Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu menerapkan teori yang telah diberikan dosen dalam mata kuliah
Pengantar Teknologi Elektronika
2. Mahasiswa mampu merancang rangkaian yang dengan tujuan membuktikan bahwa
Transistor dapat sebagai saklar
3. Mahasiswa mampu menyusun rangkaian dan membuktikan bahwa transistor sebagai saklar
Dasar Teori
Definisi Komponen
1. Transistor
2. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus
listrik dan menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam
menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan resistansi resistor
tersebut. Resistorpun memiliki banyak jenis, yaitu resistor tetap dan resistor
variable. Percobaan kali ini digunakan resistor tetap dan resistor variable yang faktor
pengubah daya resistannya adalah cahaya. Resistor variable tersebut biasa disebut
LDR (Light Dependending Resistor).
Transistor sebagai saklar berarti dapat switching memutus atau menyambung aliran arus
listrik. Oleh karena itu terdapat dua istilah, yaitu transistor on dan transistor off.
a. Transistor ON
• Transistor on dapat pula dikatakan jenuh apabila:
1) IB sangat besar
2) IC sangat besar
3) VCE < 0,2 V; idealnya 0,00 V
4) VBE sekitar 0,6V
5) Tidak berlaku persamaan 𝐼𝐼𝐶𝐶 = 𝛽𝛽𝐼𝐼𝐵𝐵 .
b. Transistor OFF
1) IB sangat sangat kecil, mendekati nol
2) IC nol
3) VCE = VCC
Sebagai penanda awal bahwa transistor on atau off biasanya digunakanlah LED.
Lampu LED menyala berarti on dan apabila lampu LED mati berarti off.
Namun, untuk dapat memahami apakah transistor tersebut on (jenuh) atau off
dapat pula menggunakan pengukuran dan perhitungan secara matematis.
Rc LED
R1 R2 (LDR)
Vcc Rc LED
Transistor NPN
Rth Gnd
Vth
Dari skema diatas, besar nilai Rth dapat dihitung dengan cara:
Melalui skema yang sama juga akan ditemukan besar nilai Ib, yaitu:
Jika Ib telah diketahui, maka kitapun dapat mengetahui besar dari Ic, yaitu:
Ic = β . Ib
Analisa Hasil Percobaan
Perhitungan
Dengan demikian maka kita dapat mencari Rc dan juga R1 untuk membuat sebuah
transistor yang berfungsi sebagai saklar dengan perhitungan matematis.
Kita asumsikan tegangan pada LED sebasar 2 Volt agar dapat menyala secara terang. Kemudian kita
juga mengansumsikan arus LED sebesar 15 mili ampere. Arus LED sama besarnya dengan arus pada
resistor C. Sedangkan tegangan CC (Vcc) yang tersedia dari adaptor sebesar 6,9 Volt (diukur dengan
Volt meter. Dengan demikian kita tinggal memasukkan pada rumus matematisnya untuk mencari
besar Rc dan juga R1.
Dikarenan Rc sebesar 313,33 ohm, maka saya memutuskan untuk membeli resitor dengan ukuran
300 ohm dengan toleransi sebesar 5%.
Disini didapat nilai yang mendekati adalah 50000 ohm akan tetapi ketika beli di toko elektronika
saya hanya menemukan nilai R1 sebesar 39000 ohm. Sehingga saya memakai Resitor tersebut.
