Overload Relay, secara otomatis terminal NC (normally
closed) yang terhubung pada motor listrik akan terbuka, sehingga arus tidak akan mengalir ke
motor dan motor akan berhenti beroperasi.

1. Terminal - terminal/kontak - kontak yang terdapat pada relai pengamanan beban


lebih.

 Berdasarkan fungsinya, terminal - terminal/kontak -


kontak yang terdapat pada TOR dikelompokkan atas
tiga jenis, yaitu sebagai berikut :

a. Terminal/kontak yang dihubungkan ke sumber


tenaga listrik/kontak utama magnetik kontaktor

b. Terminal/kontak yang dihubungkan kebeban/motor


listrik

c. Terminal Normally Closed

Kontak NC terdapat pada terminal 95 - 96 


d. Terminal Normally Open

Kontak NO terdapat pada terminal 97 - 98

 2.. Pengaturan  arus, trip dan reset yang terdapat pada


thermal overload relay

Gambar disamping merupakan bagian pengontrolan ada Thermal


overload relay

a. Pengatur Arus

Pada gambar yang dilingkari, tampak bahwa batas arus TOR


berkisar antara 9 ampere sampai dengan 11 ampere. Batas nilai
arus pada TOR dapat diatur seusai dengan skala yang terdapat
pada TOR.

b. Trip

Thermal Overload mempunyai karakteristik pemutusan (trip) arus pada bimetal. Pemutusan
ini sebagai akibat terjadinya beban lebih atau gangguan pada beban (motor listrik). Agar
bimetal dapat mengalirkan arus listirk ke beban, maka tombol trip dikembalikan ke kondisi
normal.
 
c. Reset

Pada saat terjadi beban lebih, terminal NC akan membuka, sehingga rangkaian kontrol dalam
keadaan mati. Sedangkan terminal NO akan ON. Untuk mengembalikan kekondisi normal,
TOR dilengkapi tombol reset. 

3. Simbol Thermal Vverload Relay

TOR terdir atas terminal NC (95 - 96) dan NO (97 - 98) yang
dihubungkan pada rangkaian kontrol pada sistem pengendalian
motor listrik.

Terminal "  "  yang terdapat tiga buah merupakan bimetal.

Bimetal dipasang pada rangkaian utama sistem pengendalian.


Terminal ini dipasang secara seri antara kontak utama
kontaktor dengan beban (motor listrik).

Bimetal dialiri arus utama (phasa R, S dan T). Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan
membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 sehingga
rangkaian kontrol menjadi OFF. Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 
disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka jika NC lepas, koil kontaktor
tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan pemutuskan kontak utama.

Nilai pengaman arus lebih ini bisa diset dengan mengatur jarak pendorong kontak. Dalam
prakteknya pada permukaan relay pengaman arus lebih terdapat bidang kecil yang berbentuk
lingkaran, yang tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Juga terdapat tombol tekan
untuk mereset.

 Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:

- Arus start yang terlalu besar


- Beban mekanik motor terlalu besar
- Motor berhenti secara mendadak
- Terbukanya salah satu fasa dari saluran motor 3 fasa
- Terjadinya hubung singkat
Nama : Heryanto Simbolon

Nim : 080402093

Proteksi Arus Lebih Pada Motor Listrik ( Relay Over Current)

1. Proteksi Arus Lebih

1.1 Beban Lebih dan Hubung Pendek (short Circuit)

Arus lebih adalah satu dari dua bahaya keamana utama yang harus dikendalikan dalam
system pengkabelan. Bahaya dari aurs lebih adalah resiko timbulnya api. Di Inggris, lebih
dari 50000 kebakaran dalam setiap tahunnya disebabkan oleh masalah kelistrikan.

1.2 Tipe arus lebih (over current)

Overload (Beban Lebih)

Over load terjadi ketika arus yang mengalir dalam suatu system melebihi dari biasanya
( 50 % ~ 100 % lebih tinggi). Over load tidak terjadi secara tiba, tiba tetapi bertahap. Jika
masalah ini gagal untuk diselesaikan, cabel penghantar akan menjadi panas dan meleleh,
sehingga memungkinkan kabel penghantar menjadi terbuka. KOndisi panas pada
penghantar ini mungkin cukup menimbulkan api.

