SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Oleh
Nama : Nelly Nur Laili
Nomor Mahasiswa : 03.313.087
Program Studi : Ilmu Ekonomi
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“ Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari
terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman
Penulis,
ii
PENGESAHAN
iii
iv
MOTTO
¾ 4JJI tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kemampuannya.
(QS. Al Mu’minun:62)
¾ Sungguh, 4JJI tidak akan memgubah nasib suatu kaum Sampai mereka
(QS. Ar Ra’du:11)
(Jules Renard)
¾ Hidup ini akan menjadi penuh arti, apabila mempunyai arti / manfaat untuk
orang lain.
¾ Usaha tanpa do’a itu “SOMBONG”, do’a tanpa usaha itu “SIA-SIA”
(Penulis)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
ALLAH SWT
vi
KATA PENGANTAR
EKONOMI DIY TAHUN 1990–2004. Skripsi ini tersusun sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Sarjana Strata Satu (S1) pada
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan yang penulis miliki. Terima kasih atas segala kritik dan saran yang
bersifat membangun yang telah dan akan penulis terima. Penulis menghaturkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dra. Diana Wijayanti, M.Si selaku
arahan, dan motivasi dengan segala ketelitian dan kesabarannya sehingga skripsi
Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Asmai Ishak, M.Bus, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
vii
2. Bapak Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si. selaku Kaprodi Ilmu Ekonomi
jurusan Ilmu Ekonomi yang telah memberikan Ilmu yang sangat berharga.
6. Bapak Anjar sang juru kunci jurusan IE yang banyak membantu dalam hal
Akademik.
7. Papa & Mama tercinta yang selalu menguatkan diriku dengan kasih syg,
do’a, dan kesabarannya slama ini. Maafkan anakmu ini bila ada yg tdk
terimakasih..
8. Mbak Ella & Mas Nur, Selamat Menempuh Hidup Baru yaaaa..mg jd Kel
amien4x..
9. D’Lia “mksh dah jd t4 curhatku slama ni”, rajin kul biar cpt jd
“SH”....D’Nila & Adi ndut ‘oopzz’, blajar yg rajin dah mo UNAS, mg dpt
viii
mencintaiku apa adanya”.. terimakasih atas semangat, dukungan &
do’anya, kau sumber inspirasi dlm menyelesaikn skripsi ni. Cpt nyusul ya
12. Sobat2ku Ria nduut yg slalu ngomelin ak, shingga t’selesaikan tanggung
jwb ni..Thx 4 alls, Hana SE, Dewi SE, Henty SE, Wini mkch bt do’a n
dukungan, bantuan, mksh dah mau jd sobat baikku & crita indah slama
ni..Miz U alls..
13. Temen2 IE ’03 Huda, Asep, Arifin SE, Amen, Amar SE, Adi Brebes SE,
Narto SE, Bagus SE, Iroel SE, Najib SE, Yandi, Rochman, Danang SE,
Minggus SE, Tile, Rifqi, Wisnu, Nophal, Teguh, Ucup SE, Citra, Juned,
Adi yusri SE, Reza, Kentung, Bryan, Syifa, Arie, Alek, Agil, Ajay SE,
nipun..”Smoga qt sll mnjadi sbuah kisah klasik u/ masa dpn”..slh satu crita
14. ‘02 mas Dwi thx ats bantuannya slama ni..Doni, Prof., Agung jempol,
Ya2k, Caplin, T.Dedy, Saugi, ’04 nitha, uci’, irwan, angga & Kel. Besar
IE ’00-‘07..thx bt smuanya..
15. Teman2 KKN unit 20 Akie, Rangga, Sunar, Tary, Donny, maReta,
Anshor, Bohaiy, Dita, Tiwi, Pras, Roni..”thx u/ 3bln yg indah”.. Bpk Ibu
16. Bpk, Ibu Guru, temen2 MAN Yk 3, PRENS n kel, mksh ats smua crita
ix
17. Kel. Besar Mas Yasin & ponakan2 di Mlangi (ibu & bpk alm, mb ikah +
dukungannya..
18. Temen2ku di Mlangi (i’un, oyie’ vina, edy ina, dll) mksh bt do’a N
sholawatnya....
