Nim : 080402079
Arus lebih adalah satu dari dua bahaya keamana utama yang harus dikendalikan dalam
system pengkabelan. Bahaya dari aurs lebih adalah resiko timbulnya api. Di Inggris, lebih
dari 50000 kebakaran dalam setiap tahunnya disebabkan oleh masalah kelistrikan.
Over load terjadi ketika arus yang mengalir dalam suatu system melebihi dari biasanya
( 50 % ~ 100 % lebih tinggi). Over load tidak terjadi secara tiba, tiba tetapi bertahap. Jika
masalah ini gagal untuk diselesaikan, cabel penghantar akan menjadi panas dan meleleh,
sehingga memungkinkan kabel penghantar menjadi terbuka. KOndisi panas pada
penghantar ini mungkin cukup menimbulkan api.
Pada penggunaan di rumah tangga, over load biasanya terjadi akibat pemakaian peralatan
listrik yang terlalu banyak pada waktu yang bersamaan, atau menghubungkan suatu
peralatan listrik dengan beban kerja tinggi pada stop kontak yang tidak mencukupi
kapasitasnya.
Hubung singkat adalah terhubungnya fasa dan netral, atau anatar fasa dengan pentanahan.
Koneksi antar keduanya kemungkinan memiliki resistansi rendah, dan arus yang emngalir
akan menjadi ratusan/ribuan kali lebih tinggi dalam system.
Dalam prakteknya, pada instalasi rumah tangga, pengamann beban lebih dan hubung
singkat, keduanya menggunakan salah satu dari fuse (sekering) atau MCB (miniature
cirduit breaker).
Sekering adalah peralatan utama yang akan membatasi aliran arus dalam suatu rangkaian
listrik. Sekering terdiri dari sebuah kawat memanjang dan tipis yang kan menjadi panas
dan putus ketika arus melebili level tertentu.
Ada dua macan sekering yang sering digunakan dalam rumah tangga :
Cartridge fuse memiliki kawat yang tertutup dalam silinder tertutup, yang terhubung pada
masing-masing sisinya.
Kerugian dari penggunaan sekering. JIka sekering putus, dan kita tidak mendaptkan
rating sekering yang sesuai, apa yang akan kita lakukan ?, tentu kita taidak menginginkan
menggunakan fuse dengan rating yang tidak sesuai.
1.3.2 MCB
Peralatan proteksi listrik yang sangat popular saat ini adalah MCB (miniature circuit
breaker). MCB dapat bekerja sebaik over current circuit breaker, dan juga memiliki tuas
untuk memutuskan arus seceara manual.
Karakteristik sekering dan MCB dinilai dalam amps. Secara normal disebut sebagai rated
current atau nominal current.
Banyak orang ebrpikir bahwa jika arus melebihi arus nominal, peralatan ini akan bekerja
(trip) dengan segera. Misalnya dengan rating 15 amps, maka jika arus system 15.00001 amps
maka peralatan tersebut akan bekerja ? Hal ini tidaklah sepenuhnya benar. MCB didesain
untuk mengamankan kabel dalam rangkaian listrik, dan arus 15.00001 amps tidaklah
membahayakan. Untuk apa peralatan tersebut harus bekerja ?
Gambar 1.1
Axis horizontal menunjukkan arus yang mengalir pada MCB/fuse pada suatu rangkaian
yang diproteksi, sedangkan axis vertical menujukkan lamanya waktu diaman peralatan
tersebut tetap dialiri arus sebelum bekerja (trip).
Berikut sedikit penjelasan grafik diatas. Baik sekering atau MCB, meskipun mereka
emmiliki arus nominal yang sama, akan tetapi memiliki cara ekrja yang berbeda. Sebagai
contoh, untuk bekerja dengan ekcepatan 0.1 s, MCB membutuhkan arus 128 amps,
sedangkan sekering membutuhkan 300 amps.
Nominal current dari sekering/MCB harus kurang dari current rating kabel yang
dilindunginya, akan tetapi melebihi dari arus yang biasa/terus menerus mengalir normal.
