Handout I Mu No Logi
Handout I Mu No Logi
Dr Bahana Sugiri
Imunologi :
ilmu yg mempelajari tentang sistem imun / kekebalan tubuh. Pengenalan, memori, serta kespesifikan
terhadap benda asing merupakan inti imunologi. Konsep dasar Respon Imun : Reaksi terhadap sesuatu yang
asing. Pemicunya disebut dengan Antigen, yaitu Substansi yg mampu merangsang respon imun, berupa bahan
infeksiosa biasanya berbentuk protein atau karbohidrat, atau lemak. Antigen akan berkontak dgn sel tertentu,
memacu serangkaian kejadian yang mengakibatkan destruksi, degradasi atau eliminasi.
Pengenalan self dan non self dicapai dengan setiap sel menunjukkan suatu penanda berdasarkan pada major
histocompatibility complex (MHC). Beberapa sel yang tidak menunjukkan penanda ini diperlakukan sebagai
non self dan diserang. Kadang-kadang sistem imun menyerang sel-selnya sendiri (penyakit autoimun)
misalnya multiple sclerosis, systemic lupus erythematosus, rheumatoid arthritis, diabetes serta myasthenia
gravis.
Respon imun :
1. Respon imun non spesifik.
Terdiri atas : Fagositosis, Reaksi peradangan
2. Respon imun spesifik, terdapat 2 komponen :
a. Respon imun humoral,
berupa globulin-gama tertentu / imunoglobulin.
Diperankan limfosit B.
b. Respon imun selular,
menyebabkan reaksi hipersensitif tipe lambat.
Diperankan limfosit T
Imunitas Humoral
Diperankan limfosit B yang dapat berdeferensiasi menjadi sel plasma
80-90 % dalam sumsum tulang, 10-20 % dari limfosit darah tepi.
Mensintesis imunoglobulin
Ada 5 imunoglobulin : dari yang terbanyak & peranannya :
1. Ig G : aktivasi komplemen, antibodi heterotropik
2. Ig A : antibodi sekretorik
3. Ig M : aktivasi komplemen
4. Ig D : reseptor permukaan limfosit
5. Ig E : antibodi reagin, pemusnah parasit.
Imunitas Selular
Diperankan sel T dgn limfokin-nya.
Sel T 80-90 % jumlah limfosit darah tepi dan 90 % jumlah limfosit timus.
Limfokin : zat yang dikeluarkan sel T yang mampu merangsang dan mempengaruhi reaksi
peradangan selular. Contoh : MIF ( Makrophage Inhibitory Factor), MAF ( Activating), faktor
kemotaktik makrofag, dll.
Antigen spesifik + limfosit T + limfokin 4. reaksi hipersensitivitas lambat ( Reaksi tipe IV ).
Contoh klinis : Dermatitis Kontak Alergik
Komplemen
adalah kumpulan 9 protein plasma bukan antibodi yang diperlukan pada reaksi antigen - antibodi
sehingga terjadi kerusakan jaringan atau kematian mikroba serta lisis sel.
Fungsi terpenting : mediator berbagai proses peradangan a.l : vasodilatasi, pengeluaran cairan,
kemotaksis fagosit dll.
Jadi aktivasi komplemen diperlukan untuk dapat terjadinya kerusakan jaringan serta komponen penting
pada reaksi imun tipe II dan tipe III.
Sistem Fagositosis
- Fagosit adalah sel yang mampu memakan benda asing.Terdiri atas : PMN, Monosit dan Makrofag.
- Fagosit akan tertarik ke daerah kerusakan jaringan oleh faktor kemotaksis yang dikeluarkan oleh
berbagai jaringan.
Mediator
- substansi kimia yang mempengaruhi dan memacu respons imun dan proses peradangan
- beberapa contoh : prostaglandin, fibrinolisin, faktor kemotaktik, kinin, serotonin, histamin dll
- Histamin : mediator penting selain penyebab vasodilatasi, pengeluaran protein, menimbulkan rasa gatal
juga secara langsung memacu respon peradangan.
Ringkasan
Respon imun terjadi sebagai akibat peristiwa yang menyangkut antigen, limfosit, antibodi, limfokin, mediator
kimia & sel efektor untuk melindungi manusia dari bahan-bahan asing yang merugikan serta menyingkirkan
jaringan mati atau rusak. Tujuan utama respon imun adalah : Demi kebaikan manusia, namun kadang-kadang
terjadi penyimpangan fungsi karena kelebihan & kekurangan reaksinya.
Kekurangan : infeksi & ketidak mampuan tubuh menghilangkan bahan berbahaya.
Kelebihan : proses peradangan yang tidak diperlukan & memicu penyakit autoimun.
www.berbagi-sehat.com