Anda di halaman 1dari 26

Jikalau kita bertanam padi

Senanglah makan adik-beradik


Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik

Pantun
Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
SIMAK YA PUISI INI!
PUISI
Puisi adalah bentuk karangan atau karya
prosa yang terikat oleh irama, rima, serta
penyusunan larik dan bait.
 Puisi lama
 Pantun
 Syair

 Seloka

 Gurindam

 Talibun

 Mantera

 Bidal

 Puisi modern
PANTUN
Pantun merupakan salah satu jenis
puisi lama yang sangat luas dikenal
dalam bahasa-bahasa Nusantara.
Dalam bahasa Jawa, misalnya,
dikenal sebagai parikan dan dalam
bahasa Sunda dikenal sebagai
paparikan.
Pantun pada mulanya merupakan
sastra lisan namun sekarang dijumpai
juga pantun yang tertulis.
Ciri-ciri Pantun
 Lazimnya pantun terdiri atas empat
larik (atau empat baris bila
dituliskan).
 Bersajak akhir dengan pola a-b-a-b
dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b,
atau a-b-b-a).
 Terdiri atas dua bagian:
 sampiran;
 Isi.
Sampiran Dan Isi
• Sampiran adalah dua baris pertama,
kerap kali berkaitan dengan alam
(mencirikan budaya agraris
masyarakat pendukungnya), dan
biasanya tak punya hubungan
dengan bagian kedua yang
menyampaikan maksud selain untuk
mengantarkan rima/sajak.
• Dua baris terakhir merupakan isi,
yang merupakan tujuan dari pantun
tersebut
Struktur Pantun
 Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi
sampiran terutama menyiapkan rima dan
irama untuk mempermudah pendengar
memahami isi pantun. Ini dapat dipahami
karena pantun merupakan sastra lisan.
 Meskipun pada umumnya sampiran tak
berhubungan dengan isi terkadang bentuk
sampiran membayangkan isi.
Contoh :
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Berdasarkan Puisi Lama Puisi
Modern
Pengarang Anonim Diketahui
Baris & Ditentukan Tidak
Bait Ditentukan
Perbedaan
Rima Puisi Lama
Pantun abab Bebas
Syair aaaa
Dan Puisi Modern
Bentuk
Suku Kata Tiap baris 8-12 Bebas
Isi Pepatah,na- Bebas
sihat,percinta-
an, kisah.
Bahasa Terpengaruh Bebas
B. Melayu
Talibun & Karmina
Karmina dan talibun merupakan bentuk
kembangan pantun, dalam artian
memiliki bagian sampiran dan isi.
Karmina merupakan pantun "versi
pendek" (hanya dua baris).
Contoh :
Mawar merah tumbuh di dinding
Jangan marah, just kidding
Talibun
adalah Pantun "versi panjang"
(enam baris atau lebih).
Peran Pantun
 Sebagai alat pemelihara bahasa.
Pantun berperan sebagai penjaga
fungsi kata dan kemampuan
menjaga alur berfikir.
 Pantun melatih seseorang berfikir
tentang makna kata sebelum
berujar.
 Melatih orang berfikir asosiatif,
bahwa suatu kata bisa memiliki
kaitan dengan kata yang lain.
Peran Pantun
Secara sosial pantun memiliki fungsi :
Membentuk Pergaulan yang kuat,
bahkan hingga sekarang.
Menunjukkan kecepatan seseorang
dalam berfikir dan bermain-main
dengan kata.
Sebagai alat penguat penyampaian
pesan.
 Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah

 Ikan berenang didalam lubuk


Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang

 Lebat daun bunga tanjung


Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
 Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

 Pohon nangka berbuah lebat


Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja

 aku naik pohon aku minum madu aku


minta mohon aku main madu.
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Daun terap diatas dulang


Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Bunga kenanga diatas kubur


Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Akulari-lari
Aku buang ludah
Aku selalu main
Aku kerjain pr mudah
Bunga cina diatas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang

Diantara padi dengan selasih


Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
Buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
Melihat kucing duduk berbedak
 Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa
 Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata
 Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris akan pengukusnya
Kalau arang tercorong kemuka
Ujung keris akan penghapusnya
 Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
Dalam belanga bertemu juga
 Berburu kepadang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
 Anak Madras menggetah punai
Punai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
Ditolak pasang balik kehulu
Padang tamu padang baduri
Tampek rajo managak kota
Bijak batamu jo jauhari
Mode cincin jo pamato
Kemuniang ditangah balai
Tumbueh taruih tambah tinggi
Berundiang jo urang dak pandai
Mode alu pancukie duri
Parang ditatak kabatang sana
Balah buluih taruihlah tamu
Barang karajo indak sampurna
Bilo dak panueh menarueh ilmu
Pantun Percintaan

 Coba-coba menanam mumbang


Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta

 Limau purut lebat dipangkal


Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya
Pantun Peribahasa
 Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

 Kehulu memotong pagar


Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
Pantun Perpisahan
 Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan

 Bagaimana tidak dikenang


Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati
Soal Evaluasi
 Apa yang dimaksud pantun ?
 Tuliskan perbedaan antara puisi
lama dengan puisi modern !
 Buatlah pantun budi, pantun
nasihat, pantun jenaka, pantun
jagoan, pantun kias, pantun
percintaan, pantun agama dan
pantun perpisahan masing-masing
satu bait !

Anda mungkin juga menyukai

  • WAWANCARA
    WAWANCARA
    Dokumen11 halaman
    WAWANCARA
    Yayan Haryani
    Belum ada peringkat
  • Berita
    Berita
    Dokumen18 halaman
    Berita
    Yayan Haryani
    Belum ada peringkat
  • WAWANCARA
    WAWANCARA
    Dokumen11 halaman
    WAWANCARA
    Yayan Haryani
    Belum ada peringkat
  • WAWANCARA
    WAWANCARA
    Dokumen11 halaman
    WAWANCARA
    Yayan Haryani
    Belum ada peringkat
  • PIDATO
    PIDATO
    Dokumen13 halaman
    PIDATO
    Yayan Haryani
    Belum ada peringkat
  • DISKUSI
    DISKUSI
    Dokumen17 halaman
    DISKUSI
    Yayan Haryani
    Belum ada peringkat