Tripping Rule
Arus yang lebih dari 1.45kali arus nominal harus dapat menyebabkan peralatan proteksi
beekrja tidak kruang adri 1 jam.
1.6 Contoh
Ambil contoh, dengan 8 buah fitting lampu, masing-masing 100 Watt, maka arusnya
adalah 800W/230V atau sekitar 3.5 amps. Kabel dengan diameter 1mm2 mencukupi
untuk besar arus tersebut, karena memiliki rating arus 11 amps. Maka MCB yang
digunakan ahrus memiliki nominal arus sekurang-kurangnya 3.5 amps dan tidak lebih
adri 11 amps. Selanjutnya, arus kerja (tripping current) harus kurang dari 1 4.5 second 11
ampere, untuk melindungi kabel. Dari catalog manufacture didapatakan MCB 6 amps,
memiliki arus kerja 8.7 apms
Secara umum, motor listrik diproteksi terhadap pembebanan berlebih, hubung singkat, dan
juga tegangan rendah. Adapun jenis-jenis pengaman yang digunakan yaitu :
Untuk memproteksi motor listrik terhadap pembebanan lebih maupun hubung singkat dapat
digunakan rele arus lebih dengan karakteristik invers. Sedangkan untuk proteksi arus yang
lebih besar dapat dikombinasikan dengan sekering lebur. Sekering lebur ini bekerja untuk
memproteksi terhadap arus hubung singkat yang terjadi.
1. Rele Stall
Stall merupakan fenomena dimana puutaran motor sewaktu star tidak dapat dinaikkan dengan
cepat karena beban yang terlalu berat. Dalam keadaan ini periode star motor menjadi lebih
lama, tetapi diharapkan selama periode star ini rele arus lebih tidak men-trip PMT motor.
Untuk itulah digunakan rele stall ini yang nantinya dapat mengatur agar selama periode star,
rele arus lebih membolehkan arus star yang tinggi asal tidak melampaui waktu tertentu yang
menyangkut kemampuan termal motor.
1. Rele Tegangan Rendah
Pada umumnya saklar motor listrik menggunakan magnet pemegang kontak-kontak saklar
(holding coil). Jika tegangan pasokan terlalu rendah, maka magnet pemegang kontak-kontak
saklar akan membuka kontak-kontak saklar. untuk itulah dipasang rele jenis ini karena
tegangan yang rendah dapat menimbulkan arus lebih, sedangkan tegangan pasokan hilang
perlu diikuti pembukaan saklar agar jangan timbul arus berlebihan jika tegangan pasokan
dating kembali.
Cara kerja alat sensor ini berbeda dengan cara kerja bimetal (overload), jika bimetal hanya
mendeteksi panas akibat arus yang melewatinya sedangkan alat sensor ini mendeteksi suhu
pada isolator kumparan motor.
1. Circuit breaker
Circuit dalam motor listrik standar minimal terdiri atas Circuit Breaker yang berupa : MCCB/
NFB (No Fuse Breaker), Magnetic Contactor, serta OL (overload relay) yang berupa : TOR
(Thermal Overload Relay) atau ada yang menyebut OCR (Over Current Relay) .
Circuit breaker berfungsi untuk melindungi jaringan, sistem distribusi dari arus yang tinggi
yang diakibatkan oleh peralatan, dalam hal ini motor listrik. Magnetic contactor berfungsi
untuk memutus dan menyambung jaringan listrik dengan motor yang dikendalikan oleh
tombol tekan/saklar. Overload Relay (TOR) berfungsi untuk melindungi motor listrik dari
beban lebih yang ditunjukkan oleh arus yang mengalir pada jaringan listrik. Apabila arus
yang mengalir melebihi nilai TOR, maka timbul panas pada TOR, kemudian TOR membuka
dan memerintahkan untuk memutuskan jaringan listrik yang masuk ke motor tsb, sehingga
motor terhindar dari kerusakan. Permasalahannya adalah menentukan berapa besar/nilai
Overload Relay (TOR).