19. Hanafi, Tanto Indah, kirno, Yoga Lia, Makrop Mira,mb dewi, mb asri,
Aan, Bogel, Conge, Mb Mar, Idut ilung, kemaL, ujank .... thx atas do’a &
dukungannya..
20. Semua pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu yang telah
rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amien. Penulis menyadari sepenuhnya
kekurangan.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ............................... 12
2.1.Kajian Pustaka................................................................................................. 12
ekonomi ...............................................................................................25
2.4 Hipotesis.......................................................................................................... 26
xii
3.3.2 Pemilihan Model Regresi........................................................................29
3.3.4.1 Multikolinearitas............................................................................35
xiii
4.6.2. Ekspor ...................................................................................................54
4.6.3. Pariwisata.............................................................................................. 56
5.1 Simpulan...................................................................................................... 59
5.2 Implikasi.......................................................................................................60
Daftar Pustaka
Lampiran
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Data Observasi.....................................................................................64
2. Data Log...............................................................................................65
3. Uji MWD.............................................................................................66
5. Uji Heteroskedastisitas.........................................................................68
6. Uji Autokorelasi...................................................................................69
7. Uji Multikolinieritas.............................................................................70
xvii
Abstraksi
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah
dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode
ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa
Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan menjadi
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi
memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya.
ekonomi dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu
1
2
pada periode tersebut mengalami peningkatan. Sedangkan jika pada suatu periode
Pertumbuhan ekonomi merupakan kunci dari tujuan ekonomi makro. Hal ini
jumlah penduduk ini berarti angkatan kerja juga selalu bertambah. Pertumbuhan
ekonomi akan mampu menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja. Jika
keinginan dan kebutuhan selalu tidak terbatas, perekonomian harus selalu mampu
memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan
awal kegiatan produksi suatu negara. Begitu juga halnya dengan investasi yang
iklim yang dapat menggairahkan investasi. Sasaran yang dituju bukan hanya
masyarakat atau kalangan swasta dalam negeri, tapi juga investasi asing.
3
salah satu pos penerimaan negara yang memberikan kontribusi cukup potensial
mempunyai cakupan yang cukup penting karena sesuai dengan fungsinya sebagai
swasta dalam perekonomian yang berasal dari dalam negeri. Harrod Domar
investasi baru sebagai stok modal seperti Penanaman Modal Dalam Negeri
secara riil, tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada setiap tabungan dan
investasi tergantung dari tingkat produktivitas investasi tersebut (Todaro M., 1993
: 65-66).
barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian yang berasal dari investasi
sejumlah gedung dan peralatan yang berguna bagi kegiatan produktif, maka
output potensial suatu bangsa akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi jangka
panjang juga akan meningkat. Jelas dengan demikian bahwa investasi khususnya
menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan
tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan (Samuelson dan
National Product ) dapat juga dijadikan indikator atas laju perekonomian nasional
yang dalam hal ini menyangkut efektifitas dari tingkat investasi alam maupun luar
perubahan yang fluktuatif. Laju pertumbuhan terbesar tercatat pada tahun 1995
dengan nilai GDP sebesar Rp. 1.340.379,2 Milliar dengan laju pertumbuhan
5
sebesar 8,22 % dari tahun sebelumnya. Angka laju tersebut ternyata mengalami
penurunan hingga pada klimaks penurunan minimum pada tahun 1998 hingga
mencapai kondisi (minus) sebesar -13,12 % dengan nilai nominal Rp. 1.314.474,3
Milliar. Kondisi ini adalah kondisi krisis ekonomi yang berpengaruh terhadap
Tabel 1.1
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
periode 1995-2005 atas dasar harga konstan tahun 2000
Pada masa pasca krisis ekonomi terdapat gejolak perbaikan saat periode
tahun 1999 dengan sedikit kenaikan yang mencapai laju pertumbuhan 0,79 %
dengan nilai pertumbuhan nasional sebesar Rp. 1.324,873,4 Milliar dan terus
nasional terlihat semakin besar atau kecilnya output total dari suatu negara yang
dana investasi dalam maksimalisasi total produksi yang mendorong pada tingkat
Tabel 1.2
Pertumbuhan Ekonomi DIY
tahun 1990-2005
Pada masa pasca krisis ekonomi terdapat gejolak perbaikan saat periode
tahun 1999 dengan sedikit kenaikan yang mencapai laju pertumbuhan 0,99 %
dengan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar Rp. 4.824.445,72 dan terus mencapai
kenaikan hingga periode tahun 2005 dengan nilai nominal Rp. 16.939.682,45
dengan mencatat angka laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,73 % dari tahun
2004.
