Anda di halaman 1dari 7

KARAKTERISTIK ANAK BERKESULITAN

BELAJAR

A. KARAKTERISTIK ANAK BERKESULITAN BELAJAR SECARA


UMUM
Terdapat 10 gejala yang sering dijumpai pada anak berkesulitan
belajar, yaitu
1. Hiperaktif.
2. Gangguan persepsi motorik.
3. Emosi yang labil.
4. Kurang koordinasi.
5. Gangguan perhatian.
6. Impulsif.
7. Gangguan memori dan berfikir.
8. Kesulitan pada akademik khusus (membaca, matematika dan
menulis).
9. Gangguan dalam berbicara dan mendengar.
10. Hasil electroencephalogram (EEG) tidak teratur serta tanda
neurologis yang tidak jelas.

Adapun pengelompokannya adalah sebagai berikut :

1. Masalah Persepsi dan Koordinasi


Hallahan (1975) mengemukakan bahwa beberapa anak
berkesulitan belajar menunjukkan gangguan dalam persepsi
penglihatan dan pendengaran.

2. Gangguan dalam Perhatian dan Hiperaktif


Anak yang berkesulitan belajar mengalami kesulitan untuk
memusatkan perhatian dan mengalami hiperaktif.
Munculnya kesulitan belajar sangat tinggi di antara anak
yang mengalami masalah perhatian dan hiperaktif.

3. Mengalami Gangguan dalam Masalah Mengingat dan Perpikir


a. Masalah Mengingat
1. Anak berkesulitan belajar kurang mampu
menggunakan straegi untuk mengingat sesuatu.
2. Anak berkesulitan belajar mendapat kesulitan untuk
mengingat materi secara verbal.
b. Masalah berfipikir
Berpikir meliputi kemampuan untuk memecahkan
masalah sampai kepada pembentukan konsep atau
pengertian. Anak berkesulitan belajar mengalami
kelemahan dalam masalah tersebut.

4. Kurang Mampu Menyesuaikan Diri


Anak berkesulitan belajar menunjukkan gejala kurang
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

5. Menunjukkan Gejala sebagai Siswa yang Tidak Aktif


Anak berkesulitan belajar kurang mampu melakukan
strategi untuk memecahkan masalah akademik secara
spontan. Hal ini terjadi karena mereka sering mengalami
kegagalan.

6. Pencapaian Hasil Belajar yang Rendah


Sebagai anak berkesulitan belajar memiliki
ketidakmampuan dalam berbagai bidang akademik,
misalnya dalam membaca, pengucapan, tulisan, berhitung
dan sebagian anak lagi hanya pada 1 atau 2 aspek saja.

B. KARAKTERISTIK KHUSUS ANAK BERKESULITAN MEMBACA


1. Gangguan Membaca Lisan
Anak-anak berkesulitan belajar tertentu kurang percaya diri pada
kemampuan untuk mengucapkan kata-kata pada daftar kata yang
mudah diucapkan.

2. Gangguan Ingatan Jangka Pendek


Pada anak berkesulitan membaca, proses perekaman fonologi
dalam ingatan jangka pendek tidak dapat berlangsung secara
sempurna.

3. Gangguan Pemahaman
Anak-anak berkesulitan membaca menampakkan kelemahan dalam
pemahaman dan pendekatan melalui teks akan membuat anak
menjadi lebih pasif.
LAYANAN BANTUAN TERHADAP ANAK
BERKESULITAN BELAJAR

A. LAYANAN BANTUAN TERHADAP ANAK BERKESULITAN


MEMBACA
Layanan bantuan pada siswa berkesulitan mambaca akan
membahas terhadap tipe (bentuk) kesulitan membaca, assessment
kemampuan membaca, prosedur bimbingan membaca, dan pendekatan
remedial membaca.
1. Tipe (bentuk) Kesulitan Membaca
2. Asesmen Kemampuan Membaca
a. Asesmen Formal
Asesmen secara formal, meliputi :
1. Tes Survei
2. Tes diagnostik
a. Pengenalan huruf
b. Pengenalan kata
c. Menganalisis kata
d. Peahaman kata
e. Pemahaman bagian bacaan
3. Tes hasil belajar

b. Asesmen Informal
Asesmen informal yang dapat dipergunakan antara lain :
1. Informal Reading Inventories (IRI)
a. Siswa diminta untuk membaca satu set daftar kata.
b. Kemampuan membaca lisan dan kesesuaian dalam
menjawab pertanyaan pemahaman ditentukan dengan
kesuksesan pada 95% untuk ketepatan pengucapan kata
dan 75% untuk pertanyaan pemahaman.
c. Membaca dalam hati dan lisan dilakukan berganti-ganti
dari satu bagian ke bagian berikutnya.

2. Cloze procedure
Adapun langkah-langkahnya :
a. Pilih sebuah wacana yang terdiri dari 250-500 kata
(sumber lain menyebutkan antara 100-250).
b. Hilangkan kata-kata pada setiap kata yang kelima.
c. Pada kata yang hilang diberi garis panjang.
d. Jangan menghilangkan kata-kata dari kalimat yang
pertama dan terakhir.
e. Siswa diminta untuk membaca paragraf itu dan menebak
kata apa yang harus diisi pada titik-titik itu.
f. Hitunglah jumlah kata yang diisi dengan benar itu.