Hindarkan anggota badan, karena secara tidak sadar kemungkinan tersentuh pada bagian
mesin yang bergerak. Sentuhan ini sering menimbulkan kecelakaan. Roda-roda gigi
selamanya harus diusahakan tertutup. Hal ini untuk menjaga tangan-tangan usil yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan terhadap manusia atau kerusakan pada mesin.
1. Kaca pengaman
Kaca pengaman yang dipasang pada mesin gerinda, konstruksinya berdiri sendiri-sendiri,
terhadap mesin tersebut. Bila kaca rusak dapat diganti dengan yang baru, melalui
pemasangan dan penyetelan yang sangat mudah. Debu dan kotoran yang hinggap pada kaca
akan mengakibatkan kaca menjadi suram dan menghalangi pandangan pada saat
menggerinda. Lebih baik sebelum bekerja dengan mesin gerinda kaca pengaman dibersihkan
lebih dahulu.
Beban lebih terdeteksi pada TOR melalui relay yang telah diatur. Apabila arus yang melewati
lebih besar dari setting arus Thermal Overload Relay, secara otomatis terminal NC (normally
closed) yang terhubung pada motor listrik akan terbuka, sehingga arus tidak akan mengalir ke
motor dan motor akan berhenti beroperasi.
a. Pengatur Arus
b. Trip
Thermal Overload mempunyai karakteristik pemutusan (trip) arus pada bimetal. Pemutusan
ini sebagai akibat terjadinya beban lebih atau gangguan pada beban (motor listrik). Agar
bimetal dapat mengalirkan arus listirk ke beban, maka tombol trip dikembalikan ke kondisi
normal.
c. Reset
Pada saat terjadi beban lebih, terminal NC akan membuka, sehingga rangkaian kontrol dalam
keadaan mati. Sedangkan terminal NO akan ON. Untuk mengembalikan kekondisi normal,
TOR dilengkapi tombol reset.
TOR terdir atas terminal NC (95 - 96) dan NO (97 - 98) yang
dihubungkan pada rangkaian kontrol pada sistem pengendalian
motor listrik.
Bimetal dialiri arus utama (phasa R, S dan T). Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan
membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 sehingga
rangkaian kontrol menjadi OFF. Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96
disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka jika NC lepas, koil kontaktor
tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan pemutuskan kontak utama.
Nilai pengaman arus lebih ini bisa diset dengan mengatur jarak pendorong kontak. Dalam
prakteknya pada permukaan relay pengaman arus lebih terdapat bidang kecil yang berbentuk
lingkaran, yang tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Juga terdapat tombol tekan
untuk mereset.
Nim : 080402093
Arus lebih adalah satu dari dua bahaya keamana utama yang harus dikendalikan dalam
system pengkabelan. Bahaya dari aurs lebih adalah resiko timbulnya api. Di Inggris, lebih
dari 50000 kebakaran dalam setiap tahunnya disebabkan oleh masalah kelistrikan.
Over load terjadi ketika arus yang mengalir dalam suatu system melebihi dari biasanya
( 50 % ~ 100 % lebih tinggi). Over load tidak terjadi secara tiba, tiba tetapi bertahap. Jika
masalah ini gagal untuk diselesaikan, cabel penghantar akan menjadi panas dan meleleh,
sehingga memungkinkan kabel penghantar menjadi terbuka. KOndisi panas pada
penghantar ini mungkin cukup menimbulkan api.
Pada penggunaan di rumah tangga, over load biasanya terjadi akibat pemakaian peralatan
listrik yang terlalu banyak pada waktu yang bersamaan, atau menghubungkan suatu
peralatan listrik dengan beban kerja tinggi pada stop kontak yang tidak mencukupi
kapasitasnya.
Hubung singkat adalah terhubungnya fasa dan netral, atau anatar fasa dengan pentanahan.
Koneksi antar keduanya kemungkinan memiliki resistansi rendah, dan arus yang emngalir
akan menjadi ratusan/ribuan kali lebih tinggi dalam system.