Pada penggunaan di rumah tangga, over load biasanya terjadi akibat pemakaian peralatan
listrik yang terlalu banyak pada waktu yang bersamaan, atau menghubungkan suatu
peralatan listrik dengan beban kerja tinggi pada stop kontak yang tidak mencukupi
kapasitasnya.

Short Circuit (hubung SIngkat)

Hubung singkat adalah terhubungnya fasa dan netral, atau anatar fasa dengan pentanahan.
Koneksi antar keduanya kemungkinan memiliki resistansi rendah, dan arus yang emngalir
akan menjadi ratusan/ribuan kali lebih tinggi dalam system.

Dalam prakteknya, pada instalasi rumah tangga, pengamann beban lebih dan hubung
singkat, keduanya menggunakan salah satu dari fuse (sekering) atau MCB (miniature
cirduit breaker).

1.3 Peralatan pengamanan arus lebih.

1.3.1 Fuse (sekering)

Sekering adalah peralatan utama yang akan membatasi aliran arus dalam suatu rangkaian
listrik. Sekering terdiri dari sebuah kawat memanjang dan tipis yang kan menjadi panas
dan putus ketika arus melebili level tertentu.
Ada dua macan sekering yang sering digunakan dalam rumah tangga :

Cartridge fuse memiliki kawat yang tertutup dalam silinder tertutup, yang terhubung pada
masing-masing sisinya.

Semi-enclosed (re-wirable) adalah jenis sekering yang memungkinkan untuk dikawati


kembali.

Kerugian dari penggunaan sekering. JIka sekering putus, dan kita tidak mendaptkan
rating sekering yang sesuai, apa yang akan kita lakukan ?, tentu kita taidak menginginkan
menggunakan fuse dengan rating yang tidak sesuai.

1.3.2 MCB

Peralatan proteksi listrik yang sangat popular saat ini adalah MCB (miniature circuit
breaker). MCB dapat bekerja sebaik over current circuit breaker, dan juga memiliki tuas
untuk memutuskan arus seceara manual.

1.4 Karaketristik Sekering dan MCB

Karakteristik sekering dan MCB dinilai dalam amps. Secara normal disebut sebagai rated
current atau nominal current.

Banyak orang ebrpikir bahwa jika arus melebihi arus nominal, peralatan ini akan bekerja
(trip) dengan segera. Misalnya dengan rating 15 amps, maka jika arus system 15.00001 amps
maka peralatan tersebut akan bekerja ? Hal ini tidaklah sepenuhnya benar. MCB didesain
untuk mengamankan kabel dalam rangkaian listrik, dan arus 15.00001 amps tidaklah
membahayakan. Untuk apa peralatan tersebut harus bekerja ?
Gambar 1.1

Axis horizontal menunjukkan arus yang mengalir pada MCB/fuse pada suatu rangkaian
yang diproteksi, sedangkan axis vertical menujukkan lamanya waktu diaman peralatan
tersebut tetap dialiri arus sebelum bekerja (trip).

Berikut sedikit penjelasan grafik diatas. Baik sekering atau MCB, meskipun mereka
emmiliki arus nominal yang sama, akan tetapi memiliki cara ekrja yang berbeda. Sebagai
contoh, untuk bekerja dengan ekcepatan 0.1 s, MCB membutuhkan arus 128 amps,
sedangkan sekering membutuhkan 300 amps.

1.1 Pemilihan MCB dan Sekering

Nominal current rule

Nominal current dari sekering/MCB harus kurang dari current rating kabel yang
dilindunginya, akan tetapi melebihi dari arus yang biasa/terus menerus mengalir normal.

Tripping Rule

Arus yang lebih dari 1.45kali arus nominal harus dapat menyebabkan peralatan proteksi
beekrja tidak kruang adri 1 jam.

Disconnection time rule


Pada kondisi hubung singkat, maka sekering/MCB harus dapat bekerja dengan seketika.