Setelah didapat R1 sebesar 39000 ohm, maka dihitung titik kerja transistor saat:
a) Perhitungan Rth:
𝑅𝑅1 . 𝑅𝑅2
𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ =
𝑅𝑅1 + 𝑅𝑅2
39000 . 50000
𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ =
39000 + 50000
1950000000
𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ =
89000
𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ = 21910,11
b) Perhitungan Vth:
𝑅𝑅2
𝑉𝑉𝑉𝑉ℎ = 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉
𝑅𝑅1 + 𝑅𝑅2
50000
𝑉𝑉𝑉𝑉ℎ = . 6,9
89000
𝑉𝑉𝑉𝑉ℎ = 3,8764044
d) Perhitungan Ic:
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 − 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 − 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉
𝐼𝐼𝐼𝐼 =
𝑅𝑅𝑅𝑅
6,9 − 0,2 − 2
𝐼𝐼𝐼𝐼 =
300
4,7
𝐼𝐼𝐼𝐼 =
300
𝐼𝐼𝐼𝐼 = 0,0156667
a) Perhitungan Rth:
𝑅𝑅1 . 𝑅𝑅2
𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ =
𝑅𝑅1 + 𝑅𝑅2
39000 . 450
𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ =
39000 + 450
17550000
𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ =
39450
𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ = 444,866920
b) Perhitungan Vth:
𝑅𝑅2
𝑉𝑉𝑉𝑉ℎ = 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉
𝑅𝑅1 + 𝑅𝑅2
450
𝑉𝑉𝑉𝑉ℎ = . 6,9
39450
𝑉𝑉𝑉𝑉ℎ = 0,0787072
c) Perhitungan Ib:
𝑉𝑉𝑡𝑡ℎ − 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉
𝐼𝐼𝐼𝐼 =
𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ
0,0787072 − 0,7
𝐼𝐼𝐼𝐼 =
444,866920
𝐼𝐼𝐼𝐼 = −0,00139658
Oleh karena Ib bernilai negatif berarti disini Vth tidak akan cukup kuat untuk
menyalakan transistor, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada
kondisi terang tersebut transistor dalam keadaan off.
Maka berdasarkan dari perhitungan data diatas, dapat dibuat sebuah rangkaian yang
mampu membuktikan bahwa transistor berfungsi sebagai saklar.
Percobaan
Komponen yang di gunakan:
a) Transistor NPN C9014 dengan β (beta) sebesar 300
b) LDR
c) Resistor 300 ohm toleransi 5%
d) Resistor 39000 ohm toleransi 5%
e) Kabel tembaga tunggal
f) PCB transistor berlubang
Susunan rangkaian:
R1
Rc LDR
Transistor
LED
Keterangan gambar:
Transistor = C9014
R1 = 39000 ohm
Rc = 300 ohm
LED biasa warna hijau
Data hasil percobaan dengan rangkaian yang telah dibuat:
R1 R2 (ldr) Rc Vcc β Vbe Vce Vldr Vled Vc Vr1 Vth Rth Ib Ic (mA)
Kondisi: GELAP (LDR ditutup dengan jari telunjuk)
39000 50000 300 6,9 300 0,72 0,19 0,73 2,15 4,54 6,18 3,876404 21910,11 0,00014406 15,2
Kondisi: TERANG (LDR disinari dengan blitz HP Nokia E63)
39000 450 300 6,9 300 0,72 5,93 0,05 0 0 7,4 0,078717 444,8669 -0,00139656 3,233333
Pengukuran dilakukan untuk besaran: R1, R2, Rc, β, Vbe, Vce, Vldr, Vled, Vc dan Vr1. Sedangkan untuk Vth, Rth, Ib, dan juga Ic digunakan
perhitungan sesuai dengan rumus yang sudah ada.
a) Transistor dapat berfungsi sebagai saklar, dan hal itu dapat dibuktikan
b) Untuk menjadi sebuah saklar, transistor harus dikondisikan dalam keadaan jenuh (on)
dengan Vce sebesar 0,2 Volt dan juga dapat dikondisikan dalam keadaan off dengan Vce
mendekati Vcc
c) Untuk dapat membuat transistor yang berfungsi sebagai saklar, dapat disusun menjadi
rangkaian dengan komponen:
1) Transistor NPN C9014
2) R1 = 39000 ohm
3) Rc = 300 ohm
4) LDR
5) LED
d) Rangkaian seperti ini dapat digunakan sebagai lampu emergency, lampu tidur, lampu taman,
dan berbagai lampu yang diharapkan menyala secara otomatis ketika keadaan sekitar gelap.