Dalam prakteknya, pada instalasi rumah tangga, pengamann beban lebih dan hubung
singkat, keduanya menggunakan salah satu dari fuse (sekering) atau MCB (miniature
cirduit breaker).
Sekering adalah peralatan utama yang akan membatasi aliran arus dalam suatu rangkaian
listrik. Sekering terdiri dari sebuah kawat memanjang dan tipis yang kan menjadi panas
dan putus ketika arus melebili level tertentu.
Ada dua macan sekering yang sering digunakan dalam rumah tangga :
Cartridge fuse memiliki kawat yang tertutup dalam silinder tertutup, yang terhubung pada
masing-masing sisinya.
Kerugian dari penggunaan sekering. JIka sekering putus, dan kita tidak mendaptkan
rating sekering yang sesuai, apa yang akan kita lakukan ?, tentu kita taidak menginginkan
menggunakan fuse dengan rating yang tidak sesuai.
1.3.2 MCB
Peralatan proteksi listrik yang sangat popular saat ini adalah MCB (miniature circuit
breaker). MCB dapat bekerja sebaik over current circuit breaker, dan juga memiliki tuas
untuk memutuskan arus seceara manual.
Karakteristik sekering dan MCB dinilai dalam amps. Secara normal disebut sebagai rated
current atau nominal current.
Banyak orang ebrpikir bahwa jika arus melebihi arus nominal, peralatan ini akan bekerja
(trip) dengan segera. Misalnya dengan rating 15 amps, maka jika arus system 15.00001 amps
maka peralatan tersebut akan bekerja ? Hal ini tidaklah sepenuhnya benar. MCB didesain
untuk mengamankan kabel dalam rangkaian listrik, dan arus 15.00001 amps tidaklah
membahayakan. Untuk apa peralatan tersebut harus bekerja ?
Gambar 1.1
Axis horizontal menunjukkan arus yang mengalir pada MCB/fuse pada suatu rangkaian
yang diproteksi, sedangkan axis vertical menujukkan lamanya waktu diaman peralatan
tersebut tetap dialiri arus sebelum bekerja (trip).
Berikut sedikit penjelasan grafik diatas. Baik sekering atau MCB, meskipun mereka
emmiliki arus nominal yang sama, akan tetapi memiliki cara ekrja yang berbeda. Sebagai
contoh, untuk bekerja dengan ekcepatan 0.1 s, MCB membutuhkan arus 128 amps,
sedangkan sekering membutuhkan 300 amps.
Nominal current dari sekering/MCB harus kurang dari current rating kabel yang
dilindunginya, akan tetapi melebihi dari arus yang biasa/terus menerus mengalir normal.
Tripping Rule
Arus yang lebih dari 1.45kali arus nominal harus dapat menyebabkan peralatan proteksi
beekrja tidak kruang adri 1 jam.
1.6 Contoh
Ambil contoh, dengan 8 buah fitting lampu, masing-masing 100 Watt, maka arusnya
adalah 800W/230V atau sekitar 3.5 amps. Kabel dengan diameter 1mm2 mencukupi
untuk besar arus tersebut, karena memiliki rating arus 11 amps. Maka MCB yang
digunakan ahrus memiliki nominal arus sekurang-kurangnya 3.5 amps dan tidak lebih
adri 11 amps. Selanjutnya, arus kerja (tripping current) harus kurang dari 1 4.5 second 11
ampere, untuk melindungi kabel. Dari catalog manufacture didapatakan MCB 6 amps,
memiliki arus kerja 8.7 apms
Secara umum, motor listrik diproteksi terhadap pembebanan berlebih, hubung singkat, dan
juga tegangan rendah. Adapun jenis-jenis pengaman yang digunakan yaitu :
Untuk memproteksi motor listrik terhadap pembebanan lebih maupun hubung singkat dapat
digunakan rele arus lebih dengan karakteristik invers. Sedangkan untuk proteksi arus yang
lebih besar dapat dikombinasikan dengan sekering lebur. Sekering lebur ini bekerja untuk
memproteksi terhadap arus hubung singkat yang terjadi.