Apabila hal diatas dikaitkan dengan kondisi yang ada di Daerah Istimewa
Yogyakarta, dinilai terdapat cakupan yang sangat strategis dan berpotensi untuk
tersebut peran sektor swasta sangat besar, lebih kurang 75% dari dana yang ada
dan sisanya disediakan oleh pemerintah. Hampir 50% dari investasi swasta
ditanamkan pada sektor industri, sebab berdasarkan dari data yang ada sektor
1990-2004”.
8
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta.
1. Bagi Penulis
itu penulis dapat membandingkan antara teori dan praktek yang terjadi
di lapangan.
tepat.
10
bebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
data.
Bab ini berisi tentang dua hal yaitu simpulan yang berisi tentang
BAB II
menggunakan variabel investasi, ekspor, subsidi daerah otonom dan tenaga kerja.
Barat. Subsidi daerah otonom juga berpengaruh signifikan. Hal ini menunjukkan
terhadap kucuran dana dari pemerintah pusat. Kondisi ini harus segera mendapat
perhatian yang besar, karena pada umumnya, dimasa otonomi daerah seperti
sekarang ini, pemerintah daerah dituntut harus mandiri khususnya daerah Jawa
Barat.
digunakan dalam bentuk data tahunan tahun 1986-2002. Dan alat analisis yang
digunakan adalah analisis regresi berganda dengan metode OLS (Ordinary Least
Square). Variabel bebas yang digunakan adalah investasi asing, total nilai ekspor,
jumlah tenaga kerja, tabungan domestik dan hutang luar negeri. Kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian ini adalah variabel investasi asing, total nilai ekpor,
13
jumlah tenaga kerja, dan tabungan domestik, berpengaruh positif dan signifikan
adalah total nilai ekspor, investasi, dan jumlah tenaga kerja di sektor
Dari hasil analisis ini juga diketahui bahwa, dua varibel bebas yaitu total nilai
ekspor dan jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan kearah positif, sedangkan
barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien
dalam jangka panjang, dimana penekanannya pada tiga hal yaitu proses, output
bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini kita melihat aspek
perkapita”. Dalam pengertian ini teori tersebut harus mencakup teori mengenai
dalam perspektif jangka panjang, yaitu apabila selama jangka waktu yang cukup
15
(Boediono, 1992:1-2).
Menurut teori ini garis besar proses pertumbuhan mirip dengan teori
periode.
dan sebaliknya.
sesudah Keynes yaitu Evsey Domar dan Sir Roy F. Harrod. Teori Harrod-
titik nol.
stok modal. Hubungan tersebut telah kita kenal dengan istilah rasio modal-
output (COR).
17
Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi
finansial. Yang dimaksud dengan investasi riil adalah investasi terhadap barang-
barang tahan lama (barang-barang modal) yang akan digunakan dalam proses
berharga, misalnya pembelian saham, obligasi, dan surat bukti hutang lainnya.
melakukan (memilih) suatu jenis investasi riil adalah tingkat bunga pinjaman
yang berlaku (i), tingkat pengembalian (rate or return), dari barang modal, dan
dua bentuk. Yang pertama adalah penanaman modal asing yang dilakukan pihak
2.2.5. Ekspor
barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk
(Sasandara, 2005).
tingkat output yang lebih tinggi lingkaran setan kemiskinan dapat dipatahkan
internasional yang potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa
19
efisiensi alias produktifitas tenaga kerja. Ekspor juga dapat membantu semua
negara dalam mengambil keuntungan dari skala ekonomi yang mereka miliki.
kemandirian yang didasarkan pada isolasi, baik yang penuh maupun yang
hanya sebagian, tetap saja secara ekonomi akan lebih rendah nilainya daripada
2.2.6. Pariwisata
besarnya adalah tentang wisatawan yang jauh dari tempat tinggalnya dan jasa-
rumah terutama untuk maksud usaha atau bersantai. Pariwisata adalah suatu
bisnis dalam penyediaan barang dan jasa bagi wisatawan dan menyangkut
(cruise), kereta api, agen-agen penyewaan mobil, pengusaha tur dan biro
dengan suatu sejarah, kumpulan pengetahuan, dan jutaan jumlah orang yang
Krishnamoorthy, 1997).
barang dan jasa-jasa (goods and service) yang dibutuhkan wisatawan pada
produk maupun jasa/layanan atau service yang nantinya baik secara langsung
(Oka, 1996).
