Setiap tahunnya di Indonesia berjuta-juta perempuan mengalami kehamilan yang tidak direncanakan, dan sebagian besar dari perempuan tersebut memilih untuk mengakhiri kehamilannya dengan cara aborsi. Aborsi merupakan pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil baik yang telah menikah maupun yang belum menikah dengan berbagai alasan, antara lain tidak ingin memiliki anak karena mengganggu karir, sekolah dan tanggung jawab lain, tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak, tidak ingin memiliki anak tanpa ayah, pergaulan seks bebas, masih terlalu muda bagi wanita yang belum menikah, sebagai aib keluarga, dan sudah memiliki banyak anak. Tindakan aborsi tersebut dapat dilakukan secara mandiri dan melalui bantuan orang lain. Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan memakan obat-obatan yang membahayakan janin, sedangkan aborsi dengan bantuan orang lain bisa dibantu oleh dokter, bidan, bahkan orang yang tidak mengerti teknis aborsi sekalipun. Tentunya aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita, yakni resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan resiko gangguan psikologis. Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”, di mana orang yang dikenakan sanksi antara lain wanita yang melakukan aborsi, dokter atau bidan atau orang lain yang membantu melakukan aborsi dan orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi. Bila ditinjau dari segi sosial tentu saja aborsi merupakan salah satu penyimpangan. Penyimpangan yang dimaksud adalah aborsi merupakan salah satu tindakan yang bertentangan dengan HAM (Hak Asasi Manusia) yaitu hak untuk hidup. Bila ditinjau dari segi budaya, aborsi sebagai salah satu dampak pergaulan seks bebas, telah menyimpang dari norma agama yang berlaku. Tindakan aborsi perlu mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Berdasarkan realita yang marak di masyarakat, penulis akan mengkaji mengenai tindakan aborsi sebagai salah satu bentuk penyimpangan bila ditinjau dari segi sosial budaya. Melalui makalah ini diharapkan tindakan aborsi di kalangan masyarakat dapat ditekan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, adapun beberapa masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. 1. Apa yang dimaksud dengan aborsi secara konseptual? 2. Bagaimanakah tindakan aborsi sebagai salah satu bentuk penyimpangan sosial budaya di masyarakat? 3. Bagaimana upaya pencegahan tindakan aborsi di masyarakat?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui pengertian aborsi secara konseptual. 2. Menjelaskan bahwa tindakan aborsi merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial budaya di masyarakat. 3. Mengetahui upaya pencegahan tindakan aborsi di masyarakat.