1.6 Contoh

Contoh berikut menunjukkan bagaimana menentukan MCB yang digunakan untuk


mengamankan suatu rangkaian.

Ambil contoh, dengan 8 buah fitting lampu, masing-masing 100 Watt, maka arusnya
adalah 800W/230V atau sekitar 3.5 amps. Kabel dengan diameter 1mm2 mencukupi
untuk besar arus tersebut, karena memiliki rating arus 11 amps. Maka MCB yang
digunakan ahrus memiliki nominal arus sekurang-kurangnya 3.5 amps dan tidak lebih
adri 11 amps. Selanjutnya, arus kerja (tripping current) harus kurang dari 1 4.5 second 11
ampere, untuk melindungi kabel. Dari catalog manufacture didapatakan MCB 6 amps,
memiliki arus kerja 8.7 apms

Proteksi Pada Motor

Pengaman Motor Listrik

Secara umum, motor listrik diproteksi terhadap pembebanan berlebih, hubung singkat, dan
juga tegangan rendah. Adapun jenis-jenis pengaman yang digunakan yaitu :

2. Rele Arus Lebih dan Sekering Lebur

Untuk memproteksi motor listrik terhadap pembebanan lebih maupun hubung singkat dapat
digunakan rele arus lebih dengan karakteristik invers. Sedangkan untuk proteksi arus yang
lebih besar dapat dikombinasikan dengan sekering lebur. Sekering lebur ini bekerja untuk
memproteksi terhadap arus hubung singkat yang terjadi.

2. Rele Stall

Stall merupakan fenomena dimana puutaran motor sewaktu star tidak dapat dinaikkan dengan
cepat karena beban yang terlalu berat. Dalam keadaan ini periode star motor menjadi lebih
lama, tetapi diharapkan selama periode star ini rele arus lebih tidak men-trip PMT motor.
Untuk itulah digunakan rele stall ini yang nantinya dapat mengatur agar selama periode star,
rele arus lebih membolehkan arus star yang tinggi asal tidak melampaui waktu tertentu yang
menyangkut kemampuan termal motor.
2. Rele Tegangan Rendah

Pada umumnya saklar motor listrik menggunakan magnet pemegang kontak-kontak saklar
(holding coil). Jika tegangan pasokan terlalu rendah, maka magnet pemegang kontak-kontak
saklar akan membuka kontak-kontak saklar. untuk itulah dipasang rele jenis ini karena
tegangan yang rendah dapat menimbulkan arus lebih, sedangkan tegangan pasokan hilang
perlu diikuti pembukaan saklar agar jangan timbul arus berlebihan jika tegangan pasokan
dating kembali.

2. Alat sensor suhu LM 135 dan pendukungnya.

Penambahan pengaman ini dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kerusakan


/terbakarnya kumparan motor akibat adanya peningkatan suhu yang disebabkan gangguan
eksternal maupun internal motor listrik. Gangguan-gangguan tersebut antara lain terjadinya
peningkatan suhu sekeliling (ambient), pembebanan berlebihan maupun sistem pengasutan
yang tidak baik sehingga untuk menghindari terjadinya peningkatan suhu pada motor listrik
maka penempatan, pembebanan dan sistem pengasutan harus disesuaikan dengan spesifikasi
kemampuan nominal motor listrik.

Cara kerja alat sensor ini berbeda dengan cara kerja bimetal (overload), jika bimetal hanya
mendeteksi panas akibat arus yang melewatinya sedangkan alat sensor ini mendeteksi suhu
pada isolator kumparan motor.

