Anda di halaman 1dari 2

Shofi Saiful Haqqi

0811243092

Oil Politic middle east

seperti yang kita tahu bahwasanya Negara kawasan yang berada di timur tengah
memiliki banyak sumberdaya alam yang bisa di manfaatkan seperti halnya
cadangan minyak, cadangan minyak yang dimiliki oleh Negara di kawasan timur
tengah mempunyai dampak positif dan negative bagai Negara yang memilikinya.
Jikalau di pandang dari segi realis bahwa kekayaan yang dimiliki oleh Negara
kawasan seperti halnya minyak akan menumbulkan ancaman atau berdampak
buruk atau berdampak positif atau keuntungan sendiri bagi negaranya jadi
tergantung bagaimana Negara tersebut bisa mengelola sumberdaya alam yang di
milikinya sebagai contoh Negara bisa mengoptimallkan minyak yang dimilikinya
sebagai soft power atau bergaining position dalam mengeluarkan kebijakan
negaranya untuk menguntungkan Negara mereka seperti menyetok minyak
kepada Negara-negara maju dll.
Adanya interaksi antara Negara maju dengan Negara yang middle east akhir-akhir
ini memiliki ketimpangan yang mana menurut teori dependensi keadaan ekonomi
timur tengah pada akhir ini bergantung dengan program-program yang dilakukan
oleh Negara maju yang kapitalis sehingga ketergantungan perekonomian ini bisa
disebut sebagai ketergantungan yang klassik, bisa dikatakan bahwa Negara timur
tengah memang memiliki minyak dan bergantung pada minyak sebagian besar
perekonomian Negara mereka sebagai contoh ekspor mereka ke Negara maju,
sayangnya Negara mereka tidak bisa mengelola hasil alam mereka dikarenakan
mereka tidak mempunyai technology yang bagus maka dari itu mereka
mengekspor minyak mereka ke Negara maju dan oleh Negara maju ddikelola dan
jual kembali ke negaara timur tengah dengan harga yang cukup mahal hal seperti
inilah yang menjadi fenomena yang terjadi di timur tengah.
Banyak di terangkan di berbagai media internet dimana Negara hegemoni
mengontrol kurang lebihnya semua mminyak yang berada di kwasan timur tengah
sehingga bisa fungsi dari timur tengah saat ini adalah sebagai penyediaan minyak
murah guna kepentingan suplai militer serta industrialisasi Negara mereka, ironis
sekali jikalu kita melihat Negara yang memiliki minyak harus membeli minyak
hasil mereka dengan harga mahal kepada Negara- Negara maju sehingga

Sungguh ironis bahwa efek yang ditimbulkan dari minyak ternyata


semakin dalam daripada mengatasi ketergantungan kawasan. Karena seharusnya
minyak memiliki potensi untuk menawarkan kesempatan dalam mengatasi
ketergantungan ekonomi dan menggairahkan pertumbuhan ekonomi negara-
negara Timur Tengah. Pendapatan akan minyak seharusnya membuat Timur
Tengah, atau paling tidak negara-negara minyak, memiliki modal yang besar.
Sementara negara-negara Arab secara individu sangat kekurangan bahan-bahan
dan alat-alat untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, secara konteks regional
mereka sangat terbantu oleh negara-negara lain. Negara-negara minyak
kekurangan tenaga kerja ber-skill tinggi dan tanah yang subur, namun mereka
mempunyai modal yang besar (minyak). Sedangkan negara-negara miskin seperti
Mesir dan Maroko memiliki tenaga kerja semi-skilled yang murah, dan beberapa
negara seperti Sudan memiliki tanah pertanian yang luas. Oleh karena itu yang
perlu mereka lakukan hanyalah dengan menaruh perhatian serius pada faktor-
faktor produksi ini untuk menjadi suatu kebijakan bersama dalam pasar regional
dan membentuk suatu joint investment ventures.

Referensi

Askari, Hossein. 2006. Middle East Oil Exporters: What Happened to Economic
Development?. Cheltenham: Edward Elgar Publishing Limited.
Hinnebusch, Raymond. 2003. The International Politics of The Middle East.
Manchester and New York: Manchester University Press.

Anda mungkin juga menyukai