Keuntungan Cloze procedure adalah berikut ini :

a. Dapat mengukur proses membaca.


b. Mensyaratkan level berpikir tinggi dari pada pertanyaan
yang bersifat biasa.
c. Memerlukan waktu yang singkat untuk menyusunnya
dari pada cara yang lain.
d. Dalam menentukan score sangat objektif
e. Penggunaan waktu yang relatif singkat dalam
pengadministrasiannya.

3. Asesmen minat membaca

3. Prosedur Bimbingan Membaca


Bimbingan terhadap siswa yang berkesulitan mambaca dilakukan
melalui tahapan berikut :
a. Identifikasi masalah
b. Diagnosis
c. Penyusunan program layanan
d. Evaluasi

4. Pendekatan Remidi Membaca


a. Teknik Gilingham dan Stillman
1. Mengenal huruf
a. Huruf diperkenalkan melalui kata lembaga, misalnya
huruf “b” dalam kata “bola”.
b. Menggunakan kartu katihan untuk mengenalkan setiap
huruf.
c. Siswa membedakan vokal dan konsonan dengan
mengucapkannya dan mengasosiasikan dengan akru
latihan yang diwarnai. Misalnya, warna biru untuk
konsonan dan merah unuk vokal.
d. Huruf-huruf pertama yang diperkenalkan hendaknya yang
menimbulkan bunyi yang jelas dan menggambarkan pola-
pola yang jelas.
2. Merangkai huruf menjadi kata
3. Membaca kalimat dan cerita.

b. Teknik Fernald
Teknik ini terdiri dari 4 tahapan berikut :
1. Tahap satu
Siswa memilih kata-kata yang dipelajari, tiap kata
dituliskan dengan krayon pada kertas dengan tulisan miring.
Siswa menelusuri kata dengan jari dan membunyikan tiap
bagian kata sesuai dengan perjalanan selusur. Penelusuran
diulangi berkali-kali sampai siswa dapat menulis kata pada
secarik kertas lain tanpa melihat contoh.

2. Tahap 2
Kata yang dipelajari berasal dari kata-kata yang tidak
dikenal yang telah ditulis oleh siswa. Siswa mempelajari
kata-kata cukup dengan melihat dan mengatakannya berkali-
kali.

3. Tahap 3
Siswa mempelajari kata dengan melihat dan
mengucapkannya. Siswa mempelajari langsung dari buku
bacaan. Siswa melihat kata-kata tercetak, kemudian
mengucapkannya berkali-kali dan mengingatnya, lalu
menuliskannya.

4. Tahap 4
Siswa diminta menuliskan kata yang sulit baginya
sebagai latihan. Siswa didorong sampai kepada satu paragraf
untuk memperjelas makna dari kata-kata yang belum dikenal
sebelum mulai membaca.

c. Pendekatan untuk membantu siswa dalam membaca pemahaman.


B. LAYANAN BANTUAN TERHADAP ANAK BERKESULITAN
MENULIS
Meliputi tipe-tipe kesulitan menulis, asesmen, diagnostik dan
remediasi.

1. Tipe-tipe Kesulitan Menulis


a. Kesalahan dalam menuliskan bentuk huruf
b. Ukuran huruf yang tidak normal.
c. Ukuran huruf tidak proposional, tidak sesuai dengan besarnya
kolom.
d. Bentuk huruf yang tidak menentu, misalnya terbalik.
e. Menulis tidak lancar, tersendat-sendat atau terlalu lama.
f. Kesalahan dalam menuliskan angka.
g. Tulisan terlalu miring.
h. Kesulitan menetukan besarnya jarak per huruf.
i. Berantakan.
j. Ketidakmampuan untuk menulis tepat pada garis horizontal.
k. Pensil terlalu ditekan atau kurang sekali menekan.
l. Kotor.

2. Asesmen Kesulitan Menulis


a. Asesmen formal.
b. Asesmen informal.
1. Observasi.
a. Apakah anak memegang pensil sudah benar, nyaman dan
tidak kaku?
b. Bagaimana posisi buku yang akan ditulisi, apakah sudah
benar?
c. Bagaimana posisi duduk anak ketika menulis, apakah sudah
benar dan bagaimana jarak kepala, apakah terlau jauh atau
terlalu dekat?
d. Apakah siswa dalam menulis secara konsisten
menggunakan tangan kanan atau bergantian kiri dan kanan.
e. Apakah siswa menunjukkan kecemasan, tidak tenang,
emosional dalam kegiatan menulis?
f. Apakah siswa memiliki sikap-sikap yang negatif ketika
diugasi menulis?

2. Menganalisis pola-pola kesalahan tulisan


a. Bentuk huruf: Apkah hurufnya tidak terbaca atau bentuknya
sangat jelek?
b. Ukuran huruf, proporsi dan kesejajaran.
c. Jarak
d. Kualitas Garis
e. Kemiringan Huruf
f. Kecepatan Menulis

3. Diagnostik dan Remidiasi


a. Menulis dengan tangann (Hand Writing).
b. Menulis ekspresif (expressive writing)

C. LAYANAN BANTUAN TERHADAP ANAK BERKESULITAN


BELAJAR MATEMATIKA

1. Pola-pola Kekeliruan khusus


2. Asesmen Kesulitan Belajar Matematika
a. Teknik wawancara diagnostik (Diagnostic Interview)
b. Teknik tes survei yang dibuat guru.
3. Pengajaran Remedi
a. Nilai tepat
b. Penjumlahan
c. Pengurangan

Anda mungkin juga menyukai