2. Circuit breaker

Circuit dalam motor listrik standar minimal terdiri atas Circuit Breaker yang berupa : MCCB/
NFB (No Fuse Breaker), Magnetic Contactor, serta OL (overload relay) yang berupa : TOR
(Thermal Overload Relay) atau ada yang menyebut OCR  (Over Current            Relay) .
Circuit breaker berfungsi untuk melindungi jaringan, sistem distribusi dari arus yang tinggi
yang diakibatkan oleh peralatan, dalam hal ini motor listrik. Magnetic contactor berfungsi
untuk memutus dan menyambung jaringan listrik dengan motor yang dikendalikan oleh
tombol tekan/saklar. Overload Relay (TOR) berfungsi untuk melindungi motor listrik dari
beban lebih yang ditunjukkan oleh arus yang mengalir pada jaringan listrik. Apabila arus
yang mengalir melebihi nilai TOR, maka timbul panas pada TOR, kemudian TOR membuka
dan memerintahkan untuk memutuskan jaringan listrik yang masuk ke motor tsb, sehingga
motor terhindar dari kerusakan. Permasalahannya adalah menentukan berapa besar/nilai
Overload Relay (TOR).

2. Penutup pada gear motor

Hindarkan anggota badan, karena secara tidak sadar kemungkinan tersentuh pada bagian
mesin yang bergerak. Sentuhan ini sering menimbulkan kecelakaan. Roda-roda gigi
selamanya harus diusahakan tertutup. Hal ini untuk menjaga tangan-tangan usil yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan terhadap manusia atau kerusakan pada mesin.

2. Kaca pengaman
Kaca pengaman yang dipasang pada mesin gerinda, konstruksinya berdiri sendiri-sendiri,
terhadap mesin tersebut. Bila kaca rusak dapat diganti dengan yang baru, melalui
pemasangan dan penyetelan yang sangat mudah. Debu dan kotoran yang hinggap pada kaca
akan mengakibatkan kaca menjadi suram dan menghalangi pandangan pada saat
menggerinda. Lebih baik sebelum bekerja dengan mesin gerinda kaca pengaman dibersihkan
lebih dahulu.

Proteksi Beban Lebih pada Motor ( Relay Overload)

Termal Overload Relay (TOR)

Thermal overload relay merupakan Relai pengaman arus


lebih yang berfungsi sebagai pengaman pada motor.  TOR
akan memutuskan aliran arus ke motor listrik apabila terjadi
kelebihan beban.

Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas


(temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir
melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Temperatur panas
ini merupakan akibat terjadinya beban lebih atau hubungan
singkat pada beban (motor listrik). Akibabat panas ini,  
bimetal   akan menggerakkan kontak-kontak mekanis
pemutus rangkaian listrik (terminal NC akan membuka).

Beban lebih terdeteksi pada TOR melalui relay yang telah diatur. Apabila arus yang melewati
lebih besar dari setting arus Thermal Overload Relay, secara otomatis terminal NC (normally
closed) yang terhubung pada motor listrik akan terbuka, sehingga arus tidak akan mengalir ke
motor dan motor akan berhenti beroperasi.

1. Terminal - terminal/kontak - kontak yang terdapat pada relai pengamanan beban


lebih.

 Berdasarkan fungsinya, terminal - terminal/kontak -


kontak yang terdapat pada TOR dikelompokkan atas
tiga jenis, yaitu sebagai berikut :

a. Terminal/kontak yang dihubungkan ke sumber


tenaga listrik/kontak utama magnetik kontaktor

b. Terminal/kontak yang dihubungkan kebeban/motor


listrik

c. Terminal Normally Closed

Kontak NC terdapat pada terminal 95 - 96 


d. Terminal Normally Open

Kontak NO terdapat pada terminal 97 - 98

 2.. Pengaturan  arus, trip dan reset yang terdapat pada


thermal overload relay

Gambar disamping merupakan bagian pengontrolan ada Thermal


overload relay

a. Pengatur Arus

Pada gambar yang dilingkari, tampak bahwa batas arus TOR


berkisar antara 9 ampere sampai dengan 11 ampere. Batas nilai
arus pada TOR dapat diatur seusai dengan skala yang terdapat
pada TOR.

b. Trip

Thermal Overload mempunyai karakteristik pemutusan (trip) arus pada bimetal. Pemutusan
ini sebagai akibat terjadinya beban lebih atau gangguan pada beban (motor listrik). Agar
bimetal dapat mengalirkan arus listirk ke beban, maka tombol trip dikembalikan ke kondisi
normal.
 
c. Reset

Pada saat terjadi beban lebih, terminal NC akan membuka, sehingga rangkaian kontrol dalam
keadaan mati. Sedangkan terminal NO akan ON. Untuk mengembalikan kekondisi normal,
TOR dilengkapi tombol reset. 