2. Rele Stall
Stall merupakan fenomena dimana puutaran motor sewaktu star tidak dapat dinaikkan dengan
cepat karena beban yang terlalu berat. Dalam keadaan ini periode star motor menjadi lebih
lama, tetapi diharapkan selama periode star ini rele arus lebih tidak men-trip PMT motor.
Untuk itulah digunakan rele stall ini yang nantinya dapat mengatur agar selama periode star,
rele arus lebih membolehkan arus star yang tinggi asal tidak melampaui waktu tertentu yang
menyangkut kemampuan termal motor.
2. Rele Tegangan Rendah
Pada umumnya saklar motor listrik menggunakan magnet pemegang kontak-kontak saklar
(holding coil). Jika tegangan pasokan terlalu rendah, maka magnet pemegang kontak-kontak
saklar akan membuka kontak-kontak saklar. untuk itulah dipasang rele jenis ini karena
tegangan yang rendah dapat menimbulkan arus lebih, sedangkan tegangan pasokan hilang
perlu diikuti pembukaan saklar agar jangan timbul arus berlebihan jika tegangan pasokan
dating kembali.
Cara kerja alat sensor ini berbeda dengan cara kerja bimetal (overload), jika bimetal hanya
mendeteksi panas akibat arus yang melewatinya sedangkan alat sensor ini mendeteksi suhu
pada isolator kumparan motor.
2. Circuit breaker
Circuit dalam motor listrik standar minimal terdiri atas Circuit Breaker yang berupa : MCCB/
NFB (No Fuse Breaker), Magnetic Contactor, serta OL (overload relay) yang berupa : TOR
(Thermal Overload Relay) atau ada yang menyebut OCR (Over Current Relay) .
Circuit breaker berfungsi untuk melindungi jaringan, sistem distribusi dari arus yang tinggi
yang diakibatkan oleh peralatan, dalam hal ini motor listrik. Magnetic contactor berfungsi
untuk memutus dan menyambung jaringan listrik dengan motor yang dikendalikan oleh
tombol tekan/saklar. Overload Relay (TOR) berfungsi untuk melindungi motor listrik dari
beban lebih yang ditunjukkan oleh arus yang mengalir pada jaringan listrik. Apabila arus
yang mengalir melebihi nilai TOR, maka timbul panas pada TOR, kemudian TOR membuka
dan memerintahkan untuk memutuskan jaringan listrik yang masuk ke motor tsb, sehingga
motor terhindar dari kerusakan. Permasalahannya adalah menentukan berapa besar/nilai
Overload Relay (TOR).
Hindarkan anggota badan, karena secara tidak sadar kemungkinan tersentuh pada bagian
mesin yang bergerak. Sentuhan ini sering menimbulkan kecelakaan. Roda-roda gigi
selamanya harus diusahakan tertutup. Hal ini untuk menjaga tangan-tangan usil yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan terhadap manusia atau kerusakan pada mesin.
2. Kaca pengaman
Kaca pengaman yang dipasang pada mesin gerinda, konstruksinya berdiri sendiri-sendiri,
terhadap mesin tersebut. Bila kaca rusak dapat diganti dengan yang baru, melalui
pemasangan dan penyetelan yang sangat mudah. Debu dan kotoran yang hinggap pada kaca
akan mengakibatkan kaca menjadi suram dan menghalangi pandangan pada saat
menggerinda. Lebih baik sebelum bekerja dengan mesin gerinda kaca pengaman dibersihkan
lebih dahulu.