2.2.7. Industri
mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan
22
sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat
industri yang merupakan satu unit (kesatuan) usaha untuk melakukan kegiatan
mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
atau perusahaan tekstil. Kedua, industri dapat menuju pada suatu sektor
mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Kegiatan pengolahan itu
industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang nilainya lebih
barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian yang berasal dari investasi
sejumlah gedung dan peralatan yang berguna bagi kegiatan produktif, maka
output potensial suatu bangsa akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi jangka
panjang juga akan meningkat. Jelas dengan demikian bahwa investasi khususnya
Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke
negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu
tingkat output yang lebih tinggi lingkaran setan kemiskinan dapat dipatahkan dan
untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa produk-produk tersebut, maka
baik itu berupa ketersediaan faktor-faktor produksi tertentu dalam jumlah yang
terutama untuk maksud usaha atau bersantai. Pariwisata adalah suatu bisnis dalam
penyediaan barang dan jasa bagi wisatawan dan menyangkut setiap pengeluaran
adalah suatu lingkup usaha yang terdiri atas ratusan komponen usaha,
sebagiannya besar sekali, tetapi sebagian besar usaha kecil, termasuk di dalamnya
mobil, pengusaha tour dan biro perjalanan, penginapan, restoran dan pusat-pusat
Pertumbuhan ekonomi
suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi
barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi
barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakaian
2.4 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari satu variabel
terikat yaitu Pertumbuhan Ekonomi dan empat variabel bebas yaitu Penanaman
Industri. Data sekunder ini bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Dinas
Pariwisata DIY.
a. Pertumbuhan ekonomi
Adalah nilai total atas segenap output akhir yang dihasilkan oleh suatu
dalam penelitian ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Rp per tahun.
diambil dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik berdasarkan
c. Ekspor
dalam penelitian ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Rp per tahun.
d. Pariwisata
dihitung dari banyaknya jumlah wisatawan yang menginap di hotel, baik hotel
penelitian ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata
penelitian ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
tahun.
29
Y = β0 + β1X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4X4 + e
Keterangan:
β0 = Konstanta regresi
e = Kesalahan pengganggu
Davidson (MWD) yang bertujuan untuk menentukan apakah model yang akan di
Persamaan matematis untuk model regresi linier dan regresi log linier
H1 : Y adalah fungsi log linier dari varibel independen X (model log linier)
1. Estimasi model linier dan dapatkan nilai prediksinya (fitted value) dan
2. Estimasi model log linier dan dapatkan nilai prediksinya, dan selanjutnya
dinamai F2.
Jika Z1 signifikan secara statistik melalui uji t maka kita menolak hipotesis
nul dan model yang tepat untuk digunakan adalah model log linier dan
sebaliknya jika tidak signifikan maka kita menerima hipotesis nul dan
Jika Z2 signifikan secara statistik malalui uji t maka kita menolak hipotesis
alternatif dan model yang tepat untuk digunakan adalah model log linier dan
sebaliknya jika tidak signifikan maka kita menerima hipotesis alternatif dan
model yang tepat untuk digunakan adalah model linier. (Agus Widarjono,
2005).
dependen.
b1
t – hitung =
SDb1
Dimana :
SD = Standar Deviasi
R /( k − 1)
F-hitung =
(1 − R ) /( n − k )
Dimana :
R = Koefisisen determinasi
n = Banyaknya sampel
variabel bebas dan tidak bebas terhadap sesuatu himpunan data hasil
R2 = Adjusted R2
34
yang diperoleh dari penaksir liniar kuadrat terkecil (ordinary least square) maka
3.4.1. Multikolinearitas
rendah maka tidak menjadi masalah yang berarti. Dengan metode Klein
35
masalah.
pasti, di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama. Oleh karena itu, sekali faktor-
faktor yang mempengaruhi itu menjadi operatif, maka seluruh variabel akan
cenderung berubah dalam satu arah. Kedua, penggunaan nilai lag (lagged
(R2) regreasi awal atau yang disebut dengan metode Klein rule of Thumbs.