3. Simbol Thermal Vverload Relay

TOR terdir atas terminal NC (95 - 96) dan NO (97 - 98) yang
dihubungkan pada rangkaian kontrol pada sistem pengendalian
motor listrik.

Terminal "  "  yang terdapat tiga buah merupakan bimetal.

Bimetal dipasang pada rangkaian utama sistem pengendalian.


Terminal ini dipasang secara seri antara kontak utama
kontaktor dengan beban (motor listrik).

Bimetal dialiri arus utama (phasa R, S dan T). Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan
membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 sehingga
rangkaian kontrol menjadi OFF. Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 
disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka jika NC lepas, koil kontaktor
tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan pemutuskan kontak utama.

Nilai pengaman arus lebih ini bisa diset dengan mengatur jarak pendorong kontak. Dalam
prakteknya pada permukaan relay pengaman arus lebih terdapat bidang kecil yang berbentuk
lingkaran, yang tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Juga terdapat tombol tekan
untuk mereset.

 Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:

- Arus start yang terlalu besar


- Beban mekanik motor terlalu besar
- Motor berhenti secara mendadak
- Terbukanya salah satu fasa dari saluran motor 3 fasa
- Terjadinya hubung singkat
Nama : Jhon Hery Anto Purba

Nim : 080402091

Proteksi Arus Lebih Pada Motor Listrik ( Relay Over Current)

1. Proteksi Arus Lebih

1.1 Beban Lebih dan Hubung Pendek (short Circuit)

Arus lebih adalah satu dari dua bahaya keamana utama yang harus dikendalikan dalam
system pengkabelan. Bahaya dari aurs lebih adalah resiko timbulnya api. Di Inggris, lebih
dari 50000 kebakaran dalam setiap tahunnya disebabkan oleh masalah kelistrikan.

1.2 Tipe arus lebih (over current)

Overload (Beban Lebih)

Over load terjadi ketika arus yang mengalir dalam suatu system melebihi dari biasanya
( 50 % ~ 100 % lebih tinggi). Over load tidak terjadi secara tiba, tiba tetapi bertahap. Jika
masalah ini gagal untuk diselesaikan, cabel penghantar akan menjadi panas dan meleleh,
sehingga memungkinkan kabel penghantar menjadi terbuka. KOndisi panas pada
penghantar ini mungkin cukup menimbulkan api.

Pada penggunaan di rumah tangga, over load biasanya terjadi akibat pemakaian peralatan
listrik yang terlalu banyak pada waktu yang bersamaan, atau menghubungkan suatu
peralatan listrik dengan beban kerja tinggi pada stop kontak yang tidak mencukupi
kapasitasnya.

Short Circuit (hubung SIngkat)

Hubung singkat adalah terhubungnya fasa dan netral, atau anatar fasa dengan pentanahan.
Koneksi antar keduanya kemungkinan memiliki resistansi rendah, dan arus yang emngalir
akan menjadi ratusan/ribuan kali lebih tinggi dalam system.

Dalam prakteknya, pada instalasi rumah tangga, pengamann beban lebih dan hubung
singkat, keduanya menggunakan salah satu dari fuse (sekering) atau MCB (miniature
cirduit breaker).

1.3 Peralatan pengamanan arus lebih.

1.3.1 Fuse (sekering)

Sekering adalah peralatan utama yang akan membatasi aliran arus dalam suatu rangkaian
listrik. Sekering terdiri dari sebuah kawat memanjang dan tipis yang kan menjadi panas
dan putus ketika arus melebili level tertentu.
Ada dua macan sekering yang sering digunakan dalam rumah tangga :

Cartridge fuse memiliki kawat yang tertutup dalam silinder tertutup, yang terhubung pada
masing-masing sisinya.