Beban lebih terdeteksi pada TOR melalui relay yang telah diatur. Apabila arus yang melewati
lebih besar dari setting arus Thermal Overload Relay, secara otomatis terminal NC (normally
closed) yang terhubung pada motor listrik akan terbuka, sehingga arus tidak akan mengalir ke
motor dan motor akan berhenti beroperasi.
a. Pengatur Arus
b. Trip
Thermal Overload mempunyai karakteristik pemutusan (trip) arus pada bimetal. Pemutusan
ini sebagai akibat terjadinya beban lebih atau gangguan pada beban (motor listrik). Agar
bimetal dapat mengalirkan arus listirk ke beban, maka tombol trip dikembalikan ke kondisi
normal.
c. Reset
Pada saat terjadi beban lebih, terminal NC akan membuka, sehingga rangkaian kontrol dalam
keadaan mati. Sedangkan terminal NO akan ON. Untuk mengembalikan kekondisi normal,
TOR dilengkapi tombol reset.
TOR terdir atas terminal NC (95 - 96) dan NO (97 - 98) yang
dihubungkan pada rangkaian kontrol pada sistem pengendalian
motor listrik.
Bimetal dialiri arus utama (phasa R, S dan T). Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan
membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 sehingga
rangkaian kontrol menjadi OFF. Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96
disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka jika NC lepas, koil kontaktor
tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan pemutuskan kontak utama.
Nilai pengaman arus lebih ini bisa diset dengan mengatur jarak pendorong kontak. Dalam
prakteknya pada permukaan relay pengaman arus lebih terdapat bidang kecil yang berbentuk
lingkaran, yang tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Juga terdapat tombol tekan
untuk mereset.
Nim : 080402091
Arus lebih adalah satu dari dua bahaya keamana utama yang harus dikendalikan dalam
system pengkabelan. Bahaya dari aurs lebih adalah resiko timbulnya api. Di Inggris, lebih
dari 50000 kebakaran dalam setiap tahunnya disebabkan oleh masalah kelistrikan.
Over load terjadi ketika arus yang mengalir dalam suatu system melebihi dari biasanya
( 50 % ~ 100 % lebih tinggi). Over load tidak terjadi secara tiba, tiba tetapi bertahap. Jika
masalah ini gagal untuk diselesaikan, cabel penghantar akan menjadi panas dan meleleh,
sehingga memungkinkan kabel penghantar menjadi terbuka. KOndisi panas pada
penghantar ini mungkin cukup menimbulkan api.
Pada penggunaan di rumah tangga, over load biasanya terjadi akibat pemakaian peralatan
listrik yang terlalu banyak pada waktu yang bersamaan, atau menghubungkan suatu
peralatan listrik dengan beban kerja tinggi pada stop kontak yang tidak mencukupi
kapasitasnya.
Hubung singkat adalah terhubungnya fasa dan netral, atau anatar fasa dengan pentanahan.
Koneksi antar keduanya kemungkinan memiliki resistansi rendah, dan arus yang emngalir
akan menjadi ratusan/ribuan kali lebih tinggi dalam system.
Dalam prakteknya, pada instalasi rumah tangga, pengamann beban lebih dan hubung
singkat, keduanya menggunakan salah satu dari fuse (sekering) atau MCB (miniature
cirduit breaker).
Sekering adalah peralatan utama yang akan membatasi aliran arus dalam suatu rangkaian
listrik. Sekering terdiri dari sebuah kawat memanjang dan tipis yang kan menjadi panas
dan putus ketika arus melebili level tertentu.
Ada dua macan sekering yang sering digunakan dalam rumah tangga :
Cartridge fuse memiliki kawat yang tertutup dalam silinder tertutup, yang terhubung pada
masing-masing sisinya.
Kerugian dari penggunaan sekering. JIka sekering putus, dan kita tidak mendaptkan
rating sekering yang sesuai, apa yang akan kita lakukan ?, tentu kita taidak menginginkan
menggunakan fuse dengan rating yang tidak sesuai.
1.3.2 MCB
Peralatan proteksi listrik yang sangat popular saat ini adalah MCB (miniature circuit
breaker). MCB dapat bekerja sebaik over current circuit breaker, dan juga memiliki tuas
untuk memutuskan arus seceara manual.
Karakteristik sekering dan MCB dinilai dalam amps. Secara normal disebut sebagai rated
current atau nominal current.
