Spi Edi
Spi Edi
2. Selama periode makkah nabi melakukan dakwah dengan dua cara: tersembunyi
dan terang-terangan? beri penjelasan!
Dalam proses penyebaran agama nabi melakukan dakwahnya dengan cara diam-diam
dan secara terang-terangan. Dakwah yang dilakukan secara diam-diam memakan waktu tiga
tahun dalam peroses dakwahnya. Ketika Rasulullah SAW menerima wahyu yang
menjelaskan sebuah tugas berdakwah yang harus segera dilaksanakan , kemudian beliau
secara sembunyi-sembunyi untuk mengajak keluarganya yang tinggal dalam satu rumah dan
para sahabat-sahabat nya yang terdekat, dengan berdakwah dalam lingkungan tersebut agar
mereka meninggalkan kehidupannya dari menyembah berhala dan beralih menyembah Allah
Yang Maha Esa.
Saat itu orang yang pertama kali diajak beriman kepada-Nya adalah istri nya sendiri
yaitu Sitti Khadijah yang kemudian disusul oleh putra pamannya Rasullullah yang masih
sangat muda yaitu Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah. kemudian, beliau mengajak
sahabat karibnya, Abu Bakar Siddiq untuk mengikuti jejaknya untuk beriman kepada Allah,
setelah menjelaskan secara halus , maka Abu Bakar Siddiq pun segera beriman dan memeluk
agama Islam sesuai janji Rasullullah.
Setelah Abu Bakar Siddiq memeluk agama Islam kemudian ia mengajak teman karib
nya untuk memeluk agama Islam, seperti: Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin
Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah,
Arqam bin Abil Arqam, Fatimah binti Khaththab (adik Umar bin Khaththab r.a) beserta Said
bin Zaid Al Adawi dan beberapa penduduk Mekkah lainnya dari kabilah Quraish. Mereka
semua diberi gelar As Saabiquunal Awwaluun.
selama dua setengah tahun sesudah menerima wahyu yang pertama,
kemudian Rasulullah menerima wahyu yang kedua yaitu surat Al-Muddatstsir
ayat 1-7. Dalam wahyu ini tedapat perintah dari Allah S.W.T agar nabi
Muhammad menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia untuk
menyembah Allah SWT. Awalnya Rasululullah menyebarkan Islam secara
sembunyi-sembunyi namun, seiring berjalannya waktu beliau mulai
menyebarkannya dakwahnya secara terang-terangan.1
1
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya: Juz1–Juz 30, (Surabaya: C.V.
Jaya Sakti, 1997), hal. 63.