Anda di halaman 1dari 3

Agroforestri merupakan  

gabungan ilmu kehutanan dengan agronomi, yang memadukan


usaha kehutanan dengan pembangunan pedesaan untuk menciptakan keselarasan antara
intensifikasi pertanian dan pelestarian hutan  (Hairiah et al., 2002). 

     Definisi agroforestri adalah sistem penggunaan lahan dan teknologi dimana tanaman keras
berkayu (pohon-pohonan, perdu, jenis palem, bambu dan sebagainya) ditanam bersama
dengan tanaman pertanian  dan/atau hewan dengan satu tujuan tertentu dalam satu bentuk
pengaturan spasial atau urutan temporel dan didalamnya terdapat interaksi ekologi dan
ekosistem diantara berbagai komponen yang bersangkutan (Laundgren dan Raintree, 1982
dalam Nair, 1993).

     Agroforestri pada prinsipnya merupakan diversifikasi dan optimalisasi penggunaan lahan.
Secara garis besar terdapat beberapa bentuk agroforestri (Satjapradja, 1981) sebagai
berikut:

      Pola pertanian  (Agrosilviculture)

      Pola peternakan (Silvipasture)

      Pola perikanan (Silvofishery)

      Pola pekarangan (farm forestry)         

            Dalam agroforestri dikembangkan berbagai jenis tanaman buah-buahan dan tanaman
lainnya seperti pisang, pepaya, rambutan, sawo dan berbagai tanaman jambu-jambuan dan
dibawanya berkembang berbagai semak atau rerumputan (De Foresta et al., 2000).

 Dalam teknologi ini ada bebepa prinsif yang dikembangkan

      Menutupi tanah dengan tajuk tanaman dengan beberapa strata

      Meningkatkan kapasitas infiltrasi  dan mengurangi erosi

      mengatur sistem hidrologi

      Memberikan hasil tanaman yang bernilai ekonomi cukup tinggi

      Menciptakan tata udara yang sehat

           

           

Agroforestri, sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan baru di bidang pertanian dan
kehutanan, berupaya mengenali dan mengembangkan keberadaan sistem agroforestri
yang telah dipraktekkan petani sejak dulu kala. Secara sederhana, agroforestri berarti
menanam pepohonan di lahan pertanian, dan harus diingat bahwa petani atau
masyarakat adalah elemen pokoknya (subyek). Dengan demikian kajian agroforestri
tidak hanya terfokus pada masalah teknik dan biofisik saja tetapi juga masalah sosial,
ekonomi dan budaya yang selalu berubah dari waktu ke waktu, sehingga agroforestri
merupakan cabang ilmu yang dinamis.

Pada dasarnya ilmu agroforestry merupakan suatu kesatuan yang terpadu dari ilmu biofisik
dan ilmu sosial. Sehingga agroforestry pun dapat diartikan sebagai suatu nama kolektif untuk
sistem-sistem dan teknologi penggunaan lahan, dimana tanaman keras dan berkayu
(pepohonan, perdu, palem, bambu dsb) ditanam secara bersama dengan tanaman pertanian
dengan suatu tujuan tertentu, dalam suatu bentuk pengaturan spasial atau urutan temporal dan
di dalamnya terdapat interaksi-interaksi ekologi dan ekonomi diantara berbagai komponen
yang bersangkutan.

            Terdapat tiga sifat yang harus dimiliki oleh semua sistem agroforestry yaitu sebagai
berikut :

1.        Produktifitas berhubungan dengan penambahan output hasil pohon, memperbaiki


kualitas lahan yang mendukung tanaman dan menambah efisiensi tenaga kerja.

2.        Sustainabilitas yaitu keberlanjutan produksi akibat sistem yang ada berperan dalam
konservasi tanah dan pemeliharaan kesuburan.

3.        Adoptabilitas atau telah dapat diterima oleh masyarakat.

Kegiatan agroforestry ialah memadukan antara kegiatan kehutanan dengan pertanian


menjadi satu kesatuan yang terpadu sehingga timbul suatu sistem yang intensif.

Penerapan kegiatan agroforestry dibeberapa Negara berbeda-beda, sebagai contohnya


di Kenya sistem agroforestry adalah dengan menanam tanaman Leucaena kuning yang
berfungsi sebagai pupuk tanaman penutup tanah dan mencegah erosi. Di New Zealand, di
tanam jenis Pinus dan Cypress yang berfungsi sebagai pencegah erosi dan
pengembalaan/bahan pakan ternak dan di Tanzania bagian utara anehnya pembangunan
agroforestry difungsikan sebagai penahan angina.

Sistem agroforestry merupakan suatu bentuk pelayanan yang multi guna baik bagi
petani, lahan dan lingkungan secara keseluruhan. Oleh karena agroforestry adalah
pemanfaatan lahan, maka akan sulit untuk memisahkan pelayanan dari berbagai produk yang
berbeda dari beberapa sistem yang berbeda pula. Kegunaan-kegunaan dari agroforestry
diantaranya sebagai berikut :
1. Menghasilkan banyak bentuk makanan dan buah-buahan.
2. Mengatasi erosi pada tanah dengan teknologi penanaman sesuai kontur blok dan teras.
3. Dapat membantu mengikat nitrogen dar udara
4. Membantu mendaur ulang nutrisi dalam sistem dan meningkatkan nutrisi pada tanah.
5. Meningkatkan kesuburan tanah.
6. Membantu mengurangi pemanasan global.
7. Sebagai sarana penyimpan air.
8. Mengurangi tekanan pada hutan

Anda mungkin juga menyukai