3.4.2. Heterokedastisitas
36
penaksir OLS tetap tidak bias dan konsisten. Metode yang digunakan untuk
auxiliary
3. Hipotesis nul dalam uji ini adalah tidak ada heteroskedastisitas. Uji
n R2 ≈ χ2df
4. Jika nilai Chi-squares hitung (n. R2) lebih besar dari nilai χ2 kritis
dan sebaliknya jika Chi-squares hitung lebih kecil dari nilai χ2 kritis
3.4.3. Autokorelasi
Gambar 3.1
Daerah Autokorelasi
0 dl du 4-du 4-dl 4
38
Tabel 3.1
Uji Statistik Durbin-Watson
positif
autokorelasi positif/negatif
model regresi :
Y = β0 + β1X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4X4 + e
39
BAB IV
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series yang
merupakan data tahunan, yang dimulai dari tahun 1990 sampai tahun 2004.
disektor industri.
Tabel 4.1
Data Observasi
obs Y X1 X2 X3 X4
1990 9159241 306905 389100 25980213461 162
1991 9634857 412033 403036 23998046772 215
1992 10303121 530697 481733 20340666220 247
1993 10901831 625431 2117420 24061984333 248
1994 11699390 686307 2342510 28061983999 263
1995 12955802 905693 2528263 30559231000 290
1996 13958968 1064588 2702618 32776282900 358
1997 14449327 1283716 2703776 22696380121 362
1998 12833873 1299966 1656437 16261468848 400
1999 12960802 1962201 1629642 20214132771 347
2000 13480000 1815183 5360059 23671736991 397
2001 14056000 1814240 5952265 22665082879 394
2002 14689000 1961916 6265385 27212192095 397
2003 15360000 2405967 6724101 23028745903 402
2004 16149000 1801967 7022007 27738075532 411
Sumber Data : Badan Pusat Statistuk DIY, Statistik Indonesia, berbagai tahun penerbitan.
41
Keterangan :
Data PDRB yang digunakan adalah PDRB riil atau berdasarkan tahun
dasar. Sedangkan, Data PMDN, Data Ekspor, Data Pariwisata, dan Data Jumlah
Dari data yang digunakan sebagai bahan penelitian diperoleh dari kantor
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pariwisata DIY. Data PDRB, Data
PMDN, Data Ekspor, Data Pariwisata, dan Data Jumlah perusahaan disektor
industri diperoleh dari Statistik Yogyakarta dari berbagai edisi yang diterbitkan
oleh BPS.
fungsi suatu model empirik dinyatakan dalam bentuk linier ataukah nonlinier
dalam suatu penelitian, maka dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji
Tabel 4.2
Hasil Uji MWD
dengan menggunakan uji MWD terlihat perbedaan yang berarti antara kedua
bentuk fungsi model empiris (linier dengan log-linier) tersebut. Dengan derajat
kepercayaan 95% ( α = 5%) bentuk fungsi model empiris linier tidak baik
digunakan adalah persamaan linier dan setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat
heteroskedasitas, dan autokorelasi lagi. Dengan kata lain, model sudah layak
0.362358LX4
Tabel 4.3
Hasil Regresi Antara Variabel Dependen Dengan Variabel Independen
R-Squared = 0,952151
F-Statistik = 49,74804
1. Hipotesis
F hitung = 49,74804
Gambar 4.1
Kurva Distribusi F Pertumbuhan Ekonomi DIY
Daerah Daerah
penerimaan Ha penolakan Ho
1. Hipotesis
t hitung = 1,117505
Gambar 4.2
Kurva Distribusi t Penanaman Modal Dalam Negeri
Daerah Daerah
penolakan Ha Penerimaan Ho
t tabel =1,812 t hitung = 1,1175505
46
1. Hipotesis
t hitung = 0,557025
Gambar 4.3
Kurva Distribusi t Ekspor
Daerah
Daerah
penolakan Ha
penerimaan Ho
Berarti secara individu variabel ekspor (X2) berpengaruh positif dan tidak
1. Hipotesis
t hitung = 2,305581
Gambar 4.4
Kurva Distribusi t Pariwisata
Daerah
Daerah penerimaan Ha
penolakan Ho
(X4)
1. Hipotesis
t hitung = 2,563343
Gambar 4.5
Kurva Distribusi t Jumlah perusahaan disektor industri
Daerah Daerah
penerimaan Ha penolakan Ho
t tabel =1,812 t hitung = 2,563343
49
DIY.