Semi-enclosed (re-wirable) adalah jenis sekering yang memungkinkan untuk dikawati


kembali.

Kerugian dari penggunaan sekering. JIka sekering putus, dan kita tidak mendaptkan
rating sekering yang sesuai, apa yang akan kita lakukan ?, tentu kita taidak menginginkan
menggunakan fuse dengan rating yang tidak sesuai.

1.3.2 MCB

Peralatan proteksi listrik yang sangat popular saat ini adalah MCB (miniature circuit
breaker). MCB dapat bekerja sebaik over current circuit breaker, dan juga memiliki tuas
untuk memutuskan arus seceara manual.

1.4 Karaketristik Sekering dan MCB

Karakteristik sekering dan MCB dinilai dalam amps. Secara normal disebut sebagai rated
current atau nominal current.

Banyak orang ebrpikir bahwa jika arus melebihi arus nominal, peralatan ini akan bekerja
(trip) dengan segera. Misalnya dengan rating 15 amps, maka jika arus system 15.00001 amps
maka peralatan tersebut akan bekerja ? Hal ini tidaklah sepenuhnya benar. MCB didesain
untuk mengamankan kabel dalam rangkaian listrik, dan arus 15.00001 amps tidaklah
membahayakan. Untuk apa peralatan tersebut harus bekerja ?
Gambar 1.1

Axis horizontal menunjukkan arus yang mengalir pada MCB/fuse pada suatu rangkaian
yang diproteksi, sedangkan axis vertical menujukkan lamanya waktu diaman peralatan
tersebut tetap dialiri arus sebelum bekerja (trip).

Berikut sedikit penjelasan grafik diatas. Baik sekering atau MCB, meskipun mereka
emmiliki arus nominal yang sama, akan tetapi memiliki cara ekrja yang berbeda. Sebagai
contoh, untuk bekerja dengan ekcepatan 0.1 s, MCB membutuhkan arus 128 amps,
sedangkan sekering membutuhkan 300 amps.

1.1 Pemilihan MCB dan Sekering

Nominal current rule

Nominal current dari sekering/MCB harus kurang dari current rating kabel yang
dilindunginya, akan tetapi melebihi dari arus yang biasa/terus menerus mengalir normal.

Tripping Rule

Arus yang lebih dari 1.45kali arus nominal harus dapat menyebabkan peralatan proteksi
beekrja tidak kruang adri 1 jam.

Disconnection time rule


Pada kondisi hubung singkat, maka sekering/MCB harus dapat bekerja dengan seketika.

1.6 Contoh

Contoh berikut menunjukkan bagaimana menentukan MCB yang digunakan untuk


mengamankan suatu rangkaian.

Ambil contoh, dengan 8 buah fitting lampu, masing-masing 100 Watt, maka arusnya
adalah 800W/230V atau sekitar 3.5 amps. Kabel dengan diameter 1mm2 mencukupi
untuk besar arus tersebut, karena memiliki rating arus 11 amps. Maka MCB yang
digunakan ahrus memiliki nominal arus sekurang-kurangnya 3.5 amps dan tidak lebih
adri 11 amps. Selanjutnya, arus kerja (tripping current) harus kurang dari 1 4.5 second 11
ampere, untuk melindungi kabel. Dari catalog manufacture didapatakan MCB 6 amps,
memiliki arus kerja 8.7 apms

Proteksi Pada Motor

Pengaman Motor Listrik

Secara umum, motor listrik diproteksi terhadap pembebanan berlebih, hubung singkat, dan
juga tegangan rendah. Adapun jenis-jenis pengaman yang digunakan yaitu :

3. Rele Arus Lebih dan Sekering Lebur

Untuk memproteksi motor listrik terhadap pembebanan lebih maupun hubung singkat dapat
digunakan rele arus lebih dengan karakteristik invers. Sedangkan untuk proteksi arus yang
lebih besar dapat dikombinasikan dengan sekering lebur. Sekering lebur ini bekerja untuk
memproteksi terhadap arus hubung singkat yang terjadi.