Banyak orang ebrpikir bahwa jika arus melebihi arus nominal, peralatan ini akan bekerja
(trip) dengan segera. Misalnya dengan rating 15 amps, maka jika arus system 15.00001 amps
maka peralatan tersebut akan bekerja ? Hal ini tidaklah sepenuhnya benar. MCB didesain
untuk mengamankan kabel dalam rangkaian listrik, dan arus 15.00001 amps tidaklah
membahayakan. Untuk apa peralatan tersebut harus bekerja ?
Gambar 1.1
Axis horizontal menunjukkan arus yang mengalir pada MCB/fuse pada suatu rangkaian
yang diproteksi, sedangkan axis vertical menujukkan lamanya waktu diaman peralatan
tersebut tetap dialiri arus sebelum bekerja (trip).
Berikut sedikit penjelasan grafik diatas. Baik sekering atau MCB, meskipun mereka
emmiliki arus nominal yang sama, akan tetapi memiliki cara ekrja yang berbeda. Sebagai
contoh, untuk bekerja dengan ekcepatan 0.1 s, MCB membutuhkan arus 128 amps,
sedangkan sekering membutuhkan 300 amps.
Nominal current dari sekering/MCB harus kurang dari current rating kabel yang
dilindunginya, akan tetapi melebihi dari arus yang biasa/terus menerus mengalir normal.
Tripping Rule
Arus yang lebih dari 1.45kali arus nominal harus dapat menyebabkan peralatan proteksi
beekrja tidak kruang adri 1 jam.
1.6 Contoh
Ambil contoh, dengan 8 buah fitting lampu, masing-masing 100 Watt, maka arusnya
adalah 800W/230V atau sekitar 3.5 amps. Kabel dengan diameter 1mm2 mencukupi
untuk besar arus tersebut, karena memiliki rating arus 11 amps. Maka MCB yang
digunakan ahrus memiliki nominal arus sekurang-kurangnya 3.5 amps dan tidak lebih
adri 11 amps. Selanjutnya, arus kerja (tripping current) harus kurang dari 1 4.5 second 11
ampere, untuk melindungi kabel. Dari catalog manufacture didapatakan MCB 6 amps,
memiliki arus kerja 8.7 apms
Secara umum, motor listrik diproteksi terhadap pembebanan berlebih, hubung singkat, dan
juga tegangan rendah. Adapun jenis-jenis pengaman yang digunakan yaitu :
Untuk memproteksi motor listrik terhadap pembebanan lebih maupun hubung singkat dapat
digunakan rele arus lebih dengan karakteristik invers. Sedangkan untuk proteksi arus yang
lebih besar dapat dikombinasikan dengan sekering lebur. Sekering lebur ini bekerja untuk
memproteksi terhadap arus hubung singkat yang terjadi.
3. Rele Stall
Stall merupakan fenomena dimana puutaran motor sewaktu star tidak dapat dinaikkan dengan
cepat karena beban yang terlalu berat. Dalam keadaan ini periode star motor menjadi lebih
lama, tetapi diharapkan selama periode star ini rele arus lebih tidak men-trip PMT motor.
Untuk itulah digunakan rele stall ini yang nantinya dapat mengatur agar selama periode star,
rele arus lebih membolehkan arus star yang tinggi asal tidak melampaui waktu tertentu yang
menyangkut kemampuan termal motor.
3. Rele Tegangan Rendah
Pada umumnya saklar motor listrik menggunakan magnet pemegang kontak-kontak saklar
(holding coil). Jika tegangan pasokan terlalu rendah, maka magnet pemegang kontak-kontak
saklar akan membuka kontak-kontak saklar. untuk itulah dipasang rele jenis ini karena
tegangan yang rendah dapat menimbulkan arus lebih, sedangkan tegangan pasokan hilang
perlu diikuti pembukaan saklar agar jangan timbul arus berlebihan jika tegangan pasokan
dating kembali.