95,21% dan sisanya 4,79% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel
disektor industri.
aslinya yaitu Y dengan variabel independen. Jika R2x1….x4 lebih besar dari
variabel adalah :
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
R2 R2
Variabel Regresi Variabel Keterangan
(X1) 0,952151 0,927183 Tidak ada Multikolinieritas
(X2) 0,952151 0,871663 Tidak ada Multikolinieritas
(X3) 0,952151 0,487326 Tidak ada Multikolinieritas
(X4) 0,952151 0,912904 Tidak ada Multikolinieritas
Sumber: Hasil Pengolahan data sekunder, 2007
klien diatas dapat dilihat bahwa R 2 regresi > r 2 variabel maka tidak
White. Dengan membandingkan nilai chi squares hitung (χ2) lebih kecil
51
dari pada nilai kritis chi squares (χ2), maka hipotesis alternatif adanya
Tabel 4.5
Hasil Uji heteroskedastisitas
sedangkan nilai kritis chi squares (χ2) pada α=5% dengan df sebesar 10
adalah 18,3070. Karena Nilai Chi-Squares hitung (χ2) < nilai kritis chi
heteroskedasitas.
heteroskedastisitas.
52
Tabel 4.5
Hasil Uji heteroskedastisitas
hanya pada derajat pertama (first order) tetapi juga digunakan pada
tingkat derajat. Jika hasil uji LM berada pada hipotesa nol (Ho) yaitu nilai
chi squares hitung (χ2) < dari pada nilai kritis chi squares (χ2), maka model
pada hipotesa alternatif (Ha) yaitu nilai chi squares hitung (χ2) > dari pada
nilai kritis chi squares (χ2), maka terdapat auto korelasi. Dengan Uji LM
test diperoleh :
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Dari hasil regresi diatas dapat dilihat Nilai Chi square hitung (χ2),
+e
hanya pada industri kecil, jadi keuntungan yang diperoleh tidak terlalu besar
dan tingginya biaya yang harus dibayar oleh Investor untuk berinvestasi di
harus ditempuh investor, serta biaya birokrasi yang masih tinggi. Oleh
semakin besar.
4.6.2. Ekspor
handling cost tinggi). Oleh karena itu usaha yang dilakukan oleh Pemerintah
adalah menekan ekonomi biaya tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan
serta yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan sarana dan prasarana
sektor perdagangan. Selain itu juga dengan cara memperlancar arus barang
56
4.6.3. Pariwisata
alternatif bagi daerah yang memiliki potensi pariwisata kiranya sangat tepat
Apabila hal tersebut dipadukan dengan usaha jasa dan pariwisata seperti
memiliki keragaman obyek wisata yang relatif menyeluruh baik dari segi
yang berkualitas. Disamping itu, terdapat tidak kurang dari 70.000 industri
kerajinan tangan, dan sarana lain yang amat kondusif seperti fasilitas
akomodasi dan transportasi yang amat beragam, aneka jasa boga, biro
Jawa Tengah, sehingga menambah keragaman obyek yang telah ada. Kedua,
berkaitan dengan ragam spesifisitas obyek dengan karakter mantap dan unik
58
obyek ini msih didukung oleh kombinasi obyek fisik dan obyek non fisik
dalam paduan yang serasi. Kesemua faktor tersebut memperkuat daya saing
DIY sebagai propinsi tujuan utama (primary destination) tidak saja bagi
perhatian khusus bagi pemerintah daerah karena ini merupakan salah satu
perekonomian.
60
BAB V
5.1. SIMPULAN
Yogyakarta.