3. Rele Stall

Stall merupakan fenomena dimana puutaran motor sewaktu star tidak dapat dinaikkan dengan
cepat karena beban yang terlalu berat. Dalam keadaan ini periode star motor menjadi lebih
lama, tetapi diharapkan selama periode star ini rele arus lebih tidak men-trip PMT motor.
Untuk itulah digunakan rele stall ini yang nantinya dapat mengatur agar selama periode star,
rele arus lebih membolehkan arus star yang tinggi asal tidak melampaui waktu tertentu yang
menyangkut kemampuan termal motor.
3. Rele Tegangan Rendah

Pada umumnya saklar motor listrik menggunakan magnet pemegang kontak-kontak saklar
(holding coil). Jika tegangan pasokan terlalu rendah, maka magnet pemegang kontak-kontak
saklar akan membuka kontak-kontak saklar. untuk itulah dipasang rele jenis ini karena
tegangan yang rendah dapat menimbulkan arus lebih, sedangkan tegangan pasokan hilang
perlu diikuti pembukaan saklar agar jangan timbul arus berlebihan jika tegangan pasokan
dating kembali.

3. Alat sensor suhu LM 135 dan pendukungnya.

Penambahan pengaman ini dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kerusakan


/terbakarnya kumparan motor akibat adanya peningkatan suhu yang disebabkan gangguan
eksternal maupun internal motor listrik. Gangguan-gangguan tersebut antara lain terjadinya
peningkatan suhu sekeliling (ambient), pembebanan berlebihan maupun sistem pengasutan
yang tidak baik sehingga untuk menghindari terjadinya peningkatan suhu pada motor listrik
maka penempatan, pembebanan dan sistem pengasutan harus disesuaikan dengan spesifikasi
kemampuan nominal motor listrik.

Cara kerja alat sensor ini berbeda dengan cara kerja bimetal (overload), jika bimetal hanya
mendeteksi panas akibat arus yang melewatinya sedangkan alat sensor ini mendeteksi suhu
pada isolator kumparan motor.

3. Circuit breaker

Circuit dalam motor listrik standar minimal terdiri atas Circuit Breaker yang berupa : MCCB/
NFB (No Fuse Breaker), Magnetic Contactor, serta OL (overload relay) yang berupa : TOR
(Thermal Overload Relay) atau ada yang menyebut OCR  (Over Current            Relay) .
Circuit breaker berfungsi untuk melindungi jaringan, sistem distribusi dari arus yang tinggi
yang diakibatkan oleh peralatan, dalam hal ini motor listrik. Magnetic contactor berfungsi
untuk memutus dan menyambung jaringan listrik dengan motor yang dikendalikan oleh
tombol tekan/saklar. Overload Relay (TOR) berfungsi untuk melindungi motor listrik dari
beban lebih yang ditunjukkan oleh arus yang mengalir pada jaringan listrik. Apabila arus
yang mengalir melebihi nilai TOR, maka timbul panas pada TOR, kemudian TOR membuka
dan memerintahkan untuk memutuskan jaringan listrik yang masuk ke motor tsb, sehingga
motor terhindar dari kerusakan. Permasalahannya adalah menentukan berapa besar/nilai
Overload Relay (TOR).

3. Penutup pada gear motor

Hindarkan anggota badan, karena secara tidak sadar kemungkinan tersentuh pada bagian
mesin yang bergerak. Sentuhan ini sering menimbulkan kecelakaan. Roda-roda gigi
selamanya harus diusahakan tertutup. Hal ini untuk menjaga tangan-tangan usil yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan terhadap manusia atau kerusakan pada mesin.

3. Kaca pengaman
Kaca pengaman yang dipasang pada mesin gerinda, konstruksinya berdiri sendiri-sendiri,
terhadap mesin tersebut. Bila kaca rusak dapat diganti dengan yang baru, melalui
pemasangan dan penyetelan yang sangat mudah. Debu dan kotoran yang hinggap pada kaca
akan mengakibatkan kaca menjadi suram dan menghalangi pandangan pada saat
menggerinda. Lebih baik sebelum bekerja dengan mesin gerinda kaca pengaman dibersihkan
lebih dahulu.