Cara kerja alat sensor ini berbeda dengan cara kerja bimetal (overload), jika bimetal hanya
mendeteksi panas akibat arus yang melewatinya sedangkan alat sensor ini mendeteksi suhu
pada isolator kumparan motor.
3. Circuit breaker
Circuit dalam motor listrik standar minimal terdiri atas Circuit Breaker yang berupa : MCCB/
NFB (No Fuse Breaker), Magnetic Contactor, serta OL (overload relay) yang berupa : TOR
(Thermal Overload Relay) atau ada yang menyebut OCR (Over Current Relay) .
Circuit breaker berfungsi untuk melindungi jaringan, sistem distribusi dari arus yang tinggi
yang diakibatkan oleh peralatan, dalam hal ini motor listrik. Magnetic contactor berfungsi
untuk memutus dan menyambung jaringan listrik dengan motor yang dikendalikan oleh
tombol tekan/saklar. Overload Relay (TOR) berfungsi untuk melindungi motor listrik dari
beban lebih yang ditunjukkan oleh arus yang mengalir pada jaringan listrik. Apabila arus
yang mengalir melebihi nilai TOR, maka timbul panas pada TOR, kemudian TOR membuka
dan memerintahkan untuk memutuskan jaringan listrik yang masuk ke motor tsb, sehingga
motor terhindar dari kerusakan. Permasalahannya adalah menentukan berapa besar/nilai
Overload Relay (TOR).
Hindarkan anggota badan, karena secara tidak sadar kemungkinan tersentuh pada bagian
mesin yang bergerak. Sentuhan ini sering menimbulkan kecelakaan. Roda-roda gigi
selamanya harus diusahakan tertutup. Hal ini untuk menjaga tangan-tangan usil yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan terhadap manusia atau kerusakan pada mesin.
3. Kaca pengaman
Kaca pengaman yang dipasang pada mesin gerinda, konstruksinya berdiri sendiri-sendiri,
terhadap mesin tersebut. Bila kaca rusak dapat diganti dengan yang baru, melalui
pemasangan dan penyetelan yang sangat mudah. Debu dan kotoran yang hinggap pada kaca
akan mengakibatkan kaca menjadi suram dan menghalangi pandangan pada saat
menggerinda. Lebih baik sebelum bekerja dengan mesin gerinda kaca pengaman dibersihkan
lebih dahulu.
Beban lebih terdeteksi pada TOR melalui relay yang telah diatur. Apabila arus yang melewati
lebih besar dari setting arus Thermal Overload Relay, secara otomatis terminal NC (normally
closed) yang terhubung pada motor listrik akan terbuka, sehingga arus tidak akan mengalir ke
motor dan motor akan berhenti beroperasi.
a. Pengatur Arus
b. Trip
Thermal Overload mempunyai karakteristik pemutusan (trip) arus pada bimetal. Pemutusan
ini sebagai akibat terjadinya beban lebih atau gangguan pada beban (motor listrik). Agar
bimetal dapat mengalirkan arus listirk ke beban, maka tombol trip dikembalikan ke kondisi
normal.
c. Reset
Pada saat terjadi beban lebih, terminal NC akan membuka, sehingga rangkaian kontrol dalam
keadaan mati. Sedangkan terminal NO akan ON. Untuk mengembalikan kekondisi normal,
TOR dilengkapi tombol reset.
TOR terdir atas terminal NC (95 - 96) dan NO (97 - 98) yang
dihubungkan pada rangkaian kontrol pada sistem pengendalian
motor listrik.
Bimetal dialiri arus utama (phasa R, S dan T). Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan
membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95- 96 sehingga
rangkaian kontrol menjadi OFF. Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96
disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka jika NC lepas, koil kontaktor
tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan pemutuskan kontak utama.
Nilai pengaman arus lebih ini bisa diset dengan mengatur jarak pendorong kontak. Dalam
prakteknya pada permukaan relay pengaman arus lebih terdapat bidang kecil yang berbentuk
lingkaran, yang tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Juga terdapat tombol tekan
untuk mereset.