61
5.2. IMPLIKASI
hasil yang optimal dan selanjutnya dapat memberikan sumbangan yang besar
terhadap pemerintah.
hal ini tercermin dalam jumlah perusahaan disektor industri. Untuk itu
ekonomi yang cukup tinggi. Hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah DIY
DAFTAR PUSTAKA
Istimewa Yogyakarta.
Widarjono, Agus (2005), Ekonometrika, Teori dan Aplikasi, Edisis Pertama, FE UII,
Yogyakarta.
65
DATA OBSERVASI
obs Y X1 X2 X3 X4
1990 9159241 306905 389100 25980213461 162
1991 9634857 412033 403036 23998046772 215
1992 10303121 530697 481733 20340666220 247
1993 10901831 625431 2117420 24061984333 248
1994 11699390 686307 2342510 28061983999 263
1995 12955802 905693 2528263 30559231000 290
1996 13958968 1064588 2702618 32776282900 358
1997 14449327 1283716 2703776 22696380121 362
1998 12833873 1299966 1656437 16261468848 400
1999 12960802 1962201 1629642 20214132771 347
2000 13480000 1815183 5360059 23671736991 397
2001 14056000 1814240 5952265 22665082879 394
2002 14689000 1961916 6265385 27212192095 397
2003 15360000 2405967 6724101 23028745903 402
2004 16149000 1801967 7022007 27738075532 411
Keterangan :
UJI MWD
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 01/13/08 Time: 17:37
Sample: 1990 2004
Included observations: 15
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
X1 0.218168 0.476879 0.457491 0.6582
X2 0.097746 0.106955 0.913902 0.3846
X3 0.000155 3.50E-05 4.414616 0.0017
X4 21436.53 3300.024 6.495872 0.0001
Z1 18052710 5268220. 3.426719 0.0075
C 1447201. 1217094. 1.189062 0.2648
R-squared 0.972388 Mean dependent var 12839414
Adjusted R-squared 0.957048 S.D. dependent var 2100870.
S.E. of regression 435402.2 Akaike info criterion 29.09510
Sum squared resid 1.71E+12 Schwarz criterion 29.37832
Log likelihood -212.2133 F-statistic 63.38913
Durbin-Watson stat 1.393194 Prob(F-statistic) 0.000001
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 01/13/08 Time: 17:41
Sample: 1990 2004
Included observations: 15
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -7.025962 1.774481 -3.959446 0.0075
LOGX1 0.044571 0.073672 0.604990 0.5673
LOGX1^2 -0.003845 0.005978 -0.643143 0.5439
LOGX2 0.014446 0.015271 0.945939 0.3807
LOGX2^2 -0.001240 0.001220 -1.016356 0.3487
LOGX3 1.348688 0.342667 3.935862 0.0077
LOGX3^2 -0.064904 0.016485 -3.937015 0.0077
LOGX4 -0.130651 0.063678 -2.051728 0.0860
LOGX4^2 0.028196 0.012358 2.281618 0.0627
R-squared 0.775929 Mean dependent var 0.000248
Adjusted R-squared 0.477167 S.D. dependent var 0.000368
S.E. of regression 0.000266 Akaike info criterion -13.34426
Sum squared resid 4.24E-07 Schwarz criterion -12.91943
Log likelihood 109.0819 F-statistic 2.597151
Durbin-Watson stat 2.677487 Prob(F-statistic) 0.130634
70
UJI AUTOKORELASI
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 01/13/08 Time: 17:41
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOGX1 0.001316 0.089263 0.014746 0.9886
LOGX2 0.008465 0.048192 0.175653 0.8649
LOGX3 -0.001336 0.103983 -0.012850 0.9901
LOGX4 -0.025262 0.176115 -0.143439 0.8895
C 0.015835 1.154053 0.013721 0.9894
RESID(-1) 0.180534 0.472284 0.382258 0.7122
RESID(-2) 0.090749 0.589165 0.154030 0.8814
R-squared 0.018333 Mean dependent var 1.42E-15
Adjusted R-squared -0.717918 S.D. dependent var 0.016301
S.E. of regression 0.021366 Akaike info criterion -4.549294
Sum squared resid 0.003652 Schwarz criterion -4.218871
Log likelihood 41.11971 F-statistic 0.024900
Durbin-Watson stat 1.804783 Prob(F-statistic) 0.999882
71
UJI MULTIKOLINIERITAS