Proteksi Beban Lebih pada Motor ( Relay Overload)

Termal Overload Relay (TOR)

Thermal overload relay merupakan Relai pengaman arus


lebih yang berfungsi sebagai pengaman pada motor.  TOR
akan memutuskan aliran arus ke motor listrik apabila terjadi
kelebihan beban.

Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas


(temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir
melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Temperatur panas
ini merupakan akibat terjadinya beban lebih atau hubungan
singkat pada beban (motor listrik). Akibabat panas ini,  
bimetal   akan menggerakkan kontak-kontak mekanis
pemutus rangkaian listrik (terminal NC akan membuka).

Beban lebih terdeteksi pada TOR melalui relay yang telah diatur. Apabila arus yang melewati
lebih besar dari setting arus Thermal Overload Relay, secara otomatis terminal NC (normally
closed) yang terhubung pada motor listrik akan terbuka, sehingga arus tidak akan mengalir ke
motor dan motor akan berhenti beroperasi.

1. Terminal - terminal/kontak - kontak yang terdapat pada relai pengamanan beban


lebih.

 Berdasarkan fungsinya, terminal - terminal/kontak -


kontak yang terdapat pada TOR dikelompokkan atas
tiga jenis, yaitu sebagai berikut :

a. Terminal/kontak yang dihubungkan ke sumber


tenaga listrik/kontak utama magnetik kontaktor

b. Terminal/kontak yang dihubungkan kebeban/motor


listrik

c. Terminal Normally Closed

Kontak NC terdapat pada terminal 95 - 96 


d. Terminal Normally Open

Kontak NO terdapat pada terminal 97 - 98

 2.. Pengaturan  arus, trip dan reset yang terdapat pada


thermal overload relay

Gambar disamping merupakan bagian pengontrolan ada Thermal


overload relay

a. Pengatur Arus

Pada gambar yang dilingkari, tampak bahwa batas arus TOR


berkisar antara 9 ampere sampai dengan 11 ampere. Batas nilai
arus pada TOR dapat diatur seusai dengan skala yang terdapat
pada TOR.

b. Trip

Thermal Overload mempunyai karakteristik pemutusan (trip) arus pada bimetal. Pemutusan
ini sebagai akibat terjadinya beban lebih atau gangguan pada beban (motor listrik). Agar
bimetal dapat mengalirkan arus listirk ke beban, maka tombol trip dikembalikan ke kondisi
normal.
 
c. Reset

Pada saat terjadi beban lebih, terminal NC akan membuka, sehingga rangkaian kontrol dalam
keadaan mati. Sedangkan terminal NO akan ON. Untuk mengembalikan kekondisi normal,
TOR dilengkapi tombol reset. 

3. Simbol Thermal Vverload Relay

TOR terdir atas terminal NC (95 - 96) dan NO (97 - 98) yang
dihubungkan pada rangkaian kontrol pada sistem pengendalian
motor listrik.

Terminal "  "  yang terdapat tiga buah merupakan bimetal.

Bimetal dipasang pada rangkaian utama sistem pengendalian.


Terminal ini dipasang secara seri antara kontak utama
kontaktor dengan beban (motor listrik).

Bimetal dialiri arus utama (phasa R, S dan T). Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan
membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 sehingga
rangkaian kontrol menjadi OFF. Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 
disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka jika NC lepas, koil kontaktor
tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan pemutuskan kontak utama.

Nilai pengaman arus lebih ini bisa diset dengan mengatur jarak pendorong kontak. Dalam
prakteknya pada permukaan relay pengaman arus lebih terdapat bidang kecil yang berbentuk
lingkaran, yang tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Juga terdapat tombol tekan
untuk mereset.

 Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:

- Arus start yang terlalu besar


- Beban mekanik motor terlalu besar
- Motor berhenti secara mendadak
- Terbukanya salah satu fasa dari saluran motor 3 fasa
- Terjadinya hubung singkat

Anda mungkin juga menyukai